Magic
Byun Baekhyun X Park Chanyeol
Fantasy Story.
Seorang lelaki mungil menatap kertas hasil ulangan ditangannya dengan tatapan kesal, ia bahkan merobek hasil ulangan itu dan membuatnya menjadi lembaran lembaran kertas kecil. Tatapan tajamnya pun kini beralih pada seorang guru tua bertubuh tambun yang sedang mengajar matematika didepan kelas –yang sialnya guru itu juga menggoda beberapa siswi cantik dikelas itu.
"Sialan guru itu! aku tak akan memaafkannya dan akan membuatnya menyesal!" desis Baekhyun –lelaki itu dengan jemari yang mengepal erat sobekan kertas ulangannya.
"Sudahlah Baek, yang mendapatkan nilai kecil bukan hanya kau saja!" itu suara Chanyeol, teman sebangkunya sekaligus teman satu kostnya. Bisa dibilang Baekhyun dan Chanyeol itu sahabat sehidup semati karena keduanya selalu bersama sama seperti sandal.
Mata Baekhyun melirik sinis kearah Chanyeol, "Diam kau Park! Aku hanya membutuhkan keadilan disini! Bagaimana mungkin si tua bangka Jung itu justru memberikan nilai ulangan yang besar pada para siswi cantik dikelas ini."
Tak ada jawaban dari Chanyeol, lelaki itu hanya menaikkan bahunya acuh. Walaupun Chanyeol juga benci dengan si guru mata keranjang itu tetapi dia tidak ingin melakukan balas dendam seperti hal yang Baekhyun lakukan. Lelaki itu pun kembali ke kegiatan sebelumnya, bermain game online di ponselnya tanpa mendengarkan sedikitpun celotehan guru tua itu.
"Kunyuk!" umpat Baekhyun membuat Chanyeol kaget seketika. Chanyeol segera menatap arah tatapan Baekhyun, ia menemukan Guru Jung menggoda Soyou –salah satu gadis incaran Baekhyun dikelas, "berani beraninya guru sialan itu menggoda Soyou-ku."
Bola mata Chanyeol berotasi seketika, ia sedikit tak suka jika Baekhyun selalu overprotektif pada incarannya, ah lebih tepatnya ia tidak suka jika Baekhyun memiliki gadis incaran, "Biasa saja Baek. Soyou juga tidak terganggu jika Guru Jung menggodanya."
Dengusan Baekhyun terdengar, "Kau diam saja Park! Kau belum pernah merasakan bagaimana gadis yang kau suka digoda orang lain kan? Kau kan belum pernah merasakan suka dengan seorang gadis."
Entah mengapa hati Chanyeol mencelos seketika dengan celetukan Baekhyun, ia pun menatap dalam lelaki mungil yang duduk disampingnya itu. Ia memiliki alasan kuat mengapa ia tidak menyukai satupun gadis disekolahannya, karena ia sedang menyukai seseorang yang kini duduk dihadapannya. Ya, Chanyeol menyukai Baekhyun. Peduli setan jika Chanyeol adalah gay, karena yang ia rasakan sekarang adalah ia sangat menyukai sosok Byun Baekhyun –ah tidak lebih tepatnya mencintai.
Chanyeol menyadari suka dengan Baekhyun adalah saat dua bulan mereka tinggal di kostan yang sama. Awalnya Chanyeol menyangkal perasaan itu, tetapi getaran aneh dan rasa nyaman yang ia rasakan setiap detik saat bertemu Baekhyun membuatnya yakin dengan perasaan sukanya. Namun, Chanyeol berusaha sekuat tenaga untuk menyembunyikan rasa sukanya. Ia sungguh tak ingin Baekhyun menjauhinya kalau ia tahu.
Karena Chanyeol paham betul kalau Baekhyun bukanlah seorang gay.
Chanyeol segera mengalihkan tatapannya pada ponselnya, dibukanya foto Baekhyun yang tersimpan didalam gallery ponselnya. Senyuman Chanyeol mengembang saat menatap wajah cantik Baekhyun pada layar ponselnya. Lain Chanyeol lain pula Baekhyun, si mungil itu masih saja menyumpah serapahi Guru Jung sampai jam pelajaran berakhir.
"Baek, ayo kita ke—" Chanyeol yang awalnya ingin mengajak Baekhyun ke kantin segera menghentikan ucapannya saat lelaki itu justru berjalan menuju bangku Soyou. Mata Chanyeol menatap malas interaksi dua orang itu –padahal dalam hatinya Chanyeol sudah sangat emosi. Namun, Ia pun menyibukkan dirinya pada ponselnya lagi.
Senyuman Baekhyun melebar, ia sudah memasang gaya coolnya di depan Soyou, "Soyou-ah, kita ke kantin yuk!" berbeda dengan gayanya, suara Baekhyun justru terdengar imut seperti anak berumur 5 tahun.
Mata Soyou melirik Baekhyun sinis, ya gadis itu memang tidak suka dengan sikap Baekhyun yang seakan ingin melakukan PDKT dengannya. Soyou merasa Baekhyun lebih cantik dari padanya dan itu membuatnya sedikit tidak menyukai Baekhyun, "Aku sibuk. Tolong jangan ganggu aku!" Soyou memasang wajah judesnya dan ia pun berpura pura mengerjakan soal matematika.
"Jadi gitu ya," Baekhyun memasang wajah sedihnya, tetapi Baekhyun sama sekali tidak menyerah untuk mendekati Soyou. Ia pun mendekati dengan cara lain lagi, "tidak apa apa kok kalau Soyou tidak mau, tetapi apa Soyou ingin membeli sesuatu? aku ingin pergi ke kantin."
"Tidak." jawab gadis itu tanpa mau menatap Baekhyun barang seinchi pun.
Mendapatkan sikap jutek dari Soyou, Baekhyun pun segera pergi dari sana dan mendekati Chanyeol, "Ke kantin yuk Chan!" jemari Baekhyun dengan kasar menarik lengan Chanyeol, "aku lapar~" entah sadar atau tidak nada suara Baekhyun sedikit manja.
Chanyeol yang awalnya kesal dengan Baekhyun kini justru terkekeh geli melihat bocah pendek itu. Ia pun segera mengusak rambut Baekhyun gemas, "Jadi uri Baekki lapar hm?" goda Chanyeol dengan suara beratnya.
"Ish geli Chan!" Baekhyun bukannya merona malah begidik ngeri, "jangan seperti itu ah, nanti ada orang yang berpikir kita pacaran, apalagi sekarang sudah marak dengan kasus LGBT." dengan cepat Baekhyun pun melepas jemarinya dari lengan Chanyeol dan berjalan mendahului lelaki jangkung itu.
'Aku justru menginginkan kita sungguhan pacaran' batin Chanyeol, ia pun mau tak mau berjalan sedikit cepat untuk menyetarai langkah kakinya dengan Baekhyun.
Selama perjalanan menuju kantin banyak siswi mencuri pandang kearah Chanyeol, bahkan banyak diantara mereka yang menyapa Chanyeol dengan gaya genit mereka. Wajar saja karena Chanyeol adalah salah satu lelaki idaman di sekolah. Wajahnya yang tampan, tubuhnya yang professional, dan keahliannya dalam bermain basket membuat para siswi banyak yang menyukainya. Baekhyun bersumpah akan menjadi playboy jika ia diposisi Chanyeol.
Jujur saja Baekhyun sangat iri pada Chanyeol. Ia merasa dirinya lebih baik berkali kali lipat ketimbang Chanyeol. Otaknya lebih encer ketimbang Chanyeol, suaranya pun lebih merdu ketimbang suara berat Chanyeol. Tetapi mengapa ia tidak seberuntung Chanyeol dalam masalah wanita? Ish, Baekhyun merutuki takdirnya sendiri.
"Eh Chan, lihat itu ada Taeyeon Noona." Baekhyun memekik heboh saat mereka berdua baru memasukki kantin, ia bahkan menunjuk nunjuk seorang gadis cantik berambut panjang yang duduk tak jauh dari tempat Chanyeol dan Baekhyun berdiri.
Mata Chanyeol berputar malas, ia justru menarik Baekhyun dari sana dan duduk di kursi paling ujung kantin, "Lalu kau akan apa jika ada Taeyeon Noona? Kau akan mendekatinya hah?" entah mengapa suara Chanyeol terdengar meninggi. Oh sepertinya Chanyeol tidak suka dengan rasa ketertarikan Baekhyun terhadap Taeyeon.
"Kau kenapa sih?" Baekhyun merengut lucu karena merasa sebal dengan Chanyeol yang seakan tak suka hubungan dirinya dengan Taeyeon, "kau suka dengan Taeyeon Noona ya?" tebaknya membuat Chanyeol menatapnya tajam.
Dengusan Chanyeol pun terdengar, "Aku hanya tidak suka kau berdekatan dengan Taeyeon Noona. Nanti kalau kau dihajar fansnya Taeyeon Noona bagaimana? Kau kan tahu Taeyeon Noona adalah salah satu siswi tercantik dan terkenal di sekolah ini."
Tidak sesuai ekspetasi, Baekhyun justru terkekeh dengan ucapan sahabatnya itu. Ia pun segera memukul lengan Chanyeol main main, "Kau juga salah satu fansnya Taeyeon Noona yang akan menghajarku kan?"
"Bukan!" Chanyeol melirik tajam Baekhyun dan setelahnya ia pun pergi dari sana untuk memesan makan siang. Ia tak ingin terus memarahi Baekhyun karena rasa cemburunya pada Baekhyun. Ya, Chanyeol merasa cemburu jika Baekhyun berdekatan dengan orang lain apalagi itu adalah Taeyeon.
Baekhyun hanya mendecih melihat kepergian Chanyeol, "Bilang saja kau ingin menikungku, Park! Dasar munafik!" duh, andai saja Baekhyun tahu perasaan Chanyeol sebenarnya, ia pasti akan merasa gugup sendiri.
.
.
.
Pulang sekolah hari ini Chanyeol dan Baekhyun memilih menaiki bus umum dengan alasan motor Chanyeol ada di bengkel karena ban motornya meledak sehari lalu. Dan kini berakhirlah mereka berdua di mobil bus yang cukup lenggang.
Chanyeol memilih menyibukkan dirinya dengan mendengarkan lagu favoritenya dengan earphone miliknya dan memejamkan matanya menikmati sensasi angin yang berhembus melewati jendela bus, sedangkan Baekhyun justru menatap para penumpang wanita di bus itu dan berkedip genit menggoda mereka. Dan sialnya, para wanita itu mengabaikan Baekhyun dan memilih menatap seseorang yang duduk di sebelah Baekhyun.
Mata Baekhyun pun mengikuti arah pandang para wanita itu dan menemukan Chanyeol di sampingnya. Ia sangat kesal karena lagi lagi pesonanya dikalahkan oleh Chanyeol, sebenarnya apa sih hebatnya sahabatnya itu? ia kan tidak lebih dari seorang yoda tolol yang gemar mengorok keras kalau tidur.
Lama kelamaan menatap Chanyeol Baekhyun merasa tertegun seketika. Ia menyadari bahwa Chanyeol memanglah sangat tampan. Garis rahang lelaki itu sangat tegas, hidungnya mancung, bibirnya tebal sekaligus seksi, dan matanya pun besar. Sesuatu perpaduan anggota tubuh yang sangat indah, dan Baekhyun pun tak bisa menyangkalnya.
Tetapi yang membuat Chanyeol berbeda adalah aura lelaki itu. Chanyeol memiliki aura manly dan sangat berwibawa untuk ukuran remaja seperti mereka. Baekhyun pun mengakui bahwa itulah daya tarik Chanyeol yang membuat banyak wanita mengejar mengejarnya.
Sedangkan Baekhyun? Baekhyun justru memiliki aura kekanakan yang sungguh membuat para wanita gemas dan menganggapnya hanya sebagai bocah berumur lima tahun.
Ugh, menyebalkan!
Sebenarnya Chanyeol tidak sungguhan tertidur, ia mengintip dan tesenyum saat menangkap basah Baekhyun menatapnya dalam. Chanyeol pun tiba tiba bersuara membuat Baekhyun kaget seketika, "Jangan menatapku terus Baek, nanti kau suka denganku." lelaki jangkung itu tidak membuka mata sama sekali dan masih dalam posisinya yang seperti tadi.
Dalam pikiran Chanyeol, Baekhyun pasti akan malu dan segera mengalihkan pandangannya. Tetapi tebakannya meleset, Baekhyun justru mendekatkan tubuhnya pada Chanyeol dan berbisik pada telinga peri lelaki itu, hal itu tentu saja sangat membahayakan kesehatan jantung Chanyeol yang seakan akan ingin lompat seketika, "Chanyeol! Bagaimana sih kau mendapatkan aura manlymu agar dilirik para gadis?"
"Hah?" Chanyeol memekik kaget dengan pertanyaan aneh Baekhyun.
Tangan Baekhyun langsung saja membekap mulut yang lebih tinggi dan menatap kesal lelaki itu, "Jangan berteriak bodoh! Ini masih di bus."
Kepala Chanyeol pun mengangguk, dan segera saja Baekhyun melepaskan tangannya dari mulut Chanyeol, "Baiklah, apa yang kau maksud dengan aura manly?"
"Aura manlymu! Kau pasti menggunakan hal hal spiritual agar kau memiliki aura yang bisa memikat hati para gadis kan? Aku saja hampir terpikat oleh ketampanan dan aura mu itu." duh, apakah sekarang Baekhyun sedang menyatakan perasaan eoh?
Chanyeol tak bisa menahan senyumnya mendengar ucapan Baekhyun, "Kenapa kau tak sekalian saja terpikat olehku dan menyukaiku seperti para gadis itu?"
"Ish! Aku serius!" Baekhyun merengut kesal, namun tak lama Baekhyun pun tersenyum lebar yang membuat Chanyeol mengerutkan dahinya bingung melihat perubahan sikap lelaki mungil itu, "sekarang antarkan aku pada seorang cenayang. Aku akan meminta cenayang tersebut memberikanku aura manly seperti aura milikmu!"
"APA?!" teriak Chanyeol tak percaya. Dia benar benar tak habis pikir dengan pemikiran cetek Baekhyun. Apa Baekhyun kira Chanyeol memasang susuk agar terlihat tampan dan manly? Oh no! Baekhyun gila! Sedangkan Baekhyun justru menutup wajahnya malu akibat teriakan Chanyeol, untung saja Chanyeol tampan, kalau tidak Baekhyun tak akan mengakuinya sebagai teman lagi.
.
.
.
Kedua anak adam berbeda tinggi itu duduk didepan seorang wanita paruh baya berdandanan serba hitam seperti seorang cenayang yang sering terlihat di film horror. Chanyeol melirik sedikit takut pada Baekhyun sedangkan Baekhyun justru memasang wajah sok beraninya.
Ya, di tengah jalan Baekhyun langsung saja meminta Chanyeol untuk mendatangi seorang cenayang dengan alasan meminta ajian khusus agar ia bisa setampan Chanyeol. Chanyeol pun hanya bisa menuruti permintaan yang lebih pendek, ia tak mau menerima resiko Baekhyun akan mendiaminya seharian penuh jika permintaannya tidak terwujud.
"Jadi apa tujuan kalian datang kemari? Ingin melihat masa depan?" tanya cenayang itu menatap Baekhyun dan Chanyeol bergantian.
Baekhyun menarik nafas dalam lalu menjawab cenayang itu dengan suara yang sedikit keras, "Aku kesini agar aku memiliki aura seperti dia." jemari Baekhyun pun menunjuk kearah Chanyeol.
"Aura?" wanita paruh baya itu sedikit menekuk alisnya bingung, namun tak lama ia pun mengangguk mengerti, "jadi kau ingin merubah dirimu seperti aura yang kau milikki?"
Kini justru alis Baekhyun yang menekuk bingung, lelaki pendek itu tak paham dengan maksud yang cenayang itu ucapkan. Ia pun akhirnya hanya mengangguk mengiyakan agar tak terlihat bodoh. Oh! Baekhyun semoga saja keputusan yang kau ambil itu benar.
Cenayang itu pun mengangguk mengerti dan meracik sebuah ramuan dengan mulut yang berkomat kamit melafalkan mantra. Chanyeol yang tidak terlalu percaya hal gaib hanya menatap cenayang itu dengan tatapan aneh. Ya bagaimana bisa hal tersebut bisa menciptakan aura manly dan tampan seperti dirinya? Tidak masuk akal!
Setelah beberapa menit berlalu, racikan ramuan itu pun sudah jadi dan cenayang itu pun segera menyerahkan ramuan itu pada Baekhyun, "Untuk pelajar sepertimu cukup 50.000 won saja." Dan Baekhyun pun segera mengangguk dan mengambil dompetnya di tasnya, setelahnya ia pun membayar cenayang itu dengan uangnya.
Kepala Chanyeol menggeleng kecil melihat itu, bagaimana bisa Baekhyun mau saja dibodohi untuk membayar ramuan seperti itu? apalagi ramuan itu cukup mahal bagi pelajar yang merantau seperti mereka. Chanyeol yakin, 50.000 won bisa mereka habiskan untuk uang jajan mereka selama 10 hari.
"Minum obat ini sebelum tidur dan efeknya bisa kau rasakan keesokan harinya." Baekhyun mengangguk semangat, dan setelahnya ia pun pergi dari sana dengan wajah bahagia. Chanyeol yang ingin mengomentari betapa bodohnya Baekhyun karena mempercayai hal bodoh seperti itu pun segera bungkam. Ya, ia tak ingin merusak kebahagiaan orang yang ia sukai.
.
.
.
Tidak biasanya di malam rabu seperti hari ini Baekhyun tak memegang bukunya. Biasanya lelaki pendek itu akan belajar pelajaran sejarah korea dengan rajin, karena cita citanya adalah ingin menjadi seorang pangeran di era Goryeo. Ugh! Cita cita yang tidak masuk akal, dan Chanyeol bersumpah Baekhyun adalah orang teraneh yang pernah ia temui didalam hidupnya.
Semenjak tadi, Baekhyun tersenyum layaknya orang gila dan berguling guling di Kasur dengan memegang sebotol ramuan dari cenayang itu. Anak itu terus saja membayangkan akan membuat para wanita yang melihatnya terpesona, dan ia yakin pasti ia bisa mengalahkan pesona Chanyeol. Dan yang lebih hebat lagi, pasti Soyou dan Taeyeon akan mengejar ngejarnya. Duh, Baekhyun sungguh tak sabar menunggu hal itu.
Setelah yakin Baekhyun sudah sedikit mengantuk, lelaki itu pun segera meminum ramuan itu. Chanyeol yang sebelumnya sibuk memainkan gitarnya pun mengalihkan atensinya pada si mungil, "Kau yakin akan meminum ramuan berwarna hijau itu?" Chanyeol mengerenyit jijik melihat Baekhyun hendak meminum ramuan itu.
Seakan tuli, Baekhyun pun meminum ramuan itu dalam sekali teguk. Dari wajahnya, sepertinya Baekhyun sangat merasa mual dan entah mengapa yang muntah justru Chanyeol. Lelaki jangkung itu pun segera berlari ke kamar mandi menghilangkan rasa mualnya.
"Semoga saja, dengan meminum ramuan ini takdirku bisa berubah." Baekhyun pun memilih memejamkan matanya dengan senyuman yang tak luntur dibibirnya. Ya tuhan! Semoga saja apa yang Baekhyun harapkan sungguh menjadi kenyataan.
Chanyeol baru saja keluar dari kamar mandi dan tersenyum tulus melihat Baekhyun yang tertidur dengan wajah tersenyum. Dengan lembut, Chanyeol pun mengelus lembut rambut Baekhyun dan mengecup kening lelaki itu, "Selamat malam, Baekhyun-ku." ucap Chanyeol dengan suara yang sangat lembut –tak ingin membangunkan Baekhyun. Ternyata Chanyeol selalu melakukan hal kecil itu setelah Baekhyun terlelap.
Setelahnya Chanyeol pun memilih membaringkan tubuhnya disamping Baekhyun, dengan harapan Baekhyun akan membalas perasaanya suatu hari nanti.
.
.
.
"Hmm, ahh, panaass, sakitt" suara Baekhyun yang entah mengapa terdengar seksi ditelinga Chanyeol membuat lelaki jangkung itu terjaga, Chanyeol pun segera bangun dan menghela nafas panjang kala Baekhyun lagi lagi menginggau yang justru terdengar seperti mendesah, "ahh, perih Chan."
Alis Chanyeol berkerut bingung, ia berpikir mungkin ramuan yang di berikan peramal itu adalah ramuan obat perangsang. Chanyeol pun menyiapkan mentalnya terlebih dulu, ia berpikir mungkin malam ini ia akan menuntaskan hasrat si kecil yang sedang ada dibawah pengaruh obat perangsang. Ya, itulah yang ada dalam pikirannya. Chanyeol pun segera bangkit dari tidurnya dan menatap Baekhyun dengan mata yang melebar.
Hell no! semua ekspetasinya salah besar ketika ia melihat sesuatu yang tak pernah disangka oleh nalar manusia. Dengan mata kepalanya sendiri, dia melihat dengan jelas Baekhyun yang jauh berbeda dengan Baekhyun yang ia lihat beberapa jam yang lalu.
Baekhyun yang ia lihat sekarang adalah Baekhyun dalam versi wanita!
Dengan dua buah benda kenyal yang tertempel pada dadanya, dan rambut berwarna hitam lurus sepanjang pinggang yang terlihat indah dimatanya. Kepala Chanyeol menggeleng tak percaya, ya tuhan! apa yang telah terjadi dengan Baekhyun-nya?
.
.
.
Rasa panas menjalar ditenggorokan Baekhyun, dadanya pun terasa sangat sakit seperti diremas sesuatu. Namun, yang lebih parah dari semua itu adalah rasa sakit yang terjadi pada kejantanannya. Ingin rasanya Baekhyun menangis merasakan semua itu, tetapi sialnya semuanya tertahan ditenggorokannya yang terasa panas dan perih dalam satu waktu.
Baekhyun pun memilih mengguling gulingkan tubuhnya kesana kemari, entah mengapa AC di kamarnya sangat tidak terasa sama sekali. Rasa panas yang kini menyebar diseluruh tubuhnya sungguh membuatnya ingin bangun dan berendam di air dingin sekarang juga.
"Ahh panas sakit," ucap Baekhyun tak kuat dengan segala rasa aneh itu, ia ingin membangunkan Chanyeol namun ototnya terasa kaku dan sakit, "perih Chan." hanya itu yang bisa ia katakan. Semoga saja Chanyeol mendengar rintihannya dan menolongnya saat itu juga.
Tak berapa lama, Baekhyun pun merasakan jemari besar menggoyang goyangkan tubuhnya. Suara berat dengan nada khawatir pun sangat tak asing ditelinganya, "Baekhyun? bangunlah! Kau baik baik saja kan?" suara itu adalah suara Chanyeol. Sungguh! Baekhyun sangat merasa beruntung mendapatkan sahabat sebaik Chanyeol.
Dengan berat, Baekhyun membuka matanya dan menatap Chanyeol dengan tatapan sayunya, "S-sakit."
"Sakit? Dimana yang sakit hm?" sorot khawatir Chanyeol membuat Baekhyun terharu seketika. Lelaki jangkung itu seakan menganggap Baekhyun orang yang sangat berarti dalam hidupnya, "apa yang sebenarnya terjadi padamu hah?" suara Chanyeol terdengar lemah membuat Baekhyun mengerutkan dahinya bingung.
"M-memangnya apa yang terjadi padaku?" Baekhyun balik bertanya mendapati ekspressi Chanyeol yang berubah menjadi sedikit frustasi.
Mata Onyx Chanyeol menatap dalam hazel Baekhyun dengan tatapan tak terbaca, "Kau jangan syok mendengar ini, okey?" kepala Baekhyun mengangguk yakin, lalu Chanyeol pun melanjutkan kata katanya, "sekarang kau berubah menjadi seorang gadis, Baek."
Segera saja Baekhyun memegang rambutnya yang sudah sepanjang pinggang –ia baru sadar, lalu ia pun memegang kedua benda kenyal didadanya dengan raut wajah horror, tetapi yang lebih menakutkan dari itu semua adalah ketika ia tak menemukan kejantanan berharganya pada area selangkangannya.
Baekhyun pun segera berlari menuju cermin panjang yang tertempel di pintu lemari. Ia menatap pantulan dirinya yang kini berubah menjadi seorang gadis dengan tatapan sedih sekaligus tak mengerti –ia bahkan melupakan rasa sakit yang semenjak tadi ia rasakan, "Ini bukan aku kan? Ini bukan aku kan! Ini pasti hanya mimpi kan?" teriak Baekhyun. Jemarinya pun mengepal erat, "Sialan! Pasti ini karena ramuan itu!".
"Baek, tenanglah!" pinta Chanyeol menyadari amarah Baekhyun kini telah terpancing.
Dengusan Baekhyun terdengar, dia menatap Chanyeol kesal, "Kau bilang aku harus tenang? Bagaimana Chan? Aku tidak bisa tenang jika tubuhku masih dalam keadaan seperti ini!" Baekhyun sungguh tak habis pikir dengan jalan pikiran Chanyeol yang terus memintanya berpikir tenang dalam keadaan genting seperti ini.
Namun diluar ekspetasi, Chanyeol yang biasanya tak pernah berteriak kini justru berteriak keras, "Lalu apa yang harus kita lakukan eoh? Ini sudah malam Baek! Tenanglah! besok kita datangkan cenayang itu lalu menanyakan kepadanya tentang keadaanmu!"
"T-tapi—" belum sempat Baekhyun menyelesaikan ucapannya Chanyeol sudah menatapnya tajam dan jemarinya menunjuk kearah ranjang.
"Tidur Baek! Aku mohon, kau lagi sakit Baek." suara Chanyeol terdengar melemah. Baekhyun sungguh tak mengerti jalan pikiran Chanyeol. Mengapa ia yang berubah tetapi Chanyeol yang marah? Gadis itu pun hanya menuruti perintah Chanyeol, ia pun berjalan lemah menuju ranjangnya dan kembali tertidur. Ucapan Chanyeol ada benarnya, ia harus tidur untuk merefreshkan otaknya. Mungkin saja dengan cara itu ia bisa kembali ke wujud semua.
Helaan nafas panjang terdengar dari Chanyeol, lelaki itu sungguh tak mengerti dengan apa yang terjadi dengan Baekhyun. Jujur saja ia merasa frustasi, bagaimana mungkin orang yang ia suka berubah didepan matanya sendiri? Gila!
.
.
.
Matahari sama sekali belum muncul dalam langit yang cukup kelam di pagi hari ini, jam pun masih menunjuk ke angka 5. Tetapi mata hazel berbingkai bulu mata lentik itu telah terjaga. Ia segera bangkit dari tidurnya dan melangkah kearah kamar mandi dengan lesu. Awalnya ia kira dipagi ini ia akan berubah kembali menjadi seorang lelaki, tetapi takdir berkata lain, ia masih menjadi seorang gadis dengan perawakan mungil dan rambut sepanjang pinggang.
Pagi ini Baekhyun berniat untuk mandi, tetapi entah mengapa ia merasa ragu. Apalagi saat ia melihat kedua payudara dan alat kelamin barunya. Oh tuhan! Baekhyun belum mempunyai kecukupan mental untuk melihat dua benda sakral tersebut.
Mau tak mau Baekhyun pun membukanya dengan perlahan, ia membuka kaos yang ia pakai dan seketika terlihatlah dua benda kenyal dihadapan matanya. Mulut Baekhyun menganga tak percaya melihat ukuran benda itu, benda itu cukup besar untuk ukuran tubuh mungil miliknya.
Oh tidak! Ingin rasanya Baekhyun pingsan seketika. Ya walaupun ia sudah pernah melihat benda itu didalam video bokep miliknya, tetapi melihat secara perdana itu cukup mengerikan bukan?
Perlahan lahan Baekhyun pun melepaskan semua pakaiannya menyisakan tubuh polos dirinya. Dengan sedikit cepat, Baekhyun meratakan sabun diseluruh tubuhnya. Ia tak ingin berlama lama melihat tubuh baru dirinya yang membuatnya hampir mimisan.
Setelah mandi, seperti biasa Baekhyun hanya memakai sehelai handuk untuk menutupi tubuhnya. Tetapi untuk hari ini sedikit berbeda, ia menutupi tubuhnya dengan menutupi bagian dadanya yang kini menonjol dan besar. Ia pun keluar kamar mandi dan menemukan Chanyeol yang baru terbangun disana, "Kau sudah bangun Chan?"
Dan siapa sangka? Chanyeol seketika mimisan, air liurnya pun menetes seperti melihat makanan sedap didepan sana, dan sialnya sepertinya kejantanannya pun kini menegang. Semua ini karena Baekhyun yang baru saja keluar dari kamar mandi. Dia benar benar lebih hot dari pada artis jepang yang sering mendesah di video bokep.
Rambut Baekhyun tergulung menampilkan leher putihnya, payudaranya pun menyembul lucu diatas handuknya, pahanya juga terlihat sangat putih dan mulus berpadu dengan kaki jenjang layaknya member girlband, tetapi yang lebih sialnya adalah suara Baekhyun yang sangat merdu seperti seorang wanita pada umumnya.
Shit! Segera saja Chanyeol berlari memasukki kamar mandi dengan memegang kejantanannya yang kini menegak. Baekhyun yang melihat itu pun kini tertawa keras, "Yak! Park! Kau menengang melihat tubuhku hah? Hahaha."
Duh, masih sempat sempatnya Baekhyun mengejek disuasana seperti ini.
.
.
.
Baekhyun mencoba memakai seragam lelakinya tetapi sayang seragam itu justru sangat kebesaran ditubuhnya. Heol! Baekhyun merutuki tubuhnya yang benar benar mungil untuk seukuran perempuan! Gadis itu pun mencoba untuk memotong rambutnya tetapi sayang rambut itu sama sekali tak terpotong dengan guntingnya. Duh, sepertinya ini karena pengaruh ramuan itu.
Mau tak mau Baekhyun pun mengganti seragamnya dengan kaos olahraganya. Setidaknya kaos olahraganya itu all sizes untuk ukuran siapapun. Setelah mengganti kaos olahraga, Baekhyun pun menyisiri rambutnya yang sepanjang pinggang. Duh, Baekhyun sedikit bersyukur mendapatkan rambut yang sangat indah untuk ukuran perempuan.
"Baek?" Baekhyun menoleh dan menemukan sosok Chanyeol yang memanggilnya. Lelaki itu baru saja keluar dari kamar mandi dengan kaos putih oblongnya dan celana bokser coklat miliknya, "kau ingin sekolah?"
Tak ada jawaban dari Baekhyun, gadis itu hanya menghela nafasnya lelah, "Entahlah, aku juga bingung Chan. Aku tidak tahu harus melakukan apa dengan perubahan ini."
Senyuman Chanyeol terlihat, ia pun berjalan mendekati Baekhyun dan duduk disamping gadis itu –ditepi ranjang. Chanyeol bahkan mengusak gemas rambut Baekhyun membuat rambut yang telah tersisir itu berantakan kembali, "Aku akan membantumu, Baek."
"Singkirkan tanganmu sialan!" Baekhyun menjauhkan tangan Chanyeol pada kepalanya, dan menatap kesal lelaki itu. Chanyeol yang ditatap seperti itu hanya terkekeh, yang tentu saja membuat Baekhyun mencubit pinggang lelaki itu dengan kesal, "jangan tertawa Chan."
"Iya, Baekhyun cantik." Baekhyun hanya memutar bola mata malas menanggapi Chanyeol. Mata Chanyeol pun kini menatap dada Baekhyun dengan alis yang berkerut, "kau tak memakai bra, Baek? Payudaramu terlihat—"
"Cukup!" Baekhyun memotong ucapan Chanyeol merasa risih. Ia pun menyentuh kedua payudaranya terang terangan dihadapan Chanyeol membuat lelaki jangkung itu menelan ludahnya kasar. Oh jangan sampai Chanyeol tegang kembali, ia sudah menghabiskan setengah jam bermatrubasi karena melihat betapa seksinya Baekhyun setelah selesai mandi.
Jemari Baekhyun makin menjadi dalam menyentuh payudaranya, bahkan ia pun meremas payudara itu, "Aku ingin mewadahi benda ini tetapi aku tak punya bra Chan! Kau tahu betul aku itu lelaki bukan perempuan."
"Baiklah aku akan membantumu!" Chanyeol menunjuk jemari Baekhyun yang meremas payudaranya sendiri, "tapi tolong hentikan remasan payudaramu, Baek."
Senyuman menggoda pun terlihat dari bibir Baekhyun, bukannya menghentikan remasannya, ia justru mendekatkan tubuhnya pada Chanyeol, "Tak usah munafik Chanyeol-ah, aku tahu kau bermastrubasi dengan mendesahkan namaku kan? Hahaha." wajah Chanyeol memerah, sedangkan Baekhyun sudah tertawa keras. Oh my god! Sikap Baekhyun sungguh tak pernah berubah meskipun dia menjadi seorang gadis.
Tiba tiba Chanyeol pun menatap tajam Baekhyun, "Hentikan gurauanmu Baek! Hari ini kita akan membeli perlengkapan wanitamu dan menemui cenayang itu untuk mengembalikan tubuhmu itu seperti semula! Paham?"
"Ya bos." Baekhyun dan Chanyeol pun segera mengganti pakaian mereka untuk keluar dipagi hari ini. Ya, semoga saja ini tidak terlihat seperti acara kencan. Hahaha.
.
.
.
Dengan kaos putih kebesaran, celana levis panjang kebesaran, dan sialnya sepatu sneakers yang kebesaran juga menjadi style Baekhyun hari ini. Dan semua ini adalah ulah dari Chanyeol. Lelaki jangkung itu tidak ingin bagian tubuh Baekhyun terekspos begitu saja terutama bagian payudara dan pahanya yang mulus –yang membuat Chanyeol bermastrubasi pagi tadi.
Mereka berdua pun kini sedang menaiki motor besar Chanyeol untuk pergi ke rumah cenayang yang kemarin. Tetapi sialnya, Chanyeol benar benar merasa tegang saat ia merasakan dua benda kenyal milik Baekhyun menyentuh punggungnya. Duh, mana Baekhyun tidak memakai bra membuat sentuhan payudara itu semakin sensual di punggung Chanyeol.
Ya tuhan! Chanyeol tidak ingin bermastrubasi disaat seperti ini!
"Ehm Baek? Bisakah kau memundurkan tubuhmu?"
Untung saja Baekhyun sedang tidak dalam mode menyebalkannya, lelaki yang berubah jadi gadis itu pun segera memundurkan tubuhnya.
Setelah sampai di rumah cenayang itu, Chanyeol segera turun dan memasukki rumah itu diikuti Baekhyun. Untung saja saat mereka memasukki rumah itu, mereka langsung menemukan sang cenayang dengan tampilan serba hitam telah duduk didepan bola ramalannya. Chanyeol dan Baekhyun pun segera duduk didepan sang cenayang itu.
"Kalian? Bukankah kalian yang kemarin kemari?" tanya sang cenayang mengawali pembicaraan mereka. Wajah wanita paruh baya itu seketika kaget saat menatap Baekhyun, "kau berubah menjadi seorang wanita?"
Helaan nafas Baekhyun terdengar, "Begitulah madam, t-tapi bisakah kau mengembalikkanku pada wujud semula?"
Cenayang itu segera meraih lengan kurus Baekhyun dan memejamkan matanya seakan sedang membaca garis hidup Baekhyun. Cukup lama, akhirnya cenayang itu pun membuka matanya dan menatap Baekhyun sedih, "Ini memang sangat rumit. Kau sulit kembali pada wujudmu yang semula."
"Apa?!" bukan hanya Baekhyun saja yang tercengang tetapi Chanyeol juga.
"Auramu itu adalah aura seorang perempuan dan ramuan yang kuberikan padamu kemarin adalah ramuan untuk merubah diri agar menjadi seperti auramu. Maafkan aku, aku tidak bisa melakukan apapun untuk merubahmu lagi, nak!"
Wajah Baekhyun berubah sedih mendengarnya, ia sungguh tak menyangka niatnya yang ingin memiliki aura manly seperti Chanyeol justru malah merubah dirinya menjadi seorang perempuan. Akhirnya Baekhyun pun memilih meninggalkan tempat itu dengan rasa kecewa yang sangat besar.
.
.
.
TBC
