Sekuat tenaga Yunho menyimpan Jaejoong untuk dirinya sendiri. Tak peduli meski ia harus menghajar Jaejoong sekalipun. Namun sanggupkah Yunho mempertahankan Jaejoong, bila ternyata hati Jaejoong bukan untuknya? Takdir bahkan mempermainkan Yunho dg kenyataan bahwa mereka adalah kakak beradik!
TITLE : Embracing You
AUTHOR : Song Hyo Bin
CAST : Yunho, Jung (25)
Jaejoong, Jung (20)
Hankyung, Tan (23)
Siwon, Choi (25)
PAIR : silahkan tebak-tebak sendiri yaaaaa
RATING : T up to M
DISCLAIMER : they belongs to themselves. But Jaejoong belongs to Yunho
A/N : annyeong! Ini fanfic abal-ku entah yang ke berapa. Mianhae, aku cuma author baru yang jauuuuh dari kata berpengalaman. Mohon bimbingannya kalo ada salah kata, atau ada adegan yang gak berkenan :D
ANYWAY, HAPPY READING! *poppo readers*
PROLOG
Jaejoong POV
Aku meneteskan air mata untuk yang ketiga kalinya hari ini. Aku tidak sedang menangis, sungguh. Lagipula tidak ada alasan untuk itu. Atau setidaknya, belum. Aku bangkit dari tidurku, lalu menyalakan lampu kamar. Aku melirik jam dinding putih di atas ranjang king-sizeku.
'Shit, jam 12 malam dan mataku sama sekali tidak terlelap!' umpatku dalam hati.
Aku lalu melangkahkan kaki untuk mengambil sweater rajutan ibuku, lalu memakaikan syal warna merah ke leher putih mulusku.
Kakiku kubiarkan melangkah ke tempat yang otakku kendalikan. Kemana? Entahlah, sesuka kakiku saja.
Tau-tau aku sudah berada di pusat kota Seoul. Well, aku berjalan kaki 10 menit dari apartmen mewahku dan sampailah aku sekarang disini. Asiknya, pusat perbelanjaan di pusat kota seperti ini, buka 24 jam penuh. Yah, kalau itu bisa dikatakan asik. Tapi menurutku ya karena aku seorang shopaholic. Aku lalu memutuskan untuk mampir di cafe eskrim kesukaanku, memesan 2 cup vanilla-mint, lalu duduk manis memandangi orang berlalu-lalang diluar sana.
Baru saja akan menyuapkan sendok pertamaku, handphoneku berdering, ada panggilan masuk.
"Nae Hyungie" calling~
'Hell comes to me' makiku.
"Yeoboseyo, Hyung?"
"Pulang. Sekarang." sahut suara di seberang.
Merinding. Aku tidak menjawab melainkan langsung mematikan ponselku.
Bergegas aku meninggalkan cafe itu setelah sebelumnya menyuapkan 2 sendok penuh eskrim ke bibir cherryku.
Aku berdiri mematung di depan pintu apartmentku. Jujur, aku takut. Aku tidak tahu jika akhirnya Hyung akan bangun dan mendapatiku tidak ada di apartment.
CKLEK
Itu dia, sepasang mata obsidian yang menusuk. Tanpa berkata apapun, Hyung menarik tanganku kasar, mendorongku hingga jatuh terjerembab di lantai marmer yang dingin, lalu menutup pintu apartmen yang otomatis akan mengunci sendiri ketika ditutup.
Hyung menarik syalku, lalu mencekik leherku.
"Ugh, hh.. hyunghh..." Sial, sesak sekali, aku tak bisa meraup oksigen.
"Mianh.. Ngh.. Mian.. hae.." racauku sulit.
Hyung lalu melepaskan cekikannya. Lalu menampar pipi kananku dengan tangan kirinya.
"Kau mau mencoba melarikan diri hah?"
Aku tak berani meliriknya, menatapnya apalagi. Aku juga lelaki, tapi entah kenapa ketika bersama Hyung, aku merasa menjadi seorang perempuan cengeng.
"Jawab aku Jung Jaejoong!" bentaknya lagi sambil mencengkram kedua lenganku.
Sakit sekali. Seakan ia menancapkan kukunya dalam-dalam hingga menembus kulitku.
"Mian Hyung-ah.. Aku tidak bisa tidur. Aku hanya berjalan-jalan.."
Yunho, Jung Yunho, Hyungku mendecih.
"Kau pikir aku akan mempercayaimu, hah? Setelah beberapa hari yang lalu aku memergokimu sedang bersama dengan pewaris Park Corp.? LIAR!"
Kata-kata Hyung sangat menyakiti harga diriku. Seperti api yang panas. Maka andaikan iya, mukaku pasti sudah tak berbentuk sekarang.
"Kami cuma teman, Hyung-ah. Lagipula saat itu aku tidak sengaja berpapasan dengannya." jawabku mencoba tenang, bagaimanapun, aku harus bersikap gentle.
PLAK
Sekali lagi, Hyung menampar pipi kananku. Rasanya panas. Aku yakin jejaknya akan tertinggal sampai besok hari.
TBC
Hohoho, gimana, readers? Lanjut apa engga nih?
Yang berkenan mohon tinggalkan ehmreviewehm yaa. Gomawo. I love youuu :)
Song Hyo Bin
