Dislaimer : Harry Potter bukan milikku, tapi milik asli dari J. K. Rowlings
Warning : Slash, Ooc, creature!fic, Future!Mpreg, Sub!Ravenclaw!Draco, Top!Harry, Au, Alive! Potters.
Pairing : HPDM, SBRL
AN : Hallo, selamat datang di fic-ku yang ke... aku lupa ini yang keberapa soalnya ingatanku agak kacau. heh, aku nggak tahu atas dasar apa aku menciptakan ini, hanya terbesit begitu saja gara-gara aku ngedengerin lagunya Alicia Keys yang Unthingkable. Bisa dikatakan gara-gara lagu itu aku jadi punya inspirasi untuk menciptakan fic ini. padahal masih ada beberapa fic yang belum kuselesaikan, eh aku malah bikin yang aneh-aneh lagi. Nggak apa-apa deh, moga aja aku bisa nyelesaiin semuanya. ok, aku nggak akan ngomong banyak-banyak... silakan membaca.
LOVE OF A MYSTIC
by
Sky
Seorang laki-laki yang mengenakan jubah hitam pekat dari atas sampai bawah berjalan dengan begitu cepat, ia tidak memperdulikan hujan deras yang mengguyur daerah itu atau suara-suara hewan buas yang ia tahu menghuni hutan yang ada di sana. Ia terus berjalan sampai keluar dari hutan itu, tidak lama setelah itu ia sampai di sebuah manor yang sangat besar. Seperti merasakan sihir yang mengalir di sekitarnya, laki-laki itu mengibaskan tongkat sihirnya untuk membuat manor tersebut mengenali siapa dia dan mempersilakannya masuk ke dalam.
Lega dengan hasil yang positif, ia masuk ke dalam pekarangan manor dan masuk ke dalam pagar yang memberikan batas nyata antara hutan dengan daerah sihir yang ada di sana. Laki-laki itu menurunkan kerudung jubahnya, memperlihatkan wajah seorang laki-laki dengan garis wajah tegas dan bijaksana, berambut hitam sedikit panjang dan wajah yang sangat tampan dengan sepasang mata abu-abu. Ia mengetuk pintu besar yang tingginya 8 kaki, tidak lama kemudian seekor peri rumah membukanya.
"Terima kasih anda mau datang, master Black! Tuan dan nyonya besar telah menunggu anda di ruang tengah!" ujar peri rumah itu, ia membukakan pintu lebar-lebar bagi laki-laki itu.
Dengan anggukan singkat Sirius Orion Black memasuki Malfoy manor dengan perasaan campur aduk antara khawatir dengan penasaran, ia menghiraukan tempat yang begitu mewah yang ia lalui untuk segera menuju ruang tengah di mana kedua orang yang memanggilnya untuk datang ke tempat ini berada. Sirius mendorong pintu raksasa yang ia tahu adalah pintu menuju ruang tengah dengan perlahan, di sana ia mendapati Lucius Malfoy tengah berdiri di depan jendela besar dengan kedua tangan berada di belakang tubuhnya sambil melihat gerimisan hujan yang tengah turun deras di luar sana. Sirius menghiraukannya untuk mencari di mana sepupu kesayangannya berada, ia menemukan Narcissa Malfoy nee Black tengah duduk di atas sebuah sofa dengan seorang bayi kecil tertidur di pangkuannya. Sirius tersenyum kecil melihat mereka berdua, namun senyum itu lenyap perlahan-lahan saat ia melihat keadaan Narcissa secara seksama.
Wanita yang baru berusia 22 tahun itu adalah wanita yang sangat cantik, bahkan Sirius pun mengakui hal itu. Sewaktu mereka masih berada di Hogwarts, Narcissa mendapat julukan sebagai wanita tercantik di Hogwarts, tidak heran kalau banyak laki-laki yang mengejarnya. Sirius hanya menyayangkan karena kontrak dengan keluarga Malfoy yang telah ditandatangani oleh keluarga Black, bibinya harus mau menyerahkan puteri bungsunya untuk menjadi istri dari Lucius Malfoy. Sampai sekarang kecantikan Narcissa masih terpancar jelas dari wajahnya, namun sayangnya kecantikan itu sedikit tertutupi oleh keadaan Narcissa yang terlihat begitu lemah pasca melahirkan beberapa minggu yang lalu.
"Selamat malam, Sirius." Sapa Narcissa dengan senyum kecil di wajahnya ketika ia mendapati sepupunya telah berada di sana.
"Selamat malam untukmu juga, Cissy." Ujar Sirius, ia menghampiri di mana sepupunya duduk. "Ah, bagaimana keadaan si kecil Draco hari ini?"
"Dia baik-baik saja, Cousin. Coba lihat dia! Bukankah dia sangat lucu?" Tanya Narcissa dengan senyum tipis di sana.
Sirius mengangguk, ia melihat bayi mungil yang ada di atas pangkuan sepupunya dengan seksama. Yang Narcissa katakan benar, si kecil Draco adalah bayi yang sangat mungil dan imut, Sirius yakin kalau ia akan mewarisi keanggunan dan kecantikan yang Narcissa miliki serta karisma yang Lucius miliki. Sirius membelalakkan kedua matanya saat ia melihat sebuah tanda berbentuk bintang yang terikat dengan bulan sabit berada di lengan kanan Draco, Sirius memberikan pandangan penuh pertanyaan kepada Narcissa, wanita itu hanya bisa memberikan senyuman pilu kepada sepupunya.
"Narcissa, dia…"
"Yang kau duga itu memang benar, Black." Kata Lucius tiba-tiba, dan pertama kali setelah kedatangan Sirius. "Draconis adalah seorang Mystic dan itulah yang menjadi alasannya mengapa kami memintamu untuk datang ke tempat ini."
"Apa maksudmu kalau Draco adalah Mystic, bukankah keluargamu adalah penyihir berdarah murni seperti yang kau bangga-banggakan, Malfoy!" tukas Sirius, dari dulu ia memang tidak menyukai laki-laki yang menjadi suami dari sepupunya. "Terlebih lagi Mystic itu sudah punah beribu-ribu tahun yang lalu, tidak ada yang pernah mengetahui keberadaan mereka. Jadi katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi!"
"Keluarga Malfoy memang keluarga berdarah murni namun tidak sepenuhnya mereka yang berada di dalamnya adalah manusia seutuhnya. Sihir yang mengalir dalam darah seorang Malfoy adalah sihir tertua yang pernah ada, mereka masih murni dan belum terjamah oleh apapun, mereka juga tidak memilih kubu akan setia ke mana mereka nantinya karena bagi kami sihir itu hanya akan memihak bagi dirinya sendiri. Untuk menjaga kemurnian itu keluarga Malfoy hanya akan melakukan pernikahan dengan seseorang yang sama-sama mempunyai darah murni atau makhluk sihir."
Sirius mendengus ketika Lucius menjelaskan keluarganya, namun Lucius menghiraukannya, "Singkat cerita, kakek buyutku menikahi seorang wanita cantik yang bernama Selena beratus-ratus tahun yang lalu, dan tanpa sepengetahuannya Selena itu adalah makhluk sihir legenda yang kita kenal sebagai Mystic. Entah mengapa selama bertahun-tahun gen mystic yang dibawa oleh keturunan Selena menghilang pada keturunan selanjutnya dan muncul kembali menjadi gen dominan pada Draco."
Baik Sirius dan Narcissa melihat Lucius dengan tatapan terkejut, Sirius melihat keponakannya dengan perlahan. Dari apa yang ia ketahui kalau seorang Mystic adalah makhluk yang sangat cantik rupawan, melebihi seorang veela karena Mystic memang cikal bakal dari Veela. Mereka selalu akrab dengan nature dan dicintai oleh sihir, tidak heran kalau mereka adalah makhluk sihir tertua yang ada di dunia dan karena itulah Sirius benar-benar terkejut saat mendapati putra dari sepupunya adalah makhluk yang telah punah selama ribuan tahun.
"Tapi kalau Draco memiliki genes Mystic, bukankah dia hanya separuh karena Narcissa itu seorang manusia?" Tanya Sirius.
"Tidak, sisi manusia yang Draconis miliki telah ditutupi oleh sisi Mystic yang ada di dalam tubuhnya. Hal ini menyebabkan Draco menjadi Mystic seutuhnya." Kata Lucius, "Dan tattoo bulan sabit yang ada di samping bintang ini menunjukkan kalau Draco adalah Submissive Mystic."
"Merlin, kalau begitu ia seorang bearer?"
Baik Narcissa dan Lucius mengangguk sedih mengenai nasib putra mereka, keduanya menatap wajah lugu putranya yang tengah tertidur dengan damai itu. Narcissa mencium kening bayi Draco dengan lembut.
"Kau telah menjelaskan mengenai apa itu Mystic padaku, lalu apa yang ingin aku lakukan untukmu?" Tanya Sirius.
"Kami ingin kau merawatnya, Sirius." Ujar Narcissa lembut, sebutir air mata jatuh dari pelupuk matanya.
"Apa?"
"Apa maksud dari Cissy adalah kami ingin kau merawat Draconis dan menganggapnya seperti putra kandungmu sendiri." Kata Lucius.
"Mengapa?" Tanya Sirius, ia masih terkejut namun tiba-tiba rasa kemarahan menyelumuti hatinya dan ia memberikan glare kepada Lord Malfoy, "Jangan katakan kau ingin membuang bayi yang tidak berdosa ini hanya karena ia seorang Mystic, Malfoy!" ia mendesiskan itu agar Draco tidak terbangun dari tidurnya.
"Sirius, kami tidak ingin membuang Draco tapi kami ingin melindunginya, dan kau adalah satu-satunya orang yang bisa melakukan itu untuk kami…. Untuk melindungi Draconis." Isak Narcissa lirih.
"Jelaskan maksudmu, Narcissa!" pinta Sirius, ia masih tidak percaya kalau sepupunya yang berhati lembut itu tega melakukan hal seperti ini.
"Lord Voldemort." Hanya itu yang keluar dari mulut Narcissa, "Kami tidak ingin ia mengetahui kalau Draco adalah seorang Mystic, bila ia sampai tahu maka ia akan memanfaatkan situasi ini untuk mengambil alih sihir yang ada dalam tubuh Draco."
Alasan itulah yang membuat kemarahan Sirius mereda, wajahnya menjadi pucat pasi memikirkan hal itu. Voldemort adalah pangeran kegelapan yang sangat berbahaya setelah Grinddelwald, sampai saat ini ia masih belum bisa dikalahkan bahkan oleh Dumbledore sekalipun. Sirius tidak berani membayangkan apa yang akan Voldemort lakukan bila ia mendapatkan sihir legenda yang ada dalam tubuh seorang Mystic, bisa dipastikan kalau ia tidak akan bisa dikalahkan oleh siapa-siapa.
"Black, aku tidak pernah memohon kepada siapapun seumur hidupku, tapi yang kita bicarakan adalah nasib putraku. Jadi aku mohon, tolong rawat Draco dan berjanjilah kalau kau akan melindunginya dengan taruhan nyawamu." Kata Lucius,
Melihat pria yang selalu terlihat bangga akan dirinya membuat Sirius semakin iba, ia menatap wajah keluarga kecil itu sebelum mengangguk pelan. Sudah sejak lama ia menginginkan seorang anak, namun hal itu tidak akan terwujud karena Remus bukanlah seorang bearer yang bisa melahirkan seorang anak, mungkin dengan keputusannya ini Sirius dan Remus bisa menjadi orangtua yang selama ini mereka impi-impikan.
"Baiklah, aku setuju dengan permintaan kalian. Tapi dengan satu syarat." Kata Sirius.
"Apa itu?" Tanya Lucius.
"Aku ingin mengadopsi Draco secara total, aku ingin dia menjadi seorang Black. Aku tidak akan menghapus darah Malfoy yang ada dalam tubuhnya, namun aku ingin ia menjadi Black sepenuhnya. Melihat Narcissa adalah ibunya, maka hal ini akan lebih mudah untuk dilakukan." Ujar Sirius dengan senyum kecil, "Aku akan melakukan Blood adoption untuk mengadopsi Draco."
Meskipun dengan berat hati akhirnya baik Lucius dan Narcissa menyetujuinya, mereka hanya berharap apa yang mereka lakukan ini bisa menyelamatkan Draco dari cengkeraman Lord Voldemort.
AN : Thanks udah membaca!
