The Happy Ending From The Friendship Story

Author: -maria-a.s.l

Disclaimer:??? Yang pasti cerita ni punya Mar" chan

Ini adalah kisah dari dua gadis yang bersahabat dengan baik dan sejati. Mereka mempunyai sifat yang berbeda. Yang satu terlalu PD dan sangat bersemangat, satunya lagi sama sekali tak punya semangat untuk hidup.

Nina POV

Namaku adalah Nina Sakura. Aku adalah anak pemimpi. Aku mempunyai banyak mimpi. Salah satunya adalah..haha.. Malu aku.. Ya, aku ingin mempunyai banyak teman di sekolah baruku. Aku baru saja pindah dari Hokkaido ke Tokyo, aku akan mengalami hal-hal baru yang belum pernah aku alami saat SD. Aku akan mempunyai banyak teman. Ya, setidaknya 2 sudah cukup. Mereka adalah Ayu si cantik dan Maya si pandai.

Ayu POV

Namaku Ayu Tataeshi. Aku adalah anak yang sudah sejak lama tidak mempunyai semangat hidup. Aku selalu menyendiri dan selalu duduk di pojok. Ini semua karena penyakitku yang sangat ganas. Aku harus pergi ke Tokyo dan tinggal terpisah dari orangtuaku untuk proses penyembuhan. Aku sangat merindukan kedua orangtuaku. Hingga suatu saat, ada Maya yang selalu memberi masukkan dan Nina yang selalu memberi semangat.

Maya POV

Namaku Maya. Aku tidak tahu margaku. Aku tinggal di sebuah panti asuhan. Aku bisa masuk Sora High School karena mendapat beasiswa. Aku tidak pandai membela diri seperti Nina, juga tidak lembut seperti Ayu. Aku hanyalah anak pandai yang tak punya orangtua. Walaupun begitu, aku selalu saja bersemangat, ini semua berkat kedua sahabat baikku. Aku akan selalu berusaha menjadi sahabat yang baik untuk mereka.

Normal POV

Pagi itu, Sora High School tampak begitu ramai. Hari ini ada acara penerimaan murid baru. Hari itu, Nina dengan tampang bodohnya sedang membeli makanan di toko makanan dekat sekolah barunya, Sora High School. Dia tampak begitu santai, bahkan ia seolah tidak peduli dengan jam masuk sekolahnya.

Di sisi lain, seorang gadis berwajah lembut dan berambut panjang terurai lewat di hadapanNina. Nina berpikir 'cantiknya' saat melihat gadis itu. Tapi, Nina merasa ada yang aneh dengan gadis itu. Gadis itu adalah Ayu. Bel masuk sekolahpun berbunyi, Nina yang tolol itu pun segera berlari menuju gerbang. Sialnya,Nina menabrak Ayu hingga mereka berdua terjatuh. Nina menimpa tubuh Ayu sehingga Ayu merasa kesakitan.

"Aduh, maaf ya. Aku terburu-buru. Apa kau tidak apa-apa?"tanya Nina.

"Iya. Aku baik kok. Hanya luka kecil saja. Itu sama sekali tidak berpengaruh bagiku"jawab Ayu.

"Apa maksudmu? Luka sekecil apapun itu berbahaya. Bisa saja ada racun yang masuk melalui luka itu!"

"Racun?? Maksudmu bakteri?? Bodoh. Minggir kau!"kata Maya, teman Ayu.

'Ah, tidak!!!!! Masa belum dapat teman sudah dikatai bodoh? Malang sekali aku ini'pikir Nina.

"Maya, apa maksudmu? Itu hal yang tidak baik,"kata Ayu sedikit marah.

"Iya. Maaf ya. Namamu siapa??"kata Maya menunjuk Nina.

"Perkenalkan namaku Nina Sakura,"jawab Nina.

"Senang berkenalan denganmu,"kata Ayu.

Setelah itu, Ayu dan Maya meninggalkan Nina. Setelah satu masalah selesai ada masalah baru. Si "bodoh" Nina mulai kebingungan mengingat-ingat di mana lokasi kelasnya, ya kelas 7-2. Nina mengelilingi sekolah hingga akhirnya sampai di kelasnya yang ternyata tepat berada di depannya saat ia sedang berpikir tadi. Nina langsung masuk hingga lupa mengucapkan salam pagi, "ohayosuminasai".

Di hari pertamanya, Nina dihukum berdiri di depan kelas karena melempar tasnya ke arah senseinya. Hal itu ia lakukan karena senseinya mengagetkan Nina yang berdiri di depan kelas sambil setengah tidur. Tentu saja sensei itu marah. Nina disuruh pulang terlambat. Setelah diceramahi habis-habisan, Nina dengan malas melangkah keluar gerbang.

Saat mulai keluar dari gerbang sekolah, Nina melihat Ayu. Ia tampak sangat lemah dan hampir pingsan. Nina menolongnya dan membawanya ke ruang UKS. Setelah diperiksa, Ayu katanya tidak kenapa-napa. Dia hanya kelelahan. Nina tampak begitu khawatir terhadap Ayu. Dokter Fuji, penjaga UKS itu menyarankan agar Nina mengantarkan Ayu sampai pulang ke rumah.

Nina mengantarkan Ayu hingga sampai ke rumah. Nina tidak terlalu khawatir lagi setelah memastikan Ayu sudah masuk ke rumah. "Terimakasih ya, sudah mengantarkan Ayu,"kata nenek Jin, nenek Ayu. "Sama-sama, nek. Saya senang bisa membantu Ayu,"jawab Nina.

Setelah itu, Nina pulang ke rumahnya. Ia memilih untuk tidur lebih awal. Ia tidak mau terlambat, ia mau membantu Ayu lagi. Pagi pun menjelang, Nina tidak juga bangun-bangun. Sepertinya kebiasan buruknya kambuh lagi. Yaitu, sulit bangun pagi. Ibunya sudah bosan membangunkan Nina si pemalas itu. 'paling-paling rak panciku jatuh lagi gara-gara ditabraknya'begitu pikir ibu Nina, Reina.

Nina akhirnya bangun juga. Itu karena ada aroma masakan ibunya yang menggugah selera. Si bodoh Nina berjalan sambil matanya terpejam. Ia seakan-akan ditarik oleh aroma masakan itu. "Nina, sudah bangun?"tanya ibunya. "Haha.. Manusia malas, jam wekermu sudah ditaruh telinga belum?"kata seorang wanita yang bertampang meledek.

"Himeka-nee-chan!!!!!! Jangan meledekku terus,"rengek Nina.

"Ahh. Sudah ya. Nee-chan ada janji dengan teman,"

"Oh ya? Teman yang bagaimana itu?"ledekku.

Himeka tidak mengiraukan adiknya. Nina lalu bersiap-siap berangkat ke sekolah. Ia mandi dan segera memakai seragamnya.

Sementara itu, di rumah Ayu.

"Ayu-chan, apakah kamu yakin akan sekolah hari ini?"tanya nenek Jin.

"Iya, nek. Aku belum sempat mengucapkan terimakasih,"jawab Ayu.

"Baiklah. Hati-hati ya, Ayu,"

Setelah itu, Ayu berangkat ke sekolah. Di perjalanan Ayu bertemu dengan Nina. Akhirnya, mereka memutuskan untuk berangkat berdua. Mereka berjalan dengan santai dan sambil bercakap-cakap. Tiba-tiba ada dua orang laki-laki yang menabrak Ayu. Laki-laki itu berkata,"Maaf ya, Ayu,". "Iya. Tak apa. Kau?? Kaji-kun ya?"jawab Ayu.

"Benar sekali. Sudah dulu. Ketemu di kelas ya,"kata laki-laki bernama Kaji Tetsushi.

Setelah Kaji pergi bersama temannya, Ayu dan Nina juga ikut pergi. Tak berapa lama kemudian mereka sampai di sekolah dan masuk ke kelas yang sama. Hal itu membuat Nina bingung."Hah?? Kau sekelas denganku ya, Ayu-chan?"tanyanya.

"Iya. Kau tidak sadar ya?"jawab Ayu.

"Iya kemarin waktu aku berdiri sambil menunduk itu, aku tidur lho,"

"Hahaha. Kau itu. Pantas saja kau tidak melihatku yang sekelas denganmu,"

Setelah itu, mereka berdua menempati tempat duduk mereka masing-masing. Nina kebingungan mencari bangku yang kosong. Jelas saja, kemarin ia dihukum tidak boleh duduk di kursi jadilah ia tidur di UKS. Tiba-tiba mata cemerlang Nina melihat sebuah kursi yang kosong. Ia lalu duduk dengan tenang di situ. Tiba-tiba, Maya mengusir Nina. Ya, itu adalah tempat duduk Maya.

Tunggu next chapter ya.... Review dulu gih.... haha.. Ngarep.. please T.T