Yay! Fanfic baru! Padahal yang fanfic yang laen lom selesai! Sorry deh... soalnya ada tembok gede bgt di kepala gw yang negblok semua kata – kata yang mw di pake bwt bikin fanfic... so... ehe...

Fanfic naruto pertama gw neh dan... gw dah lama ga nyetuh Naruto jadi yah... kalo bnyk slhnya bisa di maklumin kan? Entah kenapa tiba" jd tertarik ma Naruto lg... Gara" ItaNaru seh! *Nyalahin orang*

Bwt... lama ga nyentuh Naruto... Chara-nya beranak bnyk bgt ya? Ampe kgt... buset pilihan Chara-nya buanyak amat bnyk yg ga kenal lg...

Disclaimer: Naruto bkn punya gw itu punya... *Loading* tau ah lupa... sapa aj blh yang penting bukan pny gw...

Warning: AU! So no ninja stuff... [Kayanya...] Yaoi! CowoXCowo... OOC bgt! Jadi jgn marah" ke gw kalo Chara-nya terlalu -ehm-

Pairing: ItaNaru, SasuNaru... dll...


Prologe...


Seorang gadis berambut emas sedang berlari menusuri rumah ala jepang kuno dengan tergesah – gesah. Gadis tersebut menganakan sehelai kimono tipis, yang biasa di kenakan saat tidur, berwarna biru pucat, di lengkapi dengan tali yang warnanya sama dengan matanya, yaitu biru langit. Rambut panjangnya berterbangan tertiup angin. Raut wajahnya menunjukan bahwa ia sedang khwatir sambil kakinya tetap menusuri koridor yang gelap. Banyak sekali tubuh manusia yang sudah tak bernyawa berserakan di mana – mana. Cairan merah juga sudah mengotori lantai kayu rumah tersebut. Tanpa menghiraukan keadaan sekitarnya, si gadis tetap berlari dengan satu pikiran di kepalanya, 'Tachi...'

Setelah lama berlari, sang gadis sampai juga di depan sebuah ruangan. Banyak sekali suara – suara tak enak didengar keluar dari ruangan tersebut. Tanpa pikir panjang lagi, si gadis langsung menggeser pintu yang terbuat dari kertas serta kayu tersebut dan melangkah masuk. Dua buah sosok beradar di depannya, sedang melawan satu sama lain. Si gadis mempercepat langkahnya, berlari dan memeluk seorang pemuda di depannya. Air mata yang dari tadi ia tahan akhirnya pecah juga.

"Bodoh! Kenapa kau kembail kesini!" seru si pemuda berambut panjang berwarna hitam kelam. Rambutnya yang panjang di ikat supaya tidak mengganggu, sementara di tangan kanannya memegang sebilah pedang panjang. Matanya masih melebar akibat kedatangan si gadis secara tiba – tiba.

"A-aku takut –"

"Kalau takut, harusnya kau tinggal di tempat itu!" seru si pemuda tanpa membiarkan gadis yang memelukanya menghabiskan kalimatnya.

"Aku takut, kau kenapa – kenapa!" sambung si gadis sambil terisak. Merasa kasihan, si pemuda memutar tubuhnya dan memeluk tubuh kecil di belakangnya.

"Aku akan baik – baik saja" ucapnya sambil tersenyum kecil. Si gadis masih saja terisak di dalam pelukan hangat tersebut. Terdengar suara tawa dari sosok yang satunya. Sosok yang berdiri mereka berdua berbeda sekali dengan manusia biasa. Setengah tubuh dan wajahnya memeang sekilas terlihat seperti manusia, tapi, di belakang sosok tersebut berkibar ekor yang mirip dengan ekor kadal. Mata sosok tersebut juga menyerupai mata ular yang sedang gesit mencari mangsa. [bukan orochimaru ya...]

"Wah~ pemandangan yang sangat mengharukan, sampai aku jijik melihatnya. Aku tidak bermaksud untuk merusak suasana tapi... aku ingin menjalankan tugasku dengan cepat" ucap sosok tersebut sambil terkekeh.

"Diam kau, monster!" desisi si pemuda kasar sambil melepas pelukanya, sementara pasanganya masih memeluk pinggangnya.

"Monster he? Kau memanggilku monster? Aku dan kau ini sama saja. kalau aku kau bilang monster, kau ini apa?"tanya sosok tersebut dengan nada meremehkan.

Si pemuda tiba – tiba menjauhkan lengan kekasihnya dari pinggangnya. Ia mempererat genggamam pedangnya dan melangkah maju. Saat katananya kurang sesenti lagi menyentuh tubuh sosok yang di maksud, sosok tersebut menghilang. Kurang dari hitungan detik, sosok itu mucul di belakang gadis berambut emas itu sambil menggenggam sebilah pisau kecil di tanganya sementara tangan satunya mengunci tubuh sasaranya agar tidak kabur.

"Akhirnya kau lengah juga ya? Siapa juga yang mau bertarung melawanmu. Misiku hanya membunuh gadis ini!" tanpa basa – basi lagi. Sosok tersebut menusukan pisaunya di tengah – tengah dada si gadis dan melepaskan tubuh sekarat tersebut sambil tertawa lepas. "HAHAHAHA... DENGAN INI KAMI PARA SETAN BISA BISA BEBAS!" teriaknya tanpa menghentikan tawanya. Degan perasaan penuh amarah, si pemuda yang dari tadi termenung, melempar katananya. Pedang tersebut melayang tepat di tengah - tengah mulut setan di hadapanya yangb sedang terbuka lebar. Sekejap pedang tersebut menembus mulut setan tersebut dan kehilangan nyawanya seketika.

Dalam perasaan panik, si pemuda berambut panjang itu berlari kearah kekasihnya dan mendekati tubuh sekarat itu ke tubuhnya sendiri. Perlahan – lahan ia mencabut pisau yang bertengger di dada tubuh yang hapir kehilangan nyawa itu. Darah merah samakin lama semakin deras keluar. Tanpa pikir lagi, ia meletakan tangan pucatnya di depan luka yang terbuka lebar dengan darah yang mengalir bagaikan sungai.

"Bertahanlah..." bisiknya kecil. Gadis sekarat itu menggelengkan kepalanya lemah. Tanpa memperdulikan reaksi tersebut, si pemuda memfokuskan energy dalamnya untuk menyembuhkan orang yang di cintainya itu.

"P-ercu-Cuma... Tak usah di teruskan..." ucap si gadis lemah.

"Jangan bebicara dulu!" perintah sang pemuda sambil berusaha menyembuhkan luka yang cukup dalam untuk meranggut nyawa sesorang.

"Aku senang bisa bertemu denganmu, Tachi.. semoga kita bisa berjumpa lagi ya?" ucap sang gadis jelita tersebut sambil terseyum manis sebelum menutup mata biru langitnya yang tak akan terbuka kembali. Tubuh sekarat itu pun akhirnya menghebuskan nafas terakhirnya dengan senyuman manis menghiasi wajah sempurnanya.

Merasakan tak adanya tanda – tanda kehidupan di tubuh yang dari tadi ia peluk, air mata mulai turun dari mata beriris merah darah tersebut. Ia meneriakan nama kekasihnya sekuat tenaga mengharapkan orang terkasihnya akan kembali tapi tetap saja tak ada hasilnya karena seseorang yang telah meninggal tak akan hidup kembali...


End

Becanda... Masih TBC koq...


Gimana? Bagus ga? Kalo bagus di review donk jd gw ngerti... nih crita pantes di lanjutin atw ga.. kalo ga ya... less work for me! Hehehehehe...

Jangan lupa reviewnya! Ciao ciao~