Namaku Shim Changmin, aku terkena penyakit dan hanya satu Dokter yang bisa mengobatinya. Dia adalah Dokter Jung Yunho. Dokter unit kesehatan di sekolahku.
Guardian of White Robe
Presented by: BearBambie
Boy x Boy
Homin Pair, don't like don't read.
Cast: Shim Changmin, Jung Yunho, Cho Kyuhyun, Choi Minho, etc.
Rate: T
Genre: Romance
Disclaimer: Cerita ini terinspirasi dari sebuah komik straight dengan judul yang sama, karya Himekawa Kirara, jadi kalau ada kesamaan mohon dimaklumi. Kalian akan disuguhkan dengan tata bahasa yang mungkin membosankan. Selamat membaca karya sang amatir BearBambie.
Chapter 1
Suasana disekolah hari ini cukup ramai, entah kenapa sejak aku memasuki sekolah banyak sekali murid yang memperhatikanku, aku tau aku cukup populer sebagai siswa baru pindahan disekolah ini. Aku Shim Changmin populer, jenius dan tampan itulah aku. Tapi perhatian yang seperti ini tidak seperti biasanya. Bahkan kelasku dikerumuni banyak orang.
"Changmin-ssi selamat ya!" seorang siswa dari kelas lain mengucapkan selamat padaku, aku mulai kebingungan
"Ya?" aku jelas bingung dengan ucapan ini, selamat untuk apa?
Saat otak jeniusku belum bisa menangkap alasan ucapan selamat ini, seseorang datang dan memelukku.
"Hei kawan selamat ya. Kau masuk babak final!" Ini sahabatku namanya Kyuhyun dan sekarang aku tambah tidak mengerti maksud kata dari selamat dan babak final yang ditujukan padaku.
"Soal apaan ini?" aku ingin semua jelas, karena perhatian orang-orang ini mulai membuatku tidak nyaman. Aku mengambil kursiku dan duduk bermalasan. Jujur saja aku sedikit mengantuk karena semalaman membaca buku.
"Untung saja aku memasukkan namamu untuk masuk lomba pemilihan model sekolah! Berterimakasihlah padaku dan traktir aku makan!"
"What! Apa yang kau katakan tadi Kyu?" Mataku terbalak, tentu aku tidak bisa tidak kaget dengan ucapan Kyu tadi.
"Ya kau masuk final pemilihan model sekolah, menjadi ikon sekolah! Aku percaya kawan kau akan memenangkannya. Seratus persen percaya! Hahahahaha..!"
'pletak'
"Awww, kenapa kau memukul kepalaku! Kalau otak jeniusku terpengaruh bagaimana?"
"Aku tidak tertarik dengan pemilihan itu, kenapa kau seenaknya ajukan namaku! Kau taukan aku.."
"Oh jadi kau tidak tertarik? Bagaimana kalau kau mundur saja siswa baru!" Menyelaku saat berbicara, aku tidak suka orang seperti ini.
"Tau sopan santun tidak? Menyela percakapan orang tidak sopan tau!" Jawabku kepada orang yang baru saja datang dan tiba-tiba masuk dalam percakapanku dengan Kyuhyun.
"Cih..." Aku bisa lihat wajah kesal orang ini karena ucapanku padanya.
"Baiklah siswa baru aku ingin bicara denganmu! Dibelakang sekolah diwaktu istirahat!"
"Jangan mau Changmin-ah!" bisik Kyuhyun melarangku
"Ok!" tapi aku mengiyakan dan orang itupun keluar dari kelasku.
Sepertinya hari ini akan menjadi hari yang panjang untukku. Saat jam istirahat tiba Kyuhyun terlihat cemas, sahabatku ini terus menyuruhku untuk tidak bertemu dengan siswa tadi. Namanya ternyata Choi Minho, anak pemilik sekolah ini.
"Harusnya kau tidak perlu menemuinya!"
"Kenapa tidak, lagipula aku tidak takut."
"Keras kepala, berurusan dengannya bukan hal yang baik. Sialnya aku tidak bisa menemanimu karena harus mengumpulkan tugas-tugas ini ke ruang guru!"
"Aku tidak akan berurusan dengannya kalau kau tidak memasukkan namaku di lomba model itu!" Jawabku pada Kyuhyun, aku bisa melihat raut wajahnya berubah seperti menyesal.
"Tenang saja, aku tidak apa-apa kawan. Kita berpisah disini, kumpulkanlah tugas-tugas itu!"
"Berhati-hatilah!"
Disinilah aku sekarang, sepertinya Kyuhyun benar seharusnya aku tidak perlu datang tapi sudah sampai disini. Rasanya tubuhku sedikit sakit karena pukulan dari teman-teman brengsek Choi Minho yang suka keroyokan ini.
"Kau itu, terlalu sok tau tidak!" aku merasakan cengkraman tangan Choi Minho diwajahku.
"Kau takut kalah? Apa kau tidak yakin dengan dirimu untuk menyaingiku menjadi ikon sekolah ini?" Aku tidak membiarkan Choi Minho menikmati kesakitanku. Meskipun mataku sudah sedikit lelah untuk terjaga, pukulan orang-orang ini benar-benar kuat.
'bugh..bugh..'
Sial seandainya aku bisa bela diri orang-orang ini pasti sudah kubereskan. Sayangnya aku hanya berkutat dengan buku dan jarang lakukan latihan fisik. Asin... ini darahku mereka sepertinya berencana membunuhku.
"Aku akan membuatmu luka parah hingga tidak bisa mengikuti kompetisi!"
"Lupakan, aku akan mengikutinya! Apapun yang kau lakukan kau semakin membuatku ingin mengikutinya!" Salahkan mulutku yang tidak bisa mengalah, tapi ini benar aku tidak akan mundur.
"Hajar dia lebih keras!" Suara Choi Minho terdengar frustasi, hahahaha aku ingin tertawa ini menarik, tapi penglihatanku mulai gelap.
"APA YANG KALIAN LAKUKAN!"
"Gawat! Ayo lari!"
Tubuhku terlepas dan seorang pria berjas putih menangkap tubuhku.
"Kau tidak apa-apa?" Aku masih bisa melihat bibirnya yang berbentuk hati sampai semua menjadi gelap
"Hei.. hei...!"
Kepalaku terasa berat, apa aku sudah berada di surga? Semuanya terlihat putih, dan sosok indah di hadapanku apakah dia malaikat?
"Sudah sadar?" Dia berbicara padaku, malaikat ini berbicara padaku, bibir berbentuk hati itu, mata musang dibalik kacamata itu, jas putih. Sepertinya dia malaikat yang menjemputku, beruntung sekali aku masuk surga. Akupun tersenyum lebar.
"Aww.." sakit, aku merasa tubuhku remuk wajahku juga rasanya sakit. Sepertinya aku masih hidup.
"Biar ku obati" dengan kehati-hatian pria dihadapanku ini mengobati luka diwajahku
"Aku pikir aku sudah mati, hahahaha!" itulah kalimat pertama yang terlontar dari mulutku
"Kau masih bisa tertawa sepertinya luka-luka ini akan segera membaik!"
"Aku Shim Changmin, aku ini pria yang kuat. Awh perih... "
"Tahan sebentar."
Sambil mengobati luka-lukaku, aku menceritakan masalah mengenai kenapa bisa mendapat luka-luka ditubuhku ini kepada dokter dihadapanku. Ya sepertinya dia dokter, pria ini dokter. Dokter yang baik.
"Oh ternyata soal menjadi model ikon sekolah. Makanya anak-anak itu berlaku demikian. Lalu kau mau bagaimana? Apa mau berhenti mengikutinya?"
"TIDAK!" sepertinya aku mengagetkan dokter dihadapanku ini karena suaraku
"Ehm, maksudku aku tidak akan mundur, aku akan mengikutinya. Meskipun awalnya aku tidak peduli dengan model ikon sekolah. Tapi tindakan tidak sportif mereka tidak bisa dibiarkan. Aku tidak akan memudahkan mereka."
"Begitu ya, kedengarannya cukup berani." Pria ini tersenyum kepadaku, ini pertama kalinya aku mengagumi seseorang. Aneh sekali.
"Permisi!"
"Kyuhyun-ah!" rasanya menyenangkan saat melihat kedatangan seorang sahabat disaat seperti ini.
"Kau terlihat parah! Sungguh!" Kyuhyun memperhatikanku dan mengomentari luka-lukaku
"Baiklah, sepertinya temanmu sudah datang, dan lukamu sudah kuobati. Jangan memaksakan diri ya. Kalau ada apa-apa datang saja kapanpun ke sini." Aku hanya menjawabnya dengan anggukan.
"Anda dokter baru ya? Saya Cho Kyuhyun dari kelas 3-A"
"Iya aku dokter baru, namaku Jung Yunho, resmi menjadi dokter sekolah kalian di hari ini."
Namanya Dokter Jung, Jung Yunho... aku menyimpannya dalam memoriku.
Mulai dari hari itu aku memulihkan kondisiku untuk siap lomba menjadi model ikon sekolah.
"Kau tetap maju kawan?" tanya Kyuhyun kepadaku, dia terlihat cemas.
"Tentu saja, ini harinya! Aku akan menang, tenang saja!" Sebenarnya wajar kalau sahabatku ini cemas. Setelah hari dimana aku dipukul habis-habisan Kyuhyun terus merasa bersalah dan juga ngeri dengan luka-lukaku. Dia melihatku harus memoles banyak obat, juga memakan banyak obat untuk memulihkan kondisiku. Sayangnya sejak hari itu aku belum bertemu dengan Dokter Jung.
"Aku harap Choi Minho tidak melakukan hal buruk lagi!"
"Ya mari kita berharap orang itu berubah."
"Acara akan segera dimulai, cepatlah berganti pakaian."
"Iya cerewet, kau seperti ibuku saja Kyuh. Hahahaha!"
"Aku ini pria kenapa kau samakan dengan ibumu! Ck!" Kyuhyun memutar matanya dan berdecak kesal karena kukatai mirip dengan ibuku.
"Aku tidak ada waktu mendengar omelanmu Kyuh!"
"Aish!" Kyuhyun bersiap memberiku tendangan, tapi tentunya aku sudah berlari meninggalkannya.
"Hahahaha!" Aku tertawa sepanjang koridor menuju tempat berganti pakaian. Kau tau membuat kesal orang itu terkadang menyenangkan.
"Hei, kau Shim Changminkan?" Siapa pria-pria bertubuh besar ini, kenapa mereka mencariku. Otak jeniusku langsung merespon situasi ini! Sial aku rasa aku dalam masalah! Dengan cepat aku berlari dari mereka, syukurlah kakiku ini jenjang.
"Jangan lari!" Oh shit mereka mendekat! Aku terus berlari dan 'brukh' sepertinya aku tertangkap lagi, kini aku sudah tertangkap! Matilah kali ini!
"Hei, kau tidak apa-apa?" Suara ini...
"Dokter Jung!"
"Kau serahkan anak itu!"
"Hm, sepertinya ada yang butuh pengobatan, biar aku selesaikan sebentar." Dokter Jung membuka kacamatanya dan memberikannya padaku. Mata musangnya terlihat berkilat. Satu kata untuknya keren! Kalian tidak merasa begitu? 'Sepertinya kalian butuh pengobatan' aku mengutip perkataannya. Disini aku sekarang melihatnya memukuli pria-pria besar yang mengejarku.
'bugh brak bugh'
Dokter Jung ternyata pintar bela diri, dia menghajar pria-pria yang lebih besar dari dirinya. Aku tidak bisa berhenti untuk mengaguminya! Mataku seolah tak ingin berkedip untuk tidak kehilangan momen melihatnya.
"Ga..Gawat dia kuat sekali! Ayo lari!" Pria-pria itu pergi ketakutan. Setelah mereka kabur Dokter Jung melangkah ke arahku.
"Kau tidak apa-apa Changmin-ssi?"
"I..iya dokter!" Aku tersadar dari pikiranku dan baru kembali memikirkan lomba model sekolah. Sial, Choi Minho dia benar-benar menginginkanku untuk kalah.
"Aku harus segera ketempat lomba tapi aku belum berganti dan kakiku sepertinya terkilir. Sial padahal aku tidak mau kalah dari Choi Minho tapi kondisiku begini!" Aku merutuki diriku sendiri yang tidak berhati-hati terhadap tindakan Choi Minho.
"Dia akan senang melihatmu menyerah. Kalau kau masih mau berjuang aku akan membantumu!"
Dokter Jung kenapa dia mau merepotkan dirinya untukku. Kalau begini tidak mungkin aku menyerah. Dokter Jung memberikan tangan dan bahunya untuk menompangku agar aku bisa berdiri dan berjalan. Ia membawaku yang terpincang-pincang keruang kesehatan. Di ruang kesehatan Dokter Jung memberikan pijatan di kakiku yang terkilir dan mengoleskan obat disana.
"Gantilah pakaianmu disini, aku akan menunggu di luar." Aku menjawabnya dengan anggukan lagi dan sekarang aku mencoba mengganti pakaianku. Pengobatannya terhadap kakiku benar-benar membantuku untuk menggunakan celana ini. Kau tau rasanya sangat sakit sebelum diobati. Selesai! Kini aku sudah diluar bersiap jalan ke tempat lomba.
"Sudah selesai rupanya"
"Iya Dokter! Oh, ini kacamata dokter." Aku mengeluarkan kacamatanya dari saku bajuku.
"Terimakasih." Padahal Dokter Jung terlihat lebih tampan saat tidak memakai kacamata. Harusnya aku tidak mengembalikan kacamatanya. Aku sedikit menyesal.
"Ada apa?" Pertanyaan Dokter Jung menyadarkanku dari lamunanku.
"T..tidak apa-apa Dokter!" Aku tersenyum kikuk
"Ayo naik!" Dokter Jung saat ini berjongkok dan memberikan punggungnya untukku.
"Apa?"
"Dengan kakimu sekarang berjalan akan lama sampai tempat lomba, cepatlah waktumu tidak banyak."
Aku tidak ada pilihan lain selain menerima tawarannya dan bersedia digendong. Karena dipengeras suara namaku sudah dipanggil. Sial jantungku rasanya mau copot, berdetak sangat keras. Apakah ini karena lomba itu, atau... karena punggung ini? Aku tidak bisa tidak tersenyum lebar saat ini, bahkan aku mengeratkan pelukanku padanya. Pada Dokter Jung. Ya Dokter Jung Yunho.
"Terimakasih dokter!"
Kami akhirnya sampai ditempat lomba, dan ini kali terkahir namaku disebut! Aku merasa lega karena sudah sampai. Tapi sialnya kakiku masih sangat sakit. Bagaimana aku berjalan di panggung.
"Hei boleh pinjam tongkatmu?" Aku melihat Dokter Jung meminjam tongkat, tapi untuk apa?
"Ini gunakanlah, akan meringankan pekerjaan kakimu."
"I..iya, terimakasih!" aku membungkuk menyampaikan rasa terimakasihku
"Semoga berhasil"
Kini aku berada di panggung dan benar saja tongkat ini membantu keseimbanganku saat berjalan. Aku masih merasakan sakit, tapi rasa sakit ini tidak akan membuatku kalah.
"Tampan sekali"
"Seperti bangsawan Eropa"
Aku mendengar pujian-pujian itu, aku rasa aku akan memenangkan lomba ini. Aku unggul dalam banyak hal. Tampan, reputasi yang baik, pintar. Tidak ada yang kurang. Choi Minho cara tidak sportifmu tidak bisa mengalahkanku.
Benar saja saat pengumuman tiba akulah yang menang.
"Changmin-ah kau menang!" Kyuhyun langsung memelukku erat.
"Aku sempat khawatir karena kau tidak muncul-muncul saat namamu dipanggil!"
"Aku baik-baik saja Kyuhyun-ah dan terkabul sudah perkataanmu. Aku menjadi ikon sekolah!"
"Tidak lucu, kenapa kau yang menang SHIM CHANGMIN!" Choi Minho! Dia melempar sebuah vas bunga kearahku!
'pranggg'
"D..Dokter Jung!" Darah, tangan Dokter Jung terkena vas bunga itu. Kesabaranku rasanya sudah dipuncaknya. Orang ini benar-benar parah!
"Choi Minho! Kalau kau begitu inginnya menang, sebaiknya kau tidak melakukan hal tidak sportif seperti selama ini." Dokter Jung berkata dengan sangat dingin kepada Choi Minho. Dan tiba-tiba ruangan ini seperti kutub, terasa dingin dan mencekam.
"Hyung!" Choi Minho memanggil Dokter Jung dengan sebutan Hyung... orang sekejam ini memiliki saudara seperti malaikat? Yang benar saja...
"Aku harus bicara denganmu!" Aku melihat Choi Minho menundukkan kepalanya
"Maaf atas kelakuannya."
"T..tidak apa-apa tapi luka dokter..."
"Aku bisa mengobatinya sendiri, tidak apa-apa. Selamat Shim Changmin." Dokter Jung tersenyum padaku dan pergi bersama Choi Minho
"Sepertinya kau menemukan pelindungmu Changmin-ah!" Goda Kyuhyun kepadaku
"Mungkin..." Aku tersenyum menyerigai.
Keesokan paginya saat jam istirahat tiba aku pergi ke ruang kesehatan sekolah.
"Ada apa Changmin-ssi?" Dokter Jung terlihat sangat menawan pagi ini
"Sepertinya aku sakit Dokter Jung..." Aku mendekatinya dan kini wajah kami sangat dekat, aku bisa merasakan nafasnya
"Berbaringlah aku akan memeriksamu" Entah bagaimana kini aku duduk dipangkuannya
"Changmin-ssi kau bisa berbaring di ranjang itu, aku harus memeriksamu dulu, setelah itu baru aku bisa memberi obat untuk menyembuhkannya." Aku terus memperhatikan gerakan bibir berbentuk hati itu, rasanya ingin sekali mencicipinya. Salahkan dirinya yang begitu mempesonaku.
"Aku tau penyakitku Dokter Jung.."
"Eh?"
"Sepertinya aku Sakit Cinta, dan obatku hanya Dokter Jung."
tbc...
Lanjut / Tidak
Give me a review
Thankyou for reading
BearBambie
