Seorang gadis berjalan menyusuri gang-gang kota New York, ia mempercepat jalannya karna perkiraan cuaca mengatakan akan ada badai hari itu. Ia menghela napas untuk kesekian kalinya, tugas kuliah yang sangat banyak membuatnya merasa sangat lelah belum lagi Objective Structured Clinical Examination atau OSCE yang baru selasai ia lakukan cukup menguras pikiran dan tenaganya. Ia hanya ingin segera sampai di apartemen kecilnya lalu mandi air panas dan tidur, membayangkan kamar mandi dan kasur sudah menunggunya ia pun semakin mempercepat jalannya.
Tak jauh dari tempat gadis itu berjalan, seorang pria berdiri sambil tersenyum memandang gadis itu. Gadis itu hanya menunduk dan berusaha tidak mempedulikan pria itu, namun tak lama setelah ia melewati pria itu si pria memeluknya dari belakang dan semuanya menjadi gelap.
"Kakashi, bagaimana kasus yang kau tangani? Apa ada perkembangan?" tanya seorang pria berambut hitam sambil menyalakan rokoknya.
Kakashi, pria yang ditanya meliriknya sambil menghela napas "jika sudah ada perkembangan tidak mungkin aku masih disini kan Asuma?" jawab Kakashi. Asuma hanya terkekeh sambil berlalu keluar dari ruangan sahabatnya itu.
Kakashi mulai membuka lembar demi lembar data yang ada dimeja kerjanya itu, data mengenai seorang pembunuh berantai yang membuat citra kepolisian menjadi sangat jatuh karena tidak mampu mengungkap pelaku tindak kriminal tersebut. Kakashi meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku karena terus berkutat dengan kertas-kertas itu. Korban pembunuhannya selalu seorang wanita yang ditemukan tewas tanpa luka gores sedikit pun, tubuh korban dipajang di tengah taman dengan mengenakan baju pengantin mewah dengan korban yang sudah diubah menjadi seperti manekin, wajah korban dibuat sedemikian rupa sehingga berekspresi datar dan memperlihatkan warna pupil korban yang indah.
Kakashi memperhatikan kembali foto-foto korban tersebut, Uzumaki Karin, seorang perempuan berambut merah berusia dua puluh satu tahun seorang mahasiwa kedokteran di Alliant International University, mayatnya ditemukan pada tanggal dua puluh delapan bulan januari terpajang di Abingdon Square.
Rias Gremory, perempuan berambut merah berusia dua puluh satu tahun, seorang mahasiswa kedokteran di Springfield Collage, mayatnya ditemukan pada tanggal dua puluh delapan bulan maret terpajang di Zuccotti Park.
Erza Scarlet, perempuan yang juga berambut merah berusia dua puluh satu tahun, seorang mahasiswa kedokteran di Angelo State University, mayatnya ditemukan pada tanggal dua puluh delapan bulan mei terpajang di Chelsea Park.
Yoko Littner, perempuan berambut merah berusia dua puluh satu tahun, seorang mahasiswa kedokteran di Lewis-Clark State Collage, mayatnya ditemukan pada tanggal dua puluh delapan bulan juli terpajang di Washington Square Park.
Ada beberapa kesamaan yang dilakukan pelaku dalam memilih korbannya, yang pertama korban selalu berambut merah. Kedua, korban selalu berusia dua puluh satu tahun. Ketiga, korban adalah mahasiswa kedokteran. Keempat, mayat korban selalu ditempatkan di taman yang ada di kota New York dan mengenakan pakaian pengantin.
Kakashi mengacak rambutnya frustasi, dilihat dari siklus mayat-mayat yang ditemukan semuanya terjadi dua bulan sekali tetapi ini sudah akhir bulan november sejak mayat Yoko Littner ditemukan dan belum ada tanda-tanda kemunculan pelaku pembunuhan tersebut. Kakashi menolehkan kepalanya menatap jam yang ada di ruang kerjanya tersebut, sudah pukul 10 PM, ia pun mengambil jas miliknya yang ia letakan di sofa ruang kerjanya tersebut. Ia merogoh saku celananya mengambil kunci mobil dan bergegas menuju tempat parkir, ia sudah sangat merindukan kasurnya dan ingin segera melepas penat.
Jalanan cukup macet di kota New York, beberapa kali ia menghela napas dan memencet klakson mobilnya karena sudah sangat jenuh. Ia menolehkan kepalanya memandang videotron yang terpasang di pinggir jalan. Tiba-tiba iklan Smartphone yang tadi terputar berganti dengan seorang pria yang memakai topeng panda, kakashi mengerutkan keningnya entah kenapa firasat mengatakan akan terjadi hal yang tidak baik.
Pria yang memakai topeng panda itu mulai berbicara "ahhhh.. test.. test.. Hallo semuanya, bagaimana hari-hari kalian? Apakah menyenangkan? Ataukah membosankan? Atau menyedihkan? Ahhh.. aku lupa memperkenalkan diri, aku adalah seorang seniman yang membuat mahakarya yang membuat kalian terkesima sejak awal tahun ini, kalian ingat dengan manekin yang menggunakan baju pengantin yang aku pajang taman-taman kota New York? Apakah kalian menyukainya? Aku ingin menambah mahakaryaku lagi, tapi hari-hariku sedikit membosankan aku ingin memberikan sebuah teka-taki untuk kalian para detektif." Pria itu berhenti sejenak dan menarik napas kemudian ia melanjutkan perkataannya yang sempat terhenti.
"Aku adalah bunga nasional negara Jepang, aku hanya bisa bertahan selama tujuh hari, bawa aku ketempat yang indah sebelum aku gugur di hari kedelapan, aku biasa mekar dimusim semi tapi tahun ini aku ingin mekar dibulan desember, aku ingin gugur sambil mendengarkan lagu 'my heart will go on'. Nah, para detektif cobalah pecahkan teka-teki itu jika tidak, maka mahakaryaku akan terpajang lagi, lagi dan lagi. Huahahahahhahaha" dan video itu pun mati berganti dengan iklan sebuah brand pakaian.
Seketika Kakashi membulatkan matanya dan mengepalkan tangannya, ponsel Kakasi berdering 'Asuma is Calling'.
"ya, Asuma".
"Aku tau, aku melihat videonya di videotron pinggir jalan".
"Aku rasa ini sebuah tantangan untuk kepolisian".
"Aku sedang menuju apartemenku. Baiklah aku akan datang lebih awal besok pagi".
Telpon dari Asuma mati dan Kakashi bergegas menuju apartemennya, setidaknya ia ingin istirahat terlebih dahulu malam ini.
TBC
09/12/2018
Yunshigao
