PROLOG

.

Please, Love Me (Back)

.

WANNA ONE's

Lee Daehwi x Bae Jinyoung

.

Slight!Park Jihoon (Wanna one), Joo Haknyeon (PD101 S2), and others

.

AU!School life, Sad. OOC. BoysLove.

gs!uke

.

.

.

Pagi ini benar benar cerah. Cuaca yang sangat mendukung membuat setiap orang sangat bersemangat untuk memulai aktifitas mereka. Sama halnya dengan suasana di Seoul High School. Memang masih agak pagi, namun sudah banyak siswa dan siswi yang berlalu lalang didepan gerbang sekolah elit tersebut.

Dan disinilah Daehwi. Bersembunyi dibalik bangku taman putih yang berada di taman sekolahnya. Bersembunyi? Kenapa ia bersembunyi? Apalagi kalau bukan sedang memandangi pangerannya. Pria tinggi dengan lekuk wajah yang sempurna. Senyumannya yang bak pangeran. Dan tentu saja aura dingin yang dimilikinya. Bae Jinyoung. Akan selalu menjadi objek perhatian Daehwi, gadis berperawakan kurus nan pendek tersebut.

.

"Hahahaa bagaimana bisa seperti itu?"

"Tentu saja."

"Wah Jinyoung kau sangat hebat"

"Astaga siapa juga yang tidak suka pada Jinyoung, dia itu tampan, pintar juga"

"Hei Guanlin ah! bilang saja kau iri pada Jinyoung haha Jihoon mu itu sudah jadi milik Jinyoung sekarang hahahaha"

"yak! awas saja kau Joo Haknyeon!"

.

Percakapan yang terdengar samar. Tapi masih jelas ditelinga Daehwi. Perih. Dadanya terasa sesak. Daehwi mengerti betul isi percakapan antara beberapa orang laki laki itu. Termasuk Jinyoung didalamnya.

Mendengar kenyataan pangerannya telah menjadi milik orang lain?

Ah tidak.

Ralat.

Mendengar tunangannya telah menjadi milik orang lain?

Tentu saja terasa sesak bagi Daehwi.

.

Haruskah ia menyerah sekarang?

.

Melamun. Hanya itu yang sedari terus dilakukan Daehwi. Tak lupa kerap kali ia menghela nafas berat.

Jinyoung. Jihoon. Berkencan. Tunangan.

Empat kata itu terus memenuhi pikirannya. Jika disusun mungkin seperti ini 'Tunangannya Jinyoung, Berkancan dengan Jihoon.'

"Daehwiii!"

Daehwi terbuyar dari lamunannya kala mendengar suara cempreng itu memanggil namanya. Ia sudah tahu. Siapa lagi kalau bukan Ahn Hyeongseop.

"Ada apa?" Daehwi tampak menoleh malas. Namun dibalas dengan cengkraman tiba tiba Hyeongseop di kedua pundaknya.

"Gawat!" Oh tidak. Mata Hyeongseop seakan ingin keluar dari tempatnya. Daehwi tahu, ini pasti tentang Jinyoung. Tentang Jinyoung yang berpacaran dengan Jihoon mungkin? Daehwi sudah tahu itu. "Apa? Aku sudah tahu Jinyoung berpacaran dengan Jihoon."

"Bukan! Bukan itu! Pulang sekolah nanti, mereka akan pergi kencan!"

Mata kecil Daehwi membulat sempurna. "Apa!?"

Hyeongseop menganggukkan kepalannya cepat.

Dan Daehwi tahu apa yang harus ia lakukan sekarang.

Mengikuti mereka. Secara diam diam.

.

.

.

Melihat kedua remaja yang tampak berjalan bersama itu membuat Daehwi rasanya ingin keluar dari tempat persembunyiannya. Tapi tentu saja tidak bisa.

"Jinyoungie, ayo beli ice cream~" Jihoon tampak bergelayut manja ditangan kekasihnya itu, Jinyoung. Sedang Jinyoung hanya terkekeh pelan seraya mengacak pelan rambut kecoklatan milik Jihoon.

Oh tidak, mata Daehwi memanas. 'Tidak. Jangan menangis bodoh!'

"Baiklah ayo kita beli ice cream." Jihoon tampak melompat kecil. Ia terlihat senang.

Mereka meneruskan jalan jalan mereka menuju sebuah jalan luas untuk pejalan kaki disekitar taman. Disetiap sisi jalan terdapat beberapa bunga mawar. Juga tak jarang ada pohon sakura di sana. Benar benar tempat yang cocok untuk sepasang kekasih.

Sepanjang jalan itu Jihoon dan Jinyoung terus saling berbagi candaan. Tertawa bersama. Hingga Jinyoung yang membersihkan ice cream yang belepotan di sekitar bibir Jihoon.

Dan sepanjang jalan itu pula Daehwi mengikuti mereka sembari sesekali bersembunyi di belakang pohon ataupun disekitar semak semak. Bahkan tak jarang ia terkena bagian tajam yang ada pada beberapa bunga mawar disana. Tapi itu tidak seberapa dengan sesak di dadanya.

"Eum Jihoon-ah, apa kau bisa pulang duluan?" Jnyoung tampak menatap lembut Jihoon. Jihoon tersenyum. "Ya, tentu saja. Memangnya kau mau kemana?"

Jinyoung tertawa kecil. "Ah tidak apa apa. aku baru ingat Ibu ku menyuruhku untuk menemaninya berbelanja." Jihoon tampak mengangguk pelan. "Oh begitu. Baiklah aku pulang dulu."

Jinyoung mengusap pelan kepala kekasihnya itu. "Sekali lagi maaf ya..." Jihoon hanya mengangguk kemudian mulai melangkah menjauh dari Jinyoung seraya sesekali berbalik dan melambaikan tangan.

Jinyoung tersenyum. Tadinya. Sekarang wajah nya berubah menjadi datar. "Mau sampai kapan kau bersembunyi disitu?"

.

DEG.

.

Jinyoung tahu? Jinyoung tahu jika Daehwi bersembunyi dibalik semak semak itu? Bagaimana bisa?

Daehwi perlahan berdiri dari tempat persembunyiannya. Oh, benar benar memalukan. Ia terus saja menunduk tanpa ingin menatap wajah Jinyoung. Sedangkan Jinyoung kini melipat kedua tangannya didepan dadanya. Menatap 'jijik' gadis dihadapannya itu.

"Sejak kapan kau mengikutiku?" Daehwi menggiggit bibir bawahnya. "E-eung... A-aku... aku tidak-"

"Jangan mengelak!" Daehwi hanya mampu terus menundukkan kepalanya dalam menerima bentakan kasar Jinyoung. "Ma-maafkan aku..." Lirihnya. Suaranya serasa tidak mampu keluar sekarang.

"Cih," Tawa remeh. Ya, itulah balasan Jinyoung. Jinyoung perlahan mendekati tubuh mungil itu. Kemudian ia mengcengkram kuat kedua bahu Daehwi.

"Kau lupa? Jangan pernah muncul dihadapanku. Jangan pernah menganggap bahwa kita benar benar memiliki hubungan. Dan ingat! Sekarang aku sudah memiliki kekasih, jadi berhenti mendekatiku!"

Tes.

Liquid bening itu kini tak dapat berlama lama lagi di pelupuk mata Daehwi. Kini air mata itu jatuh. Ya, kalimat per kalimat itu benar benar menohok bagian hati dan jantungnya.

"Cih, cengeng. Jangan menangis. Aku tidak butuh."

Dan ya, dengan tidak berhatinya ia meninggalkan Daehwi sendirian di taman itu. Meninggalkan Daehwi yang masih meremas kuat ujung rok seragam miliknya.

'Apa yang harus kulakukan agar kau tidak membenciku?'

.

.

.

Hai u,u saya author ogeb balik lagi u,u dengan ff baru:(( numpang curhat gaes, jadi udah berhari hari ini aku ngetik ch 4 sama ch 5 nya Bittersweet S2 untuk menjawab segala kebingungan para readers yang baca:') tapi eh tapi, itu saya taro di flash yang saya pinjem ke temen. Rencana nya mau publish, tapi lupa, dan itu flash dibawa pulang sama temen saya, dan jengjengjeng besoknya pas saya tanya katanya dia ngehapus semua isi didalemnya u,u ya mau gimana lagi, ini juga salah saya yang nggak bilang dulu ke dia tentang data ff saya u,u Sumpah stres gue :'v itu ch 4 nya udah 5k words weh:'3 ch 5 nya juga 3k words :'3 Galau gue:'3

P.s - Dan jengjengjeng! Ini sebagai ganti ruginyaaaa:'D FF baru yang amatiran lagi:') Ini ceritanya terinspirasi dari FF SasuSaku yang pernah ku baca di blog (Lupa u,u) Maap kebanyakan bacot.

Ngomong ngomong ini dilanjut apa nggak? '-'

Review juseyo~

Bye~