New story...
please support with review
.
.
Tittle : Dating With Mr. Kim
.
Cast : Do Kyungsoo (GS), Kim Jongin
Support Cast : Oh (Kim) Sehun, Byun Baekhyun (GS), Xi Luhan, Jung (Do) Krystal, Park Chanyeol, Im Yoona, Son (Park) Wendy, Lee (Park) Donghae, Cho (Do) Kyuhyun, Seo Johyun, Kim Yuri, Choi (Kim) Minho.
Genre : Romance, Family.
Warning Typo!
.
.
.
Bandara Internasional Korea
Kyungsoo Pov
Hai perkenalkan namaku Do Kyungsoo... umurku menginjak 23 tahun, dan aku baru saja menyelesaikan kuliahku di universitas Harvard, USA. Biarkan aku menceritakan kisah hidupku pada kalian semua... kisahku, teman-temanku, keluargaku, dan juga kisah cintaku. Yeah, Semua terlihat sangat rumit.
Baiklah, aku akan menceritakan sedikit tentang keluargaku. Orang tuaku, nama mereka adalah Do Kyuhyun dan Im Yoona. Aku memanggil mereka dengan Daddy dan Mama, mereka bahkan telah berpisah saat usiaku baru menginjak 2 tahun. Daddy adalah pengusaha kaya raya yang merupakan pemilik dari G&TB Enterprisses, dan dia telah menikah dengan seorang wanita dari kalangan atas yang bernama, Seo Johyun, yang kupanggil Mommy. Dari penikahan keduanya, mereka mempunyai seorang putri, yeah dan berarti saudari tiriku, namanya adalah Do Soo jung. Perlu kutegaskan, dia manja, centil, licik, dia akan selalu menunjukkan padaku bahwa dia lah putri kesayangan Daddy. Aku membencinya karena dia telah merebut semuanya dariku, kasih sayang Daddy. Dan untuk ibunya, perlu kuberitahukan, wanita itu memang baik dan ramah padaku, tapi aku tak ingin terlalu dekat dengannya.
Beralih pada Mamaku, dia adalah seorang pengacara yang handal. dulunya sih, seorang gadis dikalangan bawah. Berkat karena kegigihannya dalam bekerja Mama bisa menikmati segala kemewahannya, namun ia masih menyendiri hingga sekarang. Sebelum aku melanjutkan pendidikanku di Amerika, aku memang tinggal dengannya. Ya bisa dibilang hidupku serba berkecukupan. Mama bahkan sangat memanjakanku, karena kau tahu, aku adalah putri satu-satunya.
Nah, sekarang aku akan menceritakan tentang bestie-ku, namanya Byun Baekhyun, bisa dibilang kami berteman saat kami masih dalam kandungan. Begini ceritanya, ibu Baekhyun adalah seorang Psikiater, saat itu Mama selalu mendatangi Ibu Baekhyun untuk berkonsultasi tentang rumah tangganya yang hampir diujung tanduk.
Baekhyun tepat berdiri tak jauh dari depanku sambil melambaikan tangannya, tangannya yang satu lagi memegang sebuah kertas, dimana disana tertulis. 'Welcome Back home, Kyungsoo!'. Ya ternyata jika dilihat-lihat, gadis itu tidak berubah sama sekali, dari 6 tahun yang lalu terakhir mereka bertemu secara langsung.
Author Pov
"Soo-ya!". Panggil gadis dengan pekikan yang khasnya.
Begitu mendengar panggilan itu, Kyungsoo langsung menghampiri Baekhyun dengan koper besarnya itu.
"Baek?". Tanyanya memastikan.
"Ini benar-benar dirimukan?". Setelahnya, Gadis yang bernama Baekhyun itu langsung memeluk Kyungsoo dengan histeris. "WELCOME BACK TO KOREA, SOO-YA! Aku benar-benar merindukanmu". Teriaknya. Kyungsoo dengan cepat mendorong tubuh Baekhyun. Ya wajar saja, gendang telinganya itu hampir pecah akibat teriakan Baekhyun.
"Yak, Soo-ya! Kau ini masih sama seperti dulu! KASAR!". Baekhyun melipat kedua tangannya kedepan tubuhnya seraya menatap Kyungsoo sinis.
Kyungsoo tak mengindahkannya. "Ayo antarkan aku kerumah sekarang! Aku benar-benar merindukan Mama". Ujarnya sambil memakaikan kembali tas ransel besarnya itu dipunggung. "Soo-ya, apa kau memberitahukan Imo bahwa kau sudah kembali kesini?". Tanya Baekhyun dengan sinis.
Kyungsoo menggelengkan kepalanya "Tidak! Karena ini kejutan". Ucap Kyungsoo dengan gembira.
Baekhyun hanya menganggukkan kepalanya antusias, tanpa Kyungsoo sadari sahabatnya itu tersenyum miring.
.
.
.
Kyungsoo bingung dengan Baekhyun, bukannya membawanya pulang kerumah tapi malah membawanya ke sebuah restoran milik keluarga Baekhyun yang ada di kawasan Gangnam. "Ya ampun Baek, untuk apa kau membawaku kesini, kau tidak tahu jika aku benar-benar merindukan Mamaku?". Ucap Kyungsoo, dia melihat Baekhyun yang tersenyum sambil membuka pintu mobilnya itu.
"Ayolah, biarkan kopermu didalam mobil".
Kyungsoo mengikuti langkah Baekhyun. Dia benar-benar merasa seperti orang asing disini. Baekhyun segera menarik tangan Kyungsoo, sebelum akhirnya mereka memasuki restoran mewah yang terlihat sepi itu. "Baek?". Panggil Kyungsoo dengan ragu. Dia pasrah ketika Baekhyun mengiringnya kelantai dua Restoran itu.
Dan setelahnya...
"Suprisee!". Ucap beberapa orang itu mengejutkan Kyungsoo. Mereka semua bertepuk tangan, melihat Kyungsoo yang mengusap-usap dadanya. Dia sangat terkejut jika orang-orang dekatnya berada disini.
Kyungsoo menjadi haru, dia membekap mulutnya dengan kedua tangannya. Dia benar-benar bahagia. Sangat. Apalagi melihat Mama, Daddy, Sehun –sahabatnya-, kedua orang tua Baekhyun beserta Byun Taehyun –Adik laki-laki dari Baekhyun-.
"Sayang!". Yoona segera memeluk putrinya itu. dia benar-benar sangat merindukan putrinya itu. "Akhirnya kau kembali sayang, Mama benar-benar merindukanmu". Ucapnya, air matanya bergelinang tanpa seizinnya. Semua yang ada disana tersenyum haru, mereka tahu seberapa Yoona merindukan Kyungsoo.
"Aku juga Ma!". Kyungsoo membalas pelukan Yoona dengan begitu erat.
Kemudian ia mendengar sebuah dehaman. "Kau tidak rindu pada Daddy, My pretty Girl". Kyungsoo mengenali suara Daddy, dengan terpaksa dia melepaskan pelukannya dari sang Ibu. Kemudian segera memeluk ayahnya. "Daddy I miss You!".
"Me too, Pretty Girl". Kyungsoo melepaskan pelukan itu. matanya beralih pada laki-laki tampan yang berada disebelah ayahnya. "Albino? Apa ini kau? Kenapa makin tampan sekali?". Canda Kyungsoo. Sehun pura-pura mendengus kesal, sebelum kemudian menarik Kyungsoo kedekapannya. "Yak! Kau membuatku susah bernapas, Albino". Sehun justru semakin memeluk erat Kyungsoo membuat semua orang terkekeh melihat keduanya. "Aku merindukanmu Owl! Saat aku dan Baek ingin berkunjung kesana kau malah melarang kami. Menyebalkan!". Ucap Sehun setelah melepaskan pelukannya. Kemudian setelahnya Kyungsoo menyapa kedua orang tua Baekhyun yang sudah dianggapnya sebagai orang tua keduanya setelah Daddy dan Mamanya.
Mereka semua berkumpul dan makan-makan besar bersama. Hati Kyungsoo sedikit terenyuh jarang sekali mereka berkumpul bersama karena kesibukan masing-masing.
"Kau tahu sayang, Baekki dan Hunnie lah yang merencanakan semua ini". Ucap Yoona yang duduk sambil terus memeluk putrinya itu. mata Kyungsoo berbinar."Terima kasih Baekki, Hunnie. Kalian berdua benar-benar yang terbaik?". Kyungsoo mengacungkan jempolnya. "Tentu, kami akan melakukan apapun untuk membuatmu senang".
"Tentu saja, itu yang terakhir kalinya sebelum dia akan menjadi calon istri seorang pengusaha super sibuk". Ujar Sehun langsung mendapatkan sikutan dari Baekhyun.
"Oh ya? Kenapa kau tidak mengatakan padaku Baek?". Tanya Kyungsoo dengan wajah cemburutnya.
"Hahaha sebenarnya Baek masih belum menyetujuinya, kami masih merencanakan perjodohan itu". ujar Ayah Baekhyun.
"Benarkah samchon?".
Ayah Baekhyun mengangguk sambil tersenyum melihat putrinya yang kesal karena membahas masalah perjodohan itu.
"Iya, kau juga Hunnie dan Kyungie, cepat carilah pasangan kalian". Ujar Ibu Baekhyun dengan candaannya.
"Tidak Imo, aku masih belum memikirkan sampai disana. aku terlalu sibuk membantu Appa dan Minho samchon mengurus perusahaan". Ucap Sehun.
"Yap, aku juga, lagi pula aku baru saja lulus dari sana, aku masih ingin bebas". Sahut Kyungsoo yang sependapat dengan Sehun.
"Ck kalian ini, tidak laku lagi baru tahu!". Cibir ayah Baekhyun.
Mereka semua tertawa bersama.
"Kyungsoo-ya" panggil Kyungsoo pada putrinya, ia berjalan mendekati putrinya dan duduk tepat disebelah Kyungsoo. "Ya Daddy?".
Kyuhyun mengambil sesuatu dari dalam kantung jasnya itu, kemudian memberikannya pada Kyungsoo. Sebuah Kunci. Kyungsoo menatapnya dengan bingung. "Daddy harap disana kau bisa mengembangkan karirmu sebagai seorang seniman profesional". Jawab Kyuhyun.
"Apa? Ini...".
"Ya sayang sebuah tempat galeri untukmu". Kyuhnyun tersenyum senang saat Kyungsoo dengan cepat memeluknya. "Thank you so much Daddy, i really-really love you".
"You are welcome, my Pretty Girl". Balas Kyuhyun. Melihat momen langkan itu Yoona berusaha menahan air matanya yang hampir keluar. Seandainya bukan karena keegoisan mereka, Kyungsoo pasti akan sengat bahagia.
.
.
.
Dentuman musik terdengar begitu keras di sebuah club malam yang terkenal di Korea, disana banyak pula mada-mudi yang meliukkan tubuh mereka mengikuti irama. Disana juga tempat untuk bersenang-senang bagi orang-orang kalangan atas.
Para wanita disana terpesona pada salah seorang pria berkulit eksotis itu. ada beberapa deskripsi yang keluar dari kepala mereka. Tampan, keren dan seksi. Dilihat dari penampilan saja sudah menunjukan bahwa laki-laki itu kaya raya. Seorang wanita memberani kan dirinya mendekati pria itu yang duduk di meja bar tender sambil mengesap segelas champangne. "Halo tampan~ kau terlihat sendiri. Mau aku temani?". Tanya wanita itu dengan sensual sambil membelai lembut selangkangan bagian luar pria itu. wanita itu tersenyum penuh kemenangan saat pria itu terlihat tertarik padanya. "Eh bukankah kau si Tampan Kai~ itu hah, akhirnya aku dapat bertemu denganmu~ kau tahu, mereka bilang kau sangat hebat diranjang, apa itu benar?". Tanya wanita itu dengan agresif. Pria itu menyeringai. "Kau butuh pembuktian?". Tanyanya sambil mendekap posesif pinggang ramping wanita itu. "Tentu".
pria yang bernama Kai itu segera membawa wanita itu keluar dari bar. Sepertinya dia sudah menemukan umpannya malam ini, namun sepertinya nasibnya sial saat melihat beberapa paparazi yang memang akhir-akhir ini mengincarnya saat ia telah bertunangan dengan seorang model.
"Tuan Kim Jongin bisa kau beritahu siapa wanita itu?". tanya salah satu dari mereka. Kim Jongin alias Kai itu semakin geram, niatnya bersenang-senang malah dikerubungi oleh paparazi sial itu. "Matikan kameranya!". Bentak Kai, namun para paparazi itu tak mengindahkannya, walaupun Kai telah mendorong kasar mereka.
"KUBILANG MATIKAN KAMERANYA SIALAN!".
.
.
.
Sepasang suami istri itu tengah menyantap sarapan mereka. Namun dalam benak sang suami merasa ada yang mengganjal. "Dimana Jongin?". Tanya laki-laki itu begitu tidak melihat putranya itu.
"Dia sedang tertidur, anak itu pulang saat hampir pagi!". Tegas sang istri sambil mengolesi selai pada roti.
"Ck, anak itu kapan berubah? Selalu saja bermain-main, jika seperti ini aku benar-benar mencoret namanya dari ahli warisku". Geram laki-laki itu.
"Kim Minho, dia itu anak kita satu-satunya, kau tega sekali melakukan itu. padahal kau tahu sifatnya itu kau turunkan kepadanya".
"Kau selalu saja membelanya, Kim Yuri!". Ujar laki-laki yang bernama Kim Minho itu.
"Dia putraku sayang, tentu saja aku membelanya". Ucap Yuri
.
.
.
Setelah suaminya berangkat kerja, Yuri segera memasuki kamar sang putra yang sudah seperti kandang hewan itu. dia benar-benar ingin memarahinya, tadi saat ia membuka Ipad miliknya, berita yang keluar dilaman pertama majalah online miliknya itu benar-benar mengejutkan.
"Jongin! Bisakah kau jelaskan semua ini pada Umma?".
Putranya itu masih bergelung nyaman dalam selimutnya. "Tuan Muda Kim, apa maksud semua ini?". Kali ini dengan nada yang tinggi.
Jongin segera membuka selimutnya, dengan mata yang masih tertutup. "Mmnn, ada Apa Eommaku cantik?".
"Kau masih bertanya ada apa? Lihat ini!". Yuri menyerahkan Ipadnya pada Jongin. Mata Jongin terbuka lebar, dalam hatinya dia menggerutu, dia tahu pasti ini akan terjadi. Sial!
"Baca Jongin, berita utamanya! Tunangan Dari Model Cantik Krystal Do tertangkap keluar bersama wanita lain dari sebuah Bar! Coba kau bayangkan Jongin, kau merusak nama baik keluarga!". Celoteh Yuri.
Jongin hanya menatapnya dengan malas. "Umma jangan sembarangan menunduhku, Umma lebih percaya pada para penjilat itu dibandingkan putra Umma sendiri".
"Ya sudah, Cepat jelaskan!"
Jongin menegakkan tubuhnya bersandar pada dashboard ranjang. "Begini Umma, sebenarnya aku pergi bersama dengan Sehun kesana, karena Sehun ada keperluan mendadak dia segera pergi dari sana dan meninggalkan kekasihnya. Singkatnya, aku mengantar kekasih Sehun pulang Umma. Wanita itu adalah Kekasihnya Sehun! Para penjilat itu hanya mengarang ceritanya saja". Jelas Jongin dengan santai. Yuri hanya meniyaakannya, dia itu terlalu percaya pada putranya itu.
"Ohh jadi itu kekasihnya Sehun, begitu? Dan kau hanya mau mengantarnya pulang?".
Jongin mengangguk pelan. "Iya Umma".
"Umma percaya padamu Jongin, tapi mungkin tidak dengan Krystal. Kau harus segera memberitahukan padanya".
"Bukannya Krystal Sedang berlibur ke Hawaii, Umma?".
"Ck, kau pikir mentang-mentang ia jauh disana, dia tidak tahu berita ini?".
"Iya-iya aku akan memberitahukannya!".
"Ya sudah ayo bangun! Sekarang kau harus membantu ayahmu menjalankan perusahaannya! Demi tuhan Jongin kau itu bukan remaja lagi...".
Jongin segera turun dari tempat tidurnya, kemudian mengecup pipi ibunya itu. "Iya Umma-ku cantik!". Yuri hanya menggelengkan kepalanya pelan. Putranya itu memang benar-benar masih lugu dan polos. Ya dia tidak tahu jika putranya punya sisi liar jika sedang berada diluar rumah.
.
.
.
Hawaii
"Terima kasih~". Ucap seorang gadis itu pada pelayan yang telah menghidangkan makanan lezat didepannya itu.
"Selamat makan Soo Jungie~".
"Selamat makan Mommy~".
Tiba-tiba ponselnya bergetar, gadis itu melihat ada notifikasi line yang masuk dari temannya. 'Krys, coba buka link ini, kau akan terkejut!'. Dengan cepat dia membuka Link yang dikirim oleh temannya itu. setelah terbuka halaman link itu, dia terperangah.
"Ada apa?". Tanya Mommynya itu –Seo Jo Hyun- dengan raut wajah bingungnya.
"Mommy dengar ini, 'Tunangan Dari Krystal Do tertangkap pergi bersama wanita lain, seorang kekasih?, lalu ada lagi 'Hubungan renggang, Tunangan dari Krystal Do ini gaet wanita lain di bar, dan artikel sati lagi, 'Hubungan Krystal dan Tunangan Konglemeratnya terancam berakhir karena orang ketiga?', 'Setelah Bertunangan 14 bulan, Hubungan Krystal Do dan Kim Jongin berakhir', Mommy aku bersumpah masih banyak artikel lainnya". Soo Jung dengan nama modelnya Krystal itu langsung menyerahkan ponselnya pada Jo Hyun.
"Bahkan ini bukan yang pertama kalinya Mommy!". Rengek Krystal pada ibunya itu.
"Aigoo, anak itu benar-benar keterlaluan!". Jo Hyun menggeram pelan saat melihat foto-foto mesra calon menantunya itu dengan wanita lain. Krystal segera bangkit berdiri dan akan melangkahkan pergi. "Kau mau kemana sweety~?".
"Aku akan kembali kekorea dan akan menemuinya Mommy".
"Tidak Soo Jungie~ kali ini ikut saran Mommy, kau memiliki harga diri yang tinggi, kau harus jual mahal padanya biarkan saja dia yang menjelaskan semuanya padamu. Arra?".
Krystal mengangguk dengan pasrah, kemudian dia duduk kembali pda kursi makan itu. "O ya~ Daddy tadi mengabari Mommy, Katanya Kyungie sudah kembali dari Amerika!" kata Jo Hyun dengan antusias berusaha membuat putrinya itu menjadi ceria kembali. Namun Krystal tidak peduli dan masih murung, pasti Krystal masih memikirkan tentang Jongin.
Sebenarnya jauh dilubuk hatinya, dia tidak ingin putrinya itu dijodohkan dengan Kim Jongin yang terkenal dengan playboynya itu. tapi melihat Krystal sangat senang, Jo Hyun terpaksa merestuinya. Ini semua karena suaminya dan Tuan Kim Minho itu. mereka berdua telah berjanji menjodohkan putra-putri mereka dimasa depan nanti.
.
.
.
Pagi ini yang dilakukan Kyungsoo adalah berkunjung kesebuah Cafe, dimana ia ingin menemui teman lamanya, seorang gadis cina. Rencananya, Baekhyun juga akan menemainya untuk ikut, namun mengingat pekerjaannya membuat Kyungsoo pergi sendirian.
"Selamat pagi!". Sapa Kyungsoo begitu memasuki cafe itu. disana ia melihat seorang gadis yang duduk di meja kasir. "Selamat pa- Kyungsoo!". Gadis itu terkejut, namun kemudian menghampiri Kyungsoo. "Ini benar kau Kyung?".
Kyungsoo mengangguk pelan. "Iya, apa kabar Luhan?".
"Ya ampun Kyungsoo!". Luhan segera memeluk Kyungsoo. "Sudah lama sekali rasanya! Kau kesini sendiri? Dimana Baek? Bukankah kalian seperti kembar yang tidak bisa terpisahkan?". Luhan melepaskan pelukannya itu.
"Hehehe.. kau tahukan dia itu seorang arsitek yang super sibuk!".
Luhan pun mempersilahkan Kyungsoo untuk duduk, ya mereka akan melepas rindunya selama enam tahu tidak berjumpa.
.
.
.
"Aigoo, kau mengatakan pada Imo, bahwa wanita dibar itu adalah kekasihku? Keterlaluan kau Jongin!". Jongin menjauhkan ponselnya itu dari telinganya akibat teriakan dari sepupunya yang ada diseberang itu.
"Ya, kau ini bisa tidak bekerja sama sedikit dengan ku, cousin?". Tanya Jongin santai, sementara itu dia sedang fokus menyetir mobilnya itu.
"Tapi kali ini kau keterlaluan Jongin, kau tahu aku sangat anti dengan para jalang!". Protes sehun -sepupu dari Jongin itu-.
Jongin terkekeh pelan. "Ya kau memang Mr. Right and good boy!".
"Ck Kau ini! Oh ya apa Krystal menghubungimu?".
"Tidak!".
"Tidak? Jongin apa kau merasa aneh? Biasanya jika kau buat tingkah seperti ini dia langsung menemuimu atau mungkin menghubungimu".
"Entahlah... mungkin dia belum tahu tentang ini".
"Kalau begitu, cepatlah kesini, aku dan Samchon sedang menunggumu disini".
"Ckckck, kau sekarang sudah mulai berani memerintahku rupanya".
"Well, untuk beberapa waktu ini aku akan mengajarimu tentang perusahaan, dan berarti aku akan memerintahmu semauku". Ada nada jail didalamnya.
"Ya..ya.. kau bosnya!". Decak Jongin segera memutuskannya. Lalu dia mencoba menghubungi tunangannya itu. sebenarnya dia malas melakukan, tapi ini karena Ibu dan ayahnya yang sangat-sangat menginginkan Krystal sebagai menantu mereka.
.
.
.
"kau kenapa Lu?". Tanya Kyungsoo begitu Luhan menghampirinya kembali. Sekarang cafenya sudah dipenuhi oleh pengunjung yang lumayan banyak.
"Pegawaiku yang seharusnya akan mengantarkan kue ultah ini sakit Kyungsoo. Sedangkan pegawaiku dua yang lainnya sedang melayani pelanggan. Aku juga sibuk sekarang, kau tahu aku harus segera menetap di meja kasir".
"Lalu?".
"Aku harus terpaksa mengantarkan ini ke alamat pelanggan kue ultah ini!".
Kyungsoo berpikir sejenak. "Biarkan aku saja yang melakukannya, berikan alamatnya padaku".
"Sungguh?" mata Luhan berbinar, Kyungsoo mengangguk pelan. Sebelum akhirnya mengambil kotak yang berisi kue ultah itu berserta alamat diatasnya.
"Gomawo Soo-ya!".
"Nde, aku pergi dulu ya".
Kyungsoo keluar dari Cafe kecil itu, ia tidak membawa mobilnya jadi Kyungsoo akan menyebrang jalan dan menunggu bis di halte. Namun sebelum Kyungsoo sampai ke tempat Halte, sebuah mobil melesat dengan kecepatan tinggi dan...
TTINNNN...
Karena terkejut, Kyungsoo segera spontan mundur dan terjatuh kebelakang, namun kotak kue itu malah terlempar ke udara. Seperti adegan slow motion, Kyungsoo melihat kotak kue itu melayang diatasnya dan terbuka langsung menjatuhkan Kue ultah itu pada tubuh Kyungsoo.
.
.
.
Krystal, gadis yang berbikini itu sedang renang di villa milik keluarga Do di Hawaii itu. sedangkan sang ibu mengamatinya dari balik jendela itu. Jo Hyun tahu jika putrinya itu sedang kesal, makanya dia berenang. Dan itu sudah menjadi kebiasaan Krystal sejak lama.
Sementara itu, ponselnya terus saja berdering di meja kecil ditepi kolam renang itu, dilayar ponsel itu tertera nama 'My Bear'. krystal tidak menyadarinya. Dia hanya butuh ketenangan dengan berenang.
.
.
.
"Gadis itu pasti sedang merajuk! Buatku kesal saja!". Cibir Jongin, di hendak meletakkan kasar Ponselnya itu ke dashboard mobil, ponsel itu malah terpental jatuh kelantai mobil. "Ck Sial!". Jongin segera mengambil ponselnya yang terjatuh. Saat menegakkan tubuhnya kembali. Sosok untuk dengan cepat akan melesat didepan mobilnya itu. dengan cepat Jongin menekan klakson mobilnya itu.
TTINNNN...
Jongin mengerem mendadak mobilnya. Ia berdecak kesal, sial hari ini benar-benar hari kesialannya.
"YAK! KAU BUTA HAH?". Bentak Jongin pada penyebrang jalan itu. ia tidak peduli pada pejalan kaki yang menatapnya heran.
"SEHARUSNYA AKU YANG BERTANYA SEPERTI ITU!". Jongin agak kaget dengan balasan bentakan itu. Jongin melihat seorang gadis –dengan rambut yang belepotan cream kue mungkin?- berjalan menghampirinya. "KAU YANG BUTA, SUDAH TAHU AKU AKAN MENYEBRANG!". Bentak gadis itu. jongin memendam amarahnya sifatnya yang keras kepala membuatnya tidak terima jika gadis itu membentaknya.
"KAU YANG BUTA, SUDAH TAHU ADA MOBIL MALAH MENYEBRANG!". Jongin menatap gadis itu tajam, namun gadis itu tak gentar ia balik menatap Jongin dengan tajam. Sampai-sampai Jongin dibuat geli dengan mata bulat itu.
"Kyungsoo! Kau tidak apa-apa?". Tanya sosok Gadis lain yang baru saja menghampiri mereka dengan wajah paniknya itu.
"Tidak Lu, hanya saja Kue-".
"Anni, yang penting kau tidak apa-apa".
Jongin melihat interaksi kedua gadis yang ada didepannya itu.
Gadis bermata bulat –Kyungsoo- kembali menatap laki-laki didepannya itu. "Yak kau Hitam! Kau harus bertanggung jawab karena kau aku kehilangan Kue pelanggan!".
"Heh, ini semua salahmu! Kau meminta pertanggung jawaban dariku? Yang benar saja. Tapi tak apa-apa". Jongin segera mengambil dompetnya, lalu ia melemparkan beberapa lembar won pada gadis bermata bulat itu. "Itu, kurasa cukup untuk membayar ganti ruginya, OWL!". Ucap Jongin dengan sinis, dia segera masuk kembali ke mobil, lalu menjalankan mobilnya itu.
"Dasar Namja Hitam sialan!". Gerutu Kyungsoo sambil menggepal kedua tangannya.
"Sudahlah Kyungsoo!".
"Tapi dia merendahkan harga diriku Lu!". Ujar Kyungsoo tak terima.
"Iya aku tahu, dia itu benar-benar keterlaluan dan arogan". Luhan mengamati wajah dan juga rambut Kyungsoo yang sudah belepotan dengan kue, rasanya dia ingin tertawa, tapi dia masih punya hati. "Ayo Kyung, bersihkan dirimu, kau tak ingin bertemu dengan Mama dengan keadaan begini nanti'kan?".
Kyungsoo mempout bibirnya, rasanya ingin menghajar pria hitam itu tadi.
.
.
.
"Yak kau kemana saja hah? Sudah lama aku menunggumu disini?". Sehun benar-benar kesal pada sepupunya ini, selalu saja membuat ulah dan akhirnya dia yang menanggung semuanya. Jongin seperti tidak peduli, ia segera memasuki elevator berdinding kaca transparan itu- di ikuti dengan sehun. "Ada sedikit masalah dengan Burung hantu!".
"Burung hantu? Yang benar saja? Memangnya ada burung hantu yang berkeliaran dipagi-pagi hari menjelang siang begini?".
Jongin hanya menyeringai.
"Jangan membuat lelucon, sebaiknya kau rancang kata-katamu agar samchon tidak memarahimu. Kau tahu? Dia sudah mengetahui perihal kau dan wanita jalang itu!". ucap Sehun dengan serius.
"Mwo?!". Jika ia lulus introgasi dengan ibunya, makan dipastikan ia akan gagal dengan ayahnya yang kejam luar biasa itu –menurut Jongin-.
.
.
.
"Sayang duduklah, kau membuat Mommy pusing". Ucap Jo Hyun saat melihat putrinya mondar mandir didepannya.
"Mommy, Jongin menghubungiku tadi, hanya sekali saja dan dia tidak mencoba menghubungiku lagi. Kurasa dia memang tak menginginkanku Mommy". Rengek Krystal.
"Baiklah, Mommy akan hubungi Nyonya Kim sekarang, jadi kau boleh duduk sayang". Krystal langsung duduk disamping ibunya itu.
Jo Hyun mencoba menghubungi Yuri, dan beberapa menit kemudian panggilannya diterima.
"Hyunnie? bagaimana liburannya menyenangkan". Sahut suara Yuri diseberang.
"Yah sayangnya tidak, Krystal tidak menikmati liburan ini karena Jongin, Eonnie". Jo Hyun memutarkan matanya malas mengingat calon menantunya itu.
"Tunggu! Kalian sudah mengetahui tentang berita itu? Apa Jongin belum menghubungi Krystal?". Tanya Yuri dengan cemas.
"Ya dan aku harap Jongin menghubungi lagi putriku, Eonnie". Ucap Jo Hyun. Sedangkan Krystal terus menyimak pembicaraan Mommy, walaupun dia tak tahu apa yang sedang dibicarakan.
"Maaf Hyunnie, Jongin sedang sibuk kau tahu kan dia itu akan memulai pengalaman kerjanya di perusahaan King Corp. Jadi begini Hyunnie, tolong katakan pada Krystal jika wanita yang bersama Jongin itu adalah kekasihnya Sehun, Krystal tak perlu mengkhawatirkan itu semua". Lagi-lagi Jo Hyun memutarkan matanya malas.
"Apa yang dikatakannya Mom?". Bisik Krystal.
"Wanita itu kekasih Sehun katanya". Jawab Jo Hyun juga berbisik. Krystal menghela napasnya dan mengacak-acak rambutnya. Dia tahu itu adalah sebuah kebohongan.
"Ya sudah jika begitu, aku akan menghubungi Eonnie lagi nanti, kami harus bersiap-siap untuk berkemas, karena kami akan kembali ke korea hari ini". Jo Hyun pun memutuskan sambungan ponselnya itu.
"Aku kenal Sehun Mom, dan wanita-wanita di bar itu bukan tipe Sehun sekali". Keluh Krystal. "Aku tidak tahan lagi Mom, mungkin jika aku tidak mencintainya aku akan segera memutuskan pertunangan ini". Lanjutnya.
"Kau bicara apa sayang, jangan buat Daddymu serangan jantung! Ya sudah bersiap-siap lah, kita akan segera kembali ke korea, kau tahukan Mommy sangat rindu dengan Kyungie, Mommy tidak sabar ingin bertemu dengannya".
Krystal berdecak kesal. 'Sebenarnya anak mommy itu aku atau si bulat itu'. batinnya
"Aku tidak Mommy, jika bertemu dengannya dia selalu menindasku, Mommy tak ingat terakhir kali kami bertemu, dia menjambak rambutku".
"No..no..no itu balasan karena kau telah merusak kalung yang diberikan Daddy padanya itu, Krystal".
Krystal tak menjawab lagi, dia segera masuk kekamarnya itu dengan kesal. Ia benar-benar benci pada saudarinya itu.
.
.
.
Kyungsoo mengelilingi setiap sudut butik itu, mencari beberapa dress yang akan menarik perhatiannya itu. sementara itu, Yoona sendiri sedang mencoba beberapa dress -yang dibantu oleh pegawai-pegawai disana-, bisa Kyungsoo ketahui, pasti nanti Mamanya akan membeli banyak dress.
"Sayang bagaimana dengan gaun ini?". Tanya Yoona pada putrinya yang berjalan menghampirinya. Kyungsoo tersenyum manis, lalu mengacung jempolnya. "Mama benar-benar wow menakjubkan". Puji Kyungsoo dengan tulus. Mamanya itu memang masih cantik diusia setengah baya nya itu. mustahil jika para pria matang luar sana tidak menginginkan mengencani mamanya itu.
"Mama, apa mama akan berkencan?". Tanya Kyungsoo sambil memeluk Yoona dari belakang, sedangkan Yoona hanya tersenyum meski sebenarnya ia terkejut dengan pertanyaan putrinya. Kyungsoo memandang pantulan Yoona melalui cermin itu. ya ampun, bahkan mereka terlihat seperti adik-kakak.
"Tidak sayang, untuk saat ini".
"Kenapa?".
"Mama ingin melihatmu bahagia dulu...".
Kyungsoo terharu mendengar ucapan Yoona. Ia makin mengeratkan pelukannya. "Kyung padamu Ma!".
"Maaf, tolong tunjukan dress yang terbaik untuk putriku yang cantik ini". Ujar Yoona pada pegawai yang berada disana. pegawai itu pun langsung memilih beberapa potong dress.
.
.
.
"Ayolah nak, gadis itu sangat cantik dan dia adalah seorang arsitek profesional". Ujar seorang laki-laki paruh baya itu. sedangkan laki-laki muda yang disana hanya berdecak pasrah. "Baiklah Tuan Park Donghae...". panggilan itu keluar saat dia sedang kesal.
"Kau benar-benar putraku Park Chanyeol!". Kemudian laki-laki setengah baya -Park Donghae- itu tertawa, diikuti sang putranya, Park Chanyeol.
"Oh ya kau keberatan jika aku mengencani seorang wanita?". Tanya Donghae kemudian menyesap secangkir kopi yang ada ditangannya.
"Entahlah, Tapi jika Appa serius, aku tidak bisa melarang. Aku kasihan pada Appa yang selalu sendiri". Ucapnya dengan nada geli. Donghae hanya mengangguk pelan. "Tapi, mungkin Wendy tidak menerimanya, Appa. Dia tidak ingin kau menduakan kami". Lanjut Chanyeol.
"Adikmu itu sudah hampir memasuki universitas, tapi sifat begitu kekanakan... ckckck". Donghae dan Chanyeol terkekeh ketika mengingat kelakuan si bungsu park itu.
"Tapi apa boleh aku tahu siapa wanita beruntung itu Appa?".
Donghae tersenyum saat membayangkan wanita itu. "Yang pastinya dia itu cantik, dan dia memiliki seorang putri yang baru saja kembali dari Amerika. Yah, dia hanya menganggapku sebagai patnernya saja...".
Chanyeol masih setia menunggu ucapan dari ayahnya. "... Dia itu adalah pengacara Ayah ketika menceraikan Ibumu". Lanjut Donghae ragu, kemudian dia mencoba melihat ekspresi putranya itu. wajah Chanyeol berubah menjadi dingin. "Nak kau tahukan kenapa Appa menceraikan Umma mu, jadi jangan sangkut pautkan semua ini dengan wanita itu, dia bahkan tidak tahu jika Appa menyukainya". Jelas Donghae.
Chanyeol berdeham sebentar. "A-appa aku harus kembali keruanganku, ada pekerjaan yang harus diselesaikan". Ucapnya, kemudian keluar dari ruangan itu.
Donghae menghela napasnya. "Appa sangat menyayangi kalian berdua, Channie, Wannie, tapi bolehkan Appa egois dengan mencintai wanita itu". Donghae melarikan pandangan pada sebuah foto, disana ada dirinya dan kedua anaknya.
.
.
.
"Ck sejak kapan kau jadi gadis nakal Baek? Kenapa kau membawaku kesini?". Tanya Kyungsoo begitu Baekhyun menyeretnya kesebuah club malam. Walaupun Kyungsoo pernah tinggal di negara bebas, namun Kyungsoo tidak pernah pergi ketempat-tempat seperti ini, alasan lainnya adalah dia selalu diawasi oleh pengasuh suruhan Daddynya itu.
"Aku butuh ketenangan Kyungsoo, sebelum besok aku bertemu dengannya lagi...". Baekhyun kemudian duduk di kursi yang dekat dengan bar tender, diikuti Kyungsoo. "Tenquilla dua!". Pesan Baekhyun pada Bar tender itu. "Dua Tenquilla akan datang!". Ucap Bar tender itu kemudian meracik berbagai cairan yang Kyungsoo tidak tahu itu.
kyungsoo sedari tadi terus saja melihat kesegala arah, terlihat seperti gadis kolot memang. Tapi ini semua baru untuknya.
Lagu Hey Baby milik Pitbull dan T-pain mendentum dengan keras, membuat yang ada disana menari dilantai dangsa dengan gila-gilaan, bahkan Kyungsoo mendapati pasangan yang bercumbu dan saling meraba-raba.
"Baek, ayo kita ketempat lain saja". Ajak Kyungsoo, Baekhyun sudah meminum minuman aneh itu, karena tertarik Kyungsoo ikut meminum sebelum kemudian dia terbatuk-batuk. Rasanya benar-benar aneh. Batin Kyungsoo.
"Baek kau sering kesini ya?". Tanya Kyungsoo.
Baekhyun meminta bartender menambahkan minumannya lagi. "Iya, tapi bersama si albino itu.. kau tahu dia mendadak jadi Bodyguardku saat kami kesini". Jelas Baekhyun.
Kyungsoo terkekeh. "Jika dia tahu pasti kita akan diseret dari sini". Lanjut Baekhyun. Kyungsoo tanpa sengaja mengalihkan pandangannya kesamping kiri, berselang kursi tepatnya duduk, disana ada wanita yang merayu seorang pria. Tunggu seperti Kyungsoo mengenali pria tan itu. "Dimana ya aku melihatnya?". Tanya Kyungsoo pada dirinya sendiri. Kemudian matanya membulat ketika melihat Sehun berusaha mengusir wanita yang merayu pria tan tadi. Gawat! Jika Sehun tahu mereka disini, maka bisa dipastikan Sehun menyuruh Bodyguard miliknya untuk mengawalnya dan Baekhyun setiap hari.
"Baek! Ayo kita pergi dari sini!". Desak Kyungsoo, namun sepertinya sahabatnya itu sedang mabuk dan melangkah dirinya ke lantai dangsa. Kyungsoo menggerutu sembari menggigit bibir bawahnya. "Ya ampun Baek, kau dimana?". Kyungsoo mencoba mencari Baekhyun dengan penglihatannya, tanpa sadar jika seseorang mendekatinya kemudian mendekati dirinya kearah telinga Kyungsoo. "Hey burung hantu!". Bisik sosok itu.
"Eh-kentut!". kyungsoo terperanjat sehingga kehilangan keseimbangannya. Kyungsoo bersumpah ini adalah hal memalukan dalam hidupnya jika ia terjatuh dari kursi bar itu. namun sosok itu menahan Kyungsoo dengan tangannya berada dipunggung Kyungsoo.
Kyungsoo melihat sosok yang menahannya itu. "Kau!". Kyungsoo ingat jika itu adalah pria yang merendahkan harga dirinya itu.
"Kita bertemu lagi, dalam suasana yang menyenangkan tentunya". Ucap Pria tan itu sambil menyeringai seksi, untung saja Kyungsoo tidak ileran disini. "Aku Kai, Kau..?"
Kyungsoo melepaskan diri dari pria tan itu . "YAK KAU HIT-".
"TOLONGGGGGGG!". Teriak Baekhyun, membuat Kyungsoo langsung menoleh kearah sumber suara itu, pria yang ternyata Kai a.k.a Jongin itu mengikuti arah pandang Kyungsoo. Dia merasa familiar dengan suara itu.
Kyungsoo terbelalak saat melihat Baekhyun berada dalam dekapan pria bule bertubuh kekar dilantai dangsa itu. kyungsoo segera menghampiri Baekhyun, diikuti Jongin. "Lepaskan dia!". Seru Kyungsoo sambil berusaha melepaskan kukungan pria bule itu pada tubuh Baekhyun. Namun pria bule itu menepisnya, membuat Kyungsoo terdorong pada sebuah meja bundar yang ada disana. karena kehabisan ide, Kyungsoo langsung mengambil botol kaca yang kosong diatas meja itu, lalu segera memukul pria bule itu tepat di tekuk lehernya. Membuat botol kaca itu pecah. Semua yang ada disana terperangah dengan kejadian itu, termasuk Jongin sendiri. Saat kukungan pria bule itu mengendur Baekhyun segera melepaskan diri dan berlari entah kemana. Dia hanya terlalu shock sampai-sampai melupakan Kyungsoo. kyungsoo membekap mulutnya dengan tangannya, karena telah berbuat kekerasan, dia sungguh spontan melakukannya.
Saat menoleh kebelakang, Pria bule itu mendapati Jongin yang berdiri disana, dia berpikir bahwa Jongin yang melakukannya. Pria bule itu pun mendorong tubuh Jongin. Semua yang ada disana tengah menyaksikan kejadian itu. karena tak terima, Jongin segera memberi bogem mentah dengan keras pada pria bule yang mabuk itu, hingga terjatuh dan pingsan. Orang-orang merekam kejadian tersebut seraya bertepuk tangan.
"Apa dia baik-baik saja?". Tanya Kyungsoo pada Jongin.
"Kurasa dia hanya pingsan". Jawab Jongin dengan santai.
Kyungsoo merasa panik. "Bagaimana jika dia mati?". Kyungsoo mendekati dan berlutut disamping pria bule itu, tangan Kyungsoo memeriksa urat nadi pria bule itu yang sudah kembali membuka matanya. "Kikkk!". Kyungsoo memekik seraya membulatkan matanya. sebelum pria itu bangkit, Jongin segera menarik tangan Kyungsoo dan pergi dari sana.
Lagi-lagi para paparazi sialan itu membidik kamera pada Jongin dan Kyungsoo. 'uhh jangan lagi!'. Jongin berusaha menutupi wajah Kyungsoo dengan jaket hoodie yang dikenakannya itu. "Kai! Pria itu masih mengejar kita?". Tanya Kyungsoo. "kurasa ya". Jongin segera membawa kyungsoo memasuki sebuah taksi. Sedangkan pria bule itu mengumpat karena para paparazi itu menghalanginya.
.
.
.
Baekhyun side
Baekhyun segera keluar dari sana dengan perasaan Shocknya. Dia bersumpah tak akan ketempat laknat itu lagi –kecuali bersama sehun-. Tiba-tiba suara yang familiar memanggil namanya.
"Baekhyun?". Gawat itu suara si albino itu, buat apa dia ada disini? Bukannya dia sangat anti tempat ini -kecuali Baekhyun mengajaknya. Baekhyun segera mencari tempat persembunyiannya. Dia tidak ingin mendapat ceramah dari Sehun, apa lagi jika keluarganya mengetahui hal ini.
"Apa benar gadis tadi itu Baek?". Samar-samar Baekhyun mendengar ucapan Sehun. Saat bisa dipastikan Sehun pergi dari sana, Baekhyun langsung menuju parkir dan mencari mobilnya itu. bahkan dia lupa bahwa dia pergi bersama Kyungsoo.
.
.
.
Kyungsoo menuntun dressnya untuk menutupi paha mulusnya itu, hatinya berdebar bukan main saat Jongin terus mencuri pandang kearahnya. Dengan kepala masih sedikit pusing dan perutnya mual, Kyungsoo menyandarkan dirinya pada kursi penumpang. Hatinya tergoda untuk tidur, tapi ia harus berhati-hati karena pria asing bernama Kai itu, pria itu terlihat seperti pria mesum –menurut Kyungsoo-.
"Jadi siapa namamu?". Tanya Jongin.
"Emm... KyungKyung...". jongin tahu jika gadis itu sudah dibawah pengaruh alkohol.
Taksi itu berhenti di sebuah bangunan apartemen mewah, disanalah Apartemen Jongin berada. "Baiklah KyungKyung, kurasa kau harus segera sadar agar paman taksi itu membawamu pulang kerumahmu". Setelah menyerahkan pembayarannya beserta Kyungsoo. Jongin segera turun dari taksi itu. tapi hatinya sedikit tidak tega karena meninggalkan gadis mabuk itu dalam taksi. Bagaimana jika supir taksi itu bebuat hal mesum?.
Saat Jongin membalikkan tubuhnya, dia melihat Kyungsoo turun dari taksi itu seraya berjalan sempoyangan kearahnya. "Kenapa kau mengikuti-". Belum Jongin menyelesaikan perkataannya, gadis itu pingsan dalam dekapannya.
.
.
.
"Merepotkan sekali". Jongin terpaksa harus membawa Kyungsoo kedalam apartemennya itu.
Jongin dengan susah payah menekan kode sandi apartemennya itu, lantaran dia menggendong Kyungsoo. Saat memasuki Apartemen miliknya itu, Kyungsoo mendadak mual-mual.
"Sebentar! Sebentar!". Sebelum jongin membawanya kekamar mandi, Kyungsoo terlebih dulu muntah pada jaket hoodie milik Jongin itu. "YAK! KAU BURUNG HANTU!". Bentak Jongin. Belum pernah seumur hidupnya dimuntahi seperti ini. Dengan Jijik Jongin melepaskan jaketnya itu, sedangkan Kyungsoo langsung memasuki kamar mandi.
Bel apartemennya berbunyi, Jongin langsung membuka pintunya bahkan tak peduli dia shirtless. Toh dia tahu siapa tamu itu. "Yak! Kau langsung menghilang dan meninggalkanku disana. kau tahu saat aku kembali dari toilet kau tidak ada disana, tahu-tahunya kau pergi setelah menemukan Jalang!". Gerutu Sehun, dia langsung memasuki apartemen Jongin, tidak peduli bahwa dia menganggu Jongin bersama dengan jalangnya itu.
"Tidak ada Jalang malam ini, kecuali ya gadis burung hantu itu". jongin menunjukan kearah Kyungsoo yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan berjalan sempoyangan. Sehun yang melihatnya membulatkan matanya.
"KYUNGSOO!". Sehun langsung menghampiri Kyungsoo, bagaimana Kyungsoo bisa ada disini. "Apa yang terjadi padamu hah?". Sehun mengguncangkan bahu Kyungsoo.
"Se-ehun?". Panggil Kyungsoo.
"Kau mengenalnya?". Tanya Jongin.
"Tentu! Aku akan membawanya pulang. Untung saja aku datang tepat waktu, jika tidak entah apa yang akan kau lakukan padanya!".
"Aku bukan orang yang cabul, yang memperkosa anak gadis orang". Bela Jongin tak terima.
Sehun segera menggendong Kyungsoo ala bride style, Jongin membukakan pintu apartemennya itu, pandangannya terus melihat Kyungsoo. Dia sedikit tertegun dengan gadis itu, gadis yang mencuri pandang padanya saat di bar tadi. kyungsoo.
.
.
.
"Kau berhutang penjelasan padaku Kyung!". Sehun melirik sekilas kearah Kyungsoo yang duduk di samping jok kemudi itu.
"Aku dan Baek pergi ke sana... ke bar". Jawab Kyungsoo malas.
"Shit! Rupanya yang tadi benar-benar si Baek!". Umpat Sehun yang merasa tertipu oleh gadis-gadisnya itu. tunggu! Gadis-gadisnya? Ya, Sehun sudah beranggapan seperti itu, bahwa Baekhyun dan Kyungsoo adalah gadis-gadisnya, kecuali jika nanti mereka telah menikah.
"Lalu bagaimana kau bisa bersama Jongin?".
"Jongin? Siapa?".
"Ck, pria yang tadi, yang membawamu ke apartemen". Sehun menggeram marah.
"Dia Kai! Dan dia membantuku menyelamatkan Baekhyun dari pria cabul di sana!".
"Yak! Lalu kenapa kau bisa terpisah dengan Baek?".
Kyungsoo mengangkat bahunya acuh. "Kyungsoo, kau ingat tidak jika aku pernah menceritakan tentang sepupuku yang tinggal di london itu padamu? Yang namanya Kim Jongin?". Tanya Sehun. Kyungsoo mengangguk dengan ragu.
"Nah, Kai itu Kim Jongin. Dia menggunakan nama Kai ketika berada ditempat laknat itu saja".
Kyungsoo ber-oh-ria, sebelum memejamkan matanya kembali. Sehun mendengus kesal, mungkin Kyungsoo akan melupakan tentang pembicaraannya tadi.
TBC/END
ini ff terbaru, castnya juga kaisoo. berharap pada suka sm ff ini...
oh ya, yang nunggu rahee sm eomma dan appanya disegerakan updatenya...
krn butuh mood yang baik untuk ngetiknya, tp ide sudah numpuk dikepala...
sebenarnya aku nulis ff ini sebelum Between Me Yuo And Rahee..
Bye~ semua
jgn lupa tinggalkan jejak... alias review.
