Warning : OOC, Typotrap, No Bash, Jika terdapat kesamaan alur maka itu hanya sebuah kebetulan belaka, DLDR!

A/N : sebelum membaca isi cerita, hendaknya membaca beberapa definisi dari istilah – istilah berikut, karena ini akan muncul di dalam cerita dan mungkin membingungkan bagi orang awam yang tidak tahu menahu tentang dunia penerbangan.

Air Traffic Controller (ATC): Seseorang yang tugasnya mengatur seluruh kegiatan lalu lintas udara, agar pesawat tidak bertabrakan saat mengudara maupun saat take off/landing.

Controll Tower : Menara pengawasan tempat dimana para ATC bekerja.

Runway : Landasan pacu pesawat untuk landing dan take off.

.

.

.

.

.


Naruto belongs to Masashi Kishimoto

The Sweetest Greetings is the origin story from xandraxu

I don't take any profit from this project, it's just my hobby.


.

.

.

.

.

Haruno Sakura, sebagai Air Traffic Controller.'

Seulas kurva terbentuk di paras manis gadis yang baru saja lulus dengan umur kelewat muda saat melihat namanya terpampang di layar LED besar beserta nama peserta lain yang berhasil lolos uji kesamaptaan dan pantukhir. Penantian lama yang berbuah manis. Setelah tiga tahun menempuh pendidikan keselamatan penerbangan akhirnya ia lulus dengan peringkat yang tinggi beserta gelar cumlaude. Peringkat yang tinggi ini tentu memudahkannya saat penempatan kerja. Peringkat sepuluh besar akan mengisi kekosongan di bandar udara Internasional Haneda dan Narita. Dalam hal ini, Sakura meraih peringkat tiga dan akan ditempatkan di bandara Haneda.

"Haruno Sasori, lihat! Sedikit lagi aku akan setara denganmu!" Sakura berkata dengan nada sarkasme sebelum meninggalkan layar pengumuman. Ia meninggalkan tempat itu dengan senyum penuh kemenangan. Kini tinggal selangkah lagi ia akan melampaui saudaranya, mungkin atau setidaknya seperti itu. Ya, tinggal selangkah lagi lalu... brakk!

"Aduh!" Sakura jatuh tertunduk. Ia tak berani menatap objek yang ditabraknya kalau – kalau orang itu geram dan hendak mengumpatnya. Satu, dua, lima detik sang objek pun tak kunjung memberikan responnya, juga tak terdengar suara derap langkah pergi. Lalu perlahan ia mendongak sebelum mendapati sang objek tersenyum padanya seraya mengulurkan tangannya.

"Ah, maaf Tuan. T-terima Kasih..." ia menyambut tangan yang membantunya berdiri lalu mengusap pakaiannya yang terlihat kotor. Sorot mata Sakura menyusuri setiap inchi tubuh orang itu. Seragam angkatan putih navy yang dikenakannya membuatnya sangat gagah serta sebuah topi khas penerbang, sangat kontras dengan kulit abnormalnya (albino). Dan terakhir menurut Sakura lelaki itu sangat... 'tampan'. Dugaan kuat bahwa lelaki dihadapannya ini adalah seorang pilot. Mata Sakura membulat ketika mereka tepat bertatapan. Seolah tatapan lelaki itu memakunya untuk tidak berpaling.

Lelaki itu mendekatkan dirinya, refleks Sakura menyeret kakinya mundur. Namun lelaki itu semakin mendekat saja hingga ia tersudut dengan tembok. Semakin dekat, semakin intens ketika lelaki itu berbisik sangat pelan namun sensual. "Lain kali, gunakan matamu saat berjalan." sekujur tubuh Sakura membeku, seolah darahnya berhenti berdesir. Wajahnya memanas ketika seluruh muara darahnya menuju ujung kedua pipi putihnya. "Ku harap kau tidak melakukan hal yang sama pada penerbang lain. Mereka sangat terburu dan mungkin kau akan dihujat." kemudian lelaki itu telah lebih cepat berlalu sebelum Sakura menyadarinya. Sakura berbalik melihat punggungnya yang semakin jauh hingga hilang ditelan jarak.

'Shimura. Sai...' nama penerbang tadi itu. Sakura sempat melirik name tag miliknya sebelum penerbang itu pergi untuk seratus enam puluh jam waktu mengudara. "Orang – orang yang sibuk." Sakura kembali pada jalannya, lalu meninggalkan tempat itu.


.::.


Gadis berambut pink itu menatap refleksi dirinya di cermin. Melihat penampilannya mengenakan seragam press seperti saat dirinya masih menjadi taruna di sekolah tinggi membuatnya bangga. Hanya saja seragam ini adalah seragam kerja barunya. Rambut pink sebahunya ia sanggul sederhana serta polesan make up tipis menjadi pemanis penampilannya. Hari ini adalah hari pertama ia menempati posisi sebagai Air Traffic Controller. Sakura pun menyudahi acara bercerminnya dan segera menuju ruang kendali di atas tower bandara. Saat memasuki ruangan, beberapa orang menyambutnya dan mempersilakannya ke kursi kerjanya.

"Kau ATC yang baru saja direkrut bukan? Ku harap kita dapat bekerja sama." seorang wanita pirang menepuk pundaknya lalu duduk disebelahnya.

"Ahh, ya. Mohon bantuannya Miss..."

"Nara. Atau panggil Temari saja."

"Baiklah." Sakura mengenakan wireless headphone -nya dan segera bekerja. Bandar Udara Internasional Haneda adalah bandara tersibuk kelima di dunia. Setiap jamnya terhitung ada 90 – 100 keberangkatan dan pendaratan. Baru saja beberapa menit setelah percakapan terakhirnya dengan Temari, Sakura mendengar kontak dari sebuah pesawat yang akan take off.

"Aku menyerahkan yang satu ini sebagai tugas perdanamu, Sakura." Temari terlihat sibuk berkomunikasi bergantian dengan beberapa pilot lain. Sebagian meminta konfirmasi untuk take off, sebagian menanyakan kondisi runway yang hendak digunakan landing.

"Afirmatif."

"ATC, Here is ANA (All Nippon Airways)*) NH836 (nomor penerbangan pesawat) lead by pilot Sai Shimura and co-pilot Sasori Haruno, good morning." Sakura mematung sejenak ketika mendengar nama pilot yang akan take off ini. Ia melayangkan pikirannya pada lelaki yang ditabraknya tempo hari. 'Shimura. Sai...' batinnya.

"Good morning NH836, this is Haneda control tower on 8.33 kHz, please remain in D5 47F (kode posisi pesawat)." Sakura menahan suaranya agar tidak tergagap.

"D5 47F, NH836 copies that."

"NH836, please get on D runway from D5 47F"

"D runway from D5 47F, copy that."

"NH836, position 47F, D runway is ready, permitted to take off, Good morning and have a nice flight."

"Position 47F, D runway is ready, permitted to take off, copies that. Thank you honey, Itsudemo anata wo omotteimasu (aku akan selalu memikirkanmu), Sakura Haruno." apa yang dia katakan? Sakura mendadak tuli. Dunianya serasa memiliki sebuah alat time controller dan seseorang telah mengaturnya untuk memberhentikan waktu. Satu lagi yang membuatnya nyaris terkesiap, darimana lelaki itu mengetahui namanya? Mendadak beribu pertanyaan membelit otak Sakura.

"Sakura! Fokuslah! Satu pesawat menunggu konfirmasi landing." kali ini Sakura benar – benar nyaris terkesiap atas kehadiran Inspektur Tsunade yang secara mendadak. Teriakannya tepat di telinga Sakura membuyarkan lamunannya. Lagipula dirinya ini bodoh jika sampai fokusnya terpecah karena memikirkan suatu hal lain. Bisa – bisa beberapa pesawat bisa mengalami kecelakaan di luar sana dan Sakura akan dituntut atas melayangkan nyawa ratusan orang.


.::.


Disinilah mereka, di langit dengan ketinggian 38.000 kaki diatas permukaan laut. Langit jernih kebiruan dihiasi awan sirus lembut yang perlahan berarak. Terkadang sedikit getaran akan terasa ketika pesawat menembus awan itu. Seperti inilah view yang mereka lihat sehari – hari selama total waktu seratus enam puluh jam mengudara ke berbagai belahan dunia.

"Hey bodoh, yang kau lakukan tadi terdengar seperti menggoda adik perempuanku." Sasori menyikut lengan Sai ketika mereka telah berada pada rute yang lurus.

"Aku tidak tahan untuk menggodanya." Sai terkekeh.

"Tunggu, darimana kau tahu namanya? Aku bahkan tak pernah menceritakannya."

"Aku... menanyakan nama dan jadwalnya pada petugas bandara pagi tadi."

"Sempat – sempatnya kau menanyakan itu, pantas saja tadi kau terlambat saat pengecekan mesin. Hey jika kau tertarik padanya, langkahi saudara kembarnya dulu. Aku akan menunggumu di seberang meja billiard setelah penerbangan ini." Sasori tersenyum sarkasme. Sepertinya pertarungan mereka akan dimulai di atas meja billiard. Tentu saja, mereka juga manusia yang butuh hiburan setelah jenuh melakukan penerbangan.

.

.

.

-FIN-

*) : sebut merek -"

Author's Note : Yeahhhh! UN selesai. FF kilat setelah UN ini kurasa fail dan aneh banget. Ini aslinya drabble, tapi karena jumlah kata mencapai 1k+ jdinya entah ficlet/vignette/oneshoot. Aslinya mau ku buat castnya SasuSaku Cuma menurutku Sasuke kurang cocok untuk karakter ini, lebih pantas Sai, karena pribadi Sai sendiri tidak se-kaku Sasuke. Disini Sasori belagak banget buat ngejaga saudara kembarnya, Sakura haha :v padahal kedoknya buat ngelarang Sakura ngeduluin si kembarannya ini, mungkin kalo aku mempunyai mood baik aku bakal bikin sequel. Well, untuk FF Oh My Manager! Belum sempat ku update karena kondisi kesehatanku sendiri tidak mendukung dan ide yang datang tidak mengalir alias stuck. Goddamn, gue benci kalo udah kayak gini. Gue seperti mengalami sebuah sindrom 'plot bunny' dimana suatu ide cerita harus cepat – cepat ditulis agar tidak lupa. Ok, untuk FF ini, mind to review and request a sequel? ^^