A/N: Yosh salam kenal reader-san, saya author baru di dunia perfanfictionnan dan sedang mencoba belajar membuat sebuah fanfic karena itu mohon bantuan dari para reader sekalian ya ^_^.

Nah saya hadir dengan cerita narutoxhighschol dxd jadi dari pada banyak bacot langsung aja.

A Naruto & High School DxD (ハイスクールD×D) Fanfiction.

Struggle For a New Hope

Disclaimer:

Naruto©Masashi Kishimoto

High School DxD (ハイスクールD×D)©Ichie ishibumi

Struggle For a New Hope©Aincrad 30

Rated: T

Warning:

Oc,ooc(maybe), author baru, typo(maybe), gaje.

####

Chapter one :

sekiryuutei had been killed!, the expectations have been destroyed.

####

.

.

.

Di sebuah daerah Gurun pasir terlihat dua orang pemuda tengah terduduk dengan dinding tebing di belakang mereka sebagai sandaran. Kedua tangan pemuda ini kini tengah tertancap, ya tertancap oleh dua buah tulang dengan ujung runcing yang menembus telapak tangan, menyebabkan darah menetes tanpa hentinya sehingga pasir di bawah mereka menjadi merah.

Kaki dua orang ini terikat oleh rambut tebal berwarna coklat yang memanjang sampai ke tanah, tapi yang paling mencolok adalah warna hitam yang menyelimuti tubuh kedua pemuda dengan warna rambut yang berbeda ini.

"Kuso!, dia terus menyerap chakraku, bagaimana denganmu Sasuke?!" tanya pemuda berambut blonde itu seraya melirik orang di sebelahnya. "Hn, aku juga sama, chakraku sudah hampir habis" balas pemuda dengan rambut raven di sebelahnya.

Di depan mereka berdiri seorang wanita dengan dua tanduk di kepalanya, di dalam kedua baju wanita itu terdapat gumpalan hitam yang seperti mempunyai pola seperti wajah, gumpalan itulah yang memanjang menutupi tubuh kedua pemuda ini. Seakan mengejek kedua wajah itu menyeringai lebar.

"Sudah kubilang ibuku adalah nenek moyang chakra, dan dia akan menyerap chakra kalian sampai tidak bersisa naruto, sasuke." ucap wajah yang berada di tangan kanan wanita itu.

"Ya, dan setelah itu kalian berdua akan membusuk" sambung wajah yang berada disebelah kiri.

"Membusuk perlahan-perlahan seperti sampah penghianat itu" kedua wajah itu terus sambung menyanbung dengan seringai di wajah mereka, menyebabkan pemuda berambut blonde di depannya menjadi emosi. "Kau aku akan membu-ukh!" kata-kata yang akan keluar dari mulut naruto tidak dapat diselesaikan, ketika secara dia mulai merasakan chakranya yang menguras secara terus-menerus dan rasa sakit yang perlahan-lahan menjalar ke seluruh tubuhnnya.

Melihat pemandangan di depannya seringai di wajah kedua mahluk hitam itu makin melebar. Dan dalam hitungan detik seringai lebar di wajah mereka terhapus ketika merasakan sesuatu yang aneh, 'apa yang terjadi?' batin kedua mahluk itu. Bayangan hitam itu perlahan menyusut dan kembali ke tangan wanita di depannya. "Apa yang terjadi?" tanya wanita itu, "Oka-sama kelihatannya sebagian kecil dari chakra mereka menolak untuk keluar, sehingga kita tidak bisa menyerapnya" "Ya benar, tapi itu tidak masalah, oka-sama chakra mereka hanya tersisa sedikit, tidak ada gunanya lagi" ucap kedua mahluk hitam itu.

"Baiklah" ucap Kaguya, kedua tangannya mulai terangkat ke arah naruto dan sasuke. "Sudah berakhir... Ashura.., Indra...". Kalimatnya terhenti sementara mukannya menunduk ke bawah, terjadi hening selama beberapa saat. Dan untuk kedua kalinnya liquid bening menetes dari pelupuk matannya. Sedih, marah, kecewa, dan rasa ego kepemilikan. Emosi itulah yang terlihat dari raut wajahnya kini. Selama beberapa detik hal itu terus bertahan, hingga pada akhirnnya wanita itu mengangkat kembali kepalanya, dan kini wajahnya hanya menunjukan satu hal: Keyakinan, keyakinan untuk memusnahkan mereka berdua, keturunan dari orang yang telah mengambil sistem chakra darinya, keturunan dari orang yang telah menyegelnya, dan keturunan dari darah dagingnya sendiri.

Saat itu juga Naruto melihat, orang di depannya telah mengeluarkan dua buah objek runcing dengan panjang ½ meter mengarah ke tubuhnya. Melihat hal itu sontak Naruto membulatkan kedua bola matanya, kali ini dia merasa kematian kini hanya berjarak sejengkal darinya. 'Cih, apa yang harus kulakukan, apakah'mereka'masih belum selesai juga?!' batinnya dalam hati. Dan ketika dia memikirkan itu wanita di depannya sudah melesatkan sebuah tulang kearahnya.

"KALIAN BERDUA MILIKKU!".

Jlebb!

"Ohok!" darah segar memuncrat keluar dari mulut naruto, tulang itu menancap di perutnya hingga menembus ke belakang punggungnya. Naruto tidak mengerti, dia sudah pernah merasakan yang lebih dari ini, dia sudah pernah merasakan jurus-jurus yang mampu membahayakan jiwanya, dia sudah pernah merasakan serangan-serangan yang menyakiti seluruh tubuhnya, dan bahkan dia sudah pernah merasakan apa yang namanya 'kematian', yah walaupun hanya sebentar sebelum dia diselamatakan oleh temannya. Tapi dari semua pengalaman itu, dia tidak pernah merasakan yang seperti ini sebelumnya, luka yang awalnya hanya pada perutnya seperti menjalar ke seluruh tubuhnya?!, dan dalam keadaan sakit yang baru kali ini ia rasakan, serta kebingungan yang masih hinggap di otaknya dia melihat ke arah tubuhnya.

...

Dan sekarang dia mengerti, apa tepatnya yang sedang terjadi.

Di tubuhnya perlahan-lahan tercipta retakan-retakan kecil yang terus menyebar di beberapa daerah, retakan itu semakin lama bertambah banyak sehingga terlihat sanggat rapuh. Dan mulai hancur menjadi debu.

Ketika seluruh tubuhnya mulai hancur, hal terakhir yang dilihatnya adalah... 4 orang, dengan 4 gaya rambut yang berbeda, sedang memunggunginya seakan berusaha melindungi mereka berdua. Naruto mengalihkan pandangannya ke orang yang berada di paling kiri. Jubah itu, kunai cabang tiga itu, dan rambut itu. Sebuah pertanyaan terlontar dari mulutnya saat itu juga.

"Otou...san?"

.

.

.

Dan setelah itu, Naruto merasakan kesadaran yang ditarik keluar dari tubuhnya.

####

"Uaaaahhh!"

Sesosok pemuda dengan surai kuning keemasan tiba-tiba terbangun dari tidurnya dengan posisi terduduk di atas tempat tidur. Rambut pirangnya berantakan, napasnya terengah-engah, dan keringat bercucuran di seluruh wajahnya, jika orang-orang melihatnya mungkin mereka akan mengira kalau anak yang kelihatanya berumur 16-18 tahun ini baru saja disuruh berlari mengelilingi lapangan sepak bola dengan hitungan yang gila. Tapi itu bukanlah penyebabnya, karena pada kenyataanya anak ini baru saja mengalami apa yang biasa kita sebut dengan..

Mimpi buruk.

Kejadian yang terjadi akibat keadaan emosi yang tidak stabil, seperti: tekanan mental, depresi dan stres, keadaan ini akan berpengaruh pada pikiran anda sehinggan membuat anda membayangkan serta merasakan hal-hal berupa ketakutan, trauma, kegagalan, frustasi dan hal-hal negatif lainnya yang dapat anda bayangkan. Pikiran itu akan terus terbayang di otak anda bahkan ketika anda tertidur yang pada akhirnya akan menyebabkan peristiwa mimpi buruk ini.

Mimpi buruk bisa membuat anda membayangkan hal buruk yang belum anda pernah lakukan sebelumnya atau bisa dibilang asing, tapi sebagian orang juga memimpikan sesuatu yang merupakan kenangannya di masa lalu yang mungkin tidak ingin diingatnya lagi karena itu adalah pengalaman yang tergolong dalam jenis 'buruk'.

Dan hal itulah yang baru saja melanda remaja yang satu ini. Kenangan pahit yang tidak ingin diingatnya lagi, kenangan yang ia coba untuk dilupakan dan ia kubur sedalam-dalamnya, hingga dia sendiri tidak dapat menemukanya lagi. Tapi sepertinya hal itu tidak berhasil.

"Ini sudah ketiga kalinya dalam minggu ini." Pemuda itu berucap sambil menyandarkan tubuhnya yang terasa lemas ke belakang, matanya mulai mencoba untuk menutup sekali lagi.

Kriiiing! Kriiiing!

Baru beberapa detik matanya tertutup kembali pandangannya teralihkan ke sebelah kiri di mana sebuah jam weker tengah berbunyi dengan nyaringnya. Pemuda itu menghela nafas sembari tangannya meraih benda itu dan mematikanya. Setelah itu dia mulai turun dari kasurnya, dan berjalan gontai menuju wastafel di kamar mandi.

Sesampainya di depan wastafel pemuda itu langsung menyalakan keran di situ, air yang mengalir keluar di basuhkannya ke wajah, peluh yang menempel di mukanya tergantikan oleh rasa segar bersamaan dengan air yang meluncur itu. Matanya menuju ke depan di mana terdapat sebuah cermin yang menunjukan sosok seseorang dengan rambut blonde spike yang juga memiliki kulit dengan warna agak kecoklatan dan tiga buah garis yang melintang dimasing-masing pipi kanan dan kirinya.

Jika dilihat sekilas maka mungkin pemuda ini tidak ada bedanya dari dulu baik dari aspek manapun. Tapi jika diperhatikan baik-baik maka anda akan menemukan dua perbedaan yaitu adalah tinggi badannya yang sedikit lebih panjang dari sebelumnya dan yang satu lagi adalah...

Matanya

Mata yang awalnya berupa iris safir yang mempunyai warna serupa dengan samudra itu agak berbeda dari biasanya. Biasanya mata itu selalu menunjukan semangat, kehangatan, dan keteguhan hati baik untuk lawan maupun kawan, tapi sekarang yang terlihat dari mata itu hanyalah 'kehampaan'. Mata itu hampa seakan-akan tidak ada yang dipirkan oleh sang pemilik, tapi dalam hatinya kini ia sedang mengalami perang batin. Matanya mulai kembali tertutup.

'Apakah..kami sudah...kalah?' Batinnya sembari mengingat kembali semua yang telah dialaminya, semakin lama ia mengingat maka ia semakin yakin akan hal itu. Tapi sebuah suara tiba-tiba menyeru kepadanya layaknya ada kepribadian lain dari dirinya yang mencoba untuk membantah pendapatnya itu. 'Tidak masih ada harapan, harapan yang harus diperjuangkan' Batinnya.

'Dan untuk memperjuangkan harapan itu maka diperlukan tekad' suara baru kembali muncul dibatinnya seakan mencoba untuk menyakinkan pemuda ini. 'Tekad dan harapan dua hal yang jika disatukan maka akan dapat membuat kita mencapai sebuah tujuan' 'Dan dua hal itu tidak akan pernah hilang selama orang-orang masih mempunyai yang namanya 'keyakinan'.

Mata itu kembali terbuka, dan kini iris safir yang awalnya hanya menunjukan kekosongan mulai menunjukan seberkas cahaya. Cahaya yang muncul dari matanya memang tidak seterang dulu tapi itu sudah cukup untuk menunjukan bahwa dia bukanlah orang yang putus asa. Sebuah senyum tersungging dari bibirnya dan ia mulai bersuara.

"Yosh!, saatnya untuk sekolah dattebayo!"

Dan itulah yang terus terjadi selama tiga hari terakhir ini, Uzumaki Naruto selalu meyakinkan kepada dirinya sendiri bahwa mereka masih belum kalah.

Dan tidak akan kalah.

####

Kuoh Gakuen sebuah sekolah swasta yang terletak di kota Kuoh ini cukup mencolok di daerah sekitarnya, tidak hanya karena prestasi di bidang akademik maupun non akademik yang sudah dicapai oleh siswa-siswinya tapi juga karena bentuk bangunan yang berbeda dari rata-rata sekolah dijepang, karena bangunan sekolah ini lebih mirip dengan bangunan-bangunan yang berada di eropa pada zaman pertengahan.

Sekitar 200 meter dari gerbang sekolah terlihat sang tokoh utama Uzumaki Naruto tengah berjalan santai menuju sekolah, dengan memakai seragam khusus dari Kuoh Gakuen dia memegang tas sekolah yang berada di jari tangan kanannya dan disandangkan ke belakang punggung sedangkan tangan kirinya kini berada dalam kantongnya.

Naruto POV

"Hah.." Aku menghela nafas untuk yang kesekian kalinya dalam hari ini, setelah lagi-lagi mengalami mimpi buruk yang sangat tidak mengenakan kini aku masih harus pergi ke sebuah tempat terkutuk bernama 'sekolah'. Naruto sendiri heran kenapa orang-orang disini harus menghabiskan waktu sebanyak 12 tahun hanya untuk belajar dan terus belajar, itu terlalu lama! Kalaupun mereka menganggap itu untuk membekali diri demi masa depan kelak kenapa mereka tidak mempersingkat waktu dengan merangkum dan hanya mengajarkan hal-hal yang paling penting dan berguna untuk nanti?! Dan juga yang mereka ajarkan hanyalah hal-hal berbau teori yang mengharuskan orang untuk terus duduk di kursi dan mendengarkan guru berceloteh dengan tidak jelas tanpa mempedulikan murid di belakangnya, kalaupun ada yang namanya praktek di luar kelas mereka hanya melakukan apa yang di suruh guru mereka lakukan, Naruto berpikir kenapa mereka tidak mengajarkan yang namanya pertahanan diri? Walaupun harus diakuinya teori juga penting tapi tidak ada gunanya kalau mereka tidak dapat mempertahankan diri sendiri bukan? Karena itu menurutnya sistem pembelajaran di sini jauh dari kata efisien dibandingkan dengan di tempatnya dulu. Yah tapi itu bukan urusannya karena dia hanya sementara berada disini untuk menjalankan tugasnya .

Di tengah lamunannya dia melihat tidak jauh darinya terdapat 4 orang yang tengah megobrol, ketika diperhatikan dia berhasil mengidentidfikasi 3 dari mereka. Pertama pria dengan kepala pelontos yang berada di sebelah kanan bernama Matsuda, yang di sebelahnya adalah Motohama, sedangkan yang berdiri di depan mereka berdua adalah pemuda berambut coklat yang bernama Hyoudou Issei. Mereka bertiga terkenal dengan nama 'Trio mesum' ya sesuai namanya mereka adalah orang-orang yang terkena penyakit mesum tingkat akut yang mereka lakukan sehari-harinya adalah seperti menonto video porno, membicarakan wanita-wanita berdada besar, mengintip siswi lainnya yang sedang berganti baju, dan banyak lagi hal lain yang semuanya mempunyai rate M, yang mereka pikirkan seumur hidup mereka hanya ada satu 'Oppai', oh dan jangan lupakan kalau mereka bertiga adalah teman akrab dari tokoh utama kita ini. Banyak orang yang heran kenapa Uzumaki Naruto yang notabenenya masih waras mau berteman dengan 3 murid termesum seantero Kuoh Gakuen ini, tapi Naruto hanya berkata bahwa 'tidak masalah siapa saja temanku, yang penting mereka setia' mendengar ini mereka hanya mangut-mangut tanda mengerti, tanpa diketahui ada maksud lain dari tindakannya.

Yah itulah sekilasa tentang trio mesum yang sudah naruto kenal baik selama 3 bulan ini tapi Naruto sama sekali tidak mengenal orang keempat yang berada di sebelah issei, jika diperhatikan dia adalah seorang gadis berambut hitam panjang dengan wajah yang bisa dibilang manis dan dari segamnya menandakan bahwa dia bukanlah dari sekolah ini. 'Siapa dia aku belum pernah melihatnya?' batin naruto, memutuskan untuk mencari tahu dia pun mendekati 4 orang itu.

Naruto POV End

Sesampainya disana Naruto menepuk bahu pemuda berambut coklat itu. Orang yang merasa bahunya ditepuk menoleh ke belakang begitu juga dengan 3 orang lainnya yang berada di situ. "Naruto-san?" ucap 3 pemuda itu bersamaan minus 1 gadis yang tidak tahu siapa orang di depannya ini. Naruto hanya tersenyum tipis tangan kanan terangkat setinggi kepalanya sembari berucap " Yo, Ise, Matsuda, Motohama. Apa yang kalian lakukan? Mendiskusikan tentang video hot terbaru? Atau merencanakan agenda pengintipan lagi?" tanya Naruto dengan senyum di wajahnya, perhatian teralih ke satu-satunya wanita disitu dia terdiam sebentar mengamati wanita ini, dan matanya membulat seketika.

"Naruto-san?" Tanya matsuda yang agak khawatir melihat temannya ini sedang mematung di tempat. Naruto yang sadar langsung melihat ke arah trio mesum dan bertanya "Siapa dia?" ekspresi berubah menjadi serius, sedangkan trio mesum hanya tertegun melihat ekspresi Naruto yang baru pertama kali mereka lihat.

"Oh" Ise lah yang pertama kali sadar dari lamunannya, dia pun mulai berdeham layaknya akan memulai sebuah pidato "Perkenalkan namanya adalah Amano Yuma,dan dia adalah pacarku!" Ise mengatakan kalimat terakhir dengan nada bangga sembari membusungkan dadanya seolah-olah dia baru saja mendapat nilai 100 di ujian matematika.

1 detik

2 detik

5 detik

7 detik

9 detik

10 detik

"Hah, kalian ini" ucapnya sambil mendesah sedangkan trio mesum hanya menautkan sebelah alisnya tidak mengerti apa maksud sahabat mereka itu. Naruto menampakan ekspresi kecewannya sembari berucap "Aku tahu kalau kalian memiki impian untuk menikmati tubuh wanita tapi..." Naruto melihat kearah gadis yang diketahui bernama Amano Yuma itu dan ekspresinya berganti menjadi kasihan " Jangan sampai kalian menculik seorang Bishoujo untuk kalian jadikan mainan dong, kan kasihan dia" ucap Naruto masih dengan ekspresi kasihannya. Dengan kata-kata itu trio mesum pun sadar apa maksudnya dan segera mengahadiahkan bogem mentah secara bersamaan ke kepala Naruto.

Bletak!

" Itai, apa yang kalian lakukan sih?" tanyanya sembari mengusap kepalanya.

"Salah mu sendiri goblok!" ucap Matsuda menunjuk Naruto " Benar biar bagaimanapun kami lebih memilih mengintip wanita mandi dari pada melakukan tindakan laknat seperti itu" sambung Motohama sambil memperbaiki kacamatanya, sepertinya dia tidak sadar kalau 2 tindakan itu sama saja laknatnya.

"Sudah-sudah kalian" Ucap Ise menenangkan, dia kemudian kembali berkata "Naruto-san, kami sama sekali tidak menculiknya dan dia memang pacarku" Ucap Ise berusaha menjelaskan. "Itu benar Ise-kun memang pacarku" ucap gadis yamg sedari tadi diam itu. Sedangkan Naruto hanya kembali terbengong. "Hoy, Ise kenapa sih dari tadi dia cengok seperti orang idiot melulu?" Tanya Matsuda ke pemuda di sebelahnya " Entahlah mungkin otaknya sedang gangguan" ucap Ise asal "Lo pikir sinyal handphone gangguan?!" ucap Matsuda sweatdrop.

"Aha, aku tahu alasannya!" ucap Motohama yang mulai nimbrung di pembicaraan, Ise dan matsuda mengalihkan wajahnya sembari berucap bersamaan

"Kenapa?".

Motoham hanya tersenyum ala detektif sembari membetulkan kacamatanya " Menurut analisa ku dari topik yang kita bicarakan sejak awal, reaksi Naruto, serta pengakuan Yuma-chan maka Naruto-san..." ucapannya berhenti, dia kembali membetulkan posisi kacamatanya yang kali ini disertai sebuah kilatan "cemburu!" ucap pria berkacamata itu sembari menunjuk-nunjuk Naruto. "Cemburu?" Beo dua orang lainnya. "Ya, dia cemburu karena kau sudah memilik pacar Ise sedangkan dia sendiri masih jom-"

Bletak!

Dan kali ini bogem mentah bersarang di kepala trio mesum.

####

" Sekali lagi kalian mengatakannya nyawa kalian melayang" ucap Naruto horor dengan aura kehitaman yang menguar dari tubuhnya .

Mendsengar itu Ise langsung angkat bicara. "Ta-tapi Naruto-san yang bilang begitukan Cuma motoha-" tapi niatnya untuk membela diri langsung dibatalkan melihat Naruto langsung menatap horor dirinya, sembari berkata "Ada yang ingin kau katakan Hyoudou Issei" ucapnya sembari menambah intensitas auranya.

"Ti-tidak ada" ucap Ise nyalinya ciut seketika, begitu juga dengan dua sahabatnya yang lain dengan langsung menundukan kepala.

"Bagaimana dengan kalian berdua?" Naruto memandang Matsuda dan Motohama. Dan hanya dijawab dengan gelengan kepala dari mereka berdua.

"Ada atau tidak?!" ucap Naruto yang sepertinya tidak puas dengan respon kedua sahabatnya ini.

"Ti-tidak ada" balas mereka berdua dengan suara lemah.

"Lebih keras!"

"Tidak ada Naruto-san" kali ini mereka membalas dengan teriakan sambil menangis ala anime.

"Hm, bagus-bagus" ucap Naruto puas akan jawabanya. "Na-naruto-san" panggil Ise pelan takut Naruto mengeluarkan aura mengerikan itu lagi. "Apa!" Naruto langsung mendelik kearah sang penanya seolah akan menelannya bulat-bulat. Nyali Ise yang tadinya sudah terkumpul kini kembali ciut seketika.

"Kenapa sih kami kan sudah bilang mengerti" pemuda itu menundukan kepalanya. Melihat itu Naruto terdiam lagi, dan mengeluarkan helaan nafas. "Hah... Gomen-Gomen. Apa yang ingin kau tanyakan?" balasnya.

Melihat itu Ise menghembuskan nafas lega karena sahabatnya ini telah kembali ke keadaan normalnya. "Ano, kenapa tadi saat aku berkata Yuma-chan adalah pacarku kau terdiam?" tanya Ise. Mendengar pertanyaan itu otak kecil Naruto berputar mencari jawaban yang akan dia keluarkan, tapi karena rasa keterkejutannya sepertinya dia tidak bisa berfikir jernih.

"Ahaha, tidak ada apa-apa kok?" jawab Naruto sambil menggaruk belakang kepalanya dan mengeluarkan tawa yang dipakasakan.

"Em, Ise aku kesekolah duluan ya?" Merasa bahwa orang-orang disana mulai memperhatikannya dengan pandangan aneh dia pun segera mminta izin untuk pergi.

"Oh, ya silahkan" ucap Ise. Dan Naruto pun segera pergi meninggalkan 4 orang yang masih memperhatikannya itu.

"Hoy, Ise akhir-akhir ini dia selalu kelihatan agak lemas dari biasanya kau benar-benar tidah tahu penyebabnya?" bisik Matsuda. Ise hanya mengangkat bahunya " Mungkin baterainya lowbert" Ise kembali mengucapkan kata-kata asal yang lagi-lagi membuat orang sweatdrop.

"Sudah kubilang dia itu bukan handphone goblok!" ucap Matsuda frustasi.

Yah mau bagaimana lagi sepertinya fakta bahwa dia mendapatkan seorang pacar membuat Hyoudou Iseei (yang iq nya memang sudah jongkok) kini menjadi anjlok atau tepatnya nyungsep ke bawah.

####

Naruto berjalan menuju ke gerbang Kuoh Gakuen tapi, setelah menyadari bahwa 4 orang tadi tidak lagi memandanginya dia langsung bersembunyi di balik salah satu batang pohon di sana. Setelah memastikan tidak ada yang melihatnya. Naruto menyatukan jari tengah dan telunjuknya pada tangan kanan yang kemudian di tempelkannya pada telapak tangan kiri yang juga menempelkan jari tengah dan telunjuknya. Naruto berusaha untuk mempertajam indranya, dari seluruh tubuhnya dilepaskannya tenaga chakra yang sudah diminimalisir intesintasnya hingga tingkat terendah agar tidak ada yang menyadarinya.

'Kenshutsu!'.

Dan saat itu dia bisa merasakan semua jenis energi yang dikeluarkan oleh mahluk di sekitarnya. Pemuda itu terus memperluas jangkauannya hingga sampai pada tempatnya tadi, dan saat itu Naruto dapat merasakan 3 jenis energi yang berbeda di sana. Dia sama sekali tidak kaget dengan energi terlemah yang dirasakannya dari dua orang pria disana, ataupun dengan energi yang sangat besar pada orang yang berambut coklat. Yang membuat dia kaget adalah energi dikeluarkan dari gadis manis berambut hitam.

'Aura ini... Tengeki' Batinnya. Pandangannya beralih ke arah wanita yang sekarang sedang tersenyum ke arah Ise.

"Siapa sebenarnya kau..." Nada bicaranya kini dingin seaakan-akan orang di depannya ini adalah pengganggu yang menghalangi jalannya, matanya seperti berusaha mengobservasi orang yang jaraknya sekitar 30 meter dari hadapannya, pandangannya tajam bagaikan sebuah pedang yang siap menusuk apa saja di depannya.

"Amano Yuuma"

####

Malam ini, dimalam tanpa bintang ini langit terlihat begitu kelam tidak ada yang meneranginya bahkan bulanpun tidak menampakan cahayanya malam ini, bagi beberapa Astronom ini tidak begitu menguntungkan karena walaupun mereka melihat melalui teropong yang berada di observatorium sekalipun mereka tetap tidak bisa mengamati sejelas biasanya.

Namun hal itu tidak berlaku bagi seorang pemuda yang kini tengah melewati langit malan dengan keempat pasang sayapnya. Sayap? Yah mungkin kalian tidak akan percaya jika seorang manusia mempunyai sayap dan terbang bebas di angkasa. Tapi dia bukan manusia, tepatnya setengah manusia sedangkan setengahnya lagi adalah ras yang mungkin tidak akan kalian percayai keberadaannya.

Ketika dia masih terbang di angkasa, dia menyadari ada sosok lain dihadapannya dengan sepasang sayap hitam di punggungnya. Melihat itu pemuda bersurai perak ini langsung meperendah terbangnya.

Tap.

Pemuda itu mendarat dengan mulus dengan kaki kanan terlebih dahulu menyentuh tanah, sambil menghilangkan 4 pasang sayapnya. Orang di depannya mengikutinya kemudian langsung berlutut memberi hormat.

"Hakuryuuko-sama!"

Vali melirik orang dengan jas hitam dan kacamata hitam di depannya ini.

"Apa yang Azazel inginkan?" Ucap sang Hakuryuuko to the point.

"Dia ingin kau segera menemuinya"

"Aku sedang ada urusan" Jawabnya malas.

"Dia bilang ini sangat penting"

".."

"Hah, baiklah aku akan kesana sebentar lagi, kau pergilah"

"Ha'i, Hakuryuuko-sama" pria itu megeluarkan sepasang sayap hitamnya dan langsung menghilang di telan langit malam.

####

Pemuda bersurai perak itu langsung terdiam seperti menunggu sesuatu, dia tetap berdiri di tempat itu tanpa suara.

Lingkaran sihir tercipta di dekatnya menampakan sosok seorang pemuda yang memakai armor khas cina pada zaman dulu, tangan kirinya memegang sebuah tongkat yang panjang menyamai tingginya sendiri.

"Ada apa Vali?" tanyanya

"Bikou, tolong sampaikan ke Uchiha itu tentang yang dikatakan Ophis tadi"

Mendengar itu Bikou menautkan alisanya bingung. "Bukannya yang di suruh kau kenapa harus aku?" tanyanya atau lebih tepat elaknya. Vali menghela nafas sembari menjelaskan.

"Tadinya aku juga ingin menyampaikan itu secara langsung, tapi orang tua mesum itu memanggilku."

"Hoo.." Bikou membentuk mulutnya menyerupai huruf o dan mangut-mangut tanda mengerti .

"Baiklah serahkan padaku'

"Hm, aku minta tolong"

"Oh ya, ngomong-ngomong Vali-"

Bwush!

Sebelum Bikou sempat bicara Vali sudah kembali mengepakan sayapnya dan terbang menjauh.

"Hah, dasar" Bikou menghela nafas melihat tingkah ketuanya itu. "Sebaiknya aku pergi juga" lingkaran sihir muncul di bawah kakinya dan menelan tubuhnya hingga menghilang.

Tanpa mereka berdua sadari, sedari tadi terdapat seekor elang yang terus memperhatikan mereka. Sekilas tidak ada yang aneh dari elang ini, tapi jika kalian memperhatikan mata kanannya maka kalian bisa melihat.

Mata merah dengan tiga tomoe hitam yang melingkar.

####

Di sebuah hutan yang tidak disinari apapun memang jika diperhatikan tidak ada apa-apa disana selain pohon-pohon besar dan mungkin beberapa hewan liar. Tapi jika kalian menunggu maka kalian akan dikejutkan dengan 2 buah sinar berwarna merah yang tiba-tiba muncul. Sinar itu berasal dari mata seorang pemuda dengan rambut ravennya yang kini tengah duduk di sebuah batang pohon.

Matanya yang bersinar itu perlahan meredup dan kembali menjadi onyx hitam yang kelam.

"Berdasarkan tingkat kekuatannya dan jarak yang ditempuh dia akan tiba 5 menit lagi" ucapnya datar.

Dan benar saja 5 menit kemudian lingkaran sihir tercipta di bawah pohon yang sedang di dudukinya kini.

Pemuda itu memandang ke bawah tepatnya ke orang yang baru saja tiba, dan dibalas juga oleh orang itu. Jika manusia biasa mungkin mereka tidak akan menyadari keberadaan masing-masing, tapi.. ini beda lagi ceritanya.

"Ada apa? Monyet" ucap pemuda itu tanpa beban sedikitpun mengucapkannya. Sebuah perempatan tercipta didahi orang yang dipanggil monyet tersebut.

"Memang sih aku berasal dari jenis yang sama tapi, tidak bisakah kau tidak menyebutnya dengan wajah datar seperti itu? Tidak enak tahu!" ucap pemuda itu kesal dengan tingkah rekannya ini.

"Hn, tidak bisa karena kau memang monyet dan ini memang cara bicaraku" ucapanya dengan wajah datar.

"Terserahlah kaulah" ucap Bikou pasrah.

Sasuke melirik ke bawah kemudian berucap "Jadi, ada apa?" tanyanya.

"Aku ingin menyampaikan pesan dari Ophis kalau dalam waktu dekat ini dia akan menggerakan semua anggota". Sasuke sedikit membulatkan matanya mendengar itu namun kembali kewajah datarnya.

"Jadi sebentar lagi kita akan mulai bergerak?" pertanyaan itu di jawab dengan anggukan oleh Bikou. "Apa yang akan kita lakukan?" "Dia tidak bilang apapun, dia hanya meminta agar kau mempersiapkan dirimu".

Sasuke terdiam sebentar kemudian menganggukan kepalanya.

"Aku mengerti" dia pun berdiri bersiap akan pergi. "Mau kemana kau?" tanya Bikou.

"Aku ada urusan sebentar". Bikou mengerutkan dahinya mendengar ucapan Sasuke.

"Ke ma-"

"Taka Bunshin"

Belum sempat Bikou bertanya tubuh Sasuke perlahan-lahan mulai terurai menjadi beberapa burung elang yang terbang ke arah langit.

"Hah, dia sama saja seperti Vali" ucapnya sambil memandang kerumunan burung elang yang terbang menjauh.

"Hanya saja dia bukanhlah maniak bertarung"

"Aku penasaran siapa kau sebenarnya..."

"Uchiha Sauke"

####

Kerumunan elang yang terbang secara berkelompok berhenti di sebuah bangunan pencakar langit. Elang-elang itu berkumpul hingga perlahan lahan membentuk tubuh seorang pemuda dengan rambut raven, sebuah pedang tipis bertengger di belakang pinggangnya.

Uchiha Sasuke kini tengah berdiri di sebuah bangunan kepalanya menengadah keatas. Mata onyx memandang kearah langit yang tidak disinari satu benda pun, membuat langit itu menjadi kelam, sekelam mata pemuda itu sendiri.

Di saat Tengah asik memandangi langit dia melihat sesuatu yang kecil berwarna putih terbang kearahnya. Sasuke membengkokkan jari telunjuknya dan meninggikannya sampai setinggi kepalanya. Dan dalam beberapa detik seekor burung merpati berwarna putih telah mendarat di jarinya. Sasuke melihat ke arah kaki dari burung itu mengambil sebuah gulungan darinya. Dia membuka gulungan itu dan mulai membaca tulisan kecil yang tertera disana. Baru sebentar dia membaca sebuah patukan kecil diterimanya.

"Ouch, maaf-maaf aku lupa" Sasuke merogoh kantongnya, mengambil sebuah kantong kecil dan menaburkan setengah isinya ke kantong yang berada di tubuh burung itu. Sasuke mengelus sedikit kepala dari burung merpati itu. "Itu untukmu pergilah" seakan mengerti apa yang diucapkan orang di depannya burung itu mengepakan sayapnya dan pergi terbang menjauh.

Sasuke kembali membaca perkamen kecil yang di pegangnya, matanya memicing menelusuri kata-kata kecil itu.

Dahinya berkerut seketika, dia menyimpan kembali perkamen itu ke dalam kantongnya dan menghela nafas.

"Merepotkan saja"

"Tapi sampai melakukan tindakan tiba-tiba sperti ini..." matanya kembali terarah ke langit.

"Apa yang terjadi?"

A Few Hours Ago.

Ise POV

'Ini benar-benar seperti mimpi!' ucapku dalam hati, tidak pernah kusangka bahwa seumur hidupku aku Hyoudou Issei siswa yang tidak memiliki kelebihan apapun dan hanya diaanggap sebagai orang dengan penyakit mesum tingkat akut seperti ku bisa mendapatkan pacar. Ingin sekali aku berteriak 'ini kemenanganku!'.

Aku mempersiapkan semuanya mulai dari pakaian, kebersihan diri, hingga rencana untuk kencan nanti. Aku juga sudah menyiapkan kata-kata romantis untuk itu. Aku menemaninya bermain, jalan-jalan, bahkan mentraktirnya makan. Oh setiap kali aku melihatnya tersenyum hatiku terasa berbunga-bunga, inikah dikatakan orang dengan nama jatuh cinta? Oh man ini sungguh menakjubkan.

"Ne, Ise-kun boleh aku minta satu hal?" tanyanya dengan suara yang sangat manis, oh aku ingin sekali menerkamnya sekarang.

"Apa itu Yuuma-chan?" oh suaraku terdengar dalam apakah dia tau kalau aku sedang berpikir kotor?

"Maukah kamu mati untukku?" tanya yuuma masih dengan senyum di wajahnya.

Hah?

"Ano yuma-chan bisa kau ulangi,sepertinya ada yang salah dengan telingaku?" aku mengorek telingaku pasti ada yang salah, pasti!.

"Maukah kau mati untukku?" tanyanya sekali lagi suaranya berubah menjadi suara dewasa pandangan menjadi padangan dingin yang belum pernah aku lihat sebelumnya.

Bwush

Sayap hitammuncul dari balik punggungnya, apa itu sayap oh ayolah memangnya ini buku dongeng tapi sayapnya berbeda dari yang selama ini aku lihat sayapnya berwarna hitam!. Aku tidak mengerti ini, aku sama sekali tidak mengerti.

"Waktu singkat bersamamu sangat menyenangkan. Seperti berakting pacaran dengan anak kecil".

Buzz. Ada suara yang lebih berat dari suara yang dikeluarkan Game System. Benda itu mengeluarkan banyak suara kemeresek dan benda itu muncul di tangannya. Benda itu seperti tombak. Sepertinya benda itu bersinar? Memang itu sebuah tombak. Ketika dia mengarahkannya kepadaku aku tahu kalau aku akan diserang.

Blarrr!

Tapi sebelum benda itu mendarat di tubuhku terdengar suara ledakan. Aku menoleh ke belakang dan di situ terlihat sebuah bangunan kantor yang mengeluarkan kepulan asap dari belakang.

Blarrr!

Dan kali ini aku melihat langsung sebuah ledakan terjadi di depan mataku. Bangunan itu mulai runtuh karena dua ledakan tadi.

"Heh, sepertinya ada yang mengikutimu ke sini"

Yuma-chan tersenyum sinis. Aku terdiam 'Mengikutiku? siapa?, aku tidak pernah merasa diikuti ataupun dibuntuti. Lagipula untuk apa dia membuntutiku?'.

Blarrr!

Blarrr!

Blarrr!

Aku menelan ludah. Tidak seperti yang tadi kali ini aku dapat melihat 12 ledakan terjadi secara berturut-turut. Asap yang mengepul perlahan lahan tersingsing, dan terlihat bangunan setinggi 3 lantai itu kini telah hancur 90% nya dengan hanya meninggalkan bagian bawah dan sedikit fondasi di bagian kiri.

Melihat itu Yuma-chan kembali tersenyum sinis.

"Heh, dengan itu dia sudah mati sekarang tinggal kau Ise-kun" ucapnya dengan memaniskan nada bicara pada bagian akhir.

Aku membulatkan mata. ' Bodoh! Ini bukan saatnya memikirkan yang lain, yang paling penting sekarang adalah menyelamatkan dirimu sendiri!' rutuk Ise.

Jleb!

Dan sebelum Ise berniat untuk kabur sesuatu telah menembus perutnya.

End Ise POV

Naruto POV

Cih aku sudah menduga ini sebelumnya. Dari seorang pengguna Tengeki yang menyamar menjadi anak sekolahan dan mendekati Ise, aku sudah tahu kalau dia punya maksud lain!. Karena itulah aku menugaskan 1 bunshinku untuk mengawasi mereka berdua, karena aku sudah terlalu lelah dengan mimpi buruk yang akhir-akhir ini selalu mendatangiku, lagipula hanya satu orang tidak masalah kalau aku hanya menggunakan 1 bunshin.

Tapi aku salah!

Ketika melihat wanita itu mengeluarkan sepasang sayap hitam(yang menandakan kalau dia adalah adalah Da-tenshi) aku langsung berniat menghajar mukanya sampai terpental. Tapi ketika aku baru maju selangkah instingku meneriakan tanda bahaya, dan aku segera melompat kebelakang.

Blarrr!

Sepersekian detik sesudahnya tempatku berdiri tadi telah menancap sebuah light spear yang kemudian meledak. Aku melihat ke belakang dan terlihat 2 orang pria dengan jas hitam dan kacamata, satu dari mereka adalah yang baru saja melakukan penyerangan terhadapku tadi. Pria itu kembali membuat sebuah light spear dan melemparkannya kepadaku.

Blarrr!

Dan aku kembali berhasil menghindari serangan itu.

"Cih, aku tidak punya waktu untuk ini" aku memegang sebuah pedang tipis di tangan kananku, mengalirkan chakra angin yang terus terlihat semakin menajam. Masih dari balik kepulan asap aku segera meluncur dengan kecepatan tinggi, Da-tenshi tadi terlihat terkejut dengan kemunculanku yang tiba-tiba dia mencoba menyerang ku terlebih dahulu dengan membentuk sebuah light spear tapi...

Lambat.

Sebelum senjata itu jadi aku sudah berada di depannya, mengarahkan pedang ku kearah sayapnya.

Jrasss

"Argh..!" satu sayapnya terputus membuat teriakan keluar dari mulutnya. Sebelum tubuh itu kehilangan keseimbangannya aku menginjak bahunya membuatku melayang lebih tinggi dari sebelumnya, mengarah ke Da-tenshi yang di sebelahnya. Dengan cepat menebaskan pedang secara vertikal, membuat darah memuncrat dari tubuhnya.

Tep.

"Sialan kau!" Aku menengadahkan kepala keatas, ada seorang lagi diatas sana yang saat ini sudah siap dengan light spear di tangan kanannya.

Aku segera mengambil sebuah kunai di saku ku dan melemparkan ke orang itu. Da-tenshi itu tersenyum mengejek sambil menangkap kunai itu dengan tangan kirinya.

"Hanya itu eh?" namun senyumnya digantikan dengan ekspresi binggung ketika kertas di kunai itu perlahan-lahan terbakar.

Cesss.

Dan itu adalah kesalahan terbesarnya.

Blarr!

Walapun ledakan itu tidak mempunyai tingkat detruction setinggi light spear, tapi itu sudah cukup untuk menghancurkan tubuhnya.

"Heh, kau hebat juga bocah" Naruto kembali menengadah keatas dan kali ini.

"Holy shit!" umpatan keluar dari mulutnya ketika melihat ada 12 Da-tenshi yang terbang mengelilinginya, dan 3 Da-tenshi berupa 2 orang wanita dan 1 orang pria yang kelihatannya adalah pemimpin mereka. Dan yang paling parah adalah ke12 Da-tenshi itu memegang light spear yang siap untuk dilemparkan.

"Nah nak" pemuda dengan topi fedora yang berada di tengah mulai berbicara.

"Hadapilah kematianmu!"

Dan 12 tombak cahaya itu mengarah kepadanya.

Blarrr!

Blarrr!

Blarrr!

End Naruto POV.

####

At Naruto's Apatment

Uzumaki Naruto kini sedang menikmati semangkuk ramen dengan porsi yang cukup untuk 3 orang. Mimpi buruk yang dialaminya dan kehadiran seorang pengguna tengeki yang menyamar menjadi manusia membuat Naruto ingin menikmati semangkuk ramen untuk menenangkan pikirannya.

"Ah, ramen memang makanan para dewa" ucap Naruto sambil menyesap kuah ramenya dan kembali memasukan lembaran demi lembaran mie ke dalam mulutnya.

Deg!

"Ohok-ohok a..air" ucapnya meraih sebotol air di meja dan meminumnya kuat-kuat, memasukan kembali makanan yang tadi tersangkut di tenggorokannya.

Setelah selesai meminum segelas air, dia dapat merasakan seperti sebuah memori yang masuk ke otaknya. Setelah memahami apa yang terjadi Naruto membulatkan matanya.

Naruto segera berdiri menuju kearah sebuah lemari di kamarnya.

Sesampainya di sana dia langsung mengambil sebuah jubah hitam dan memakaikannya ketubuhnya.

'Aku terlalu meremehkannya dengan hanya menempatkan 1 bunshin disana'. Naruto mengambil sebuah kunai cabang 3 di lemarinya, menempatkan diatara jari-jarinya sembari membuat sebuah Insou.

"Hirashin no Jutsu".

####

Brak!

Pohon disebelahnya menjadi sasaran kemarahan remaja dengan rambut blonde ini, darah mengucur dari tangannya, tapi dia tidak mempedulikannya pikirannya teralih sepenuhnya pada kejadian beberapa menit yang lalu.

Uzumaki Naruto tiba di taman kota yang sudah hancur dengan menggunakan jikukan ninjutsu. Sesampainya di sana dia langsung melihat tubuh seorang pemuda berambut coklat tergeletak dengan luka besar di perutnya. Baru saja dia akan mendekati tubuh temannya itu, sebuah lngkaran sihir membatalkan niatnya. Dari lingkaran itu terlihat seorang wanita berambut merah mendekat ke arah Ise. Naruto memutar otaknya mencoba mengingat siapa wanita ini. Dan dia pun ingat.

Rias Gremory .

Seorang iblis yang Naruto ketahui juga bersekolah di Kuoh Gakuen. Tapi yang membuatnya bingung adalah apa yang dia lakukan disini, apalagi Naruto sempat melihat gadis itu tertawa, 'apa yang lucu?' batinnya, baru saja dia ingin memakai hengge untuk menyamar kesana, sebuah lingkaran sihir tercipta dan membawa pergi tubuh wanita itu beserta tubuh Ise.

Naruto membulatkan matanya, dia tidak tahu apa yang ingin dilakukan oleh iblis itu tapi satu hal yang pasti.

Dia gagal menyelamatkan Ise.

Dan setelah merutuki dirinya sendiri, Naruto menarik nafas dalam-dalam mencoba menenangkan pikirannya.

"Setidaknya aku harus melaporkan ini terlebih dahulu"

Naruto menggigit telunjuk kanannya mengalirkan darahnya ke punggung tangan kirinya.

"Kuchiyose no Jutsu"

Bof

asap tipis mengepul di tanah, yang kemudian menghilang menampakan sosok katak kecil disana.

"Antarkan ini" Naruto menyerahkan gulungan kecil yang diselipkan di belakang punggung sang katak. Katak itu mengangguk mengerti kemudian pergi maenjauh.

Naruto menatap sayu ke arah taman kota yang sudah hancur itu.

"Sekiryuutei telah terbunuh..."

"Dan itu artinya..."

"Satu harapan telah hancur"

Tbc

Yosh chapter satu selesai bagaimana tanggapan anda aneh?, gaje?, hancur?. Nah seperti yang saya bilang tadi saya masih author baru yang butuh banyak bimbingan dalam membuat sebuah fanfic, jadi tuangkan apa saja yang anda pikirkan tentang fanfic ini termasuk kritik dan sarannya, karena saya sadar akan kemampuan saya jadi apapun yang kalian katakan akan saya terima, asalkan pake bahasa yang sopan ya^_^.

Nah saya akan tunggu respon dari kalian kalau lumayan akan saya lanjutkan, tapi kalau jelek yah mau bagaimana lagi#pundung.

Nah itu aja jadi.

.

.

.

RnR? Minna.