KrisTao: BITTER LOVE

RATE: M

CAST: Wu Yi Fan/Kris (EXO M)

Huang Zi Tao/Tao (EXO M)

Xi Luhan/Luhan (EXO M)

Henry Lau/Henry (SuJu M)

Moon Ji Kyung (OC)

Lee Ji Byung (OC)

And other member EXO

Genre: Drama, Hurt/Comfort, Romance

Desclaimer: OC, KrisTao, KrisXOC, GaJe, Two Shoot, M bukan Karena adegannya tapi karena bahasanya yang agak kasar.

KrisTao KrisTao KrisTao KrisTao KrisTao KrisTao KrisTao KrisTao KrisTao KrisTao KrisTao KrisTao KrisTao KrisTao KrisTao KrisTao

Seorang pria berambut hitam tengah menatap langit dengan lelah, mata hitamnya terus menatap handphone-nya dengan bosan, ia mulai menghela napas.

Lalu, pintu mahogany terketuk dan terbuka dengan pelan, ia menatap dengan tatapan tidak tertarik. Ia sudah tahu siapa yang memasuki ruangannya dengan sangat berani selain yeoja yang mengakui dirinya sebagai sahabat baiknya.

"Hey, Tao"

Suara manis dan ceria terdengar memanggilnya dan Tao menjawab dengan singkat "Apa?",

"Bagaimana kalau kita makan malam bersama? Aku yang traktir" gadis berambut hitam panjang bertanya padanya, jari-jarinya bermain-main dengan panda milik Tao.

"Kurasa itu ide yang bagus juga," Tao mulai bersemangat saat mendengar tentang makanan,

"Bagus, ayo kita berangkat sekarang!" kata Ji Byung dan menarik Tao dari kursi malasnya,

"Ahem"

Pintu terbuka lagi dan seseorang terlihat tengah menghentikan aksi dua sahabat itu,

"Luhan, apa yang kau lakukan disini? Mencari Sehun? Dia tidak ada disini." Tanya Ji Byung

"aku hanya mengingatkan kepada adik pandaku ini, kalau dia harus pergi ke kediaman Wu nanti malam. Jadi, malam ini dia tidak perlu makan malam denganmu" ucap Luhan to the point,

Ji Byung menatap mata Luhan dengan kesal, Kris lagi? Kenapa laki-laki itu terus mengganggu rencananya terus? Oh, iya Tao dan Kris sudah menikah. Dia lupa akan hal itu,

"eh, hari ini?" Tanya Tao terkejut,

"yup, hari ini, panda" jawab Luhan, Tao kembali mengecek jadwal kegiatannya di Handphone miliknya,

Tao memberikan senyum pada gege kesayangannya dan membalikkan badannya ke Ji Byung,

"Sepertinya lain kali saja ya, Ji Byung noona." Si surai hitam berkata dengan nada yang lembut,

"hm, ya sepertinya lain kali saja." Jawab Ji Byung,

"semoga harimu menyenangkan, Panda" lanjut Ji Byung

"xie xie," jawab Tao dan mengambil jaket dan kunci mobil-nya

Luhan memberikan death glare pada Ji Byung agar tidak protes. Luhan mengatakan apa-apa dan memutuskan untuk memarahi ji Byung lain kali.

"baiklah, panda. Mau kuberikan tumpangan?" Tanya Luhan,

"tidak, lebih baik aku menggunakan mobilku saja. Sudah lama aku tidak menggunakannya" jawab Tao,

KrisTao KrisTao KrisTao KrisTao KrisTao KrisTao KrisTao KrisTao KrisTao KrisTao KrisTao KrisTao KrisTao KrisTao KrisTao KrisTao

Seorang wanita berambut coklat meletakkan tas dan barang-barang belanjaannya dan memasuki dapur rumah itu, terlihat sang anak kedua tengah mengikuti di belakangnya. Sang wanita tersenyum saat ia melihat dua orang yang sangat ia kenal.

"Tao panda" panggil sang wanita dan dua namja muda itu menatap sang wanita setengah baya itu,

"umma," kata Tao ketika mata ravennya menatap sang wanita baya itu, seketika kedua orang itu menunduk hormat

Namja yang berada dibelakang "ibunya" berlari kearah Tao dan memberikannya pelukan hangat. Tao mengelus lembut rambut Henry dan memberikan kecupan di dahi pada saudara sepupunya itu. Henry yang tersenyum tanpa sadar memeluk erat Tao,

"ahjumma" kata Luhan sehingga wanita berambut coklat itu menatapnya.

Wanita itu kembali menatap Luhan dan mengangguk pelan,

"apa yang kalian berdua lakukan?" Tanya Mrs. Wu

"um. Membuat kue untuk Kris-ge" jawab Tao dengan wajah memerah.

Mrs. Wu tertawa kecil melihat tingkah manis menantunya itu.

"Untuk ulang tahun Kris?" Mrs. Wu kembali bertanya,

Tao mengangguk malu dan mencoba kembali konsentrasi pada kue yang ia buat. Ia ingin membuat kue black forest, kue kesukaan Kris dan Henry yang kebetulan mereka saudara sepupu. Walau terlihat mirip, tapi sifat mereka sangat berbeda.

"oh Mrs. Wu. Dimana Mr. Wu?" Tanya Luhan, metapa bingung melihat kedua pasangan ini tidak datang bersama. Karena hal ini sangat jarang terjadi karena biasanya Mr. Wu akan selalu berada disisi istrinya, bahkan sewaktu anaknya masih kecil ia sempat manganggap anaknya sebgai rival cinta untuk mendapat perhatian istrinya. Luhan berpikir hal itu sangat lucu dan ia menahan tawa saat mengingat wajah Mr. Wu saat itu.

"tadi aku menyuruhnya untuk membawa buket bunga yang kupesan" jawab Mrs. Wu dengan sedikit senyuman evil diwajahnya.

"oke" kata Luhan "Bagaimana kalau aku pergi dan membantunya sedikit" lanjutnya,

"jangan khawatir, biarkan dia melakukannya dan biarkan dia sedikit terlambat datang" jawab Mrs. Wu,

Beberapa menit kemudian terdengar bel pintu, Mrs. Wu mengatakan pada Henry agar membuka pintu tersebut. Henry sempat memprotes hal itu dan melepaskan pelukannya pada namja panda itu,

Setelah beberapa detik kemudian, tiga orang yang berada didapur mendengar suara keras dari ruang tamu yang ternyata adalah Mr. Wu, dan Mr. Wu pergi kearah dapur setelah mendengar suara riuh didapur, dan di lain tempat Henry sedang asyik-nya memakan pocky diruang tamu.

"ahjussi" kata Luhan menunduk kepada pria itu, Mr. Wu yang menyadari kehadiran Luhan membalas menunduk,

"appa" kata Tao yang juga ikut menunduk hormat,

"Oh. Tao kau memasak apa? Sepertinya enak sekali" kata Mr. Wu

"aku sedang memasak kue" jawab Tao.

"kue apa?" Tanya Mr. Wu lagi,

"black fores"

"oh, kue kesukaanku!" teriak Henry seperti anak umur 5 tahun,

"ya, kalian punya kesukaan yang sama" kata Tao sambil mengelus kepala Henry,

"uh huh! Uh huh!" Henry mengangguk dengan semangat

Mr. dan Mrs. Wu tertawa melihat sifat kekanakan anak bungsunya dan kembali menatap Tao,

Kelima orang itu tengah mengobrol dan bercanda sambil memakan snack yang dibuat oleh Tao. Saat makan malam sudah lewat dan Kris belum juga pulang, Mr. dan Mrs. Wu sempat kesal saat Kris belum juga pulang, tapi Tao mengatakan mungkin ia sedang meeting dengan klient kerjanya. Luhan langsung menatapnya dan dibalas oleh Tao denga senyuman innocent. Dan malam semakin larut, sudah saatnya keluarga Wu untuk pulang.

"Luhan ge, sebaiknya kau juga pulang kerumah. Pasti ayah dan ibu khawatir pada gege" kata Tao sembari memberikan minuman hangat pada gege-nya itu.

Luah mengatakan terima kasih dan meminumnya. Setelah itu ia berkata, "aku tidak akan pulang setelah orang brengsek itu kembali kerumah ini"

Tao menghela nafas pelan dan menjawab "Luhan ge. Kumohon pulanglah,"

"jika kau menelponnya dan memastikan ia memang sibuk dan tidak tengah pergi bersama dengan pelacur itu; aku akan pulang" kata Luhan,

"Luhan ge, aku tidak ingin melakukannya"

"lakukan"

"ani, aku tidak ingin mengetahui hal itu"

"tolong! Huang Zi Tao! Lakukanlah untukku!" teriak Luhan, jika ia sudah mengucapkan nama lengkapnya, Tao pasti akan mendengarkannya.

Dan Tao mendengarnya. Namja bermata panda itu mengambil handphonen-nya, dan menelpon Kris. Setelah menunggu jawaban panggilannya. Ia takut, ia takut hal paling ia takutkan telah terjadi. Takut ternyata Kris tengah bersama wanita itu bukan bersamanya. Tao mengangkat jarinya dan mengigit kukunya karena gugup.

Luhan hanya menghela nafas, ia tahu reaksi ini. Reaksi dimana Tao menggigit kukunya saat menelpon bajingan itu yang ia sebut sebagai kekasihnya. Dan Luhan sangat membenci hal itu, ia benci namja itu yang mengatakan akan terus mencintai Tao hingga maut menjemputnya dan pada akhirnya ia mengkhianati dengan berselingkuh di belakang namja polos ini. Jika bisa, ia ingin menhancurkan wajah tampan itu dan membuangnya untuk makanan anjing liar di jalanan.

"ha-halo" ucap Tao dengan gugup,

"apa?" jawab orang yang disebrang telpon dengan dingin,

"umm, kau sedang ada dimana Kris-ge?" Tanya Tao ketakutan saat ia mendapat jawaban dengan dingin dari orang itu,

Kenapa Kris menjadi berubah?

"di tempat meeting."

"Kris oppa?"

Suara yeoja dan suara alat makan terdengar dari sebrang sana,

Air mata Tao mulai menumpuk di pelupuk matanya,

"tunggu sebentar"

Itu sebuah bisikan, tapi Tao dapat mendengarnya dengan jelas,

"Umm, baiklah oppa. Jangan lama-lama"

"ke-kenapa ada suara perempuan dan suara sendok disana?"

"aku sedang makan malam dengan klien-ku"

Saat ini tidak ada suara apapun. Sangat tenang dari sebrang sana, hanya terdengar suara AC dari sana.

"be-benarkah?"

"apa kau berpikir aku berselingkuh dibelakangmu Tao?"

"te-tentu saja tidak,"

"baiklah, aku akhiri ya,"

"tunggu"

"apa?"

Lagi-lagi nada yang dingin,

"kapan kau pulang kerumah? Aku membuatkanmu kue"

"aku tidak akan pulang. Buang saja kuenya"

"ta-tapi, ini kue kesukaanmu black forest"

"kau mengganggu saja, lebih baik diam!"

Kata-kata kasar itu kembali terucap. Sakit. Sakit sekali ia tidak bisa menahan lagi tangisnya,

Luhan yang berada disampingnya langsung memeluk namja itu dan mengelus punggungnya untuk menenangkannya.

"…"

"jika kau tak ada urusan lagi, aku akan mematikannya"

"beep"

Setelah panggilan itu berakhir, Tao menjatuhkan handphone miliknya dan hancur berkeping-keping. Air mata sudah mulai meleleh hingga pipinya,

"sampai kapan kau akan terus bertahan?" Tanya Luhan,

Suara tangisan semakin kencang dan Luhan hanya bisa menghela napas,

"Tao! Jawab gege! Sampai kapan kau akan terus bertahan denga si brengsek itu?!" Tanya Luhan, berteriak dan menggucang bahu adiknya itu sampai sang adik takut untuk menjawab.

Tao kembali menangis dan terjatuh dari pegangan sang kakak. Dia sampai terduduk lemas dan meletakkan kepalanya dengan lemas di lantai.

"aku mencintainya, ge" jawab Tao sambil menangis,

"aku sangat mencintainya" lanjutnya,

Luhan hanya diam, menghapus air mata Tao, duduk disampingnya dan memeluk erat adiknya itu.

"Apa yang harus aku lakukan ge? Aku sangat mencintai Kris gege, aku tidak tau harus melakukan apa." Lanjut Tao

"Aku tidak ingin putus darinya, aku tidak ingin berpisah darinya, aku tidak bisa hidup tanpanya. Apa yang harus aku lakukan Luhan ge?" tangis Tao semakin keras,

"aku tidak tahu" jawab Luhan, memeluk jiwa hancur adiknya.

TBC

A/N: yak, akhirnya FF KrisTao saya jadi juga... mian ini Twoshoot, karena saya masih Blank buat lanjutannya ^^

Kris: Author bego, kamu beneran pengen ku bakar ya.. #siap-siap ngeluarin api

A: kan, ini udah project FF-ku bareng temanku... bisa dibilang jadi kolaborasi gitu~

Tao: Author, kok saya tragis banget nasipnya ya... punya suami tukang selingkuh.. *lirik Kris*

A: Panda sama saya aja, emang susah punya suami macam gitu ya.. sabar aja pasti ada balasannya ^^

Tao: thor, buat aku juga mati kayak di FF SuLay, jadi aku gak perlu ketemu orang macam Kris-ge!

A: tenang aja, Panda ^^ *senyum evil

Kris: #pundung di pojokan