Title : Please, Love Me!
Author : Ai Zhi Lan ( AlfA_loveHigh)
Cast : Exo Forever
Pairing : KaiSoo *always* Slight : nanti juga tahu.
Genre : G for Gelap
Rated : Sebenarnya mau dibikin fluff, tapi ternyata nggak bisa. Saya lagi belajar buat NC *plakk. Tapi nggak bisa, ujungnya kejerr sendiri. Ya sudahlah, jadi Ratingya T agak menjurus M. *nah Lo…
Disclaimer : Kai dan D.O milik Allah SWT, Orangtuanya, SME, dan fansnya. Dan D.O diam-diam memiliki hati saya *eh.
Semua ide cerita, isi cerita, plot dan de-el-el adalah milik author dodol (saya).
Cuap2:
WARNING!
.YaoI.
This The Boy X Boy.
.If You don't Like. Better you don't Read.
.
.Membaca tidak dikenakan biaya, tapi mohon akibatnya ditanggung sendiri..
..Review after Read please~~
..
.
.
Chapter 1.
.
.
.
Dari balik jendela kaca sebuah coffe shop, tampak seorang namja bermata bulat tengah sibuk dengan buku dan bolpointnya. Entah apa yang ditulisnya. Sesekali ia tersenyum dan kembali menulis dibukunya.
Seorang pelayan yang nampaknya berbeda dengan pelayan lainnya. Karena ia tidak memakai pakaian selayaknya pelayan. Gaya casual dan wajah tampannya yang diatas rata-rata semakin memperjelas bahwa ia bukan sembarang pelayan. Ataukah dia memang bukan pelayan?.
"Ini pesanan anda tuan." Ucapnya kepada seorang namja bermata bulat itu. Kyungsoo. Do Kyungsoo namanya.
Pelayan itu meletakkan Coffe Late di meja Kyungsoo.
Kyungsoo mendongak dan mengeluarkan ekspresi O.O nya. Benar-benar menggemaskan.
"Ya!. Kenapa si pemilik kafe sendiri yang mengantarkan pesananku?." Teriak Kyungsoo.
Ia menghentikan aktifitas menulisnya sesaat dan menatap pelayan –atau mungkin pemilik kafe- yang juga menatapnya dengan senyum yang terkembang di wajahnya.
"Karena kau tamu istimewaku Do Kyungsoo." Ucap namja berwajah angelic itu.
Blush.
Wajah kyungsoo memerah mendengar ucapan tersebut.
"Aku hanya pengunjung biasa, Suho hyung." Ucap Kyungsoo malu.
Suho tersenyum melihat tingkah lucu namja yang ada dihadapannya.
"Kamu sedang apa Kyungsoo?." Tanya Suho memandang buku yang tengah dipegang Kyungsoo.
"Ah, Anni." Dengan tergesa-gesa Kyungsoo mengemas buku dan bolpointnya kedalam tas sekolahnya.
"Apa pelajaran di sekolahmu begitu banyak sampai kemana-mana kau harus membawanya?."
"Aniyo hyung, Aku hanya menulis Diary." Jawab Kyungsoo malu.
Suho melongo menatapnya.
"Kenapa hyung?. Apa kebiasaanku aneh?." Tanya Kyungsoo menyelidik.
"Tidak. Hanya saja…" Suho mati-matian menahan tawanya. Kyungsoo mempoutkan bibirnya sebal.
"Sudah katakan saja Hyung…" Kyungsoo mulai ngambek. Ia menyeruput Coffe Latenya perlahan.
Ditaruhnya cangkir Coffe Late itu, ketika Suho mulai membuka mulutnya untuk bersuara.
"Kau tau, Kyungsoo chagiya…" Kata Suho membuat semburat merah muda menyerang pipi Kyungsoo untuk kesekian kali dalam satu jam ini.
"Kebiasaanmu itu mirip sekali seperti Yeoja. Dan aku menyukainya." Ucap Suho lirih nan seduktif di telinga Kyungsoo.
Sudah jangan ditanya lagi bagaimana warna muka dari seorang Do Kyungsoo saat ini. Merah seperti tomat.
Suho menghembuskan nafasnya perlahan di telinga Kyungsoo, membuat namja itu mendesah pelan. Smirk terkembang di bibir Suho. Ditariknya wajahnya dari telinga Kyungsoo dan memandang wajah namja chingunya itu intens. Yang dipandang hanya mampu menunduk, menahan malu. Suho mengangkat dagu namja itu, hingga mata mereka bertemu.
Singkat.
Sampai Suho menggeser cangkir Coffe Late dihadapannya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Kyungsoo.
Sangat dekat, hingga tak ada jarak diantara mereka.
Suho menempelkan bibirnya di bibir kissable Kyungsoo. Tak mempedulikan bunyi Teng. Teng. (?) dipintu masuk Coffe Shopnya. Tak mempedulikan pengunjung yang mencuri pandang kearah mereka. Kyungsoo adalah miliknya dan menit ini adalah milik mereka berdua.
Ciuman itu tak hanya sekedar menempelkan bibir belaka. Ciuman itu merambah menjadi lumatan-lumatan halus nan lembut. Menyalurkan hasrat dan cinta kasih keduanya. Suho menghisap bibir atas dan bibir bawah Kyungsoo bergantian. Lembut. Dan Kyungsoo menikmatinya. Bibir bawah Kyungsoo sedikit membuka membiarkan udara masuk lewat mulutnya. Tak terkecuali lidah lapar milik Suho yang dengan cepat menerobos celah yang diberikan oleh lawan mainnya itu. Daging tak bertulang itu mengabsen rongga mulut milik Kyungsoo, mengajak perang lidah si tuan rumah. Ciuman yang lembut itu berubah menjadi panas. Kyungsoo ikut melakukan 'permainan' didalam rongga mulutnya. Didorongnya lidah milik Suho. Suho pun tak ingin kalah. Permainan saling mendorong lidah dan bergulat didalam rongga mulut itu menghasilkan bunyi kecipak-kecipak pelan yang mampu didengar oleh telinga mereka.
Sampai akhirnya ciuman itu berakhir dengan menetesnya saliva milik… Entahlah, mungkin milik mereka berdua.
Suho melepaskan tautannya, membuat Kyungsoo mengeluarkan kata "Ah!." Dari mulutnya. Ia menghapus air liur yang menetes di ujung bibirnya. Suho memandang namja itu intens. Mengisyaratkan –mari-kita-lanjut-ronde-keduanya-. Kyungsoo balas menatap horror kearahnya.
Suho kembali mendekatkan wajahnya ke wajah Kyungsoo.
Dan…
"Apa kalian mau melakukannya lagi?."
Tanya namja tan yang berdiri sedari tadi, menatap jijik kearah Suho dan Kyungsoo yang melakukan 'adegan' panas tadi.
Semburat merah mewarnai pipi chubby kyungsoo. Namja itu menunduk mau. Suho menelan saliva, melihat namjachingunya yang terlihat.. err.. menggoda
Ia pasti sudah mengecup kembali bibir kekasihnya itu, jikalau namja tan yang tiba-tiba datang ini tak mengacaukan rencananya.
"Kai. Kenapa kau kesini?." Ujar Suho kepada namja itu ogah-ogahan.
"Aku hanya mau minum gratis di coffe mu ini hyung." Jawab Kai seceria mungkin. Ia menepuk pundak hyungnya itu dan mengambil alih kursi yang didudukinya.
Suho berdecak pelan, sebelum meninggalkan mereka. Sesaat kemudian ia berbalik untuk memberikan kecupan singkat di pipi Kyungsoo.
"Jangan sekali-kali kau menyentuhnya. Arra?." Suho mengultimatum Kai yang memandang jengah kearahnya.
Kemudian Suho pergi.
Kai memandang punggung Hyungnya sampai tak terlihat. Ditatapnya lelaki dihadapannya yang tengah meminum Coffe Latenya itu dengan tatapan jijik. Ia benar-benar membenci namja yang bernama Do Kyungsoo. Sangat Benci!.
Entah, dendam seperti apa yang membuatnya sebenci ini dengannya.
"Kau yang bernama Do Kyungsoo."
Kyungsoo memandang takut-takut kearah Kai.
"Sejak kapan kau berhubungan dengan kakakku?."
Tanya Kai seolah-olah calon mertua yang tak menyetujui hubungan Kyungsoo dengan putranya.
"Enam…"
"Apa enam hari?.. dan kau sudah berciuman dengannya?." Sela Kai kasar.
"Enam Bulan." Jawab Kyungsoo singkat.
Ia mulai jengah dengan namja didepannya itu. Ia adalah adik kelas Kyungsoo disekolahnya. Setiap saat mereka hanya menatap dingin satu sama lain. Dendam apa, Kyungsoo tidak mengetahui dengan pasti. Ia hanya tahu kalau Kai membencinya. Sangat membencinya. Sumpah serapah, ejekan, kalimat pembullyan mengiringi ucapan Kai saat ia berusaha dekat dengannya. Ya, Kyungsoo dekat dengannya demi Suho. Kakak dari orang yang sangat dibenci dan membencinya.
Dan yang Suho tahu, mereka adalah sahabat.
Sahabat yang berteman dengan baik.
"Kau sudah kubilang kan, segera putuskan kakakku!." Ucap Kai. Ia mengepalkan tangannya dimeja.
Kyungsoo sudah biasa menghadapi temperamen calon 'adik ipar'nya itu. Dengan tenang ia kembali menyeruput Coffe Latenya.
"Aku tidak bisa Kai."
Kyungsoo menatap hambar kearah daun yang berguguran di luar kafe.
"Aku terlanjur mencintai hyungmu."
"Cih, berusaha omong kosong Dio!. Kau hanya memanfaatkannya saja kan?. Kau tak ubahnya seperti lelaki penggoda, yang menggoda banyak pria diluar sana!. Bedebah sepertimu tak pantas bersanding dengan Hyungku!." Teriak Kai pelan. Ia tak ingin Suho Hyungnya mendengar ia berteriak ke namja chingu kakaknya itu.
Plak!.
Refleks tangan kyungsoo menampar pipi Kai.
"Jaga bicaramu Kai-yah!." Sulut Kyungsoo emosi. Ia tak tau mengapa Kai bisa berkata seperti itu.
Kai menggeram, menahan amarah yang meletup-letup didadanya.
"Harus berapa banyak orang lagi yang terluka karenamu, berhentilah bersikap kalau kau itu korban. Do kyungsoo." Ucap Kai lirih namun penuh penekanan.
Ia beranjak dari tempat duduknya, begitu melihat pucuk rambut (?) kakaknya dari sudut tempatnya menghilang tadi.
"Jauhi kakakku. Atau kau yang kubuat tak bisa bertemu dengannya lagi." Ultimatum Kai ditelinga Kyungsoo.
Tak ayal dada Kyungsoo berdegup kencang. Ia benar-benar tak mampu mencerna ucapan Kai. Ia tak mengerti. Bahkan sikap Kai terhadapnya selama inipun hanyalah misteri baginya.
Suho menghampiri meja Kyungsoo dan mendapati Kai sudah menghilang dihadapannya. Suho duduk berhadapan dengan Kyungsoo. Ditatapnya wajah Kyungsoo lekat-lekat. Ada perubahan diwajah yang biasanya terlihat ceria itu. Bahkan mata bulat itu mulai berkaca-kaca.
"Apa yang terjadi denganmu chagi..?" Tanya Suho.
Tangan Suho membelai lembut pipi Kyungsoo dan mengusap air mata yang mulai menetes dari manic hitamnya.
"Apa yang diucapkan Kai padamu chagi?." Tanya Suho lembut.
Kyungsoo menggeleng.
**********KaiSoo Shipper*********
TBC.
.
..
Saya sudah bilang kalo nggak bakat bikin FF. tapi maksa bikin, jadilah FF dengan gaya bahasa yang ngga luwes.
Saya juga nggak tau kenapa selaluuuuuuuu saja Suho saya jadiin pihak ketiga... *eh,
maapin ya abang... ^^
habis otakku terbatas sih... *hoho..
.Sudah ah. Saya mau tidur.. *nahLo.
#Mind To Review?.
