Summary : "Tuhan, jika Kau ingin mencabut nyawaku, tunggulah sebentar lagi. Biarkan aku melihat dia tersenyum untukku, sekali saja. [KyuMin-GS]

Cast :

[Main] Cho Kyuhyun, Lee Sungmin, Lee Donghae, Choi Siwon

[Cameo] Seulgi, Victoria (Just Name)

Warning : TYPO bertebaran, alur tidak jelas, banyak kekerasan, angst yang gagal, dan lain-lain. Disini Kyuhyun jadi suami yang sedikit jahat, suka menyiksa istrinya, Sungmin, author hanya ingin menyalurkan isi otak. NO BASH PLEASE ! Jika tidak suka JUST CLOSE TAB. Ini adalah HAK dari semua author mau menulis apa, author hanya meminjam NAMA, bukan ORANG. Author rasa kalian bukan anak umur 5 tahun lagi yang tidak mengerti apa-apa soal cerita fiksi. FF ini 100% ciptaan author sendiri, No JIPLAK. Jika ada yang sama, mohon dimaafkan. Mungkin itu hanya kebetulan. Author juga KYUMIN SHIPPER, tidak ada alasan untuk tidak mencintai mereka. So, disini tempat penyaluran kreatifitas, bukan tempat untuk BASHING, oke .. Jadi, sekali lagi, DON'T LIKE, JUST OUT ! Gomawo.. Don't forget for REVIEW … *BOW*

.

.

.

JUST ONE SMILE

[Two Shoot]

.

CHAPTER 1

.

.

"Ya Tuhan, aku lupa membuatkan sarapan untuk Kyuhyun!"

Seorang wanita berparas cantik, dengan rambut panjang terurai indah, hidung mancung, dan bibir tipis shape M itu berjalan tergesa –gesa kembali ke apartemennya. Lee Sungmin, nama yang sangat pantas untuk seorang anugrah ciptaan Tuhan. Ia berencana untuk berangkat bekerja pagi itu ketika ia mengingat sesuatu yang belum ia kerjakan, padahal ia sudah sangat terlambat.

'Hah ! Memar ini masih begitu nyeri.' Batinnya meringis dalam hati sambil memegang pergelangan tangan kirinya yang terasa berdenyut. Jalannya tampak tertatih melewati lorong-lorong apartemen mewah tersebut.

CKLEK !

"High heels ?" Sungmin terdiam. Tak berapa lama setelah ia membuka pintu apartemennya, ia dikejutkan dengan sepasang sepatu high heels merah darah yang tergeletak di dekat rak sepatu, yang sangat ia yakini itu bukanlah miliknya. 'Siapa yang datang sepagi ini?" tanyanya dalam hati. Seingatnya ketika ia berangkat tadi sepatu itu belum ada.

Sejenak ia melupakan soal sepatu itu dan mulai melangkahkan kakinya ke arah dapur, namun samar-samar ia mendengar suara-suara yang mampu membuat hatinya merinding. Suara desahan dan erangan sepasang manusia yang berasal dari sebuah kamar yang tak jauh dari tempatnya berada. Kamar Kyuhyun, suaminya.

Suara itu semakin terdengar jelas dan nyata saat Sungmin mencoba berjalan mendekati kamar tersebut. Suara desahan dari seorang lelaki yang sangat ia kenal. Ia mencoba menduga-duga apa yang terjadi di dalam sana. Ketika sampai didepan pintu kamar tersebut, ia bersyukur pintu kamar itu tidak tertutup sepenuhnya.

'YA TUHAN!' batinnya sambil menutup mulutnya dengan sebelah tangannya, tak percaya. Hatinya teriris melihat pemandangan didepannya. Entah sejak kapan air mata mengalir deras dari pelupuk matanya, jantungnya serasa berhenti berdetak, tubuhnya kaku, namun tangan dan kakinya bergetar. Saat ini didepan mata Sungmin, Kyuhyun yang sudah menikahinya selama 5 tahun belakangan sedang menindih seorang wanita dengan gagahnya diatas ranjang, tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuh keduanya. Tampak pergerakan sang suami yang bersemangat diatas tubuh sang wanita. Sungmin tidak hanya mendengar desahan-desahan, bahkan ia melihat langsung bagaimana bernafsunya sang suami mengerjai wanita itu. Sesak ! Sesak yang Sungmin rasakan.

Sungmin terisak, lama kelamaan ia tak mampu lagi bertahan. Tangan kanannya memegang handle pintu dengan erat, membuat jari-jarinya memutih. Tak lama ia merasakan tubuhnya lemas, akhirnya ia terjatuh didepan pintu kamar suaminya.

BRUKK !

Suara itu berhasil mengganggu kegiatan dua insan yang sedang memburu nafsu diranjang itu. Mata mereka sontak membulat melihat siapa yang terjatuh. Namun tak lama, suara bass Kyuhyun menginterupsi keheningan.

"Hah, mengganggu saja. Apa yang kau lakukan Lee Sungmin, bukankah kau sudah berangkat ?" dengan santai Kyuhyun beranjak dari ranjang dan mengambil selimut tipis lalu memakainya. Ia mendudukkan tubuh penuh keringatnya disamping tempat tidur sambil memandang Sungmin dengan tatapan tajam meremehkan.

"A-Apa yang k-kau lakukkan, Kyu ?" Tanya Sungmin terbata disertai isakan, ia tak mampu membendung air matanya lagi, sekarang air mata itu sudah mengalir deras di pipinya, wajah yang pucat dan napas yang tersendat. Sungguh miris !

"Tentu saja bersenang-senang. Kau tidak lihat ? HAH ? Sana pergi !" bentak Kyuhyun. Seketika Sungmin menengadahkan kepalanya dan menatap Kyuhyun sendu. Tak sengaja matanya melihat wanita yang sedang berbaring menyamping sambil memeluk suami yang sangat ia cintai itu. Wanita itu tersenyum, sinis kepada Sungmin. Sungmin terkejut mengetahui siapa wanita itu. Seulgi. Seorang gadis yang tinggal persis didepan apartemennya sejak 2 bulan yang lalu. Sungmin bangkit dengan sisa-sisa tenaganya menghampiri Kyuhyun yang sekarang sudah berdiri didepannya. Tiba-tiba…..

BRUKK!

"Kyu, aku mohon, jangan siksa aku seperti ini! Hikss..!" Kyuhyun terpana melihat Sungmin yang tiba-tiba berlutut dan memeluk kakinya seraya memohon.

"Katakan! Katakan padaku Kyu, hikss .. apa salahku, apa yang telah aku lakukan hikss.. sampai kau seperti ini? Hiks,," Isak Sungmin sambil tetap memeluk kaki Kyuhyun. Entah apa yang ada dipikirannya, ia merasa semua yang Kyuhyun lakukan itu adalah salahnya. Mungkin ia tidak pernah mengerti Kyuhyun, mungkin ia bukan istri yang baik untuk suaminya. Hingga Kyuhyun bermain dengan wanita lain. Berbagai dugaan terlintas dipikiran Sungmin. Membuat hatinya semakin sakit dan sakit.

"APA-APAAN KAU ? Lepaskan aku !"bentak Kyuhyun sambil berusaha melepaskan kakinya dari kungkungan tangan Sungmin.

"Kyu, hikss, aku mohon, ,maafkan aku, jangan seperti ini, aku tidak sanggup. Lebih kau pukul aku Kyu, hiks, siksa aku sepuasmu seperti yang biasa kau lakukan, hiks.. tapi jangan seperti ini.. hikss." Sungmin kembali memohon dan berlutut kepada Kyuhyun. Ia tidak peduli jika ia disiksa atau dipukuli lagi, tapi ia tidak ingin Kyuhyun bersama wanita lain.

"Kau mau tau salahmu apa ? Salahmu adalah kau TERLAHIR DIDUNIA ini ! Andai saja kau tidak ada , aku tidak akan pernah mengalami perjodohan bodoh ini dan hidupku akan baik-baik saja ! Kau SIAL LEE SUNGMIN ! Pergi kau dari hadapanku sekarang!" Sungmin tersentak. Bukan ! Bukan karena bentakan Kyuhyun yang sudah sering ia dengar, tapi kata-kata Kyuhyun lah yang membuat jantungnya serasa berhenti sejenak.

"K-Kyuu.. hikss. Aku mohon !" Tubuh Sungmin sudah rata dengan lantai saking dalamnya ia bersujud dan memohon pada Kyuhyun. Tapi Kyuhyun seolah-olah buta dan tuli dengan keadaan istrinya. Seulgi sang selingkuhan hanya tersenyum puas melihat keadaan Sungmin.

Kyuhyun jengah melihat Sungmin seperti ini, akhirnya ia bangkit dan menyeret Sungmin berdiri dan keluar dari kamarnya. "PERGI KAU WANITA SIAL !"

BRAKK !

"AAAAKHH !"

Kyuhyun mendorong Sungmin dan tanpa sengaja perut Sungmin terbentur ujung meja yang terletak tak jauh dari pintu kamar Kyuhyun. Kyuhyun sadar akan hal itu, namun ia tidak peduli melihat Sungmin yang sudah merosot kebawah sambil meremas perutnya yang terasa sakit luar biasa. Suaranya tercekat, untuk berteriak kesakitan saja ia sudah tidak mampu.

Kyuhyun kembali masuk kekamarnya dan mengambil pakaian dari lemari dan memakainya. "Pakai pakaianmu, Seulgi-ah, kita pergi. Aku muak disini!" perintah Kyuhyun kepada Seulgi.

Setelahnya ia langsung menghampiri Seulgi yang sudah siap dengan pakaian floral seksinya, yang hanya menutupi seperempat dari pahanya, dan payudara yang hampir menyembul keluar. Kyuhyun merangkul pinggang Seulgi, ia merunduk dan mengecup sekilas payudara Seulgi yang tak tertutupi, menjilatnya, dan menyisakan sebuah tanda keunguan disana. "Aahh Oppaa.." desah Seulgi manja, seolah mengejek Sungmin didepannya.

Kejadian itu tepat didepan mata Sungmin, yang sedang meringkuk menahan sakit diperutnya. Wajahnya memerah antara menahan sakit dan emosi . Air matanya kembali jatuh melihat pemandangan didepannya. Mereka berdua kemudian berlalu melewati Sungmin yang masih terpekur dilantai. Dan isakan menyayat hati lolos seketika, ketika mendengar suara pintu tertutup.

Ia menangis meraung, sakit diperutnya bahkan tak terasa sedikitpun karena dikalahkan oleh luka dihatinya. Hatinya sekarang serasa ditikam dan dirobek oleh benda tajam berkali-kali. Perih, sakit, sesak! Ingin mati saja rasanya. Sungmin merunduk dilantai, tangannya memegang dada kirinya yang berdenyut sakit. Suara isakannya masih terdengar jelas dan akan membuat siapapun yang melihat dan mendengarnya tahu, betapa dalam luka yang ia rasakan.

.

.

Setelah merasa tenang, Sugmin mencoba bangkit dan berjalan tertatih menuju kamar mandi yang berada cukup jauh dari tempatnya berada. Sesampainya dikamar mandi, ia menghidupkan kran dan mengisi bathtub dengan air hangat. Ia berencana untuk menenangkan pikirannya dengan berendam, dan mengurungkan niat untuk bekerja. Jangankan bekerja, berjalan saja rasanya ia tidak sanggup.

Ia pun berdiri didepan westafle dengan cermin besar diatasnya. Ia menatap dirinya. Rambut yang berantakan, mata merah dan bengkak, bibir pucat, dan air mata yang masih tetap mengalir di pipinya. Ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

'Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan ? Aku ingin berhenti, aku ingin menyerah, Tuhan … Tolong aku, kuatkan aku …' batin Sungmin sambil terisak.

Ketika akan mencuci wajahnya, ia merasakan ada sesuatu yang mendesak keluar dari perutnya. Tubuh rapuhnya bergetar hebat. Wajahnya memerah. Reflek ia menekan perutnya dan menutup mulutnya.

"HOEEKKK .. HOEEKK .. AKKHHH !"

YA TUHAN !

Sungmin terperangah melihat darah segar keluar dari mulutnya. Perutnya terasa sakit dan melilit. Namun, mulutnya tak berhenti memuntahkan darah. Ia tak sanggup menahan sakit diperutnya, badannya lemas, ia pun jatuh terduduk dilantai kamar mandi yang dingin.

Air matanya kembali keluar, sebelah telapak tangannya menutup mulutnya berusaha menahan muntahan darah yang akan keluar lagi. Tubuhnya bergetar. Perut sebelah kirinya terasa sakit, sangat sakit. Sedangkan ia tetap tidak berhenti memuntahkan darah. Ia meringkuk dilantai. Pikirannya kembali mengingat Kyuhyun, suaminya.

.

.

Ya. Sungmin dan Kyuhyun sudah menikah selama 5 tahun karena perjodohan. Orang tua Sungmin meninggal dalam kecelakaan, sebelum meninggal mereka meminta orang tua Kyuhyun untuk menjaga Sungmin. Sebenarnya, orang tua Sungmin masih meninggalkan banyak warisan pada Sungmin, perusahaan, tabungan, bahkan restoran yang sedang Sungmin kelola saat ini. Tapi, Sungmin butuh seseorang yang akan melindunginya, bukan ?

Sungmin dan Kyuhyun adalah anak tunggal dikeluarganya. Akhirnya karena orang tua Kyuhyun merasa pernah berhutang budi pada keluarga Sungmin mereka pun menikahkan anaknya dengan Sungmin. Namun, Kyuhyun yang saat itu sudah memiliki kekasih yaitu Victoria, menolak mentah-mentah perjodohan itu. Ia merasa hidupnya seperti boneka, segalanya diatur oleh keluarganya. Hanya Victoria-lah saat itu yang mengerti dirinya dan penyemangat hidupnya. Kyuhyun tersiksa. Ditambah perjodohan ini. Akhirnya dengan bujukan dan ancaman harta kekayaan dari ayahnya, Kyuhyun pun menyetujui perjodohan itu. Tak disangka, saat tahu Kyuhyun akan menikah, Victoria shock, depresi, dan akhirnya bunuh diri. Saat itulah Kyuhyun mulai membenci Sungmin.

Semua yang dilakukan Sungmin selalu salah dimatanya, padahal Sungmin sudah cukup banyak berkorban demi Kyuhyun, selalu tersenyum pada suaminya itu, selalu ada dan selalu mengerti, tidak pernah berhenti mengurus Kyuhyun, segala cara ia lakukan hanya agar Kyuhyun tersenyum tulus padanya, walaupun suaminya itu tak pernah tersenyum bahkan tak pernah menganggapnya ada.

.

Semakin hari, semenjak mereka menikah, Kyuhyun semakin menyalahkan Sungmin atas kehidupannya, ia mulai menyiksa Sungmin. Membentak, berbicara kasar, bahkan ia tidak segan-segan memukul Sungmin. Jadi tidak hanya tekanan dan siksaan batin yang Kyuhyun berikan pada Sungmin, namun juga fisik. Seperti beberapa hari yang lalu. Ketika Kyuhyun demam karena kelelahan bekerja, Sungmin memaksanya memakan bubur yang sudah ia siapkan. Akhirnya Kyuhyun marah, dan membanting Sungmin beserta mangkuk bubur ditangannya, lengan Sungmin terbentur kaki meja, dan mengakibatkan memar dilengan kirinya yang masih terasa nyeri sampai sekarang. Bisa dibilang, Kyuhyun tidak pernah sekalipun bersikap baik pada Sungmin. Jika kita menelisik ke balik pakaian Sungmin, kalian akan menemukan memar-memar lainnya disana.

Kyuhyun juga pernah menampar Sungmin, ketika Sungmin menemuinya dikantor untuk mengantarkan makan siang. Kyuhyun tak segan-segan melayangkan tangannya kearah Sungmin disaat mereka hanya berdua maupun didepan umum, masalah kecil maupun masalah tua Kyuhyun sama sekali tidak mengetahui perbuatan anaknya terhadap Sungmin, karena mereka tinggal di Kanada untuk mengurusi perusahaan, hanya pulang beberapa bulan sekali, bahkan setahun sekali.

Sampai akhirnya masalah hari ini pun terjadi. Dimana Sungmin memergoki Kyuhyun selingkuh dan berhubungan badan dengan tetangganya sendiri. Bisa dikatakan kejadian ini adalah yang paling parah selama ia menikah dengan Kyuhyun. Kyuhyun memang sering bermain tangan kepadanya, memukul, menampar, bahkan mendorongnya. Tapi, Sungmin tidak pernah melihat Kyuhyun bersama atau membawa wanita lain ke apartemen mereka. Bahkan Sungmin yang notabene adalah istri sah Kyuhyun pun belum pernah disentuh sekalipun olehnya. Tidak ada malam pertama dalam pernikahan mereka, tidak ada penyatuan cinta. Kamar mereka pun terpisah. Semua perlakuan kasar Kyuhyun masih bisa ia terima, masih bisa ia maafkan. Namun ia tidak bisa menerima soal perselingkuhan. Ia merasa rendah dimata Kyuhyun. Ia sangat mencintai suaminya itu, namun ia bisa apa. Ia akan melakukan apapun asal Kyuhyun tidak meninggalkannya sendirian. Ia sudah tidak punya siapa-siapa lagi didunia ini. Ia rela merendahkan harga dirinya didepan Kyuhyun hanya untuk memohon agar Kyuhyun tidak pergi dan memaafkan semua kesalahannya yang mengakibatkan Kyuhyun berselingkuh dengan wanita lain.

.

.

.

Di sebuah ruangan kerja modern nan mewah , tampak dua orang laki-laki berumur 20 tahunan sedang bercengkrama sambil meminum secangkir teh di sofa. Mereka tampak berbincang-bincang akrab.

"Kau kenapa Presdir Cho ? Kenapa tampangmu kusut sekali, kau terlihat lebih tua dari umurmu ?" ejek Lee Donghae yang berumur lebih tua beberapa tahun dari Kyuhyun pun melontarkan pertanyaan yang mengganggunya dari tadi. "Apa istrimu lagi ?" lanjutnya sambil menyeringai.

"Haaahhh ntah lah Hyung," desah Kyuhyun. "Aku muak melihatnya, aku lelah dengan kehidupanku ini. Dia selalu ikut campur dalam urusanku. Tadi pagi saja dia memergokiku sedang having-sex dengan Seulgi, kau tau betapa tersiksanya aku menahannya. Aku hanya ingin bersenang-senang, dan dia tidak berhak melarang-larangku." Curhatnya panjang lebar.

"HAHAHA wajar saja kalau dia ikut campur Kyu, apalagi dia tau suaminya berselingkuh, dia istrimu Cho, kau lupa ?" gelak Donghae mengejek Kyuhyun. "Dan lagi kenapa kau tidak memenuhi 'kebutuhanmu' itu dengan istrimu ? Kau bisa bebas melakukannya karena ia istrimu yang sah." Lanjutnya lagi.

"Tapi aku tidak mencintainya, Hyung, dia hanya pengganggu dalam hidupku. Dan jangan harap aku akan menyentuhnya. Selain untuk having-sex Seulgi hanya ku manfaatkan agar aku bisa cepat-cepat bercerai dari wanita sial itu. Aku tidak akan bisa bercerai dari dia jika bukan dia yang meminta, kau tau itu kan, Hyung ?"

"Tapi kau tidak boleh begitu Kyu, dia wanita dan dia punya perasaan, walaupun kau tidak mencintainya paling tidak hargai dia sebagai seorang wanita. Dia sudah tidak punya siapa-siapa lagi didunia ini. Hanya kau yang dia miliki. Kau bahkan tidak pernah menyentuhnya, Cho!"

"Aku tau, Hyung, tapi –"

"Tapi apa, hah ? Sekarang aku Tanya padamu, kesalahan apa yang pernah Sungmin perbuat padamu ? Aku yakin awalnya juga dia tidak menyetujui perjodohan ini, tapi ini semua kan rencana orang tua kalian masing-masing, jangan salahkan Sungmin terus Kyu, dia istrimu." Nasihat Donghae panjang lebar. Walaupun dia dekat dengan Kyuhyun tapi ia juga iba melihat Sungmin yang sering dikasari oleh Kyuhyun.

"Aku juga tidak tahu kenapa Hyung, tapi setiap kali aku melihat wajah Sungmin ia selalu mengingatkanku akan Victoria, dan itu yang membuat aku membencinya .."

.

.

.

"Ginjalmu rusak, Minnie. Dan sudah sangat parah. Entah sampai kapan, ginjalmu itu akan bertahan aku tidak ingin memprediksinya. Cuci darahpun tak ada gunanya sekarang. Ditambah lagi ginjalmu hanya tinggal satu, dan benturan yang terjadi pada perutmu kemarin yang mengenai tepat bagian ginjal. Hal itulah yang menyebabkan perutmu sakit diiringi muntah darah berkali-kali. Satu-satunya cara hanyalah pencangkokan ginjal. Aku akan berusaha untuk mencarikan ginjal yang cocok untukmu. Aku sudah sering memperingatkanmu Lee Sungmin, sebelum kau mendonorkan satu ginjalmu pada orang itu. "

Sungmin berjalan gontai menyusuri koridor rumah sakit. Air matanya kembali mengalir mengingat perkataan Dokter Choi Siwon – yang juga merupakan teman dekatnya sedari kecil yang sudah ia anggap sebagai keluarga sendiri – saat ia memeriksakan keadaannya setelah muntah darah hari ini. Ia kembali mengingat kejadian dimana Kyuhyun berselingkuh didepan matanya sampai ia mengalami benturan keras diperut bagian kirinya. 'Tuhan, jika Kau ingin mencabut nyawaku, tunggulah sebentar lagi. Biarkan aku melihat Kyuhyun tersenyum padaku, sekali saja. Aku mohon.'

.

.

KYUHYUN POV

Sebenarnya aku juga tidak berniat jahat pada Sungmin, istriku. Tapi entah kenapa setiap kali aku melihatnya aku selalu terbayang wajah kekasihku yang berlumuran darah dipangkuanku. Saat ia bunuh diri dengan menusukkan pisau ke jantungnya. Karena itu aku selalu marah ketika melihat wajah Sungmin.

Selama ini aku merasa selalu diperalat oleh keluargaku. Aku dijadikan penerus perusahaan, dan dijodohkan dengan wanita yang tidak aku cintai. Aku suka alas , dan cita-citaku menjadi penyanyi sukses, tapi orang tuaku tidak pernah mendukungku. Hanya kekasihku yang selalu mendukung semua pilihanku, dan Sungmin, ia juga selalu mengerti kemauanku, meskipun aku selalu bertingkah kasar padanya tapi ia tidak pernah melawan. Aku kembali mengingat perkataan Donghae saat itu. Sungmin memang tidak pernah melakukan kesalahan, tapi aku hanya membencinya tanpa alas an.

.

"YA ! Apa yang kau lakukan disini, Cho ! Kau ingin mabuk ?" aku terkejut ketika tiba-tiba seseorang menepuk pundakku. Manusia ikan ini lagi.

"Ada apa, Hyung ? Kau mengikutiku ?" aku jengah melihat pria yang kupanggil Hyung ini, ia memang bukan saudara kandungku, tapi aku sudah menganggapnya keluargaku sendiri, dari kecil kami selalu bersama. Dia terkadang terlalu berlebih dalam menasihatiku, itulah mengapa aku jengah melihatnya apalagi disaat aku sedang bad mood seperti sekarang ini di bar langgananku.

"Kalau kau ingin minum, aku juga harus disini Kyu, kalau tidak siapa yang akan mengantarmu pulang." Ujar Donghae sambil terkikir geli melihat wajah kusut Kyuhyun.

"Terserahmu lah, Hyung !"

KYUHYUN POV END

.

.

Ting ! Tong !

"Sungminah, buka pintunya."

Sungmin yang sedang terbaring di atas tempat tidur dikamarnya seketika terlonjak kaget mendengar teriakan seseorang dari balik pintu apartemennya. Ia pun bergegas membukakan pintu.

CKLEK !

"Donghae oppa ? Ya Tuhan, Kyu kenapa oppa ?" kaget Sungmin melihat keadaan Kyuhyun yang sudah mabuk berat digendongan Donghae.

"Dia mabuk, Min. Kau urus dia, aku harus pulang, istriku sudah menunggu. Bye." Pamit Donghae kepada Sungmin setelah menyerahkan tubuh Kyuhyun pada istrinya tersebut.

"Ne, Oppa. Gomawo .. Hati-hati dijalan ." balas Sungmin dan langsung membawa Kyuhyun masuk ke dalam. 'Kau kenapa, Kyu?' batin Sungmin sedih.

Tiba-tiba Kyuhyun mencengkram lengan Sungmin dan menimbulkan rintihan kesakitan dari mulut Sungmin karena Kyuhyun menekan bagian lengannya yang memar. Akan tetapi Kyuhyun tidak perduli, entah apa yang membutakannya malam itu, ia langsung mencium kasar bibir Sungmin. Sungmin yang tidak mengerti berusaha berontak dan mendorong tubuh Kyuhyun. Tapi usaha itu sia-sia, Kyuhyun malah balik mendorong tubuh Sungmin ke arah kamarnya, dan membanting tubuh rapuh itu ke atas tempat tidur.

Kyuhyun tak berhenti hanya disitu saja, ia kembali menciumi Sungmin kasar, mulai dari bibir wajah, dan leher. Sungmin tak mampu berontak mengingat sekarang tangannya sudah dicekal erat oleh Kyuhyun disamping kepalanya. Ia hanya bisa menangis menerima perlakuan kasar Suaminya ini. Ini bahkan lebih sakit dari apapun, Suaminya menyentuhnya tanpa cinta. Dan bahkan meneriakkan nama wanita lain. Victoria.

.

.

.

"HKK ! HOEEKK ! HOEEKK !"

Sungmin kembali merasakan mual diperutnya, namun hanya cairan beninglah yang keluar bukan darah seperti biasanya. Kepalanya pun ikut pusing. Sebenarnya sudah beberapa hari ini dan selalu dipagi hari ia seperti ini.

"Aegya, tunggulah sebentar lagi, kau pasti merindukan Appa, iya kan ? Omma juga. Sabar , ne !" Sungmin berbicara sendiri sambil mengelus perutnya. Ya, Sungmin kini hamil. Akibat perbuatan Kyuhyun ketika dia pulang dalam keadaan mabuk. Sungmin bahagia, sangat bahagia. Ketika ia tahu ia hamil, ia merasa sekarang ia sudah tidak sendiri lagi. Namun, ada sesuatu yang mengganjal dihatinya, Dokter Siwon menyuruhnya menggugurkan bayi dalam kandungannya, mengingat banyaknya jenis obat yang dia minum tiap harinya akan berpengaruh pada kondisi bayinya kelak.

Sebulan lebih telah berlalu sejak kejadian dimana Kyuhyun menyentuh Sungmin tanpa cinta, dan ketika ia terbangun Kyuhyun sudah tidak ada disampingnya. Ia hanya bisa menangis sambil memeluk tubuh telanjangnya yang rapuh dan penuh memar. Dan sejak saat itu pula Kyuhyun tidak pernah pulang ke apartemennya. Entah dimana ia berada. Itu membuat Sungmin uring-uringan di apartemennya. Walaupun ia masih tetap melakukan kegiatannya, mengurus restoran. Tapi, Sungmin mulai menelantarkan kondisi kesehatannya, demi sang jabang bayi, ia jarang makan dan minum obat yang dianjurkan dokter untuk ginjalnya.

Biasanya setiap ibu hamil suka merasakan ngidam, namun berbeda dengan Sungmin, ia menjadi tidak berselera makan, dia hanya mensuplai asupan gizi dari susu ibu hamil. Ia jadi susah tertidur, karena ia selalu ingin menyambut Kyuhyun ketika suaminya itu pulang. Tubuhnya semakin ringkih, ditambah penyakitnya yang terkadang masih suka kambuh dan kembali memuntahkan darah. Tetapi ia tidak peduli, ia hanya ingin mempertahankan bayinya. 'Kyu, kau dimana ? Aku membutuhkanmu, pulanglah! Pukul dan tampar aku,Kyu. Asal kau pulang, aku tidak apa-apa.'

.

CKLEK !

Sungmin yang sedang terpaku disofa santai sontak memalingkan kepalanya ke arah pintu keluar. 'Dia pulang!' teriaknya dalam hati, senang. Kyuhyun masuk ke kamarnya tanpa memandang sedikitpun ke arah Sungmin yang sedang menunggunya. Sungmin pun bangkit dan berjalan menyusul Kyuhyun dengan langkah sempoyongan dan wajah yang pucat.

"Kyu, kau darimana saja ? Kenapa tidak pernah pulang ? Aku menunggumu, Kyu .." Lirih Sungmin yang masih bisa didengar oleh Kyuhyun yang sedang berganti pakaian santainya.

"Bukan urusanmu." Jawab Kyuhyun dingin, tak ada niat sedikitpun untuk memandang wajah pucat Sungmin.

"Tapi aku istrimu, aku berhak tau, Kyu. Apa kau sudah makan ? Mau aku siapkan ?" Tanya Sungmin perhatian dengan sedikit memaksakan tubuhnya yang sudah sangat lemah. Kyuhyun hanya diam tak merespon perkataan Sungmin. Sekarang suaminya itu sedang mengambil koper dan memasukkan beberapa baju dan benda-benda yang dianggapnya penting ke dalam koper besar tersebut.

"K-Kyu, kau mau kemana Kyu?" tenggorokan Sungmin tercekat ketika melihat Kyuhyun mengemasi barang-barangnya. Air matanya sudah tampak berbendung di kedua matanya. Tubuhnya bergetar ketakutan. 'Jangan lagi, Tuhan.'

Ia takut. Takut jika Kyuhyun akan meninggalkannya lagi. "K-Kyu ! Jawab aku, kau mau kemana ?!" Tanya Sungmin dengan sedikit menaikkan intonasi suaranya, ia jengah sedari tadi tidak pernah dianggap Kyuhyun.

"Bukan urusanmu, LEE ! PERGI !" bentak Kyuhyun keras tepat didepan wajah Sungmin sambil menatap Sungmin tajam. Sungmin tersentak, mata indahnya mulai meneteskan air bening perlahan, dan isakan kecil pun terdengar dari bibir mungilnya.

Kyuhyun beranjak mengambil kunci mobil diatas meja nakas disebelah tempat tidurnya dan mulai melangkahkan kakinya dengan cepat meninggalkan Sungmin yang menangis dikamarnya. Ia tidak peduli, ia hanya ingin pergi dari rumah ini dan meninggalkan wanita yang sudah menghancurkan hidupnya.

"Kyu ! Aku mohon, jangan pergi Kyu. Hikss.. " Isak Sungmin. Ia berusaha mengejar langkah Kyuhyun yang sudah jauh didepannnya. Berkali-kali ia mencoba menahan lengan Kyuhyun, namun berkali-kali pula Kyuhyun menepisnya. Tiba-tiba perutnya kembali nyeri. 'Ya Tuhan, kuatkan aku. Kuatkan anakku.'

Sungmin tidak peduli dengan sakit diperut sebelah kirinya. Ia tetap berusaha mengejar suaminya yang akan pergi. Wajahnya pucat pasi, matanya masih setia mengeluarkan air mata yang tak kunjung berhenti, tubuhnya bergetar antara menahan sakit dan ketakutan Kyuhyun akan meninggalkannya. Tangannya meremas bagian perutnya yang sakit berharap sakitnya akan berkurang. Sejenak ia melupakan bayi yang ada dikandungannya. Dengan sekuat tenaga ia berlari menghampiri Kyuhyun yang sudah berdiri didepan Lift, menunggu pintu terbuka.

'Tuhan, berikan aku kesempatan untuk bersamanya, biarlah aku merasakan sakit, asal dia disisiku, aku rela Tuhan, aku ikhlas. Jangan biarkan ia pergi, Tuhan, aku mohon!' batin Sungmin berdoa, memohon kepada Tuhan agar diberi kesempatan sekali lagi.

.

.

.

TBC

.

.

Hai readers ..

How ? Kurang gregetan ya ? Atau banyak kesalahan ? Hehe maafkan author, author masih newbi, jadi maklum ya. Pengennya sih bikin FF Angst, biar kalian semua nangis Bombay hihi, tapi kayaknya gagal deh .. L Mau dilanjutin ga ? Cuma 2 chapter lho, dan tinggal sedikit lagi selesai, kalo reviewnya lebih dari 20 review, baru deh author lanjut.

By the way, untuk readers yang sempet baca 2 FF author yang belum selesai, maaf banget yaaaaa, belum bisa dilanjutin soalnya lagi sibuk skripsi, beberapa bulan yang lalu laptop sempet kena virus, alhasil semua dokumen2 penting lenyap seketika termasuk lanjutan FF, Big is Beautiful dan Give Me Back Your Love..

Mianhae, kalau keadaan mendukung, pasti dilanjutin kok. OK . !

REVIEW PLEASE ! GOMAWO… *DEEP BOW*