Chapter 1

Naruto © milik masashi kishimoto

Rated: M

Genre:Romance & friendship

Pair:Naruhina

Warning:Typo's, alur kecepetan, dan warning-warning yang lain

Normal pov

Hai namaku Namikaze Naruto, aku adalah anak dari pasangan Namikaze Minato dan Uzumaki Khusina yang sekarang berganti marga menjadi Namikaze mengikuti marga ayahku. Kedua orang tuaku sudah lama meninggal, mereka meninggal karena sebuah itu sudah berlangsung 11tahun yang lalu. Kejadian itu bermula saat aku masih berumur 6 tahun, kami(aku, ayahku, dan ibuku) saat itu sedang dalam perjalanan menuju kota konoha, kami pindah dari suna ke konoha. Saat itu

Flashback on

"kaa-san" panggilku.

"iya, ada apa naru-chan"balas ibuku.

"ahh,kaa-san naruto kan udah besar, masa manggilnya pakai embel-embel'chan' sih". gerutuku sambil mengerucutkan bibirku.

"ehh, jangan ngambek dong naru, nanti terlihat jelek lho.." ucap ibuku sambil berjalan menghampiriku dan mencubit pipiku gemas.

"aduuh, sakit kaa-san" kataku sambil mencoba melepaskan diri dari cubitan ibuku. Akhirnya setelah berusaha,aku lepas dari cubitan ibuku.

"ada apa naru-kun tadi manggil kaa-san?" Tanya ibuku sambil jongkok mensejajarkan dengan tinggi badanku.

"apa di konoha nanti ada yang mau berteman denganku, bu?" tanyanya

"eh, tentu saja ada, memangnya kenapa?" Tanya balik ibuku

"kaa-san kan tau sendiri, naruto kan suka berkelahi dengan teman-teman waktu kita tinggal di suna" jawabnya terlihat sedih, jika ia tidak mendapatkan teman nantinya di konoha.

"em, dengar ya naruto, jika mereka yang membuat masalah denganmu terlebih dulu, maka kau tak perlu takut untuk membela dirimu" sahut ayahku sambil mengemudi.

"benar apa kata tou-san mu naruto, jadi jangan takut, ya" ucap ibuku sambil mengelus lembut surai pirangku.

Aku sedikit tertegun mendengar ucapan ayahku, yah, aku harus berubah ujarku dalam hati.

Tiba-tiba mobil yang kami tumpangi oleng dan banting stir kea rah kiri, ayahku beruaha menstabilkan mobilnya kembali.

"KYAAA" teriak ibuku ketakutan, sambil memeluk tubuhku,bermaksud melindungiku dari benturan yang mungkin terjadi nantinya.

CKIIITT

Tiba-tiba dari arah berlawanan muncul sebuah truk melaju kencang, alhasil mobil kami pun tertabrak oleh truk yang sedang melaju kencang tersebut.

BRRAAAAKK

Tabrakanpun tak terelakan, tubuhku terasa terhempas ke samping, samar-samar aku melihat ibuku tengah memelukku, kulihat juga ayahku yang berlumuran darah.

"na-naruto, kau tak apa-apa?" Tanya ibuku sambil masih tetap memeluk tubuhku.

"ka-kaa-san, iya naruto tak apa-apa'' aku terkejut dengan tubuh ibuku yan berlumuran darah.

"na-naruto, ibu se-nang kau- uhuk se-lamat, ja-galah dirimu, setelah ini mungkin aku dan a-yah mu tidak bisa menjagamu lagi uhuk-

"Kaa-san hiks kaa-san, jangan tinggalkan aku hiks" teriak ku sambil menggengam tangannya

"naruto... jangan suka –uhuk, pilih- pilih makanan... makan yang banyak dan tumbuh besar. mandi setiap hari... tidur cepat dan tidur nyenyak.. bertemanlah... tak peduli berapapun.. pastikan mereka itu teman sebenarnya.. orang yang kau percayai walau sedikit tak apa" kata ibuku.

"na..naruto, mungkin hal yang ayah akan.. ..carakan sama seperti ibumu, tapi ayah hanya akan berpesan, ji-ka kau me..menyukai gadis, maka kejarlah dia naruto" ucap ayahku

" dasar minato bodoh, ia masih terlalu kecil-uhuk,.. untuk hal seperti itu, ingatlah- uhuk kata-kata terakhir ayahmu dan ibumu ini naruto, jagalah dirimu baik-baik" ujar ibuku yang mulai kehilangan kesadarannya.

"Kaa-san, tou-san hiks, hiks, jangan tinggalkan aku, hiks, kaa-san"ujar naruto sambil menangis

"na-ru-to, jagalah dirimu ba-ik-baik, selamat ting-gal, kaa-san menyayangimu" ucap ibuku untuk terakhir kalinya.

'KAA-SAN, TOU-SAN JANGAN TINGGALKAN AKU, HIKS, HIKS" aku pun mulai kehilangan kesadaran, samar-samar aku melihat ambulance mulai berdatangan, setelah itu pun aku pingsan.

Flashback of

"Hahhh" aku menghela nafas pelan, ingatan tentang tragedy itu kadang-kadang terlintas dikepalaku. Sungguh aku tidak ingin menginggat kematian ke dua orang tuaku yang begitu tragis, tetapi seberapa keras aku mencoba melupakannya, malah semakin membuatku menjadi sedih.

Setelah kejadian itu aku tinggal bersama nenekku di konoha, sampai sekarang pun aku masih tinggal bersama nenekku. Oh ya saat ini aku duduk di bangku kelas 2 di konoha senior high school. Di sini aku termasuk murit yang susah di atur, karena aku sering tawuran dengan sekolah lain bersama teman-temanku, sering membolos pelajaran, dan lain-lain. Aku sering sekali di marahi sama nenekku, tapi soal tawuran, itu bukan sepenuhnya salahku, aku hanya membela temanku.

Saat in aku sedang bersama teman temanku, kami(aku, sasuke, sai, shikamaru, dan kiba), saat ini tengah berada di atap sekolah. Atap sekolah memang tempat favorite kami, kenapa? Karena jauh dari keramaian.

"hei, dobe?" panggil sasuke

"ada apa, teme?' jawab naruto sambil menghisap rooknya.

"bagai mana hubunganmu dengan hinata?" tanyanya kembali.

"huff, kau tau gadis itu sulit sekali didekati" jawabku sambil menghembuskan asap rokoknya keudara.

"kenapa tidak kau tiduri saja dia, dengan begitu lebih mudah mendapatkannya" kata sasuke kembali

"aku bisa saja melakukannya, tapi aku tidak bisa menyakitinya sasuke" jawabku

Aku bisa saja menidurinya dan otomatis ia menjadi milikku, tapi aku sangat menyukainya, aku ingin mendapatkannya dengan cara yang baik.

Ngomong-ngomong soal hinata, ia adalah gadis yang aku sukai, walaupun ia galak tapi aku tetap menyukainya, sikapnya yang galak kepadaku itu mengingatkanku pada ibuku. Kau tau, sifat galaknya kepadaku membuatku semakin menyukainya. Ayah, ibu apa kalian bahagia di surga, pasti kalian bahagia, oh ya ayah, aku sudah mendapatkan seorang gadis yang ku sukai, walaupun ia galak tapi ia cantik kok, batinku dalam hati sambil menatap langit

"heh kau ini memang tak pandai dalam urusan gadis naruto, ajaklah dia kencan atau apalah," cletuk seorang berambut coklat dengan tato segitiga dikedua pipinya.

"diamlah kiba, aku sudah mengajaknya kencan beberapa kali dan ia selalu menolak, sekarang salah siapa, hah, daripada mengurusiku lebih baik urus saja anjing mu itu" kata naruto

Sementara yang diajak bicara hanya mendelikkan matanya tidak suka. Sementara itu sasuke yang melihat kedua temannya adu mulut, hanya menghela nafas lelah.

"eh naruto, aku dengar pain, murit dari sekolah ame yang kau hajar kemarin, katanya masuk rumah sakit" kata sai yang masih asyik membaca buku.

"biarkan saja" jawabku.

"berhati-hatilah dengannya naruto, mungkin ia akan dating lagi untuk membalasmu" balas sai.

"jangan khawatir sai, ia hanya seorang petarung kelas teri, jika ia datang mengganguku lagi, aku akan menghajarnya" jawabku

"hahh, terserah kau sajalah" ujarnya malas dan kembali membaca buku.

Mereka tidak sadar, bahwa sedari tadi ada yang mendengarkan pembicaraan mereka dari balik pintu di atap sekolah. Orang itu menyeringai tipis.

"ini akan menjadi semakin menarik, bersiaplah kau naruto" ujar orang itu lirih.

TO BE CONTINUED

Akhirnya selesai juga chapter 1, maaf kalau jelek , maklum saya memang author baru, baru beberapa hari yang lalu belajar buat fic, dan juga saya juga bukan orang yang pandai dalam membuat cerita.

Jadi, bagi yang baca fic ini saya mohon tinggalkan kritik dan saran agar saya bisa memperbarui cerita ini kedepannya