Title: Unforgotten Wish

Author: CLA

Rated: T

Genre: Romance, supernatural

Pair: Kyuhyun and Sungmin from Super Junior. Possible for slight pair.

Disclaimer: I own the story. God own the casts. I just borrow their name.

Warning: Genderswitch for Sungmin, Ooc, typos, etc. Please do remember this is just a fiction, which means, not real.


"Besok kita ke toko binatang beli anjing baru ya?"

Bocah kecil ber-hoodie abu-abu itu menggelengkan kepalanya, wajahnya masih terbenam dalam tangan. Sesekali lengannya digunakan untuk menyapu habis air mata yang tak kunjung berhenti mengalir. Kakinya masih bertumpu pada tanah, berlutut di depan kuburan seekor anjing.

"Tidak mau... hiks... Aku mau Kyunnie..." rengeknya. Tangisannya semakin menjadi saat mendengar ungkapan sang bunda. Ia tak mau anjing lain. Ia hanya ingin Kyuhyun! Kyuhyunnie-nya seorang! Bagaimana mungkin sang ibu tega menggantikan anjing kesayangannya sejak ia lahir dengan begitu mudah?

Ibu menggelengkan kepala dan menghela nafas. "Kyuhyun itu ada banyak di luar sana sayang." katanya lagi, berharap si anak dapat berhenti menangis dan menerima kenyataan bahwa Kyuhyun si anjing tea cup pomeranian kecil berbulu cokelat memang sudah mati. Sejak kematian anjing itu kemarin, Sungmin sama sekali tak mau makan bahkan sesendok pun. Ini baru anjing, bukan sanak saudaranya, dan lagi Sungmin masih sangatlah kecil. Padahal biasanya anak kecil cepat melupakan sesuatu.

"Ming, besok kita beli yang baru ya? Nanti Kyuhyun nangis loh kalau tau kamu sedih terus." bujuk sang ibu. Sungmin tetap bersikeras menggelengkan kepalanya dan meringkuk di tanah.

"Ya sudahlah. Jangan lama-lama di luar ya?" Ibu menghela nafas pasrah. Ia berdiri dan berjalan ke dalam rumah, meninggalkan Sungmin kecil yang masih menangis di halaman. Pintu dibiarkannya terbuka agar Sungmin setidaknya sadar bahwa sang ibu berharap ia masuk ke dalam rumah.

Tak lebih dari 15 menit Sungmin mengangkat kepalanya yang sedari tadi terbenam di antara lutut dan mengucek mata-nya yang merah membengkak. Bocah itu menggigit bibirnya yang bergetar sembari mengusap gundukan tanah kecil di depannya, yang bertabur bunga dan di beri papan kecil bertuliskan 'Kyuhyun'. Ia menatap langit senja dan melirik ke dalam rumah saat mulai merasakan udara yang sedikit tidak bersahabat. Perutnya yang sedari pagi berbunyi dan suara televisi dari ruang tamu membawa-nya masuk ke dalam rumah. Sungmin kecil juga mengerti apa yang di namakan tak merepotkan orang tua, jadi sebagai bocah tau diri ia masuk ke dalam rumah menghindari demam dan flu dibandingkan menangis terus-terusan di depan kuburan sang anjing. Entah sudah berapa lama Sungmin tak makan, yang jelas ia sekarang lapar. Masalah menangisi kuburan, masih ada hari esok.

"Eomma..." lirih Sungmin, mengintip dari balik tembok, "Umin lapar..." lanjutnya, masih pada posisi semula dengan pintu rumah yang tentu saja sudah ia tutup.

Tepukan di pundaknya membuat Sungmin menoleh dan melihat ayahnya yang sedang membawa piring di tangan kanannya, memberi kode pada-nya untuk masuk ke ruang tamu. Sungmin mengangguk dan duduk di samping ibu yang sepertinya terlalu sibuk menonton drama baru dan menatap ayahnya.

"Lapar..." ucapnya, menepuk-nepuk perutnya. "Eomma dan appa tidak masak?"

Sepertinya iklan membuat ibu kembali ke dunia nyata. Ia tersenyum dan menepuk-nepuk pucuk kepala Sungmin lalu mengusap mata-nya yang membengkak. "Nanti kita akan keluar mencari makan. Untuk sementara ini makan kue yang dibawa appa dulu ya? Setelah itu mandi supaya kita bisa pergi lebih cepat."

Sungmin mengangguk. Matanya teralih kepada kue yang tersedia di meja, sesekali melirik televisi sambil menggigit snack-nya. Ia terhenti sebentar saat menonton sebuah adegan dan matanya tiba-tiba berbinar.

"E-eomma" Tangan Sungmin menarik baju sang ibu, mata-nya tak terlepas dari drama yang sedang di tonton sekeluarga.

"Ya sayang?"

"Kakak tampan disana itu sama dengan peliharan gadis manis itu?"

Ibu mengalihkan pandangannya sebentar dari televisi dan tersenyum jahil melihat Sungmin. "Kamu berharap Kyuhyun bisa seperti itu ya?"

Sungmin menatap ibu dengan terbelalak sementara ayahnya sudah tertawa geli melihat tingkah putri-nya. "Hayo ngaku, kamu sedang berharap seperti itu kan?" goda ayah. Sungmin sedikit memajukan bibirnya karena diledek.

"Memangnya tidak boleh ya? Ming mau Kyuhyun berubah jadi manusia, lalu menemani Ming sampai Ming besar!" ujarnya polos. Ayah menggeleng-gelengkan kepala mendengar pernyataan Sungmin yang begitu... muluk.

"Tapi itu hanya bisa dilakukan dalam imajinasi. Tak bisa dilakukan di dunia nyata sayang." ujar ibu membuat Sungmin semakin memajukan bibirnya.

"Pasti bisa! Ming yakin Kyunnie akan berubah jadi manusia keren seperti kakak tadi!" serunya. Ayah dan ibu Sungmin hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepala melihat anaknya yang setidaknya sudah mulai kembali semangat.

.

.

.

.

.

Jauh di dunia sana, roh seekor anjing berlari mengitari surga. Mata-nya mengerjap dan berbinar, mencari-cari dimana keberadaan sang Dewa. Seperti jiwa-nya yang lama, ia menggonggong dengan bahagia.

"Ada yang ingin kau minta dariku?"

Anjing itu mengangguk dan duduk dengan manis. Mulutnya terbuka dan seketika ia bersuara dengan bahasa yang di mengerti di dunia sana.

"Bolehkah hamba meminta sesuatu?"

Sang Dewa duduk dengan dagu bertumpu pada tangannya dan menatap roh anjing itu dengan ketertarikan. Ia sudah tau apa keinginan si anjing, namun ia hanya butuh kepastiannya saja.

"Tentu saja. Katakanlah."

"Manusia yang telah merawatku saat aku masih hidup terus bersedih. Beberapa waktu lalu aku mendengar harapannya dan kurasa kau juga mengetahuinya. Bolehkah aku mengabulkan keinginannya?" pinta sang anjing. Dewa itu tersenyum tertarik, lalu mengutarakan sebuah pertanyaan.

"Jika memang kau bisa membuatnya bahagia, kenapa tidak?"

Kyuhyun mendongakkan kepalanya dan menatap sang Dewa dengan mata berbinar. Apakah pertanyaan ini menandakan bahwa permintaannya direstui?

"Jangan terlalu senang dulu. Untuk mencapai sesuatu juga dibutuhkan pengorbanan. Kau bersedia menerimanya?"

Kyuhyun, anjing itu mengangguk antusias. "Pengorbanan apapun itu akan kulakukan!" jawabnya mantap. Dewa mengangguk-ngangguk puas melihat betapa antusiasnya Kyuhyun. Ini akan... menarik. Lagipula tak ada salahnya membahagiakan orang lain.

"Baiklah. Kau akan kembali ke dunia itu dengan wujud baru sebagai manusia saat majikanmu berusia 15 tahun. Sebagai gantinya kau harus..."

.

.

.

TBC

.

.

.

A/n:

It's short i know, because this chapter is still prologue. I'm being nice today, so to continue or not, it's all up to you :) Btw, Sungmin= 6 y. o

See you ^^