Gravitasi

Disclaimer : Sayaaaa! Ceritanya doank.. Naruto dkk tetep punya Eyang Masashi Kishimoto

Pairing : SasuNaru lahh

Rating : T

Warning : Yaoi! Drabble, MissTypo, EYD masih berantakan..

Don't like don't read.. Okay

Note : Fanfic pertama niee.. jadi maklumin ajha kalo kurang memuaskan


"Setiap benda punya gravitasi, semakin jauh benda, semakin kecil pula gaya gravitasinya."

Guru Fisika saya...

~/~/~/~/~/~

"Teme, apa benar kau akan pergi ke Perancis?"

"Hn"

"Apa harus sampai 5 tahun, itu lama..." Naruto memasang tampang lesu yang sama sekali bukan "Naruto". Mata safir itu menatap sendu ke arah kekasihnya, Sasuke.

"Mau tidak mau, dobe. Aku harus melanjutkan studiku disana," Sasuke memandang lembut kekasihnya sambil mengusap – usap rambut pirangnya yang halus dan beraroma citrus itu,"Tapi, kalau kau tak mau aku pergi, aku akan meminta pada otou-san supaya rencana studi di Perancis dibatalkan saja."

"Jangan !" sergah Naruto tiba – tiba.

"Aku tak ingin menjadi penghalang cita – citamu Teme. Hanya saja..."

"Hanya saja...?"

"Hanya saja, aku takut," Naruto menunduk menatap lantai. Mati – matian berusaha menahan airmata yang mendesak ingin keluar dari safir miliknya.

Sasuke tersenyum simpul mendengarnya.

"Baka dobe, kau kira aku akan pergi perang. Aku hanya ke Perancis. Aku tidak akan tewas."

"Justru itu aku takut!" Sasuke terkejut mendapati kekasihnya yang langsung memeluknya sambil terisak setelah berteriak padanya.

"Jangan berkata santai seperti itu, seakan kau hanya akan pergi ke Ichiraku selama 30 menit."

"Lalu?" Sasuke mengusap – usap punggung Naruto, menenangkannya.

"Kau itu sebenarnya jenius atau bodoh sih, baka teme?"

"Hn"

"Hentikan 'hn'mu itu, aku serius," Naruto memandang wajah kekasihnya dengan mata yang masih sembab.

Dobe. . ." Sasuke pun balas menatap Naruto seakan berkata lalu-jelaskan-dobe. Tentu bukan tatapan dingin yang diberikan oleh Sasuke seperti yang biasa ia berikan pada orang lain, melainkan sebuah tatapan teduh yang lembut khusus hanya untuk Naruto.

"Apa kau... tidak pernah mendengar gaya gravitasi?

"Hn"

"Kubilang hentikan 'hn'mu!"

"Baiklah, lanjutkan."

"Kata Iruka-sensei, semakin jaruh jarak benda maka semakin kecil gaya gravitasi diantaranya," Naruto semakin mengeratkan pelukannya.\

"Jadi hanya karena itu? Dasar usuratonkachi."

"Memangnya kau tidak takut?" Naruto menatap Sasuke dengan tatapan heran.

"Tidak, itu konyol."

"Teme, ka-"

"Karena gravitasi diantara kita spesial." Sasuke yang mengerti maksud Naruto langsung memotong perkataannya.

"Ma-maksudmu?"

"Dobe, walaupun kita terpisah jarak beribu – ribu mil jauhnya dan entah berapa lama waktunya, gaya gravitasi diantara kita takkan pernah berkurang sedikitpun." Sasuke pun mengecup bibir tipis Naruto dan memandang sepasang safir dihadapannya dengan pandangan mantap.

"Teme..." Naruto yang melihat kesungguhan di mata Sasuke pun tanpa menyadari mengalirkan air matanya lagi membasahi pipinya yang memiliki 3 pasang garis halus itu. Bukan, itu bukan tangis kesedihan, melainkan tangis bahagia. Karena ia telah yakin, gaya tarik – menarik diantara mereka takkan pernah memudar oleh jarak maupun memudar. Gaya gravitasi hanya milik mereka berdua, gravitasi Teme – Dobe.

Read n' Review yaa...

Pleaseeee...

Saran, kritik, dan Flame diterima..

Tapi fLamenya bukan yang menjatuhkan yaa,, tapi yang membangun supaya bisa buat fic yang lebih baik lagi...

Arigatou..