We are (wo)Men
© Natasha
Naruto disclaimer by Masashi Kishimoto
Main pair: SasuSaku-NaruHina-SaIno
Warning: AU! Bahasa suka-suka, garing, misstypo bertebaran, eyed dan sebangsanya :)
Chapter 1
Dunia Sasori Haruno serasa akan berakhir sekarang saat tiga pasang mata di depannya menatapnya dengan tatapan membunuh. Sungguh- Sasori berharap dia punya kantong doraemon yang bisa mengeluarkan jam yang bisa memundurkan waktu sekarang ini juga.
"S-Sa-Sa-Sakura...ko- A-a-akuu...—" sosok gadis berambut merah muda sepunggung yang terlihat berantakan itu menatap Sasori tajam, membuat Sasori bungkam seketika.
"Bangsat, Aniki- Apa yang kau lakukan padaku, HAH!?" teriakan tiba-tiba dari gadis di depannya seketika mampu membuat lutut Sasori lemas, lelaki berusia 23 tahun itu seketika sujud- memohon pengampunan.
"Sakurako! Maafkan Onii-san! Maaf! Aku tidak sengaja! Maaf!" salah satu gadis berambut lavender itu menghela nafas- menepuk bahu Sakurako pelan, mencoba menenangkan sahabatnya.
"Saku-chan, tenanglah. Kasihan, Sasori-nii jadi ketakutan begitu." Gadis yang di panggil Sakurako itu melotot tidak percaya-
"HAH!? KAU MASIH MEMBELANYA SAAT DIA MEMBUAT KITA JADI BEGINI!?" seru Sakurako sambil menunjuk Sasori yang wajahnya sudah basah akan air mata.
"Benar! Aku setuju dengan jidat! Hinataru, kau masih membelanya setelah membuat kita jadi seorang perempuan begini!?" pekik gadis berambut pirang sambil ikut menunjuk ke arah Sasori.
Menjadi seorang perempuan? Ya. Haruno Sakurako, Hyuga Hinataru, dan Yamanaka Inoshi. Ketiga orang ini (sebenarnya) adalah lelaki remaja berumur 17tahun yang sekarang duduk di bangku kelas 1 SMA di SMA Sunagakuen. Karena ketidaktahuan kalau jus yang di simpan Sasori di kulkas milik Sakurako ternyata membawa ketiganya kehilangan pedang kebanggaan mereka, dan dada bidang mereka kini berubah jadi sepasang melon.
Ini semua salah Haruno Sasori! Andai saja dia tidak seenak jidat menyimpan hasil percobaan gila gengnya di apartement miliknya, ini semua tidak akan terjadi.
Gadis berambut lavender yang di panggil Hinataru tersebut menghela nafas-
"Bukan begitu, Inoshi-chan! Aku juga tidak terima, tapi kita harus berbicara dengan kepala dingin, dan dengar cerita dari Sasori-nii." Ucap Hinataru tenang. Inoshi- gadis berambut pirang panjang itu mendengus kesal-
"Hi-hinataru..—" Tatapan Sasori berbinar ke arah gadis berambut lavender itu. Hinataru tersenyum-
"Aku tidak membelamu, loh Sasori-nii. Jujur aku ingin membunuhmu sekarang ini juga." ujar gadis itu, Sasori meneguk ludahnya susah payah.
Sakurako menghela nafas, lalu menjatuhkan dirinya di sofa miliknya, gadis itu berdecak jengkel saat rambutnya tidak sengaja tertarik saat dia duduk.
"Shit-" desisnya kesal. Inoshi dan Hinataru mendudukan diri mereka di samping Sakura, sedangkan Sasori dalam posisi duduk bersimpuh di depan mereka.
"Jelaskan, kenapa kau seenak jidat dan tanpa seizinku menaru barang sesatmu di kulkasku." Ucap Sakurako dengan nada dingin. Sasori meringis- adiknya benar-benar menakutkan.
"K-karena k-ku pikir akan aman. Itachi menolak untuk menyimpan ini di rumahnya karena ada adiknya. Kisame, Deidara, Yahiko, Zetsu dan Tobi orangnya ceroboh, kami takut mempercayai mereka. Konan bersedia menyimpannya tapi besok baru bisa dia simpan, karena keponakannya akan pulang besok." Ucap Sasori. Sakura mendengus-
"Kenapa kau tidak simpan sediri di Apartementmu? Kenapa harus di apartementku?" tanya Sakurako kesal.
"Sudah, karena aku ingin mengunjungimu jadinya aku bawa sekalian, dan ku titip sebentar di kulkasmu dan ku keluar membeli martabak ini, dan ternyata kalian sudah meminumnya. Jelas ini bukan salahku sepenuhnya." Sasori mencoba membela diri, Sakurako berdecak kesal.
"Tidak! Salah Aniki kenapa tidak menghubungiku terlebih dahulu!" seru Sakurako sambil melempar Sasori dengan bantalan sofa.
"Ishhh- Ya maap! Aku kan cuman pergi sebentar, aku tidak kira kau sudah pulang sekolah." Kata Sasori. Inoshi menjerit frustasi- yang benar saja!
"S-Sasori-nii.. K-kalian punya penawarnya kan?" Hinataru bertanya sesopan mungkin, dia juga dalam emosi yang sama dengan kedua temannya. Besok klub basket pria SMA Sunagakuen akan latih tanding dengan SMA Kirigakuen, mana mungkin mereka berpenampilan begini untuk melaw-
"Tidak ada."
"APA!?" Ketiga sahabat itu berseru bersamaan. Sakurako berdiri, tak peduli dengan keadaan bajunya yang longgar karena tubuh LAKInya hilang dan tergantikan dengan tubuh langsing ala gadis remaja- gadis cantik bermata emerald itu meraih kerah kemeja kakaknya kasar.
"JANGAN BERCANDA SASORI! BESOK KLUB BASKETKU ADA LATIH TANDING! DAN TERLEBIH- BESOK MALAM AKU AKAN MAKAN MALAM DENGAN SHION!" jerit Sakurako, Sasori meringis.
Sasori tahu Shion, gadis cantik yang berada di kelas adiknya itu merupakan pacar adiknya. Sasori benar-benar ingin gantung diri karena membuat pacar seseorang berubah gender.
"S-Sakurako! A-aduuhhh... Serius! Nii-saan seriusss! Kami tidak membuat penawarnya, aku tidak bohong." Kata Sasori dengan rasa bersalah. Sakurako diam mematung- dengan berlahan gadis itu melepaskan cengkramannya pada sang kakak, mata Sakurako panas- lelaki yang sudah berubah menjadi gadis itu ingin menangis sekarang. Gadis berambut pink itu menjatuhkan kepalanya pada dada sang kakak, dan menjerit kencang.
"TIDAAAKKK! AKU BENCI ANIKI! AKU BENCIII!" jerit Sakurako sambil memukul dada kakaknya.
"ARGGGHHHH! YANG BENAR SAJAA!" jerit Inoshi sambil meremas rambutnya frustasi, Hinataru tertunduk- gadis berambut lavender itu menekuk lututnya dan ikut menangis. Dia dan kedua sahabatnya tidak mau begini, kehidupan mereka yang sebelumnya- mereka tidak ingin melepaskannya. Hinataru tidak mau punya oppai sebesar melon ini, dia menginginkan sticknya kembali!
Sasori meringis melihat keadaan adiknya dan kedua sahabat adiknya. Eksperimen kelompoknya ini sebenarnya ingin mereka lakukan pada Deidara, bencong cantik itu ingin menjadi perempuan. Dengan kecerdasan dan di tambah bumbu gila, mereka akhirnya membuatnya. Sudah pasti ini berhasil, kelompok Akatsuki bukan kelompok ilmuan sembarangan, hasil eksperimen mereka tidak pernah gagal sekalipun, karena ada Uchiha Itachi, ketua kegilaan mereka yang kelewatan pintar.
Sasori meronggoh sakunya, segera mengambil hp dan mengirim sebuah pesan di chat group khusus Akatsuki the Geng.
'Ke markas Suna, ini penting! Kalian semua HARUS datang!
p.s : Konan, tolong belikan tiga pasang BH, pakai ukuranmu saja.
Persetan habis ini Konan menyebutnya mesum, ini masalah serius- Sasori masih seorang lelaki, melihat adiknya dan kedua teman adiknya yang berpakaian longgar tanpa sesuatu untuk menyangga oppai mereka membuat Sasori keringat dingin- dan mati.
.
.
To be continued :'))
