Falling
.
Kim Namjoon x Kim Seokjin
.
.
BoyXBoy
.
#ps: ini sebenernya project ultahnya Namjun, tapi karena kemarin belum sempet nge'post juga males buat publish akhirnya sekarang aja itung" buat ultahnya si mamih^^
Warning: ide pasaran, jangan baca kalo ga suka main cast dan jalan ceritanya. Sorry for typos guys^_^
.
Recomend: Falling by Jo Hyuna from Urban Zakapa (W Ost)
Kelincitembem Present
.
Aku jatuh padamu
Walau aku jelas tau
Akhirnya akan seperti apa...
Aku tau perasaan ini salah
Namun aku tak bisa menahannya...
Namjoon terlihat tengah menikmati dunianya, kepalanya sesekali bergerak ke kiri dan ke kanan seolah menikmati lagu yang tengah ia dengarkan melalui earphone putih milinya.
"Namjoon—" ia masih tak bergeming, bahkan tak membuka matanya membuat seseorang di sebrang sana mendengus sebal.
"Ya! Kim Namjoon!" teriaknya dengan kaki yang di hentakkan, berjalan ke arah pria berdimple itu. Namjoon terkesiap, namun detik berikutnya ia terdiam mematung.
Ketika aku memejamkan mataku dan bernafas
Rasanya seperti kamu berada di depanku
Aku takut kamu akan menghilang
Jadi aku berdoa agar waktu berhenti
"Namjoon, kau baik-baik saja?" Namjoon tersadar, ia mengerjakan kedua matanya lalu tersenyum lebar menampilkan dimple manisnya.
"Hey- Namjoon!" sosok di hadapannya mengernyit bingung karena Namjoon sama sekali tak menjawab satu pun pertanyaannya. Lelaki tampan di hadapannya itu malah tersenyum layaknya orang idiot.
"Ah- ya, ada apa Seokjin hyung?" tanya Namjoon gelagapan membuat pria yang di panggil Seokjin mendengus sebal. Ia mengerucutkan bibirnya lucu tanpa sadar, merajuk.
"Kau tak menjawab pertanyaanku, eoh-?" ujarnya setengah merajuk membuat Namjoon gemas sendiri akan tingkah pemuda satu tahun di atasnya itu.
"Ah mian, aku baik-baik saja hyung. Aku tadi sedang mendengarkan lagu jadinya tak mendengar panggilanmu!" balasnya mengusak surai coklat gelap milik Seokjin penuh sayang.
"Lagu apa, aku ingin mendengarnya juga!" balas Seokjin antusias. Lelaki manis itu mengambil sebelah earphone Namjoon dan mulai memasangnya ke telinga kanannya.
Tanpa sadar Namjoon memperhatikan Seokjin yang duduk di sampingnya, tengah memejamkan mata dengan bibir yang melengkung memperhatikan senyum manisnya. Senyumnya mengembang lebar, namun detik berikutnya tatapannya berubah sendu.
Aku selalu tersenyum
Tanpa peduli akan apapun...
Cinta tak mengenal apapun
Apakah yang ku rasakan ini salah?
"Namjoon- kau harus mencoba ini!" Seokjin menyodorkan sepotong kue manis ke hadapan Namjoon membuat pria itu tersenyum.
"Aku tak suka makanan manis hyung—" jawabnya setengah tertawa.
"Tapi kau harus mencoba yang ini, aku jamin kau takkan menyesal" paksanya membuat Namjoon mau tak mau membuat kue yang di sodorkan Seokjin.
"Bagaimana, manis ka?" tanya Seokjin antusias, Namjoon hanya mengangguk pelan membuat senyum pria di hadapannya mengembang.
"ya, manis seperti senyummu hyung—" batinnya pedih.
Aku terpikat, aku terpikat
Aku bertemu denganmu seperti ini adalah takdir
Aku terpikat, aku terpikat
Seperti mimpi
"Ah- tunggu sebentar" seolah tersadar, Seokjin mengeluarkan benda pipih dari dalam tas ranselnya.
"Ada apa hyung-?" tanya Namjoon penasaran karena pria manis di hadapannya terlihat sibuk dengan benda pipih kesayangannya itu.
"Aku lupa mengabari Eunbi—" jawabnya tanpa menatap Namjoon, terlalu sibuk dengan benda di genggamannya. Namjoon hanya tersenyum miris mendengarnya.
Aku tau ini salah
Bisakah aku menghentikannya?
Walau hanya sebentar, aku tak apa
"Kau terlihat kesal hyung, apa terjadi sesuatu?" Namjoon mengernyitkan keningnya melihat Seokjin yang terlihat kusut.
"Eunbi marah padaku" ujarnya bersungut-sungut. Sudah ku duga, batin Namjoon pedih. Hanya satu orang yang bisa membuat Seokjin berubah uring-uringan seperti saat ini, Shin Eunbi.
"Sekarang apalagi masalahnya?" Namjoon mengusak surainya gemas, membuat si manis tambah merengut.
"Aku lupa jika tadi malam kami ada janji kencan" jawabnya setengah frustasi. Ah iya, aku ingat jika tadi malam kami sibuk bermain game hingga tertidur di apartemenku, dewi batin Namjoon berujar.
"Bicarakanlah baik-baik dengannya, jangan saling emosi satu sama lain. Eunbi pasti akan mengerti!" saran Namjoon membuat Seokjin menatapnya sebentar.
Deg!
Setelah angin berlalu
Wangimu hadir padaku
Aku takut wangi itu akan semakin jauh
Jadi aku memasukannya ke dalam kenanganku
Namjoon masih mematung, bahkan sekalipun saat Seokjin telah melepaskan pelukan sesaatnya. Tak lama, hanya beberapa detik namun mampu membuat dunia pria itu berhenti seketika.
"Jika berhasil nanti, aku akan mentraktirmu. Aku janji, jadi doa kan aku oke—" lihat, bahkan Namjoon masih tak bereaksi sekalipun Seokjin telah berlalu menjauh.
"Ah ya, terima kasih Namjoon— kau sahabat terbaikku!" teriaknya karena jarak mereka yang sudah cukup jauh. Namjoon seketika tersadar dan tersenyum tipis.
Aku tau hanya aku yang merasakannya
Hanya aku yang terjebak di duniaku sendiri
Meskipun hanya kebahagiaan sesaat
Aku akan mencintaimu
Namjoon terlihat tengah sibuk memakan makanannya, di hadapannya si manis Seokjin terlihat sibuk dengan benda kesayangannya. Jangan lupakan wajah yang berseri-seri serta senyuman lebarnya itu.
Sepertinya ia dan Eunbi sudah berbaikan, terbukti dengan Seokjin yang mentraktirnya ma kan hari ini dan melihat wajah muramnya yang berganti menjadi wajah berserinya membuat asumsinya bertambah kuat. Dan diam-diam dirinya hanya bisa tersenyum pedih.
"Sepertinya hyung, terlihat bahagia sekali eoh— apa ada sesuatu yang ku lewatkan hari ini?" goda Namjoon dengan senyuman jailnya. Oh lihat, bahkan pipinya merona! Rutuk Namjoon dalam hati.
"Apa begitu terlihat eoh—?" tanyanya berusaha menyembunyikan rona merah jambu itu, namun gagal. Karena rona samar itu malah semakin bertambah jelas.
"Oppa—" sontak mereka menoleh bersamaan, seorang gadis manis tengah melambaikan tangannya ke arah mereka.
"Chagiya—"Namjoon hanya bisa meremas kedua tangannya secara diam-diam. Netra kelamnya terus menerus memperhatikan sosok Seokjin yang kentara tengah berbunga-bunga itu.
Aku akan mencintaimu, aku akan mencintaimu
Kamu ada di dunia yang berbeda
Aku terpikat, aku terpikat
Seperti mimpi
"Oh, Namjoon oppa— hallo oppa" sapanya dengan senyum ramahnya, membuat Namjoon mau tak mau membalas tak kalah ramahnya.
"Hai Eunbi, ingin menculik pangeranmu eoh—?" godanya jail membuat Seokjin merengut lucu dan Eunbi tertawa kecil.
"Seokjin oppa berjanji akan menemaniku ke toko buku hari ini" jawabnya sambil tersenyum. Dan Namjoon bersumpah bahwa ia melihat rona samar di kedua pipi gadis itu.
"Itung-itung menebus acara kencan kami yang gagal tempo hari" lanjut Seokjin yang berhasil membuat Eunbi merengek manja padanya. Oh, pemandangan yang memuakkan.
"Haha, baiklah. Pergilah dan nikmati kencan kalian kali ini oke!" ujarnya sambil tertawa, di paksakan. Dan beruntungnya pasanagan di hadapannya tak ada yang menyadari kegetiran di balik perkataannya.
"Oppa—" pekik Eunbi dengan wajah memerahnya, membuat dua pemuda itu tertawa keras.
Namjoon hanya tersenyum tipis melihat punggung Seokjin yang menjauh. Hatinya retak, mungkin kini telah hancur melihat tangan mereka yang saling menggenggam seolah tak akan ada yang bisa memisahkannya. Ponselnya bergetar pelan, mau tak mau ia tersenyum melihat siapa pengirimnya.
From: Princess_Jin
Maaf aku lupa mengucapkannya. Selamat ulang tahun semoga di tahun ini kau mendapatkan kekasih^-^
p.s: perlu bantuanku kawan? Aku banyak kenalan wanita yang cantik walau tak secantik Eunbi!
Aku tau bukan cinta ini yang salah
Hanya keadaanlah yang tak memungkinkan...
~THE END~
