THE MINT HEART (REMAKE)
-ayuwidya-
.
Cast : Kim Jongin | Do Kyungsoo | etc
Warn!.
Genderswitch (GS),
.
Saya hanya meremake, yang artinya adalah saya tidak mengubah jalan cerita apapun, dan saya hanya mangubah tatanan bahasa sesuai dengan kebanyakan fanfic yang pernah saya baca dibeberapa situs. Happy reading^^
.
.
'Mencintaimu seperti menikmati seporsi mint ice cream. Kebekuan hatimu, dingin menyentuku. Tak cukup satu sendok untuk merasamu. Butir yang melebur di dalamnya justru membuatku menyedok lagi dan lagi'
BAGIAN SATU ( Tugas dari neraka….? Atau surga? )
'Dia memang selalu begitu, dingin. Tapi begitulah dia, dan aku menyukainya tanpa banyak protes , seperti aku menyukai mint ice cream yang membekukan lidahku' –D.O Kyungsoo
.
.
Hampir sepuluh menit Kyungsoo dan Jongin duduk didepan Mrs. Patricia dengan tampang reporter yang siap siaga. Sayangnya, Mrs. Patricia lebih memperhatikan kuku-kukunya yang bercat merah menyala. Kalau tidak ingat dia atasan Kyungsoo, Kyungsoo pasti sudah menerkamnya, mencabuti kuku-kukunya sambil beteriak mengingatkan bahwa dia yang memanggilnya ke sini, mengingatkan bahwa diluar sana semua reporter sedang kalang kabut melaksanakan segala ide anehnya. Ingatkan juga bahwa, Hello… Ini sudah detik-detik makan siang!
Tapi nyatanya Kyungsoo tak berani bersuara, hanya duduk kaku dan saking sudah lamanya, sebentar lagi pasti akan menjadi arca. Jongin, fotografer tampan yang duduk disampingnya terang-terangan melihat jam tangannya.
"Saya tidak bisa berlama-lama disini. Ada deadline yang harus saya kerjakan. Lagipula, ini sudah waktu makan siang," Katanya dengan suara yang berat. Nadanya terkesan kalem dan tenang.
Hell! Kyungsoo lebih suka menunggu berjuta tahun lagi daripada mengatakan hal lancang seperti yang Jongin katakan barusan. Mrs. Patricia menengadahkan wajahnya yang mengerikan. Ia seperti baru tersadar bahwa ada dua ekor anak buahnya yang sedari tadi duduk dihadapannya. Mrs. Patricia menghela nafas.
"Baiklah Jongin, kau memang tidak pernah sabar," Kemudian Mrs. Patricia tersenyum menatap Kyungsoo dan Jongin bergantian. Senyum palsu, tentu saja. Mrs. Patricia tidak pernah mempunyai lengkungan mulut keatas, melainkan kebawah.
"Begini… saya memutuskan kalian berdua yang akan bertugas untuk liputan rubik 'Wherever You Want'— " Ada jeda, Mrs. Patricia menunggu reaksi kami. Tentu saja Kyungsoo bahagia, senyum Kyungsoo melebar. Ia memang menginginkan tugas ini. Kyungsoo tidak bisa pura-pura terkejut. Memangnya siapa lagi yang akan diutus untuk project sepenting ini kalau bukan reporter yang berbakat?
"Saya akan mengumumkan pada rapat redaksi besok, dan saya akan menyuruh Jongdae untuk mengurus perjalanan kalian. Sebaiknya kalian bereskan semua deadline, dan kalian akan berangkat lusa." Lanjut Mrs. Patricia.
"Ada pertanyaan?"
"Kami akan berangkat liputan kemana?" Tanya Jongin
"Belum ditentukan, tunggu hasil polling besok, pukul 12 malam," Jawab mrs. Patricia tegas.
"Apakah…..hanya kami berdua yang bertugas?" Kyungsoo bertanya sembari melirik Jongin, berusaha menangkap ekspresinya. Namun, tak ada ekspresi apapun, manusia ini pasti tidak memiliki otot wajah. Dengan berita yang begini hebohnya saja tidak ada reaksi. Pikir Kyungsoo
"Bodoh! Tentu saja hanya berdua. Reporter favorit dan fotografer favorit," Mrs. Patricia kemudian terkekeh layaknya nenek sihir. "Pembaca pasti menyukai ide brilian ini! Lagi pula kau pikir ini perusahaan nenekmu? Perusahaan tidak akan mengangkut semua anggota perusahaan!"
Kyungsoo mengangguk patuh. Wajahnya takut tapi hatinya meletup girang. Persetan dengan apa yang Mrs. Patricia maksud. Yang paling penting adalah Kyungsoo pergi liputan bersama Jongin. Kyungsoo menoleh pada Jongin. Setidaknya Jongin tinggal mengangguk, atau menjawab 'ya'. Namun lelaki ini malah menengok kepada Kyungsoo dengan wajah yang salah ekspresi,
'Ishh Seharusnya dia bisa membedakan ekspresi setuju dan kesal.'
"Saya tidak ingin menjanjikan apa-apa," Kata Jongin tegas kepada Mrs. Patricia.
"Baiklah, saya juga tidak butuh janji. Kalian lanjutkan masalah janji janji atau apapun itu diluar" Kata Mrs. Patricia tidak peduli. Jongin beranjak, tanpa bicara juga tanpa menoleh pada partner sehidup-sematinya beberapa minggu kedepan.
'Dia memang selalu begitu, dingin. Namun, begitulah dia, dan aku menyukainya tanpa banyak protes, seperti aku menyukai mint ice cream yang membekukan lidahku. Dia mirip seperti itu, paling dingin dari yang terdingin.'
Kyungsoo mengekorinya.
Selintas mereka berdua mendengar Mrs. Paticia mendesis, "Hus…..hus…hus…."
.
.
Baekhyun, editor mode yang harusnya bekerja diruangannya sendiri malah duduk dimeja kerja Jongin. Dari jauh saja Jongin tahu dia, memangnya siapa lagi dikantor ini yang memakai syal bulu-bulu kekantor selain orang yang mempunyai stok malu tak terbatas? Dari wajah yang berseri-seri dan senyumnya yang janggal, Jongin tahu apa yang dia inginkan.
"Minggir! Ini kursi milikku!" Bentak Jongin ketus
"Oh my god. Kau jahat sekali, sih? Pantas saja tidak ada yang mau denganmu, Jongin. Wajah boleh tampan tapi mulut seperti petasan,"
Dengan malas Baekhyun berdiri dari bangku. Sementara Jongin duduk, Baekhyun menyandarkan pinggulnya kepinggiran meja, sepeti adegan sekretaris penggoda? Dia menggoyang-goyangkan syalnya.
"Apa yang kau bicarakan dengan Mrs. Patricia tadi?"
"Besok rapat redaksi, kau akan tahu nanti."
"Aku ingin mengetahuinya Jongin!"
"Ceritanya panjang," Jongin berkilah sambil berpikir, Baekhyun bukan orang-orang yang mudah menyerah jika sudah mendengus bau-bau berita baru.
" .Sekarang!"
"Tidak Baekhyun!"
"Jongin!"
"Ti—"
"JONGIN!" Baekhyun berteriak nyaring dan semua karyawan memperhatikan mereka.
"Bekhyun, dengar. Besok rapat redaksi dan kau akan segera mengetahuinya!" Jongin balik meneriakinya, tapi tentu saja suaranya lebih pelan.
"Tunggu sebentar….Kyungsoo juga dipanggil 'kan?" Mata Baekhyun membesar,
"Tidak! Sudah pergi sana! Aku alergi dengan bulu-bulu itu."
"Dasar tidak tahu fashion, Awas saja kalau kau berbohong padaku!" Katanya sambil mencubit lengan Jongin
"Dasar gila!"
.
.
"Berarti kau harus menyiapkan strategi!" Baekhyun berkata dengan serius. Beberapa menit yang lalu, Baekhyun dengan syal bulunya datang ke meja Kyungsoo dan meminta penjelaan mengapa dia dan Jongin dipanggil Mrs. Patricia.
"Strategi untuk apa?"
"Ya strategi untuk mendapatkan Jongin, bodoh!" Belum ada satu jam, tapi sudah ada dua orang yang mengatai Kyungsoo bodoh., Mrs. Patricia dan Baekhyun.
"Semua orang tahu kau menyukai Jongin!"
"Oh ya? Bagaimana bisa?! Kau membuka organizerku ya? Karena didalamnya memang ada foto Jongin. Sebetulnya foto itu ramai-ramai pada acara gathering, kemudian ku gunting dan kusimpan bagian gambar Jongin saja."
"Benarkah?! Oh My God, Kurasa kau memang benar-benar gila. Aku tidak pernah membuka barang pribadimu! kau sendiri yang bercerita kepada orang kantor, bahkan kepada Jongin sendiri, semua orang juga akan tahu. Sebab, kau adalah orang yang paling rajin comment di semua social media milik Jongin," Baekhyun berhenti sebentar, merapikan posisi syal bulu-bulu di pundaknya.
"Semua orang tahu kau adalah fans berat Jongin. Kau adalah orang yang paling sering menegur Jongin saat di lewat dihadapanmu. Kau adalah yang paling sering meminta Jongin untuk liputan bersama, dan kau juga satu-satunya orang yang memberi tanda merah di kalender tepat pada saat ulang tahun Jongin," Akhirnya pidato Baekhyun selesai.
Kyungsoo tidak bisa mengelak. Baekhyun memang benar.
"Sekarang cepat pikirkan bagaimana cara mendapatkan Jongin!"
"Mendapatkan Jongin? Aku tidak berniat seperti itu. Aku menyukainya seperti fans kepada idolanya. Aku cukup tahu diri. Walaupun aku bercerita kesemua orang kalau aku menyukainya bukan berarti aku menyukai Jongin seperti apa yang ada di otakmu, Byun Baekhyun!"
"Berarti kau tidak keberatan saat Jongin direbut perempuan lain?" Baekhyun menyelidik.
Seharusnya Baekhyun jadi reporter saja bukan fashion stylist. Pertanyaan Baekhyun benar-benar menohok Kyungsoo. Bagaimana jika Jongin direbut perempuan lain?
"Tidak rela?"
Kyungsoo mengangguk dan menekuk bibirnya kebawah.
"Lalu aku harus bagaimana?"
"Pertama-tama singkirkan cardigan jelek itu. benar-benar membunuh selera tahu! Bisa bisa Jongin mengira bahwa kau seumuran dengan neneknya," Kata Baekhyun sambil mengibaskan syal hijaunya, lalu melenggang pergi.
Baekhyun meninggalkan pertanyaan sulit dibenak Kyungsoo. Bagaimana jika Jongin direbut perempuan lain? Mungkin sebelum Kyungsoo bisa menjawabnya, Jongin sudah benar-benar direbut oleh perempuan lain.
.
.
"Mengapa Kyungsoo? Mengapa bukan saya?" Krystal tiba-tiba berdiri dari kursinya. Tampaknya rapat redaksi ini benar benar berjalan seru. Kyungsoo yang berada disebelah Jongin hanya memasang wajah tidak bersalahnya.
"Saya yakin bisa menjalankan tugas ini dengan baik," Krystal melanjutkan orasi tanpa massa dengan wajah emosional.
Semua orang melengos, berusaha tidak terlalu memperhatikan adegan drama ini. Hanya Bekhyun yang terang terangan menikmati adegan drama ini.
"Saya juga selalu cocok bekerja dengan Jongin, seharusnya Mrs. Patricia memberi kesempatan kepada saya, bukan Kyungsoo!" Sekarang nama Jongin dibawa-bawa dalam adegan kecangan ini.
Mrs. Patricia hanya diam menanggapi Krystal.
"Kau benar-benar pengganggu hidupku Kyungsoo!" Kali ini Krystal berani menunjuk-nunjuk wajah Kyungsoo dihadapan semua orang.
"Huh?" Kyungsoo melongo. Tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh Krystal. Jongin yang berada disampingnyaikut geram kemudian berbisik lirih kepada Kyungsoo.
"Dasar bodoh!"
Tiga detik kemudian Mrs. Patricia mengibaskan tangannya, "Rapat selesai," Ajaibnya, semua langsung orang bubar. Mrs. Patricia tidak mendengarkan Krystal. Krystal hanya bisa membuka mulutnya. Samar-samar Jongin mendengar rekan kerjanya berbisik
'seharusnya dia tidak perlu membuat adegan drama segala. Memangnya Mrs. Patricia mempunyai telinga?'
Keputusan sudah final. Tanpa diskusi dengan pemegang kepentingan, Mrs. Patricia bisa memutuskan Jongin dan Kyungsoo yang akan berangkat untuk project "Wherever You Want" Kemana? Itu akan diputuskan pukul dua belas malam nanti.
Sewaktu pulang kerja tadi, Kyungsoo masih mengejar Jongin dan mengacungkan selembar kertas. Jongin melirik sebentar, Jongin kira tadinya itu kertas kerja. Ternyata itu desain kaus couple. Jongin memandangnya tak percaya. Jadi dia akan bertugas dengan perempuan aneh. Itulah kenyataannya.
Manusia gila yang menganggu Jongin kali ini bukan hanya Kyungsoo dan Krystal. Baekhyun bahkan mengikutinyaa sampai parkiran demi memberikan daftar oleh-oleh.
'Ada apa sih dengan orang-orang?' pikir Jongin
Dikelilingi orang orang aneh hari ini membuat Jongin benar-benar lelah. Sampai di apartemen Jongin langsung merebahkan diri. Rasanya baru beberapa menit tertidur, ponselnya berbunyi.
'Sial! Manusia mana yang tidak bisa membaca jam, pukul dua belas lebih beberapa detik menelpon orang?'
Jongin segera menyelipkan ponsel cerewet itu dibawah karpet dan melanjutkan tidurnya.
.
.
"Kyungsoo, kau sudah melihat hasil polling?" Pukul dua belas malam lebih beberapa detik dan Mrs. Patricia baru mengajukan pertanyaan bodoh. Sejak pulang kantor tadi, Si Karyawan Teladan ini sudah menunggu di depan Laptop. Dengan setia Kyungsoo menunggu pukul dua belas. Jadi jangan ditanya dia sudah melihat hasil polling atau belum. Itu menanyakan kredibilitas Kyungsoo namanya!
"Sudah, Mrs," Jawab kyungsoo dengan senyuman lebar, mengingat dia dan Jongin akan bertugas bersama. Bukankah banyak kisah cinta yang berawal dari si wanita dan pria terperangkap dalam sebuah situasi berdua? Lalu kemudian mereka saling jatuh cinta kemudian menjalin hubungan?
"Baiklah kalau begitu, saya menghubungi Jongin dari tadi tidak ada jawaban," Mrs. Patricia setengah marah dan setengah mengeluh.
"Mungkin dia sedang tidur?" Kyungsoo tidak bisa mendapatkan jawaban yang lebih menentramkan daripada ini.
"Mungkin begitu. Ya sudah kau saja yang menghubungi Jongin dan beritahu destinasi pertama kalian," Sambungan telepon diputus.
Tugas pertama menelpon Jongin? Baiklah, awal yang menyenangkan. Ucap Kyungsoo dalam hati. Dia segera menghubungi Jongin dan tersambung didering pertama.
"HEI TAHU TIDAK INI PUKUL BERAPA?" alih-alih mengucapkan selamat malam, Jongin malah berteriak, suaranya serak. Jongin pasti terbangun gara-gara panggilan ini, pikir Kyungsoo.
"Dari tadi tidak berhenti menelponku, sudah tahu tidak dijawab ya jangan menghubungiku terus!"
"Apa?" Kata Kyungsoo bingung.
'Siapa yang menghubunginya berkali-kali?! Aku masih menelponnya sekali!'
"Memangnya ada apa sih?"
Kyungsoo kembali teringat rencana perjalanannya dengan Jongin dan tiba-tiba dia menjadi semangat. Layaknya pengantin baru yang diberi tiket bulan madu. "Jongin, kau sudah melihat hasil polling?"
"Belum,"
"Kenapa belum?"
"Ya memangnya apa masalahmu?"
"Bukan begi—"
"Aku bukan orang yang rela menunggu hasil polling ditengah malam. Memangnya aku jin?"
'Aku tidak peduli kau Jin atau manusia, yang penting kau tampan, hahaha!'
"Aku ingin tidur karna ini jam tidurku, cepat katakan ada apa?!"
"Kau ini mengapa membentakku terus sih?! Ini juga jam tidurku! Aku harus memberitahumu bahwa kita besok akan berangkat menuju….."
Tut…tut…tut…
"…..Gangneung, provinsi Gangwon…." Sambung Kyungsoo lalu terdiam.
.
.
TBC
.
.
Hi! Aku kembali dengan akunku yang baru khusus kaisoo, kali ini aku bawa cerita dari ayuwidya yang judulnya the mint heart. Kenapa aku remake ini? Karena cerita ini emesh banget lucu-lucu gila gitu, karna aku lihat kalau pdf dari novel ini jarang banget, akhirnya aku mutusin ngeremake deh^^ Karena biasanya di akunku yang satunya aku ngeremake dan buat cerita dengan cast Hunhan, kali ini aku bawa kaisoo. semoga pada suka ya. Kalau ada saran bisa ngisi di kolom review. Trimakasih!
Mind To Review?
