Cast : Asano Gakushuu x Akabane Karma

Rated : T+ (bentar lagi puasa jadi nggak baik buat yg M)

Disclaimer : mereka dan semua cast yang di sini bukan punya gue tapi punya Matsui Yuusei #omoinjemduluya

Summary :

Hal yang seharusnya di sembunyikan oleh Asano Gakushuu dan Akabane Karma harus terbongkar gara-gara Asano sendiri kok bisa? Entahlah Ai-pun tak tau

Etsuko Ai

Lampu-lampu jalanan kota Tokyo terlihat begitu indah dan terang [ya iyalah namanya juga lampu] untuk mengusir kegelapan malam. Dua orang remaja sedang berjalan di bawah terangnya lampu kota Tokyo. Salah satu remaja berambut merah sedang sibuk meminum jus rasa strawberrynya sementara remaja lainnya yang bergender sama, sama-sama laki-laki maksudnya sedang sibuk berjalan sambil membaca buku.

"Woy Asano, sampai kapan kita terus berjalan baka?" tanya anak laki-laki yang kita ketahui bernama Karma.

"Sampai aku menemukan supermarket yang cocok" Jawab Asano enteng.

Karma memandang bocah lelaki di sampingnya dan meremas kotak jusnya, membayangkan kalau kotak jusnya adalah kepala dari ketua osis sok tampan yang berdiri tepat di sampingnya #iblismodeon

"SUPERMARKET YANG SEPERTI APA YANG KAU INGINKAN WAHAI KETUA OSIS YANG TERHORMAT? SUPERMARKET BINTANG LIMA?" teriak Karma emosi

Oh ayolah ! mereka sudah melewati lebih dari lima supermarket tadi. Asano mendengus melihat bocah di hadapannya. Oh ayolah, apa Karma itu tidak peka kalau dia ingin menghabiskan waktunya dengan sang kekasih tercinta [Asano lebay |digorok Asano]. Oke, jangan kaget apalagi sampai bunuh diri. Asano dan Karma memang menjalin hubungan diam-diam sang ACE 3A dan ACE 3E bersatu ? yang benar saja. Tapi, itulah yang terjadi.

Mereka menjalin hubungan sudah lebih dari dua bulan yang lalu saat Asano menyatakan cintanya pada Karma saat MID semester.

"Oh ayolah Karma, apa kau tidak ingin menghabiskan waktu denganku? Ingat kita sedang kencan!"

Kadang ehmseringehm Karma membenci cara bicara dan tatapan Asano yang mirip dengan ketua dewan menyebalkan itu. Tunggu ! mereka memang satu keturunan bukan?

"Kencan? Aku tidak ingat kau mengatakan itu di telfon Asano-kun" ucap Karma kesal

Bagaimana Karma tidak kesal hm? Saat mereka kencan mereka seperti roh yang pergi jauh dari jasadnya. Berbeda dunia massa dan dimensi. Asano yang sibuk dengan dunianya dan Karma dengan rencana liciknya untuk Koro-sensei.

"Kita batalkan acara ini" ucap Karma tiba-tiba

"Nani? Kau marah?" tanya Asano terkejut shock dan kaget "Baiklah, aku tidak akan membaca lagi atau kau ingin jus strawberry lagi?"

"Bukan karna itu baka. Lihat !"

Asano mengikuti arah telunjuk Karma dan menemukan teman-teman kelasnya. Five virtuosos.

"Sayonara Asano-kun"

"Karma tunggu !"

Percuma Asano-kn Karma sudah menghilang di telan kerumunan orang-orang.

Kenapa ini selalu terjadi? Batin Asano. Setiap dia dan Karma pergi kencan [bukan artiaan sebenarnya dimana roh mereka terpisah nun jauh di sana] selalu saja ada halangan yang datang. Mulai dari bertemu teman-teman mereka [Read: AsaKaru] dan kadang wali kelas mereka. [untuk kasus ini Asano tidak tau siapa wali kelas 3E yang asli]

"Woy Asano!"

Asano hanya memandang teman-temannya datar lengkap dengan aura suram di belakangnya.

"Hm, apa yang kau lakukan disini...sendirian" tanya Sakakibara lets call him Ren untuk menyingkat namanya.

"Tidak ada" jawab Asano datar, yap tidak ada yang di lakukannya sejak dia bertemu teman-temannya tiga menit yang lalu.

Teman-temannya hanya menatap wajah datar Asano yang khas yang terkadang membuat mereka heran. Apa yang membuat kaum hawa di kelas bahkan satu sekolah tergila-gila pada sosok yang mereka cap sebagai patung dewa Yunani.

"Ayo kita belanja keperluan festival !" ajak Araki yang memecahkan kesunyian diantara mereka berlima dan hawa dingin sang ketua.

Etsuko Ai

Dan nun jauh dari gedung utama SMP Kunugigaoka di sebuah gunung terpencil jauh dari keramaian yang di sebut-sebut sebagai kelas 3E. Terlihat mereka sedang sibuk mempersiapkan apa-apa saja yang mereka butuhkan untuk acara festival tahunan sekolah. Berhubung juga acara ini di adakan di halaman belakang gedung utama yang luasnya lebih dari dua hektar [itu halaman sekolah apa sawah?]. Murid-murid kelas 3End sudah siap dengan menu-menu bintang lima yang di ajarkan oleh Bitch-sensei dengan bahan dasar gurita.

"Jadi, persiapan sudah selesai. Ayo kita menuju stand kita !" ajak sang ketua kelas Isogai.

"Nurufufufu, kalian terlihat sangat semangat ya?" ucap Koro-sensei yang berjalan santai(?) atau lambat di belakang murid-murid tercintanya.

"Tentu saja sensei apalagi kita memiliki pudding sebagai menu" ucap Kayano berapi-api

Sementara Nagisa yang berjalan di samping Kayano hanya bisa tersenyum maklum.

Sampai di lokasi murid kelas End langsung sibuk ehm yang terlihat paling sibuk hanya Sugaya yang lain hanya sekedar ikut membantu. Tidak jauh atau lebih tepatnya stand kelas End berhadapan langsung dengan kelas Alpha.

"Cih, kekanakan sekali" komentar Kayama sambil memperbaiki letak kacamatanya.

"Kalian lanjutkan ! aku ada urusan" Ucap Asano yang langsung meninggalkan teman-temannya dan masuk kedalam kereta kuda merahnya.

Agak jauh dari sekolah Asano membuka ponselnya yang telah di beri password yang bikin pusing pala Ai #abaikan. Terpampang jelas dan nyata wallpaper dirinya dan kekasih merahnya. Jari-jarinya sibuk pada layar tapi tatapannya tetap tertuju kedepan. Anak jenius terlalu hafal dengan tulisan dan angka di ponselnya.

Drrrttt...drrrttt..drrrttt...

Karma melihat e-mail yang baru masuk

[Ayo pulang aku menunggumu di tempat biasa]

#kuharap kau datang menemui aku jangan terlambat kuharap cepat Karma-kun #abaikan itu Cuma iklan.

Karma hanya menghela nafas kasar melihat pesan singkat padat dan jelas-jelas mengandung kalimat perintah tak terbantahkan yang di kirim Asano.

[Aku ada janji belanja saat ini]

"Ada apa Karma-kun?" tanya Nagisa bingung melihat Karma yang dari tadi menatap kosong layar ponselnya.

"Tidak ada"

Karma cepat-cepat memasukkan ponselnya dan menyusul teman-temannya. Asano tidak akan membalasnya itu pasti karna Karma sudah hafal. Sementara itu Asano hanya menatap e-mail yang baru saja di kirim Karma lalu melempar ponselnya ke jok belakang mobilnya.

Etsuko Ai

Atas usulan Okajima dan Koro-sensei yang ingin membaca majalah porn... ehm maksudnya lebih matang dalam persiapan besok. Mereka berencana malam ini menginap di stand mereka. Tentu usulan itu di setujui semua murid kelas E karna mereka sudah siap dengan rencana licik masing-masing.

Maehara, Isogai, Kanzaki, Kayano, Nakamura, Karma dan Nagisa di tugaskan untuk berbelanja kekurangan bahan untuk besok.

"Ada apa Karma-kun?" tanya Nagisa heran melihat Karma yang dari tadi lirik sana lirik sini. Ehm Karma bukan tipe cowo seperti Okajima yang suka gadis berbusana mini.

"Nagisa apa kau merasa ada yang mengikuti kita?"

"Eh, benarkah?" Nagisa langsung pada mode waspada

"Sudahlah, mungkin hanya imajinasiku. Jangan di pikirkan!"

Isogai dan yang lainnya sudah siap dengan posisi membunuh melihat para Big5 di sekolah yang mulai menggoda mereka dengan kata-kata yang membuat Isogai dan yang lainnya ingin langsung merobek nadi karotis mereka berempat. Eh kenapa berempat?

"Lepaskan mereka!" Nada datar singkat dan penuh perintah satu sekolahpun tau itu nada bicara khas siapa.

Semua pasang mata kelas E menatap sosok berambut jingga pucat yang sibuk dengan gadgetnya tapi pandangannya tertuju pada mereka dengan tatapan khas keturunan sang ketua dewan.

Kelas E menatap Asano dengan tatapan 'Kenapa harus?'

"Hey, hentikan kita harusnya berbelanja bukan?" tanya Nagisa yang tiba-tiba muncul bersama Karma di belakang Asano.

Dengan berat hati akhirnya mereka melepaskan para Big5 menuju induknya

"Ayo taruhan!" bahkan kalimat yang seharusnya menjadi kata tanya agar terdengar lebih sopan harus terdengar seperti kata perintah dari bibir Asano.

"Taruhan apa?" tanya Isogai penasaran

"Siapa yang memiliki pengunjung terbanyak untuk festival besok dia boleh meminta satu permintaan apapun itu pada yang kalah"

Isogai menatap satu persatu temannya meminta persetujuan sebagai ketua kelas yang baik.

"Baiklah. Kami setuju" jawab Isogai yakin setelah mendapat anggukan mantap dan yakin teman-temannya.

Oh ayolah mereka kini pasukan khusus anti sensei masa' dengan taruhan seperti ini mereka kalah bagaimana nanti mereka bisa membunuh guri...ehm guru uhuktercintauhuk mereka. Asano hanya memandang remeh kelas E dan langsung pergi di ikuti maid setianya.

"Kita bicarakan pada Koro-sensei"

TuBerCulosis

NB: ini fic pertama gue di fandom ini jadi gomen ne kalo ceritanya aneh nan gaje. Dan entah kenapa gue juga langsung cinta ama AsaKaru kopel. Udah gitu aja di mohon reviewnya karna ini ff pertama di fandom ini.