Halo smuaaaaa!*lempar ciuman k segala arah*

Baik authors maupun readers fandom Naruto Indonesia, salam kenal iaa~

Saia Baby, author fandom Harvest Moon Indonesia iang 'trdampar' d fandom ini=3

Nic fic pertama saia di fandom nic ataupun fandom lainnya coz saia biasa berkutat *halakh?* di fandom HMI aja, hehehe~

Fic nic saia bwt untuk memenuhi napsu *what?* saia iang haus KakaSaku! Idup KakaSaku!

So, selamat membaca iaa~

.

Disclaimer : Aa' Kishi, Naruto bwt Baby boleee?*kedip-kedip mata no jutsu**dihajar penggemar Naruto sedunia*

Warning(s) : AU! Gender-bender! OOC! Alur kecepetan! Gejhe! Humor garing tingkat tinggi! Romantis gag stabil! Siapkan obat-obatan untuk mencegah gejala kejang-kejang iang dtimbulkan!*lebay mode on*

Pairing(s) : KakashiXSakura! SasukexFemNaruto! Tapi d chapie nic blun ada KakaSakunya, bru SasuFemNaru aja(=3=)

Dedicated for : Smua pcinta KakaSaku d fandom nic, love you all!

.

.

DON'T LIKE DON'T READ SO DON'T FLAME

.

.

.

All in Normal POV

.xXI MISS YOU, NII-CHANXx.

"Sakura, kalau sudah didapat neraca massa dan panasnya, apa yang harus dicari lagi?" tanya Naruto pada saat Sakura sedang mengerjakan tugas yang sama. Saat ini Sakura, Naruto dan Sasuke sedang berada di apartemen Sakura untuk mengerjakan tugas yang diberikan dosen mereka, Orochimaru-sensei. Sebenarnya Sakura bisa mengerjakannya sendirian tapi karena dia sadar betapa kasihannya Naruto yang tidak bisa mengerjakannya maka dia mengajak Naruto untuk mengerjakan tugas bersama. Tapi aneh-namun-nyata, Sasuke malah asyik bermain PSP miliknya sementara Sakura dan Naruto sibuk bekerja sama dengan pensil, kertas folio, kalkulator, beserta text book yang tebalnya mengalahkan bantal!

"Hmm.. Dicari perbedaan suhunya, pakai rumus ini," jawab Sakura sambil menunjukkan deretan rumus yang menyesatkan *?* siapa saja yang membacanya. "Tapi sebelumnya kamu harus mencari nilai Ft dari grafik ini," Sakura menunjuk sebuah grafik-laknat-seperti-roti-ditumpuk dengan pensilnya.

"Aaaah! Ribet banget sih soal ini? Enggak soal enggak dosennya sama-sama enggak jelas!" teriak Naruto stress, dia mulai gila menghadapi tugasnya. Padahal baru 5 menit yang lalu dia mengerjakannya. Dasar Naruto pemalas!*di-Rasengan*

"Ahahaha, ayolah, Naruto. Kamu pasti bisa mengerjakannya!" kata Sakura untuk menyemangati Naruto yang mulai kehilangan semangat hidupnya-lebay!-.

"Soal gampang begini tidak bisa kau kerjakan? Payah kau, Dobe!" timpal Sasuke yang langsung dibalas dengan tatapan tajam Naruto, syukurlah mata tidak bisa membunuh..

"Huh! Masih mending aku mengerjakannya! Enggak kayak kamu yang malas mengerjakan!" Naruto mendengus penuh kemenangan membalas hinaan Sasuke tapi bukan Sasuke namanya kalau tidak bisa membalas Naruto kembali.

"Tch, lihat!" Sasuke mengeluarkan tugasnya yang berlembar-lembar kertas folio. Dan begitu Sakura memeriksanya,

"Wah, Sasuke hebat! Jawabannya sudah ketemu semua, dan.. Benar!" ucap Sakura yang masih memperhatikan kertas di tangannya. Kok bisa Sakura tahu jawabannya benar? Namanya juga jawabannya sudah disertakan di soal, yang namanya belajar harus tahu proses untuk mendapatkan hasil yang dicari, bener kan? Yah, namanya juga si Orochimaru-sensei aneh, ya dia bikin soal yang anehnya sudah ada jawabannya.

"APA?" Naruto yang tidak percaya meraih kertas yang dipegang Sakura dan melihatnya. Sedetik kemudian dia langsung terpuruk karena kalah telak dari Sasuke-Teme yang dia benci. Ralat! Sasuke-Teme yang dia benci sekaligus cintai. Loh? Oh iya, mereka itu sepasang kekasih. Yang berawal dari benci namun seiring bergulirnya waktu mereka menjadi dekat dan saling menyayangi. Dan akhirnya, PLOP! Mereka menjadi kekasih.

Naruto yang tidak menerima kekalahannya langsung menerjang *hah?* Sasuke dengan liarnya *?* dan menindih tubuh Sasuke. Naruto mengambil kuda-kuda, dan.. SERANG!

"Ugh, geli, Dobe! Lepaskan!"

"Enggak mau! Kamu sudah bikin aku kesal! Rasain!" Naruto terus menjalankan jurus kelitik-sampai-mampus miliknya pada Sasuke. Herannya, si korban sama sekali tidak tertawa. Apakah urat malu -salah!- urat ketawa Sasuke sudah putus? Hanya dia dan Tuhan yang tahu kebenarannya, amin.*loh?*

"Dobe! Ugh, lepaskan," Sasuke terus mencoba melepaskan diri dari Naruto namun hasilnya nihil. Mungkin Naruto memang lebih kuat dari Sasuke? Kok mungkin? Mungkin juga karena berat badan Naruto yang mengalahkan Sasuke.*di-Rasengan lagi*

Saat Naruto masih asyik mengusili Sasuke, tiba-tiba terasa hawa dingin mencekam sekaligus menusuk dari arah Sakura. Mereka pun langsung terdiam dan menoleh ke arah aura kasih -bukan!- aura membunuh itu. Terlihat Sakura mulai mengangkat tangannya ke arah langit-langit dan-

"SHANAROOO!"

"Stop! Sakura, stop! Stop!" Naruto langsung melompat dari badan Sasuke dan memegang badan Sakura untuk menahannya mengirim mereka semua ke akhirat. Sasuke segera bangun dari posisinya dan dengan sigap menahan tangan Sakura. Dengan segala jerih payah mereka, Sakura pun kembali menjadi manusia *hah?*. Syukurlah mereka bisa mempertahankan nyawa mereka yang hampir saja dicabut malaikat kematian sebelum waktu yang dijadwalkan. Dan mereka bertiga pun hidup bahagia selamanya.

The end.*di-Rasengan+di-Chidori+di-Shanaro*

Maaf, yang barusan hanya bercanda. Mari kita lanjutkan ceritanya~

"Huh! Ini salah kalian!" gerutu Sakura yang cemberut. Dia masih kesal dengan kejadian barusan. Heh, kok dia yang kesal?

"Loh, kok salah kami?" tanya Naruto heran.

"Habis, kalian asyik mesra-mesraan di depanku yang lagi jomblo! Aku kan jadi ingin!*loh?*" gerutu Sakura lagi.

"Mesra dari Hongkong? Tadi kan-" ucap Naruto terhenti karena dia mulai merasakan munculnya hawa dingin yang sempat hilang tadi. "Ahahahaha, maaf ya, Sakura-chan. Kita enggak bakal kayak gitu lagi deh di depanmu~" lanjut Naruto disertai senyuman khasnya untuk menenangkan sahabatnya yang bisa mengamuk kapan saja kalau tombol Self-Destruction-nya ditekan.

"Baguslah, jadi kita bisa 'melanjutkan'nya di tempatku, Dobe!" kata Sasuke sambil menyeringai ke arah Naruto.

"A-apa maksudmu, Teme?" Wajah Naruto pun menjadi bersemu karena kata-kata Sasuke yang 'nakal'. Idih, Sasuke mesum deh! Walaupun mesum yang penting laku ya?

KRETAK! Ah gawat, kalian menekan kembali 'tombol' Sakura.

Countdown!

3..

"Sa-saku-"

"Tch!"

2..

"SHANA-"

1.. BA-

I don't know that passanger seat~ Has ever look this good to me~

Handphone Sakura berbunyi, pertanda ada sms masuk. Perhatian Sakura pun teralih dari pasangan-yang-siap-dijemput-maut ke handphone-baik-hati-yang-suka-menolong. Bersyukurlah, Naruto, Sasuke, tampaknya Tuhan masih sayang pada kalian. Dia mengirimkan utusannya, Sang Handphone untuk menyelamatkan kalian.

Sakura meraih handphone-nya dan membuka sms tersebut. Saat itu juga Naruto dan Sasuke bernafas lega karena telah selamat dari ancaman pukulan maut Sakura. Ketika Naruto ingin kembali ke aktivitasnya semula, mengerjakan tugas ribet yang bikin otak rusak, dia tidak sadar kalau sebuah benda terlempar dan siap menjadikan dahi mulus Naruto sebagai landasannya.

DUAGH! Sial, ternyata enggak kena! Ups..

Bersyukurlah sekali lagi Naruto, Sasuke telah menyelamatkanmu sekaligus dahi tidak berdosa milikmu. Naruto terkejut ketika melihat tangan Sasuke di depan wajahnya. Kemudian dia melihat benda yang ditangkap Sasuke. Handphone Sakura? Kok bisa terlempar? Atau lebih tepatnya kok bisa Sakura melempar handphone-baik-hati-utusan-Tuhan, memangnya ada apa?

"Tch, Sakura! Ngapain ngelempar hape segala? Ke Naruto lagi!" ucap Sasuke kesal. Gimana enggak kesal kalau dari tadi nyawanya dan kekasihnya tercinta -ceile!- terancam karena hal yang (menurutnya) sepele.

"JANGAN BERCANDA!" teriak Sakura kesal. Kedua tangannya mengepal, menandakan dia sangat marah.

"Hah?" kata Naruto dan Sasuke berbarengan yang heran dengan perubahan tingkah laku sahabatnya itu. Mereka merasa aneh dengan sikap Sakura, karena sekesal apapun Sakura melihat 'kemesraan' mereka dia tidak pernah semarah ini.

"Apanya, Sakura?" tanya Naruto memastikan.

"Sms itu! Seenaknya saja dia ngehubungin aku lagi!" jawab Sakura emosi sambil menunjuk handphone yang dipegang Sasuke.

"Hn," tanggap Sasuke yang menekan-nekan keypad handphone Sakura untuk membaca sms yang dimaksud. Naruto pun ikut melihat isi sms yang sudah muncul di layar handphone tersebut.

From 0999xxxxxxx

Hai, Sakura.

Sudah lama kita gag kontak.

Bsa kita bertemu?

Kakashi

"Ooooh.." Naruto akhirnya mengerti alasan sikap aneh sahabatnya meskipun dia tahu kalau sahabatnya itu memang aneh sedari dulu.*di-Shanaro*

"Ke-kenapa dia baru ngehubungin setelah 2 bulan putus? Hik.. Hik.." Kekesalan sekaligus kesedihan yang mendekam di hati Sakura membuat dia tidak bisa membendung emosinya. Tak terasa butiran-butiran bening telah jatuh dengan deras di pipi Sakura. Dia menangis. Naruto menghampirinya dan memeluk Sakura.

"Shhh.. Tenang dulu, Sakura.. Kita pikirkan solusinya sama-sama ya?" kata Naruto untuk menenangkan Sakura. Sakura hanya menganggukkan kepalanya menyetujui perkataan Naruto.

Ctek. Ctek. Ctek. Ctek. Ctek. Ctek. Ctek. Ctek. Ctek. Ctek. Ctek. Ctek. Ctek. Ctek. Ctek. Ctek. Ctek. Ctek. Ctek. Ctek.

Suara apa itu? Tentu saja bukan suara detik jam yang ada di ruangan itu. Suara ayam tetangga yang mematuk pintu? Juga bukan. Suara ibu-ibu melahirkan? Jelas tidak mungkin.

"Terkirim," ucap Sasuke memecah keheningan di ruangan itu.

"Eh, apanya yang terkirim, Teme?" tanya Naruto heran. Sakura yang dari tadi masih terisak dalam pelukan Naruto pun mengalihkan perhatiannya ke arah kekasih sahabatnya itu.

"Balasan sms Kakashi," jawabnya datar disertai wajah stoic khasnya.

"..."

"APAAAA?"

.xXI MISS YOU, NII-CHANXx.

Yeeey, chapie pertama seleseiiii~*nari-nari gejhe*

Hmmm, blun taw c tamatnya d chapie k brapa, abisnya cerita aslinya sendiri blun tamad*hah?*

So, gimana cerita nic mnurut authors dan readers skalian?

Beritahu saia lwt ripiu iaa, pweaze?*puppy eyes no jutsu*