Genre : Brothership, Friendship
Rating : Fiction T
Cast : Kyuhyun, Donghae… di bantu sedikit oleh Kangin.
Disclaimer : canon, Typos, Geje, If read don't bash, jangan meng-copi paste meskipun menyertakan nama.
Summary : Ketika rasa jenuh tengah mengasung segalanya.
.
.
.
'Acute Saturation'
Part. 1
.
Dorm yang sepi.. Super Junior sedang mendapatkan free untuk beberapa hari ke depan. Mereka ada yang berlibur keluar kota, ada yang pulang ke rumahnya masing-masing, ada yang masih sibuk dengan jadwal individu, dan ada yang memilih tetap tinggal di dorm saja.
Pagi ini dorm hanya dihuni oleh Kyuhyun dan Donghae. Sebenarnya mereka yang memutuskan tetap tinggal di dorm selama libur adalah empat orang, bersama Leeteuk dan Kangin juga. Tetapi dua orang hyung ini sudah berangkat saat subuh tadi untuk kegiatan individualnya.
Kyuhyun dan Donghae tidak bisa melakukan apapun. Karena sejak pagi tadi rintikan hujan sedang mengguyur kota Seoul.
Pagi menjelang siang, Kyuhyun sedang duduk di ruang tamu. Masih berkutat dengan game yang entah sudah berapa jam ia kencani hingga kini belum juga berniat mengakhirinya. Sedangkan Donghae, pria itu hanya sedang bergulungan dengan selimut di kamarnya. Malas untuk beranjak, tetapi ia sudah mulai merasakan lapar saat pertama kali membuka matanya.
Akhirnya Donghae memilih mencari makanan untuk mengisi perutnya. Ia keluar dari kamar dengan rambut yang berantakan. Oh, betapa malasnya ikan Mokpo ini. Donghae berjalan dengan langkah lambat di lorong lantai dua dorm mereka. Melewati dinding kayu berpelitur yang polos, tak ada satu pun foto bahkan lukisan yang terpampang di sana. Sangat terasa natural, lantas senyum timpang tersungging di bibir Donghae ketika ia melihat Kyuhyun yang sedang duduk dengan rungu yang focus pada gadget kesayangan maknae itu. Donghae menghampirinya lalu duduk di samping Kyuhyun sambil sesekali menguap.
"Kyu, apa ada makanan?"
"Bersihkan wajahmu dulu, setelah itu baru tanyakan makanan.", jawab Kyuhyun tanpa menoleh sedikitpun ke arah Donghae.
"Kau sudah sarapan?", Donghae tidak pedulikan ucapan Kyuhyun, dia tetap bertanya.
"Sudah.", jawaban yang singkat.
"Kau makan apa? Siapa yang memasak? Bukankah hyungdeul sudah pergi saat subuh tadi?", Donghae duduk mendekat pada Kyuhyun. Perlahan tangannya mulai bergerak memainkan rambut-rambut Kyuhyun.
"Susu dan roti.", Kyuhyun tetap focus pada gamenya, dia bahkan tak banyak menghiraukan Donghae.
"ahh.. tidak ada yang lain, Kyu? Kau tidak menyuruh mereka membuatkan sesuatu sebelum pergi untuk kita makan?", Donghae mulai merajuk.
"…", Kyuhyun tidak menjawab ia sangat sibuk melawan musuh-musuhnya.
"Kyu-ah..", panggil Donghae tetap merajuk meskipun Kyuhyun tidak mau menjawabnya.
"…"
Sekarang tangan usil Donghae mulai memainkan telinga Kyuhyun, "Kyu, aku lapar.."
"YAK!", sentak Kyuhyun, ia lalu mem-pause gamenya. "Bisakah kau hentikan kebiasaanmu itu, Donghae!"
"Memangnya aku melakukan apa padamu?"
"Kau menggangguku!"
"Apa…?", wajah polos itu bertanya dengan santai.
"Huh!", dengusan keras terdengar. "Kau tahu, setiap kali kau dekat denganku, tangan, kaki dan seluruh anggota tubuhmu itu mengganggu ketenanganku!"
"Tapi aku lapar.."
"Apa peduliku!", seru Kyuhyun menatap Donghae tajam.
Air muka Donghae menjadi berubah. "Astaga Kyu, mengapa kau berlebihan sekali?"
Kyuhyun menghela nafasnya kasar, "Mengapa kau harus merajuk padaku? Dan sejak kapan kau berpikir aku bisa memasak, hah!"
"…", Donghae kehilangan kata-kata. Ia hanya menatap Kyuhyun dalam bungkam.
Kyuhyun berdiri, "Jika kau lapar, pesan saja makanan. Jangan ganggu aku!", ia lalu menjauhi Donghae.
"Okay Kyu, fine!", Donghae pun turut berdiri. Ia memandang punggung Kyuhyun yang sedang berjalan meninggalkannya, "Aku tidak akan mengganggumu lagi!", ucapnya lalu kembali ke kamar.
Pagi yang panas. Seharusnya suhu udara yang dingin seperti ini bisa mendukung suasana hati. Tetapi ada apa antara dua orang ini?
…
.
Kyuhyun terjebak dalam keheningan pribadi yang cukup panjang. Setelah di kamarnya, ia tidak melakukan apapun, bahkan game pada ponsel masih ter-pause dengan tenang. Kyuhyun merenung, mengajak seluruh inderanya berpikir hingga menemukan kesimpulan bahwa ia sedang mengalami lelucon tolol di pagi hari. Mengesalkan.
'Kriiiiing..'
Kyuhyun membuka pesan masuk pada ponselnya.
from : Old Man Teuki
"Kyuhyunie, kami akan pulang ke dorm sangat larut. Kau dan Donghae pasti bisa mengatur sendiri kebutuhan kalian 'kan? Ingat, Jangan bermain game terus."
"Annyeong… ^_^"
Tidak lupa Leeteuk memberikan emoticon senyum pada pesannya, namun itu tidak merubah suasana hati Kyuhyun. Ia tidak berminat membalas pesan Leeteuk. Hanya saja, "Terserah kalian saja, hyung!", umpatnya pada ponsel itu lalu melempar asal ke atas ranjangnya.
…
Sementara Donghae, namja itu membuang napas keras sembari menghempaskan kembali tubuhnya di atas kasur dalam perasaan tak menentu. Jika tahu begini, lebih baik ia tak keluar kamar dan menikmati hari liburnya sampai selesai di atas tempat tidur. Tak peduli jika perutnya akan bernyanyi ataupun kepalanya kelak akan meledak, sepertinya itu lebih baik dibanding harus mati perlahan karena terlalu berpikir keras dengan apa yang sudah dialaminya pagi ini.
'Kriiiiing..'
Donghae membuka pesan masuk pada ponselnya.
from :Teuki hyung
"Donghae-ya, kami akan kembali ke dorm sangat larut. Kau dan Kyuhyun pasti bisa mengatur sendiri kebutuhan kalian 'kan? Wake up! Jangan tidur terus."
"Annyeong… ^_^"
Isi pesan yang sama dari leader untuk mereka. Dan bedanya Donghae langsung membalas pesan itu.
To : Teuki hyung
"Nde.."
Jawaban yang begitu singkat dan jangan ditanya tingkat kesopanannya. Donghae membalas dalam keadaan terpaksa, lantaran suasana hati yang kurang baik. Di samping itu Donghae sedang tidak ingin mendengar ceramah panjang Leeteuk. Sang leader tidak akan mempermasalahkan seberapa panjang atau pendeknya balasan pesan untuknya. Yang terpenting adalah salah satu diantara mereka harus ada yang membalasnya. Leeteuk pun sudah terbiasa mengalami tindak ketidaksopanan oleh para member. Jadi sang leader tidak akan membuat itu menjadi masalah besar.
…
.
Sore itu akhirnya hujan mulai reda, Donghae tampak sudah rapi yang sepertinya akan bersiap untuk pergi. Ketika ia keluar, semua terlihat sunyi, rupanya Kyuhyun belum juga keluar dari kamarnya sejak pagi tadi. Mencoba memperbaiki suasana, Donghae memutuskan menghampiri Kyuhyun ke kamarnya.
'tok..tok..tok..'
"Kyu, boleh aku masuk?"
"…", tak ada jawaban.
"Kyu, aku akan masuk…", Donghae membuka pintu kamar Kyuhyun meskipun belum mendapatkan jawaban dari sang pemilik kamar.
"Tetap disana!", potong Kyuhyun saat Donghae mulai melangkahkan kakinya masuk.
Donghae menghela napas, lantas menatap tajam Kyuhyun. Setahunya, pria itu tidak pernah bersikap separah ini kepadanya. "Biarkan aku masuk, kita harus bicara."
"Di sini juga bisa."
"Kyu.."
Kyuhyun dengan santainya memutar tumit dan berjalan meninggalkannya di ambang pintu. Dengan segera, Donghae mengekorinya menuju ruang tamu dengan perasaan, ah, okay.. sudah bisa dikatakan mulai kesal. Demi Tuhan, ia tak tahu harus menyimpan luapan emosinya di mana jika Kyuhyun berulah lagi.
"Apa yang ingin kau bicarakan?", Kyuhyun duduk di atas sofa dengan sebuah buku di tangan kirinya. Ada sebotol air mineral di atas meja itu, ia meneguk isinya banyak-banyak tanpa mengalihkan pandangan dari wajah Donghae.
Donghae menghela nafas, "Sebenarnya ada apa denganmu? Mengapa kau tampak begitu kesal denganku? Apa aku begitu mengganggumu?"
Donghae tidak menangkap perubahan berarti pada ekspresi wajah Kyuhyun, pria itu hanya terlihat sedikit panik di awal dan beberapa detik kemudian kembali menunjukkan wajah angkuhnya.
"Itu benar, aku sedang malas berurusan denganmu. Awalnya aku begitu senang mendapatkan free time ini. Tapi ternyata aku sedang sial, aku merasa kesabaranku sudah tak tersisa lagi. Tidak di panggung, tidak di belakang kamera, aku selalu saja bertemu denganmu. Aku muak dengan tingkah kekanakanmu yang selalu menggangguku. Kesialanku tidak sampai di sana, bahkan hari ini aku benci berada di dorm karena harus bersamamu, dengan ulahmu yang setiap saat hanya bisa membuatku kesal."
Donghae tersenyum getir karena tak mendapat sanggahan yang sangat diharapkannya. Ia begitu kecewa dengan penuturan Kyuhyun. Donghae tak pernah mengira jika kelakuan konyolnya akan berdampak sebesar ini. Ia kembali menghela nafas begitu panjang,
"Baiklah.. aku tidak akan mengulanginya lagi. Atau kau bisa menganggapku tidak ada di dalam bagian member ini. Kau tidak perlu khawatir, aku berani menjamin ini akan menjadi yang terakhir kalinya dan aku tidak akan membuatmu kesal lagi.", Donghae melangkahkan kakinya. Saat hitungan langkah ketiga ia berhenti dan menatap sendu pada Kyuhyun. "Aku minta maaf dengan sikapku selama ini padamu.", Ia lalu berjalan keluar meninggalkan Kyuhyun sendiri dengan perasaan hati yang sulit dideskripsikan.
Deru nafas yang begitu kasar, Kyuhyun meremas botol air mineral tersebut dengan sempurna."HAAHHHHH…!",Ia melemparkannya ke sembarang arah. Entah mengapa Kyuhyun tak kuasa meredam rasa emosinya ini.
.
.
.
.
Tbc
.
.
.
Suka?
Ini hanya cerita pendek yang akan dibuat menjadi beberapa part.
Terimakasih untuk semua reader yang membaca dan turut mereview.
Author : Belle
