Liontin
.
.
Gendre: Romance, drama , tentuin sendiri aja.
.
.
Rate: T (maybe)
.
Disclaimer: kyumin milik joyer, sungmin milik saya, tetap lee chunhwa adalah mertua saya XD , tapi epep abal dan absurd ini milik saya dan ide imajinasi sepenuhnya hanya saya seorang yang punya.
.
.
Summary: Liontin itu adalah satu-satu jalan untuknya apakah sungmin dapat memecahkan kode liontin itu?, sungmin sangat berharap dapat bertemu keluarganya walaupun selalu dicegah neneknya, tetapi sungmin malah terjebak dengan kyuhyun namja sok berkuasa dan juga arogan.
.
.
Warning: GS,TYPO(s), DON'T LIKE DON'T READ! NO BASH!NO PLAGIAT!
.
.
Happy reading (*_*)/
.
.
Oeee.. oeee..
Suara tangis bayi itu bergema di seluruh ruangan kamar besar beradu dengan suara petir yang sudah dari tadi tidak henti hentinya mengeluargakan suara yang memekikan telingan.
"kembalikan anak ku, ku mohon" suara tangissan memohon pun beradu menjadi satu, yeoja itu memohon dengan berlutut memegang kaki suaminya.
"tidak akan pernah, kita sudah sepakat kalau anak ini yeoja kita akan membuangnya" ucap tegas namja yang sedang menggendong bayi itu dengan erat.
"tapi itu darah daging kita kau tega" yeoja itu kembali menangis sesakit mungkin, ibu nama yang akan tega membuang bayi nya hanya karna dia seorang yeoja, dia sudah mengandung selama 9 bulan itu bukanlah waktu yang sebentar agar anaknya dapat muncul seperti sekarang, dan dengan gelap mata suaminya tega membuang anaknya tidak anak kita yang sudah di tunggu bertahun-tahun.
"tidak bisa kita sudah sepakat, aku bisa direndahkan oleh keluarga kalau sampai anak pertama adalah seorang yeoja bukannya namja" namja itu menarik pergelangan kakinya yang sedang di peluk erat oleh istrinya dengan kasar dan pergi cepat serta membawa bayi itu.
Yeoja itu yang sadar segera beranjak dari keterungkupnya langsung berdiri berlari mengerja suaminya.
Bayi itu masih menangis keras dengan keadaan menggigil kedingan di gendongan yang appa.
Namja itu cepat memasuki mobil nya dan akan melaju meninggalkan masion mewah itu dan membawa bayinya, entah mau bawanya kemana, yang pasti tujuannya saat ini adalah meninggalkan jejak agar keluarganya tidak mengetahui bahwa anak pertamanya seorang yeoja.
Yeoja itu berlari langsung mencegah mobil itu dengan merenggangkan kedua tangannya lebar, namja yang ada di dalam mobil itu pun terkejut dengan kedatangan istrinya secara tiba-tiba, untung dia cepat menekan rem kalau tidak istrinya itu akan tertabrak.
Namja itu keluar dari mobil, suasana masih hujan deras dan bayi itu menangis keras karna kedingan oleh juhan yang menguyur seluruh badannya.
"apa kau sudah gila" bentaknya.
"kumohon" yeja itu memejamkan mataya mengeluarkan airmata yang tercampur dengan hujan yang menguyur mereka.
"kita sudah sepakat sejak awal leeteuk!" ucap namja itu tegas.
"be.. berikan anak itu ke ibuku, dan kujamin keluargamu tidak akan mengetahui keberadaan anak ini".
.
.
.
.
24 tahun kemudian
.
.
Krincing krincing
Suara loceng yang sengaja oleh pemilik toko jika pintu terbuka maka suara lonceng itu akan berbunyi yang menandakan seorang pelanggan datang ke restorannya, dengan sigab pelayan manis itu pun mendatangi pelanggan nya dengan tersenyum cerah.
"silankann tuan" suara riang itu pun terdengar hingga sudut dapur, dengan gigi kelinci imut itu diperlihatkan, siapa yang tidak akan terpesona dengan senyum itu, dengan tubuh mungil berisi dan juga pipi merah itu membuat siapa saja gemas dengannya.
"ne.. lee sungminie" pemuda itu dengan genit mengoda sungmin.
Lee sungmin bekerja di sebuah restoran sederhana yang tidak jauh dari kampus adiknya menuntut ilmu, jadi semua pelanggan disini kebanyakan adalah namja yang sedang beristirahat dari pelajaran kampus yang membosankan, kebanyakan si hanya ingin melihat pelayan itu yang membuat siapa saja terpesona.
"Minnie ah kemarilah~" terdengar suara pelanggan yang suara dibuat segenit mungkin.
"ne ada apa donghae".
"minuman ku abis, Minnie sayang mau mengambilkan untuk donghae kan" ucap namja itu dengan mengedipkan sebelah matanya.
Sungmin yang sudah biasa menerima perlakuan itu hanya tersenyum manis " tentu saya lee donghae sayang akan Minnie ambilkan" sungmin mengambil gelas donghae yang sudah kosong. Donghae tersenyum girang dibilang sayang oleh idolanya itu.
.
.
.
Di lain tempat..
.
.
"baiklah akan ku sponsori, kapan kita akan pergi" ucap namja itu dingin.
"besok tuan" changmin menunduk patuh.
"urus semuanya"
"baik tuan" changmin yang hanya seorang tangan kanan menunduk hormat mengundurkan diri keluar dari ruangan presedirnya itu.
Presedir itu mengambil sebotol wine di sampingnya di tungankan di gelas dan meneguk pelan cairan merah kental itu melewati kerongkongannya yang terasa mulai memanas.
.
.
.
"zhoumi" donghae menepuk punggung temannya itu kencang.
"hemm" yang di tepuknya hanya berdehem tidak bergerak dari tempat duduknya dan masih focus membaca buku di hadapanya.
"ham hemm ham hemm".
Zhoumi menutup bukunya dan menatap donghae bingung " ada apa? ".
Donghae menarik bangku yang akan didudukinya mendekatkan dengan zhoumi " minta nomer kakakmu dong" donghae mengedipkan sebelah matanya.
Zhoumi yang melihat itu mengerutkan keningnya jijik "dia tidak punya handphone", zhoumi beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan donghae sendirian.
Donghae beranjak pula dari tempat duduknya dan menyusul zhomi yang meninggalkannya "ayolahh zho-zho manis kau pelit sekali" donghae merankul tangan zhomi manja.
Zhoumi menyentakkan tangan donghae kasar " iss apa-apaan ikan, lepas!bisa dikira gay nanti" zhoumi mendorong tangan donghae tetapi donghae mengratkan lebih kencang.
"makanya, cepat berikan nomor telephone nya sekarang, kau itu posesif sekali".
"heuh~ serius deh dia tidak punya handphone, Tanya teman yang lain kalau tidak percaya" zhuomi sudah lelah mendengarkan pertanyaan itu, kakaknya terlalu banyak fans di kampusnya dia harus menjaganya baik-baik walaupun dia hanya adik tiri tetapi kakaknya itu sudah seperti sodara kandung untungnya bahkan melebihi saudaranya sendiri.
"dia kan sudahh besar" donghae melipat tangannya kesal.
"dia bilang tidak terlalu perlu, jadi tidak beli" ucap zhoumi santai.
Zhoumi dan donghae pun berjalan menelusuri longrong kampus yang akan menuju kelas mereka yang sebentar lagi akan dimulai.
.
.
.
"terimasih banyak presedir cho, kau sangat dermawan" pria tua itu yang menjabat sebagai penanggung jawab kampus menjabat tangannya erat .
Cho kyuhyun sang presedir yang sedang berakting dermawan hanya tersenyum menawan, changmin yang menjadi tangan kanan cho kyuhyun membisikan bahwa waktunya sudah habis, sudah terlalu lama untuk berbasi,. Changmin tau sebenarnya pesedirnya itu sudah malas dengan semua basa basi ini.
"saya sangat mendukung olimpiade ini, saya sangat menyukai matematika" ucap kyuhyn dengan senyum menawan.
"baiklah akan kami berikan yang terbaik".
"saya sangat mengharapkan itu".
Kyuhyun dan juga changmin membangunkan badannya berdiri untuk berpamitan pergi dan di sambut dengan keamasan yang pria tua itu.
Kyuhyun berjalan dilorong kampus dengan melonggarkan dasinya yang terasa sesak, lelah sekali harus berpura – pura ramah , kalau tidak karna pencitraan kyuhyun mana mau melakukannya, dia sudah terlanjur mendapat predikat dermawan oleh rekan pembisnisnya dan itu membuat keuntungan juga untuk dirinya dan juga perusahaannya.
"jadwalku" ucap kyuhyun datar.
"anda akan membuat pertemuan dengan duta besar, membicarakan tentang hutan yang akan kau gusur".
"merepotkan, aku lapar apa tidak ada tempat makan terdekat".
"ada, tetapi hanya restouran kecil tuan".
"tidak apa, aku malas makan makanan ikan mentah nanti", dengan masih memasang muka datar kyuhyun berjalan menuju tempat makan yang diikutin oleh changmin yang di belakangnya dengan sambil memberi tau tempat restoran itu.
.
.
.
.
Krincing krincing
"selamat datanggggg" suara sungmin yang ceria mengema di setiap sudut, kyuhyun yang mendengar itu langsung melirik arah sang pemulik suara itu.
"manis".
"silahkan tuan-tuan berjas akan kuberikan tempat istimewa untuk kalian" sungmin menuntun kyuhyun dan changmin menuju meja bersebelahan dengan balkon dengan udara segar yang menyambutnya.
"tidak buruk".
"baiklah tua akan memesan apa?" sungmin sudah siap dengan catatan kecil dan juga pulpen titangnnya.
Changmin melirik kyuhyun bingung " tuan mau pesan apa?" ucap changmin sopan.
"sama saja" kyuhyun berucap datar lalu menumpangkan dakunya dengan tangannya.
"ehmm 2 ramen dan juga jus jeruk dengan coffe dan juga air putih 2, tolong gula nya setengah sendok aja, oh iya dan juga salad" ucap changmin dengan ramah.
Sungmin tersenyum ramah dan menundukan pergi "baiklah, tunggu sebentar tuan".
.
sungmin menghampiri changmin dan juga kyuhyun dengan membawa nampang besar penuh berisi pesanan pelanggan itu, changmin yang melihat itu merasa perlu membatu pelayan itu yang sepertinya sedikit kesusahan, changmin menghampiri sungmin dan menolong mengambil sebagian pesana yang sungmin bawa.
"ah tuan gomawo".
Changmin pun duduk kembali ke bangkunya dan tersenyum "tidak apa dari pada jatuh".
Sungmin tersenyum dengan memamerkan gigi kelincinya dengan manis, sungmin pun pamit pergi untuk kembali bekerja.
.
Kyuhyun yang sedang serius membaca materi apa saja yang akan di bahas nanti pertemuannya itu, dengan melahap sedikit demi sedikit salad yang ada di sampingnya, didepannya changmin yang sedang memperhatikan lee sungmin dengan diam-diam.
"kau menyukainya?" ucap kyuhyun datar dengan masih menatap laptop didepannya di ambilnya jus jeruk yang ada di sampingnya di minumnya dengan perlahan.
Changmin terkejut "tidak tuan" changmin menggaruk lehernya yang tidak terasa gatal.
"kau sudah selesai? Kembali ke jadwal". Dengan masih menatap laptop yang masih didepannya.
"baik tuan" changmin mengambil gelas yang berisi air putihnya tetapi sudah kosong, changmin mencari pelayan itu dan memanggilnya, sungmin menoleh dan menghampirinya.
Deg Deg Deg
"mian, boleh mint air putihnya nona"
"tentu, sebentar tuan" sungmin pergi mengambil teko kaca berisi air putih, di tuangkannya secara perlahan.
"terima kasih" changmin langsung meneguk ait putih itu hingga hampir habis.
.
.
Krincing krincing
Segelombolan mahasiswa itu memasuki restoran , dan mencari tempat duduk yang kosong, salah satu mahasiswa menghampiri sungmin yang sedang dibalkon dan sedang terlihat sedang menuangkan air.
"hai Minnie ada tempat kosong, kami lapar".
Sungmin melihat sekeliling, semua sudah penuh.
"kami sudah selesai, kaki akan membereskan ini sebentar" changmin merapikan berkas yang bergeletakan dan kyuhyun mulai mematikan laptopnya.
Sungmin tersenyum dan membalikan badannya tetapi heels yang sungmin pakai tersangkut di lantai kayu yang terdapat lubang , hak nya masuk dan susah dikeluarkan, sungmin mencoba tetapi masih tidak mau terlepas juga, sungmin berusaha tetapi badannya terhuyung dan teko berisi air itu jatuh membasahi laptop yanh ada didepan kyuhyun, kyuhyun mengeram marah.
"apa yang kau lakukan bodoh" ucap nya kasar, di miringkannya laptop it diudara agar airnya tidak terlalu membanjiri airnya. Sungmin yang melihat itu mulai panic tidak karuan, di ambilnya sebret yang ada di paronnya dan membatu untuk mengusap laptop itu agar cepat kering tetapi di tampik oleh kyuhyun.
Kyuhyun mencoba menyalakan kembali laptopnya tetapi percuma hanya layarnya yang nyala tetapi kosong tanpa menampilkan apapun, kyuhyun melirik sungmin yang sedang terlihat cemas.
"tanggung jawab, data ku semuanya hiding dasar pelayan bodoh" kyuhyun mengumpat membuat sungmin mulai menangis kecil.
"ma..maaf tua" sungmin menunduk dengan menahan air matanya.
"kau harus bertanggung jawab bodoh". Ucap kyuhyun sinis.
"ne?" sungmin mebulatkan mata kaget " iya tuan saya akan bertanggung jawab" dengan gugup sungmin memegang liontin yang tergantung manis di lehernya, diremasnya dengan cemas.
Kyuhyun melirik jam rolexnya "sudah terlambat" , " nanti akan kita bahas lagi".
Kyuhyun pergi meninggalkan kan restoran tersebut dan dengan changmin di belakangnya yang mengikutinya, dia akan terlambat menghadiri pertemuan itu kalau tidak cepat, karna insiden itu.
Deg Deg Deg
"jantung bodoh" umpat kyuhyun dlam hati.
.
.
.
TBC?
.
.
Aneh gak si inii epep XD
.
.
Kritik dan saran sangat dibutuhkan
.
.
Yang nyempetin baca epep aneh ini terimakasih^^
.
.
Jangan lupa hilangkan jejak dan ripiuwww XD
.
.
See you?
