"Tetsuya?" Adalah kata pertama yang diucapkan Akashi, sebelum aku mengenal mereka. Mereka yang tak dapat dilihat oleh orang biasa.
Dan ini juga adalah awal dari kisah kami, yang saling mencintai, meski berbeda dimensi.
DIMENSI
"Based from Gerbang dialog DANUR" remake, yaoi version. beda pokonya! tapi basisnya kayak cerita DANUR nya mbak Risa.. Aku pake tema sama jalan ceritanya ya mbak, tapi ending nya aku ganti... huhuhuhhuhu maaf kan aku yang tidak kreatif T^T tolong jangan buat hantu hantu itu menghantui saya karena ini. マジで、すみませんでした.
DIMENSI
"Tetsuya, Berhenti main game dan pergi ke sekolah." Akashi menatapnya serius dari pojok ruangan sana.
"Tapi aku malasss.. Akashi kun saja yang sekolah!" sedikit berteriak, Kuroko benar benar malas hari ini. Pasalnya, Kuroko tidak punya teman satu-pun di sekolahnya. Ia manusia, tapi tak pernah dianggap, tak ada yang menyadari keberadaannya. Lalu apa bedanya dengan Akashi yang memang sudah tak menghirup udara lagi?
"Kuroko, bersyukurlah kau masih bisa bersekolah dan bertemu dengan banyak orang yang melihat mu, Tidak seperti kami.."
"Midorima kun tidak tahu kan?! Aku seperti kalian saat berada di sekolah! tak ada yang mau berteman dengan ku, bahkan tak ada yang mengajakku bicara! aku sama saja sepeti hantu! seperti kalian saat berada di sekitar mereka!"
"Jangan sebut kami hantu Tetsu! kami memang tidak dapat tumbuh lagi, tak dapat berbincang selain dengan mu, tak dapat menghirup udara seperti mu, tapi kami ada."
Kuroko tertunduk. Ia tau ia terlalu berlebihan tadi. "Maaf," Katanya pendek.
"Kurokocchi~ tidak apa-apa.. Kami juga minta maaf karena membentakmu tadi, Ya kan AOMINECCHI?!" Kata kise dengan pelototan nya pada Aomine yang masih sibuk sendiri dengan majalah di tangannya. "Ayo, aku antar ke sekolah ssu! nanti biar aku yang temenin Kurokocchi di sekolah!"
Kuroko diam, bingung. "Tapi bukankah Kise kun tidak suka melihat perempuan berdandan yang berlebihan? disana banyak guru yang berdandan berlebihan loh!"
"Hehehe, Tidak apa-apa ssu. Kalau guru itu datang nanti aku sembunyi. Biar gak lihat wajahnya!"
Kise adalah yang paling baik hati menurutku. Dia yang paling kekanak-kanakan sekaligus paling dewasa setelah Midorima kun. Rambutnya paling pirang. Kise kun bilang rambutnya pirang karna dia ibunya orang inggris, tapi memang dia sejak lahir dan sampai menjadi mahluk penasaran dia tetap berada di jepang.
Midorima adalah yang paling dewasa diantara yang lainnya, umurnya saja paling tua. haha. Tapi hal yang tidak terlalu aku suka darinya adalah dia yang terlalu banyak peraturannya. yang kusuka darinya adalah dia adalah kecerdasannya! Midorima kun selalu membantu mengerjakan PR ku ahaha.
Aomine adalah yang paling hitam. Aku tidak bercanda soal hitam, tapi dia memang hitam. Karena kebanyaan hantu yang memiliki kulit putih atau setidaknya warna kulit yang pucat, tapi tidak dengan Aomine dia sangat gelap. Malah lebih mirip aku yang jadi hantu dari pada dia. Apa mungkin dia hantu yang suka berjemur?
Murasakibara, Adalah sosok paling menyeramkan diantara kelima hantu yang selalu bersama ku, dia yang paling tinggi, dan sangat tinggi, dan selalu makan. Aku tidak tau apa yang dia makan, apa hantu makan jajanan manusia? atau hantu punya warung makanan hantu? aku tidak tau. Tapi yang ku tau dia selalu membawa makanan di tangannya.
Hantu selanjutnya yang selalu bersamaku adalah Akashi. Dia hantu yang paling baik dan paling umm, tampan menurutku. Karena dia, aku mengenal semua hantu ini. Semua hantu yang kini menjadi teman kesepianku.
Kami menjadi teman sejak itu. Sejak Akashi menyapaku yang sendirian menagis dikamar, dan mengajaku bermain dengannya dan yang lain. Umur kami memang berbeda. Aku yang masih baru menginjak umur 7 tahun, dan mereka yang sudah berumur 18 tahun.
Tapi semakin lama pertemanan kami sepertinya bukanlah hal yang baik untuk ku, dan mereka.
Sepertinya sesuatu telah tumbuh diantara persahabatan kami.
Diantara aku dan dia.
Bukan hanya persahabatan.
Tapi juga ikatan yang seharusnya tidak boleh terjalin.
TBC...
