Reason
Yaoi
Yunho x Jaejoong
Don't Like Don't Read
Enjoy it!
.
Malam itu Jaejoong tengah duduk dan menikmati santap malam berupa daging panggang di sebuah kedai dipinggir jalan. Salah seorang rekan kerjanya di kantor sedang merayakan pesta bujang. Awalnya Jaejoong ingin menolak, karena ia memang sudah mempunyai janji dengan kekasihnya, Sandara Park. Namun karena ajakan Yunho, akhirnya ia ikut. Entah apa yang terjadi, akhir-akhir ini perkataan yang keluar dari mulut Yunho selalu terdengar baik, dan Jaejoong dengan mudahnya akan berkata 'ya' atau setidaknya mengangguk untuk menyetujuinya. Aneh bukan?
"apa kau tidak menikmati pesta nya?" tanya Yunho setelah melihat Jaejoong yang gelisah sambil menatap ponselnya.
"A-anio. Aku hanya sedang banyak pikiran." Jaejoong lalu menyumpit(?) daging yang baru saja di angkat ke piring oleh Sekretaris Hong yang tentu saja sangat panas ke dalam mulutnya.
"HAAA HAAHOO~" Jaejoong lalu mengibaskan tangan ke mulut penuhnya yang mengundang gelak tawa orang-orang sekitarnya. Memalukan!
Awalnya mereka –Jaejoong dan Sandara- punya rencana untuk bertemu disebuah restoran cepat saji dekat studio Sandara. Namun karena ada rencana mendadak dari teman kantor Jaejoong untuk makan daging panggang, akhirnya mereka merubah rencana untuk bertemu di kedai kaki lima ini saja.
Saat ini Jaejoong sudah memisahkan diri dari rombongan kantornya, setelah ditahan beberapa menit karena digoda teman-temannya. Bayangkan, teman-temannya tak menyangka ia akan memiliki kekasih wanita karena wajah cantiknya. Ya ampun , Jaejoong benci dikatai cantik. Ia adalah pria. Pria sejati! 'Adiknya' sering bangun saat mengintip tontonan seru di balik meja kerja Lee Hyukjae. Itu artinya dia pria, kan? Iya kan?!
"Lama tak bertemu ya, Oppa.." Dara –pangggilan sehari-harinya- membuka suara untuk memecah suasana kaku diantara keduanya.
Mereka memang sepasang kekasih, namun akhir-akhir ini jarang menghabiskan waktu bersama. Wajarlah, Jaejoong seorang workaholic, dan Dara juga adalah seorang model yang tengah naik daun, rencananya ia akan mulai debut layar kaca melalui sebuah drama bulan ini. Jadi mereka jarang sekali bertemu.
"aku sangat merindukanmu. Maafkan aku yang terlalu egois. Kau mau minum?"
Dara menolak mengambil sloki soju dari Jaejoong, iapun mengambil sekaleng cola.
"aku tak akan lama Oppa. Ada sesuatu yang ingin kubicarakan."
"tentu, aku akan mendengarkanmu, Dara-yah." Jawab Jaejoong lembut sambil mengelus puncak kepala Dara sayang. Namun Dara malah menepis tangan Jaejoong.
"Ayahku datang dari Jeju dan menjodohkanku dengan anak temannya. Aku tak bisa menolak, karena ini permintaan ayah dan ibuku." Dara mengatakannya dengan sangat lantang, tegas, dan satu tarikan napas(?)
Dunia Jaejoong runtuh seketika.
"aku juga tak dijinkan untuk punya pacar oleh manajemen ku."
Belum sempat Jaejoong menjawab Dara kembali melanjutkan.
"lagi pula aku malu dengan teman-temanku distudio."
Kepala Jaejoong yang tadinya tertunduk dengan cepat mendongak menatap lurus-lurus mata Dara. Menanti apa lagi kata pahit yang akan keluar dari bibir gadis dihadapannya ini.
"mereka sering membicarakan ku dibelakang. Katanya aku punya kekasih yang lebih cantik dariku. Aigo! Kau tau? Harga diriku jatuh begitu saja."
Jaejoong tidak bisa berkata apa-apa. Semuanya terlalu menyakitkan. Diputuskan oleh pacarnya, parahnya mantan pacar yang masih ia cintai itu memutuskan hubungan karena kecantikannya mengalahkan kecantikan gadis itu. Poor Jaejoongie.
"sudah ya Oppa. Aku harus kembali ke studio. Sebentar lagi pria yang dijodohkan denganku akan menjemput. Maaf dan terimakasih atas segalanya Oppa."
Gadis itupun keluar dari kedai dengan santainya tanpa mengetahui betapa hancurnya perasaan Jaejoong yang lemah dan rentan itu. Huhuhu
.
"Jaejoong-seonbae, gwaenchana?" tanya seorang karyawan magang yang baru beberapa hari bekerja di SM Corp, -Oh Sehun.
"I'm okay." Jawab Jaejoong sekenanya sambil meneguk segelas penuh soju yang baru saja di tuang ke gelasnya oleh Yunho.
"kau serius?" tanya Yunho lagi, tak yakin. Karena ia melihat dengan jelas manik cantik Jaejoong yang berkaca-kaca setelah ditinggal oleh gadisnya tadi. Tidak berniat menjawab pertanyaan Yunho, Jaejoong malah mengangkat gelasnya tinggi-tinggi dan berteriak
"AYO KITA BERPESTAA~!"
TOSS
.
Jaejoong semakin menggila dengan menghabiskan 6 botol cairan panas itu sendirian, mengundang tatapan heran dari rekan-rekan sekantornya. Jaejoong jarang –hampir tak pernah- ikut acara kumpul-kumpul lekas kantor seperti ini. Mereka mengira bahwa Jaejoong tidak suka minum-minum dan makhluk antisosial. Ternyata..
"Yunho-ssi.. hik.. pantas saja hik.. Yeoja Gila itu marah-marah saat kau mencampakkannya hik.. ini sakit sekali hik.. Yunho-ssi~ hik.." Jaejoong mulai meracau dan menangis sambil tangan kanannya di bahu Yunho, dan tangan kirinya merangkul Oh Sehun yang duduk tepat disampingnya.
"Sehunnie hik.. kau pernah punya hik.. pacar?" pandangan Jaejoong beralih pada Sehun, yang terlihat syok dan hampir tersedak ludahnya sendiri karena pertanyaan senior kantornya itu.
"Aish.. Adakah yang tau rumah anak ini? Aigo~ seharusnya dia tak kubiarkan minum sebanyak ini." Ucap Ketua Ahn yang kebetulan ikut keacara kumpul-kumpul ini.
"aku tahu apartment-nya. Aku akan mengantarnya pulang."
"Seonbae! Aku ikut menumpang ya? Rumah ku dan apartment Jaejoong-seonbae kan searah. Lagi pula aku sudah mengantuk." Kata Sehun yang malah mengundang tawa yang lain.
"baiklah bantu aku membopongnya ke mobil" Yunho pun pamit pada semuanya. Dengan bantuan Sehun membopong Jaejoong. Bukan sesuatu yang mudah, karena Jaejoong terus berontak dan berteriak "Yunho-ssi~ Yunho-ssi~" sementara Sehun mengangkat lengan Jaejoong malas dan mata tertutup. Sepertinya bocah itu benar-benar mengantuk.
Yunho telah membuang Sehun di kediamannya yang tenyata berjarak 2 km dari rumah Jaejoong. Tidak bisa dibilang searah juga, karena Yunho perlu melewati beberapa U-turn untuk mengantar Jaejoong.
Sepanjang jalan, Jaejoong terus saja memanggil-manggil Dara.
"Dara-yaah~ Waeyo? Hik.. Kenapa Dara-yah? Hik.." tangisannya benar-benar memilukan dan menyayat hati.
Yunho pernah mengantar Jaejoong pulang sebelumnya, namun hanya sampai di depan parkiran saja, dan ia tidak tau dimana persisnya kamar Jaejoong. Begitu sampai di tempat parkir, ia bertemu dengan seorang security dan bertanya dimana letak kamar Jaejoong.
.
Yunho memutuskan untuk menggendong Jaejoong di punggungnya karena Jaejoong yang sekarang sudah benar-benar tak bisa diajak jalan. Kalau tega sih Yunho ingin menyeretnya saja. Tapi Yunho masih punya hati ya untuk tidak menyeret makhluk bak bidadari jatuh dari surga ini ke ruang apartemennya yang ternyata berada di lantai 5.
.
Begitu masuk ke ruang tamu apartment Jaejoong, Yunho memutuskan untuk mencari saklar lampu. Sebelumnya Yunho meletakkan jasad Jaejoong yang tengah pingsan di sofa terdekat.
Selama beberapa detik Yunho mencari-cari letak saklar dirumah ini.
PYARR
Lampu diruangan itu pun seketika menyala. Yunho bergegas ingin memindahkan Jaejoong menuju satu-satunya pintu yang terlihat seperti pintu kamar di rumah ini. Begitu membalikkan badan Yunho syok melihat keadaan Jaejoong yang, EKHEM sudah topless dan hanya mengenakan bokser merah polkadotnya. Beberapa meter dihadapannya kemeja kerja Jaejoong sudah teronggok nista, celana bahan kain Jaejoong juga berserakan di sebelah tubuh Jaejoong.
Yunho pernah ingat, ada sepupunya yang memiliki kebiasaan bodoh saat tengah mabuk. Mungkin Jaejoong salah satu penderita kebiasaan bodoh itu.
Saat Yunho ingin membawa Jaejoong ke kamarnya, Jaejoong bangkit dan berjalan sempoyongan.
"Yunho, sekarang kita sudah dirumah. Aku ingin bicara menggunakan banmal denganmu." Kata Jaejoong sudah tidak ber'hik'ria. Namun dari mulutnya masih tercium aroma soju yang sangat keras.
"okay. Tapi sekarang kau harus istirahat, besok kau harus bekerja kan? Begitu juga aku."
Bukannya menurut, Jaejoong malah mendekati Yunho dan mengalungkan tangannya ke leher Yunho dan membiarkan dada telanjangnya menyentuh dada Yunho yang masih dibalut pakaian lengkapnya.
Badan Yunho menegang seketika. Sabar Yunho. Kau orang yang kuat. Yunho meyakinkan diri sendiri untuk tidak menyerang Jaejoong saat itu juga.
Namun Jaejoong malah semakin menguji defense Yunho yang tampaknya hanya setengah hati saat kaki mulus Jaejoong mulai menggeliat seperti menggoda paha Yunho yang masih berbalut celana kain itu. Apakah Yunho akan menyerah dan runtuh, lalu kemudian ia akan menghabiskan malam yang –cukup- panjang bersama Jaejoong?
To be continued
Ceritanya jadi kesana kemari. Maaf gak memuaskan *hiks*
Lagi, judul gak nyambung ama cerita, ngambil kata 'Reason' di judul lagu 5 seconds of summer (The Only Reason) yang aku dengerin selama proses pembuatan fic ini.
Makasi buat yang kemarin sudah review di WORK. Ini sekuel nya yaa! Saya bikin jadi twoshoot. Semoga berkenan. *bow*
AKTF!
Yunjae is REAL!
