TITLE : HEART'S CHOICE

AUTHOR : FBRKM

CAST :

KIM JONGDAE AS KIM JONGDAE

KUNPIMOOK BHUWAKUL AS KIM BAMBAM

KIM JONGIN AS KIM JONGIN

PARK CHANYEOL AS WU CHANYEOL

MARK YIEN TUAN AS MARK TUAN

OH SEHUN AS OH SEHUN

GENRE : YAOI, ROMANCE, FRIENDSHIP

LENGTH : CHAPTERED

NB :

Italic : Bahasa Isyarat


THIS IS PROLOG! HAPPY READING!


"Bambam-ah! Cepat bangun!"

Bukannya bangun, pemuda bernama Bambam itu malah menggeliat di ranjangnya dan memeluk gulingnya

"Kim Bambam!" teriak seorang namja di depan pintu kamar Bambam

"Kim Bambam, palli ireona!" ucap lelaki itu sambil menepuk pantat Bambam dengan keras berkali-kali

"Jongdae hyung andwae! Aaa!" pekik Bambam sambil menggeliat mencoba menghindari pukulan sang hyung

"Cepat bangun lalu mandi! Kita akan terlambat sekolah kalau kau masih malas-malasan seperti ini!" omel sang hyung yang bernama Jongdae

Bambam dengan malas bangun dan menatap sang hyung yang sedang merapikan kamarnya, ia menepuk lengan sang hyung

Apa kita harus berangkat sekolah hyung? Aku takut

"Takut kenapa lagi? Tenanglah... hyung disini"

Bukan itu yang aku takutkan, tapi dirimu hyung

"Hyung bisa menjaga diri hyung sendiri, kau tenang saja ya?" jawab Jongdae

Tidak. Aku tidak mau kejadian waktu itu terulang lagi

"Kalau begitu, kau harus berada di sisi hyung. Langsung pergi ke kelas hyung saat bel istirahat dan bel pulang arraseo?"

Bambam mengangguk dan itu membuat Jongdae tersenyum

"Sekarang mandilah" ucap Jongdae

Perintah itu pun segera dilaksanakan Bambam


Jongdae dan Bambam melangkahkan kaki mereka memasuki Hanyang High School dengan ragu. Dan keadaan inilah yang Bambam benci, dimana dia dan hyungnya diberi tatapan rendah sama seperti di sekolahnya dulu. Sungguh menyebalkan

"Bam, kau yakin kita tidak salah sekolah?" tanya Jongdae

Tentu saja tidak hyung, lagipula seragam kita sama dengan mereka bukan?

"Iya juga ya, tapi hyung takut" ucap Jongdae

"Tidak usah pedulikan mereka" ucap Bambam pada akhirnya

"Kau mengatakan sesuatu?" tanya Jongdae saat melihat bibir sang adik bergerak seakan mengucapkan sesuatu

Bambam menggeleng dan terus menggandeng sang kakak. Ia tersenyum saat melihat palang bertuliskan 'Headmaster's Room'. Bambam mempercepat langkahnya dan segera mengetuk pintu transparan itu

"Masuk!"

Bambam menggandeng Jongdae untuk masuk ke ruangan kepala sekolah dan mendapati seorang pria paruh baya yang tengah melihat berkas-berkas dimejanya. Kedua bersaudara itu langsung membungkuk dan memberi salam pada pria yang tengah sibuk tersebut

"Annyeonghaseyo" sapa JongBam

"Oh, annyeonghaseyo" pria paruh baya tersebut berdiri dan menyambut kedua pemuda manis tersebut

"Kalian Kim Jongdae dan Kim Bambam kan?" tanya pria paruh baya tersebut

Jongdae dan Bambam hanya mengangguk sebagai jawaban

"Namaku Lee Jin Hyuk atau kalian bisa memanggilku Lee Gyojangnim, aku kepala sekolah disini sekaligus sebagai bagian kedisiplinan siswa. Jadi aku selalu memantau tingkah para siswa dan siswi lewat monitor yang sudah terpasang dengan kamera tersembunyi yang tak akan terlihat tempatnya. Sebenarnya itu rahasia, tapi aku dengan baik hati memberitahu kalian. Aku harap kalian bisa menjaga sikap karena aku selalu mengawasi kalian dan jangan beritahu siapapun tentang kamera itu, arraseo?" jelas Lee Gyojangnim

"Ne gyojangnim, kami pasti akan menjaga sikap kami juga menjaga rahasia tersebut sesuai perintah dari gyojangnim" jawab Bambam

"Bagus, selamat datang di Hanyang High School. Sekolah dimana kalian bisa mengembangkan bakat dan minat kalian dengan baik. Dan jangan lupa tinggalkan sebuah prestasi untuk sekolah ini sebelum kalian lulus. Kelas Jongdae ada di XII-3 dan kelas Bambam ada di X-1. Semoga kalian betah disini" ucap Lee Gyojangnim

Jongdae dan Bambam hanya mengangguk mengerti dan tersenyum sebelum bangkit dari duduk mereka dan membungkuk memberi hormat

"Terima kasih atas penyambutannya Gyojangnim, kami akan berusaha menjadi yang terbaik disini" ucap Bambam

"Anak pintar, pembimbing kalian ada di luar. Aku sudah menyuruhnya menunggu diluar" ucap Lee Gyojangnim

Setelah memberi salam perpisahan sekali lagi, Jongdae dan Bambam segera keluar dari ruangan kepala sekolah dan mendapati Jongin –saudara mereka– tengah bersandar di dinding dengan bibir yang mengerucut

"Hyung, kau mengagetkan" ucap Bambam

Kalian terlalu lama, aku bosan menunggu disini dari tadi

Jongin menggunakan bahasa isyaratnya dengan bibir yang mengerucut dan mendengus kesal setelahnya

"Maafkan kami Jongin sayang... hanya saja Lee Gyojangnim terlihat seperti orang yang menyenangkan" ucap Jongdae

Jongin melotot mendengar ucapan Jongdae

Jangan bilang hyung menyukai Lee Gyojangnim!

"Kau ini bicara sembarangan, hyung tidak mungkin menyukai Lee Gyojangnim. Hyung masih normal" jawab Jongdae

Jongin menghela nafas lega dan tersenyum manis pada sang hyung. Sedetik kemudian, ia mengambil sesuatu dari saku celananya dan memberikan sesuatu itu pada sang hyung. Begitu pula Bambam

"Apa ini?" tanya Jongdae

Sesuatu yang hyung butuhkan –Bambam

Aku dan Bambam patungan untuk membelinya, jadi kami harap hyung menyukainya –Jongin

Jongdae melihat benda tersebut dan langsung menyadari bahwa itu alat bantu dengar yang ia inginkan selama ini

"Kalian membuatku terharu, bagaimana aku bisa membalas kalian?" ucap Jongdae lalu merangkul kedua adiknya

Cukup menjadi hyung yang baik untuk kami –Bambam

Dan dariku, pulanglah kerumah bersama Bambam. Eomma merindukan kalian –Jongin

"Hyung dan Bambam merasa tak enak jika harus tinggal dirumahmu" ucap Jongdae

Jangan berkata rumahku! Hyung dan Bambam adalah saudaraku! Jadi wajar jika kalian tinggal bersamaku dan eomma

"Arraseo arraseo. Hyung akan coba nanti" ucap Jongdae

Jongin mendengus kesal dan memasangkan alat bantu dengar Jongdae di telinga kanan sang hyung

"Tidak boleh mencoba, eomma akan mengirimkan orang-orang yang mengangkut barang-barang kalian dan akan membawanya ke rumah. Dan tidak ada bantahan untuk kali ini Kim Bambam" ucap Jongin dan langsung menunjuk Bambam saat Bambam hendak saja bicara

Bambam mengerucutkan bibirnya kesal,"Tapi hyung, kami hanya tak ingin hyung malu. Kami kan–"

"Justru aku akan lebih malu jika aku tidak memperlakukan kalian layaknya saudaraku" potong Jongin

Jongdae memasang alat bantu dengar pada telinga kirinya dan merangkul kedua adik laki-lakinya

"Baiklah, berhenti bertengkar. Sekarang Jongin, antarkan kami ke kelas kami. Kelas hyung ada di XII-3 dan Bambam di X-1" ucap Jongdae

"Eh? Kenapa hyung bisa tahu?" tanya Bambam

"Membaca gerakan bibir Lee Gyojangnim" jawab Jongdae santai

Jongin dan Bambam terkekeh sebelum mereka bertiga berjalan menuju kelas mereka


PROLOG END!


HALOOO JUMPA LAGI DENGAN SAYA YO /PLAK

AKU SEBELUMNYA BIKIN CERITA BEDA DENGAN JUDUL SAMA TAPI PAKE MULTIPAIR, NAH MENURUTKU ITU KEBANYAKAN DAN AKU PERSINGKAT JADI CUMA CHANCHEN, HUNKAI, SAMA MARKBAM. MAAF SEBELUMNYA KALO AKU PAKE CAPS, BUKANNYA MARAH CUMA MALES MENCET GARA-GARA KEBURU :D

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER^^

XOXO

FEBRI KIM