When Sugar Miss His Daddy
HopeGa fict
Warning!
Mature content, yaoi, and sex activity
If you don't like the pairing, just close this page immidiately
Youu've been warned baby...
.
.
.
When Sugar Miss His Daddy
.
.
.
"Hey Baby Yoon... How's your day?"
Suara khas seorang pria di line telfon membuat pemuda manis dengan surai hijau kotor ini mempoutkan bibir mungilnya. Menggoyangkan kedua kaki rampingnya yang menggantung dengan bebasnya karena sang empunya tengah duduk diatas counter yang berada di sebuah dapur.
"Don't you dare to ask 'bout my day... Come on Daddy! It's have been one weeks and you still in Paris for your fuckin meeting!"
Terdengar kekehan samar di line telfon itu. Membuat si manis bersurai hijau semakin mengerucutkan bibir pink menggodanya.
"Yoongi-ya... Kau tahu pasti pekerjaanku.. Aku tidak bisa melepaskan mereka... Satupun.."
Yoongi -si manis bersurai hijau itu- mendengus kesal. Menggerutu kecil dan menyumpah seseorang di line seberang yang benar-benar menghancurkan mood baiknya selama seminggu terakhir.
"Kau harus berjanji padaku untuk membawakan sekotak cokelat paling mahal! Wine paling berkelas! Dan sebuah teddy bear besar yang seukuran tubuhmu! Atau aku bersumpah akan marah padamu Dad!"
Kembali terdengar kekehan pelan nan menggoda di telinga si cantik. Seiring dengan bunyi bell yang ia yakin berasal dari pintu lift dan langkah kaki yang menggema.
Ting.. Tong..
"Open the door Min Yoongi.. Kau tak ingin membuat Daddy pegal karena harus menunggumu kan?"
Kedua manik sipit Yoongi melebar. Tak percaya dengan apa yang baru saja diucapkan oleh Daddynya.
Dengan cepat pemuda cantik itu melompat. Menapaki marmer mahal apartemennya dan berlari kecil kearah pintu utama hunian mewah itu.
Cklek!
"I'm home baby Yoon..."
Grepp
"Hoseok Daddy!"
Bagai bayi kelinci. Si manis Yoongi melompat cepat dan memeluk sosok di hadapannya. Mengecup pelan leher jenjang pria tampan yang tertawa pelan itu.
"Daddy~ Apakah kau tidak merindukan aku? Kenapa baru pulang hari ini?"
Sang Daddy tersenyum. Balas memeluk tubuh mungil Yoongi yang hanya berbalut kaus kebesaran dan underwear. Mengigit gemas pipi kemerahan sang baby.
"Tentu Dad merindukanmu.. Kalau tidak, Dad takkan berada disini dan memelukmu.."
Yoongi tersenyum. Menjauhkan wajahnya dari leher sang Daddy dan menatap sepasang manik kelam nan mempesona di hadapannya.
"Kalau Dad benar-benar merindukan aku.. Poppo~"
Hoseok terkekeh. Meengangguk dan mendekatkan bibirnya pada kelopak indah Yoongi. Menyapa bibir sewarna pucuk mawar itu lembut.
"Welcome Home Daddy... Yoongi miss you so much..." ujar si cantik dengan gummy smilenya.
"Tentu sayangku.. Daddy pun merindukanmu..."
.
.
.
Kalau kata orang tua jaman dulu, kenyataan tidak selalu seperti apa yang kita harapkan. Itu pula yang terjadi pada si kitten menggemaskan Yoongi.
Hoseok daddynya yang sexy dan tampan memang sudah pulang. Sudah memberikannya pelukan hangat dan ciuman yang ia rindukan.
Tapi nyatanya hal itu belum bisa membuat si cantik bersurai hijau itu puas. Terbukti dengan sikapnya yang tak bisa diam. Mondar-mandir di kamar pribadinya.
Sedangkan Daddynya? Berkutat dengan laptop dan berkas perusahaannya di ruang kerjanya.
"Apa aku tak lagi menarik sampai dia mengacuhkan aku?!" pekiknya sebal.
Yoongi tidak suka diacuhkan. Ia paling pantang jika diabaikan. Apalagi jika itu Daddynya.
Maka dari itu kini si surai hijau sibuk memikirkan ide untuk menggoda sang Daddy.
Asal tahu saja, Yoongi sudah muak bermain dengan mainan yang diberikan sang Daddy. Pun mainan itu tak dapat memuaskannya seperti apa yang Daddy lakukan padanya.
Melangkahkan kakinya pada lemari berwarna pastel yang terletak di pojok ruangan. Membukanya cepat dan menyeringai kala mendapati banyak pakaian yang tergantung disana.
Mengambil salah satunya dan membawanya ke depan cermin. Tersenyum cantik, kemudian berujar dengan nada menggoda nan berbahaya.
"Daddy... Let's see.. How long you can hold out from my tempation..."
.
.
.
Hoseok mendesah pelan. Memijat pangkal hidungnya yang terasa sedikit nyeri. Menyandarkan tubuh indahnya pada sandaran sofa empuk yang didudukinya.
Mengernyit kala tak mendapati sang baby yang biasanya akan berada disekitarnya.
Bangkit perlahan, pria tampan bersurai kelam itu mulai melangkahkan kedua tungkai jenjangnya. Mengarahkannya pada dapur karena merasa sedikit haus.
Namun kala sampai diambang pintu pembatas pantry, langkahnya terhenti. Memicing kala mendapati sosok pemuda cantik bersurai hijau yang tengah asyik berkutat dengan bahan-bahan masakannya.
Namun bukan itu fokus Hoseok kini. Yang membuat kedua netranya memicing tajam adalah penampilan si cantik.
Tubuh mungil itu berbalut pakaian maid hitam putih super pendek dengan rok yang mengembang. Ditambah bandana yang menghiasi surai indahnya dan stoking jaring-jaring yang membalut kedua kaki rampingnya.
Dan yang terpenting adalah, tanpa underware. Menampilkan bongkahan kenyal bokong putih nan mulusnya.
Melangkah santai, pria ini menampilkan seringainya. Mendekati sosok menggemaskan itu kemudian.
Slap!
"Kyaaaa!"
Yoongi memekik kaget kala jemari panjang sang Daddy menyusup cepat kedalam tutu skirt supermininya. Meremat paha dalamnya yang seketika membuat tubuhnya melemas dan bertumpu pada counter.
"Anak nakal... Mau menggoda Daddy heum?"
Suara geraman berbahaya itu menyapa indera pendengaran Yoongi. Membuat si cantik berdebar cepat. Tersenyum samar karena rencananya untuk menggoda pria penuh kuasa itu berhasil.
"Yoongi.. Umh... Tidak menggoda Dad-dyhh~ Hanya.. Mencoba pakaian yang Dad belikan.."
Remasan Hoseok semakin menjadi. Merayap naik dan menyapa pipi bawah Yoongi yang hanya berbalut stocking jaring.
"Nyaaaaah~"
Hoseok tersenyum. Menggigit bahu Yoongi gemas disertai kecupan dan hisapan pada leher mulus pemuda cantik itu. Membuat sendi si surai hijau seakan mati rasa.
"Jika kau pikir Dad akan masuk kedalam perangkapmu dan akan memberikan apa yang kau mau.. Kau salah besar Yoongi-ya.."
Membalikkan tubuh mungil itu cepat. Menahan lidah si cantik dengan ibu jarinya kuat, kemudian mengigit dagu indah itu gemas.
"Bersiaplah untuk hukumanmu Sugar... Karena menggoda Dad, adalah hal yang tak dapat dimaafkan..."
.
.
.
Ctar! Ctar! Ctar!
"Uahhhh! Sakit Dad! Hentikaaaan!"
Ctar! Ctar! Ctar!
"Argghhhhh! Daddy! Stoooop! Stop it!"
Hoseok seakan tuli. Menyapukan gesper mahalnya pada pipi bokong Yoongi yang telungkup di pangkuannya. Membuat bongkahan daging kenyal itu memerah dan lecet.
Ctar! Ctar! Ctar!
"Daddy pleaseeee! Spare me! Pleaseee! Terlalu- Aghhhhh!"
Splurt!
Yoongi menikmati cumnya. Hanya karena sabetan gesper Daddy pada bokongnya dan gesekan penisnya dengan celana panjang sang Daddy.
"Pelacur! Kau bahkan sampai karena gesper murahan itu! Setelah ini apa? Mentimun pada lubang laparmu Min Yoongi?!"
Spank! Spank! Spank!
"Uaghhhh! Noo! Daddy! Yoongi tak bisaa! Terlalu nikmaat!"
Si manis bersurai hijau itu memekik kala telapak lebar Hoseok menampar sadis bokongnya. Membuatnya semakin nyeri dan menggetarkan penis mungilnya.
Yoongi menjerit. Frustasi karena Hoseok benar-benar tak menyapa miliknya atau lubangnya. Menggesekkan ereksinya pada celana sang Daddy. Mencari kenikmatan demi mendapatkan cumnya.
"Beraninya kau menggesekkan penismu pada celanaku! Dasar pelacur jalang!"
"Arggghhhhhh!"
Tampaknya Hoseok benar-benar berniat menghukun babynya. Mengigit kuat bahu mulus Yoongi hingga mengeluarkan liquid merah pekat berbau anyir.
"Katakan... Siapa anak nakal disini.."
Terisak kecil, tubuh Yoongi merosot. Jatuh dan bersimpuh di kaki Hoseok. Menatap pria tampan itu dengan sepasang netra sipit yang basah dan tatapan memohon yang menyedihkan.
"Yoongi yang.. Huks.. Huks.. Nakal Daddy... Yoongi yang.. Huks.. Huks.. Sudah lancang menggoda Daddy..."
Hoseok menolak menatap babynya. Tak mau kalah dengan puppy eyes mematikan yang hampir selalu meluluhkannya.
Apalagi kini Yoongi duduk bersimpuh dengan keadaan yabg benar-benar menggoda.
Tubuh telanjang, rambut yang basah oleh keringat, dan ereksi mungilnya yang ternoda oleh sperma.
"D-daddy~ Huks.. Huks.. F-forgive mee~"
Hoseok masih terdiam. Mengarahkan jemarinya pada rahang mungil Yoongi. Mencengkramnya kuat hingga pemuda manis itu meringis seraya mendongak.
"Tidak... Untuk kali ini, aku takkan memaafkanmu... Kau harus belajar bersikap baik padaku... Dan belajar dari kesalahanmu!"
Dengan cepat Hoseok mengangkat tubuh telanjang Yoongi. Membawanya dan menghempaskannya kasar keatas ranjang. Membuat si surai hijau memekik kesakitan.
Membalikkan tubuh porselen itu cepat hingga menungging dengan indah. Menampilkan hole merah muda yang berkedut cepat.
Click! Click!
Pergelangan tangan Yoongi terbelenggu. Ditahan borgol berantai yang terhubung dengan bedpost. Meminimalisir pergerakannya.
"Daddy please... Jangan hukum Yoongi.."
Jika Hoseok sudah menyertakan sex toys dalam kegiatan intim mereka, sudah pasti pria itu serius dengan ucapannya.
Dan pria tampan itu pasti akan menyiksanya dengan segala kenikmatan yang ia berikan.
Klik!
Sebuah cockring terpasang sempurna pada penis Yoongi. Membuat pemuda itu memekik kaget dan kembali terisak kecil.
"Jangan menangis dengan suara idiotmu atau kupastikan mulutmu akan sobek karena dildo yang baru kubeli di Paris..."
Dengan tergesa, Hoseok mengeluarkan dua buah vibrator dari nakasnya. Tertawa melihat Yoongi yang menggeleng takut melihat seberapa mengerikan benda yang akan mengisi lubangnya.
"Mengeonglah Min Yoongi, sekeras yang kau bisa.. Atau kupastikan kau akan berakhir menjadi santapan anjing-anjing liar diluaran sana!"
Slap!
"Uaghhhhh! Sakiiiit! Keluarkaaan! Arrggghhhhh!"
Yoongi menjerit sekuat yang ia bisa. Vibrator itu tertelan sempurna dengan begitu kasar. Membuat lubangnya terasa sangat sakit dan perih.
Namun tampaknya hal itu belum berakhir. Terbukti dengan Hoseok yang mengarahkan sex toys panjang lainnya ke depan lubang Yoongi.
Mendorongnya masuk dengan kuat tanpa perduli raungan pilu babynya.
"Pelacur! Lihat lubangmu! Menelan dua vibrator itu dengan lahapnya... Kau benar-benar murahan Yoongi.. Kau... Benar-benar jalang..."
Rrrrhhhhhhh!
"Gyaaaaaaa! Tidaaaaak! Lubangkuu! Arrgghhhhh!"
Min Yoongi menjerit sekuat yang ia bisa. Dua vibrator itu benar-benar melebarkan lubangnya secara paksa. Membuat lututnya lemas dan perutnya mual.
"Daddy pleaseee! Pull it out! My holes gonna be- Uaghhhh!"
Sungguh malang, bukannya meringankan, Hoseok justru semakin menyiksanya dengan memasangkan butt plug pada hole Yoongi. Menahan dua vibrator itu agar tetap berada di dalam rongga sempit itu dan menusuk di titik yang tepat.
Drrt.. Drrt...
Bunyi ponsel itu membuat si tampan Hoseok tersenyum. Beranjak dari ranjang empuk miliknya dan mengusap sayang surai hijau babynya.
"Dad harus mengangkat telfon penting ini Sugar.. Nikmati hukumanmu okey?"
Yoongi menggeleng cepat. Menangis dalam kenikmatan yang mendera tubuhnya. Memandang Daddynya yang menghilang dibalik pintu.
"Noo! Daddy don't- Nyaaaaah!"
.
.
.
Hoseok kembali ke kamarnya tiga jam kemudian. Meninggalkan babynya demi rapat dadakan dengan kliennya dari Jepang.
Sungguh, ia sendiri tak menyangka telah menyiksa Yoonginya selama itu. Dengan dua vibrator level sepuluh pula.
Selama ini ia hanya meninggalkan Yoongi tak lebih dari satu jam. Itu pun dengan single vibrator.
Ia sangat menyayangi pemuda cantik itu omong-omong.
Maka dengan tergesa, pria tampan ini menghampiri belahan jiwanya. Meringis kecil saat mendapati kesayangannya menggerang pelan dengan tubuh banjir peluh dan wajah yang penuh air mata.
"Huks.. Huks.. My pee-pee.. Gonna burst... It's hurt Daddy.. Huks.. Huks.."
Hoseok mengangguk. Melepaskan ikatan dan mainan yang menempel pada tubuh Yoongi. Membuat pemuda cantik itu ambruk dengan penis yang menyemburkan sperma bening. Membasahi sprai navy blue pada ranjang mereka.
"Daddy... Daddy..."
"Yes Sugar.. Daddy's here.."
Hoseok beranjak menaiki ranjang. Merengkuh tubuh Yoongi dan mengecup wajahnya lembut. Berusaha menenangkan babynya yang manja.
"Huks.. Huks.. I'm so sorry Daddy... I just want you to cuddling me.. Huks.. Huks.. I miss you so bad and i.. Huks.. Huks.. I.. Can't-"
"Shh... It's okay baby... It's okay... Dad mengerti... Hanya saja, Dad perlu waktu untuk menyelesaikan pekerjaan Dad yang tertunda karena pulang cepat kesini... Hmm?"
Yoongi mengangguk. Memeluk erat tubuh Hoseok. Mengusapkan pipinya manja pada dada bidang pria tampan itu.
"Apa yang baby Yoon inginkan sekarang hum?"
Bertanya dengan jemari yang mengusap punggung telanjang Yoongi. Memberikan ketenangan pada pemuda cantik itu.
"I wanna your big cock inside me.. Fill me with your semen... And own me.."
Hoseok menyeringai. Melepaskan seluruh pakaian yang melekat pada tubuh atletisnya. Merebahkan dirinya dan sedikit bersandar pada headboard ranjang.
"Kalau itu yang kau mau, carilah dan dapatkan sendiri..."
Yoongi tersenyum. Merangkak dan menduduki penis gagah Hoseok. Memasukkan kejantanan besar itu pada lubangnya. Mendesis nikmat kala kepala penis itu menghujam tepat prostatnya.
"Uaghhh! Feels goodhhh~"
Pemuda cantik itu menggerakkan tubuhnya cepat. Menciptakan bunyi gesekan kulit yang beradu. Meremas penis Hoseok dengan lubangnya yang entah mengapa, masih terasa sempit bahkan setelah dua vibrator mengisinya.
"Katakan bagaimana rasanya.."
Hoseok menyimpan kedua telapaknya pada pinggul Yoongi. Menggoda pemuda cantiknya dengan mengusap area sensitif itu.
"Fuck! I-it's so damn goodh! Your cock can- Uaghh! Crush my holehhhh! I- Wanna die!"
Min Yoongi tak dapat menyembunyikan kenikmatannya. Meski dua vibrator tadi menusuk holenya dengan beringas, namun penis Hoseok adalah yang terbaik baginya.
"Apa yang kau ingin aku lakukan pada hole murahanmu huh?"
Rasa panas, penuh, kasar, dan kuat yang Hoseok berikan mampu membuat lubang laparnya meleleh. Juga kulit dan urat yang menonjol pada ereksi penuh pria itu seakan mengorek lubangnya.
" Cum in my holeh! Fill me with your semen! Agh! Aghh! Aghh! Daddyyyyhhhhh!"
Gerakan Yoongi semakin cepat. Mencari kenikmatannya dengan wajah mendongak, mata sayu, dan mulut yang tak habisnya meengeluarkan saliva.
"Fuck! Huks! Huks! I can't hold it anymore! To much! Uaghhhhh!
Hoseok Daddy benar-benar membuatnya seperti maniak hanya dengan satu ronde Uke on Top.
"Uaghh! Daddy! Wanna- Cumhh!"
"Sugar!"
Splurt!
Mereka sampai bersamaan. Dengan Yoongi yang memuntahkan spermanya pada abs Hoseok, dan pria tampan itu yangg mengisi hole Yoongi dengan semennya.
Brughh!
Tubuh Yoongi ambruk. Terengah hebat seraya mengecup manja bahu Hoseok. Berguman serak tentang betapa hebatnya sex mereka.
"Senang dengan apa yang kau dapatkan heum?"
Mengangguk kecil, si manis Yoongi mengangkat kepalanya. Menatap wajah tampan Hoseok kemudian mengecup bibirnya malu-malu.
"Ne~ Terima kasih sudah memberikan hadiah luar biasa itu Daddy... Yoongi sangat senang..."
Hoseok tersenyum. Mengusak gemas surai lepek Yoongi kemudian mengecup dahi sempit kesayangannya itu.
"Maaf jika Daddy kasar padamu Sugar..."
"It's okay Daddy.. Lagipula... Ummm.. Yoongi menyukainya..."
Berujar dengan malu-malu, pemuda bersurai hijau itu menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Hoseok. Membiarkan sang Daddy mengusap sayang punggungnya.
"Kau tidak berpikir jika kita akan tidur dalam keadaan seperti ini kan Sugar?"
Seketika Yoongi mengangkat wajahnya. Menatap sepasang netra teduh Hoseok dengan puppy eyes andalannya.
"Tentu Dad akan memandikanmu... Dan membersihkan rambutmu..."
"YAY! Yoongi cinta Daddy!" pekik si manis seraya memeluk erat tubuh Hoseok.
"Tentu Princess.. Dad pun mencintaimu.."
.
.
.
F I N
.
.
.
Hyaaaah!
Avah inih?!
FF NISTA GEGARA DICEKOKIN PICT HOCEOK DAN YUNGI!
SALSA! SAMPE KOMEN LO GAK PANJANG, KITA END!
Chu~
