DISCLAIMER © TITE KUBO

LUCKY ISN'T LUCKY © DEVI F.

TITLE: UNLUCKY GIRL

GENRE: ROMANCE/HUMOR

PAIRING: ICHIRUKI

WARNING: AU,GAJE,ANCUR,TYPO,OOC

DON'T LIKE DON'T READ!

Chapter 1:Prolog

Rukia membuka emainya.

Empat inbox. Salah satunya dari SoiFon,sohibnya, sama Rangiku. Ngajakin belajar matematika kan paling jago Ayahnya,yang sekarang entah ada di mana, bilang sebentar lagi mau pulang. Tapi, email yang paling di tunggu Rukia,

Outbox : (1)

From : IchigoKurosaki

To : RukiaChappyLuvr

Subject : Gue balik ke Karakura

Gue pulang hari Jum'at. Akhirnya setelah sekian lama,gue bisa makan sushi juga. Kabar elo gimana? Udah berhasil kenalan ama si Ulquiorra itu? Moga-moga aja gak. Disini dingin banget. Gue ampe pake dua biji sweater nih. Untung gue pulang saat New York mengalami masa terdinginnya. Kalo lebih lama disini, entar gue bisa mati beku. Butuh waktu lima hari buat beres-beres. Soalnya Bokap butuh ngurusin banyak kayaknya kangen berat ama Karakura, jadi minta dibaliktugasin ke Karakura.

Oke,Rukia. Jangan lupa jemput gue, gak pake ngaret, hari Jum'at di Karakura Airport,kedatangan luar negeri jam 01.00. Gue juga gak bakal lupa bawain elo oleh-oleh boneka Chappy yang gedhe banget.

C u next Friday!

From : RukiaChappyLuvr

To : IchigoKurosaki

Subject :Lo gak boong kan?

Sumpe lo mau pulang? Hore!Gue udah kangen banget ama lo nih!Tapi bawain gue novelnya Harry Potter yang terbaru yah?

Kayaknya do'a elo gak terkabul tuh. Buktinya, gue udah bisa kenalan ma dia! Yang ngenalin si Yumichika dari negeri bencong *di tendang Yumichika*. Untung dia inget pernah hampir berebut kaset ama gue, kalo gak pembicaraan bisa garing banget. Gue kayaknya nyambung ama dia deh kalo soal Simple Plan.

Cepetan pulang! kangen banget ama elo nech! Elo sama sekali gak pernah kirimin foto elo selama 5 tahun terakhir ini sih, bikin gue penasaran aja bentuk muka elo yang sekarang kayak gimana.

Wish me luck buat ngedapetin Ulquiorra ya! Cinta mati nih ama dia!

Bubye !

Seulas senyum tampak di wajah Rukia.

Rukia menutup laptopnya. Dia senang sekali, Jum'at nanti teman sejak kecilnya yang pindah ke New York waktu kelas lima SD bakal pulang. Ichigo Kurosaki. Satu-satunya sohib cowok yang Rukia punya,dulu tinggalnya di sebelah rumah Rukia, dan selama lima tahun ini, rumah itu kosong. Jadi kayaknya Ichigo bakal pulang ke rumah di sebelah Rukia itu.

Rukia seneng banget. Ia jadi tidak sabar menanti hari Jum'at. Ichigo terakhir kali yang diingatnya, waktu masih sepuluh tahun, anak cowok dengan rambut super berantakan berwarna orange, dahi berkarut, pipinya tembem, dan jahil.. culun juga sih kalo di inget-inget. Pendek. Dia sudah tambah tinggi nggak ya sekarang? Rukia jadi kangen.

Rukia menutup mata dan bermimpi indah. Semoga hari Jum'at cepat datang ...

XXXXXXXXXXXXXXXXXX

Brak! Bruk! Klontang! Jduk!

"Astaga Rukia! Hati-hati dong!" teriak Mama dari dapur yang mengepulkan asap setiap pagi itu. Seperti biasa, Mama selalu berada di dapur pada pagi hari untuk membuatkan sarapan ketiga anaknya. Sementara Bik Sum dan Bik Inah sibuk beres-beres rumah.

"Ha ... ha... kena apa lagi kali ini? Kulit pisang? Atau sendal jepit?" ledek Jinta anak terkecil dalam keluarga itu.

"Makanya kalau jalan pake mata dong!" sahutnya sambil melangkah pergi meninggalkan kakaknya yang terduduk kesakitan memegangi pantatnya di anak tangga terbawah dan mengambil sepotong sandwich isi telur yang disiapkan ibunya pagi itu.

"Arrrgggh... lagi-lagi...,"keluh Rukia. Nama lengkapnya Rukia Kuchiki. Namun ia lebih suka di panggil Rukia. Umur 15, Satu-satunya anak perempuan dalam keluarga Kuchiki itu, satu SMA, yang jatuh dengan posisi kepala di bawah pantat di atas. Sepintas penampilannya biasa saja. Kulitnya putih, dan hidung lumayan mancung dengan mata bulat berwarna ametyst. Dilihat beberapa kali pun dan dari sudut mana pun diatetep anak SMA yang biasa, tidak suka yang aneh-aneh seperti anak SMA seusianya. Rambutnya yang hitam keunguan dan lurus yang panjangnya sepunggung pun biasanya Cuma di kepang, karena dia orang yang tidak mau ribet, makanya ia suka mengepang rambutnya supaya mudah beraktivitas. Baju seragamnya juga gak di model yang aneh-aneh,rok tetap panjang selutut dan ia selalu lengkap dengan dasi dan topi sekolah. Dan selalu memasukkan kemejanya dengan rapi. Ia adalah seorang yang lurus. Papanya yang berpesan agar ia menjadi orang yang selalu lurus dan sederhana seprti mama. Tidak usah menjadi seperti gadis kebanyakan yang seluruh waktunya hanya di habiskan untuk gaul, berdandan,cari cowok, dan mengikuti tren. Buku lebih baik dari lipstik.

Membaca adalah hobbynya. Ia berada di keluarga yang lebih dari berkecukupan. Uang jajannya sering di habiskan untuk membeli buku dan di berikan untuk pengemis-pengemis kecil yang di temuinya di jalanan. Tidak pernah ia berhura-hura. Tak ada yang istimewa pada pribadinya. Hanya saja dia sangat ceroboh, mudah panik, lugu, cengeng dan sederhana.

Tertatih-tatih ia mengangkat tubuhnya menuju tempat duduk terdekat dimaja makan dan mulai memakan sandwich isi telurnya.

"Kok, gak ada yang tanya sih, gue baik-baik aja atau enggak? Atau gue terluka apa nggak? Gak ada yang perhatian ya ama gue ya di rumah ini?" Tanya Rukia dengan sewotnya sambil mengunyah sandwichnya, jadi gak jelas mana yang omongan mana yang kecapan.

"Saking seringnya elo jatuh dari tangga, kita udah bosen bertanya ke elo. Ditanya atau pun tidak, elo tetep sehat-sehat aja tuh walau berguling-guling sekalipun," kata Renji, anak tertua dalam keluarga itu.

"Kok gitu sih? Elo nyebelin banget! Adeknya jatuh, bukanya nolongin malah ngeledek!" balas Rukia sewot.

"Habis kalau tiap pagi gak ada adegan jatuh dari tangga'mu, rumah jadi terasa sepi!ha... ha... ha... ha,"sahut Jinta

"Iiiiih!" Teriak Rukia gemes dan langsung mencubiti pipi adiknya.

"Aduh! Argh... lepasin gue, Bokong besar! Gak enak tau!"

"What? Bokong besar? Sialan! Berani banget elo ngatain gue kayak gitu! Sini gue cubitin pipi lo sampai habis!" teriak Rukia marah pada adik semata wayangnya itu yang lebih dulu melarikan diri darinya sebelum mendapat cubitan yang lebih sakit.

"Weeek! Gue gak mau di cubit orang jelek kayak elo!" ejek adiknya itu sambil menjulurkan lidah.

"Heh,anak kecil! Awas ya!" dan mereka main kejar-kejaran lagi pagi itu.

"Arrrgh... sakit! Udah dong! jangan tarik rambut gue lebih keras lagi!" jerit Rukia kesakitan. Jinta malah kesenangan menariki rambut Rukia lebih keras dan sakit sambil duduk di punggng Rukia.

"Aww... aww... ! Ya... ya...! Aku nyerah! NYERAH! OKEY? LEPASIN!"

Dan sambil tertawa-tawa Jinta melepas rambut Rukia yang sudah berantakan,

"Hahahah,,,! Rasain ! orang jelek gak mungkin menang dari gue!" Dan ia pun melarikan diri.

Rukia hanya merengut kesal dan melakukan sumpah serapah akan membalas Jinta.

"Hei,hei,hei! Udah pada gedhe, masih bertengkar kayak anak kecil aja! Kalian tau sekarang jam berapa?" lerai Mama. Rukia memandang Mamannya yang hanya bisa geleng2 kepala sambil tersenyum.

Rukia melirik jam dinding besar yang ada di ruang makan itu.

"Oh my Gosh! Jam 7 kurang 10 menit. Mana belum ngerjain PeeR Kimia dari bu Yoruichi yang very susah itu!" Teriak Rukia kalang kabut dengan bahasa yang campur aduk bila sudah panik.

"Mom! Aku berangkat dulu ya! Bye, semua! Pak,ayo cepetan berangkat!" Rukia berlari secepat kilat dan menyuruh Hanatarou sopirnya segera berangkat.

"Sialan, pagi-pagi udah kena semprot ama bu Yoruichi itu. Mana di suruh lari-lari keliling lapangan 5 kali gara-gara telat. And, at least peer tambahan Kimia yang bejibun banyaknya, dan bejibun susahnya itu!" keluh Rukia di meja kantin, istirahat siang itu. Teman-temannya duduk mengelilinginya.

Mereka adalah

Soi Fon, keras dan agak kasar,selera bajunya agak nyeleneh tapi menarik untuk di pandang karena ia pandai menyerasikannya. Katanya kalau besar ia ingin menjadi perancang busana terkenal dengan gaji tinggi. Rukia suka gaya rambut dia yang simple, pendek tapi keren. Mencerminkan kepribadian dia banget.

Momo,paling baik hati dengan wajah oriental ia tetap terlihat imut,bahkan membuatnya tampak manis, lemah lembut, dan membuat cowok-cowok selalu ingin melindunginya.

Rangiku,anak orang kaya yang tajir dan pintar, berwajah manis dan melankolis, badannya bagus banget dengan 'ehem' yang lumayan,,,, taulah,,, berambut orange blonde di biarkan tergerai panjang apa adanya. Tapi justru pada rambutnya itulah yang membuat cowok2 perhatian.

"Eh, jum'at Ichigo mau datang lho!" tukas Rukia kembali gembira. Moody banget nih orang,beberapa menit yang lalu jutek, sekarang udah riang gembira.

"Sohib elo sejak TK yang sering elo ceritain itu?" tanya Soifon.

"Iya...,"

"Wah, asyik banget. Dia bawa temen bule gak ke sini? Gue pengen deh sekali-sekali punya temen kalau bisa punya pacar bule," ujar Rangiku.

"Paling dia bawa bokapnya ma keluarganya,"

"Elo gak pernah kasih tau kita fotonya sih? Kan cerita elo, kayaknya orangnya asik banget," ujar Momo.

"Dia gak pernah kasih gue fotonya,"

"Terus gimana elo jemputnya kalo gak tau muka dia kayak apa?" tanya Soifon.

"Kan bisa pake kertas pengumuman yang besar. KUROSAKI'S family, beres," sahut Rukia sambil meneguk habis milkshake capuccinonya.

Tiba-tiba keramaian kantin lenyap. Sekelompok geng cewek2 kelas 2, cakep dan terkenal masuk ke dalam kantin. BABE & BRAIN GIRLS- cewek2 cantik dan berotak atau biasa di panggil merasa berotak karena seelalu memiliki berbagai ide cemerlang tentang membuat berbagai masalah. Meraka cantik dan gaul, modis, dan bertubuh langsing.

Berkali-kali masuk ruang BP dan di skors namun tak pernah di keluarkan karena sumbangan yang besar yang diberikan orangtua mereka pada sekolah elite ini. Maklum mereka anak-anak konglomerat.

"Bu!french fries-nya 5!" Seru salah seorang dari mereka yang bernama Ririn, "Gak pake lama!".

Dan mereka duduk dengan angkuh di salah satu meja kosong di kantin itu. Meja yang biasa ia tempati. Selagi mereka tak di sana,tak seorang pun berani menempati meja itu. Meja itu sudah menjadi milik mereka.

"Cih, belagu!" desis Soifon yang sedari tadi tidak tahan dengan keadaan ini sambil melirik tajam kearah BBG.

"Apa loe lihat-lihat?" seru salah seorang dari mereka, Tatsuki, yang mempergoki Soifon yang sedang melihat dengan tatapan sebal ke arah mereka.

"Siapa yang ngelihati elo,elo aja yang ke-Geer-an!" jawab Soifon dengan cueknya.

"Terus, mau elo apa sekarang?" tanya Tatsuki dengan suara liciknya, "Mau kalo gue bilangiin ke bokap elo bahwa elo udah bikin gue bete disini dan jabatan bokap elo terancam? Gitu yang elo mau, HAH?" lanjutnya dengan sadis.

Soifon hanya bisa mengepalkan tangan dengan sebal sekali.

"Udahlah Tatsu-chan, anak kecil kayak mereka gak usah ditanggepin dengan serius. Bisa cepet tua tu muka elo buat marah-marah. Mending makan aja French Fries yang udah dateng dari tadi nih! Kita bisa kelaperan kalo nungguin elo ngomel-ngomel," kata Inoue, salah seorang dari mereka yang paling easy going. "Oh ya, sampai di mana pembicaraan kita tentang Ulquiorra, anak baru yang cakep itu?"

Tatsuki hanya bisa duduk sambil mendengus.

Kantin kembali ramai seperti biasanya.

Dan dating seorang teman Rukia yang agak gak beres dengan kepribadiannya. Namanya Yumichika yang secar lahiriah ini laki-laki namun memiliki sikap yang kaya' cewek.

Ia berlari-lari centil menuju ke meja Rukia. Siang itu ia memakai jaket pink. Rukia sampe eneg ngeliatnya.

Iza berseru, "Rukia! I MISS YOU SO!" dengan ganjennya. Sementara yang di teriakin Cuma bisa menahan malu, dan orang-orang langsung bertanya-tanya, "Ada apa antara Rukia dan banci stasiun?"

"Apa-apaan sih elo? Bikin gue malu ja," omel Rukia.

"Sori deh Ruk! Ai kan Cuma mau kedatangan ai ke sini lebih atraktif aja,"

"Oh, ya! GUE PUNYA KABAR GEMBIRA BUAT LO!"teriak Yumichika semangat kepada Rukia.

"Apa? Apa?" kata Rukia tak kalah semangat.

"SI ULQUIORRA YANG GUE KENALIN AMA ELO KEMARIN…..," seru Yumichika tertahan

Waduh nih anak! Ulquiorra itu kan gebetanya Inoue, mereka ngelirik keg eng cewek itu. Benar, Inoue melirik tajam kea rah mereka. Si Yumichika gak tau, abis dia duduk membelakangi mereka.

"DIA BILANG DIA TERTARIK AMA ELO ! AKHIRNYA SETELAH SEKIAN LAMA GUE NYOMBLANGIN ELO AMA DIA,DIA TERTARIK AMA ELO DAN DIA NGAJAK ELO KETEMUAN MALAM MINGGU BESOK. GIMANA GIRLS?" Seru Yumichika semangat. Suaranya udah menggelegar seantero kantin.

Bagus pake mikrofon aja sekalian1 sungut rukia dalam hati.

"TAPI USAHAIN JANGAN NGECEWAIN GUE YA GIRLS DENGAN JADI CEWEK YANG TULALIT. ELO HARUS BISA NAKLUKIN DIA!" serunya dengan ganjen.

Rukia melirik kearah BBG yang sudah meliriknya dengan sadis, sementara Yumichika masih meneruskan ocehanya dengan ceria tanpa rasa bersalah.

To Be Continued

Ichigo: woi! Kapan gue tampil?

Chappy: cieee,,,, dah pengen ketemu ma ruki yach?

Ichigo: enak aja, gue Cuma mau eksis doank*buang muka gaje*(sejak kapan Ichi gini)

Chappy: emmm,, ntar chap depan loe udah ada kok, tenang aje

Ichigo: beneran? *meyuk author-author tepar-*

*Ichi sweatdrop*

Ichigo:Okelah, reader sekalian , sekian dulu fic ini. Coz authornya dah coid.

RnR please,,,, monggo…..