h u j a n d a n a w a n

by monstacookie

starring BTS' V and Jungkook

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

the rain falling reminds me of you. its falling hard, and i am too.

.

.

.

.

.

.

.

"Hyung tahu nggak, kenapa hujan turun?"

Jungkook bertanya di siang yang mendung itu pada Taehyung. Yang ditanya hanya mengenyritkan dahinya; heran. Jungkook lulusan sekolah menengah jurusan Sains, kenapa hal sekecil itu saja dia tidak tahu?

"Kamu nggak tahu?"

"Bukan nggak tahu, Hyung. Aku cuma bertanya." sanggah Jungkook.

"Apa bedanya?"

"Tentu saja beda."

"Beda huruf maksudnya?"

"Tidak juga."

Taehyung menghela nafas. Jungkook memang sedikit aneh, tapi bisa-bisanya ia tahan bersama pemuda Busan yang lebih muda dua tahun darinya itu.

"Jadi, Hyung tahu?"

"Tentu saja." Taehyung menjawab mantap. "Hujan kan terjadi karena panas matahari yang menyebabkan penguapan air di muka bumi. Dari uap-uap air yang naik itu terbentuk awan. Angin membawa awan-awan kecil saling bertemu dan berkumpul menjadi awan besar. Awan akan menjadi semakin kelabu karena semakin banyaknya kandungan air yang menguap. Jadi deh, setelah itu hujan turun,"

"Kalau itu aku juga tahu."

"Kalau tahu kenapa bertanya lagi? Aish, kau ini benar-benar ya, Jeon." dumel Taehyung

"Aku mau definisi Hujan menurut Hyung," kata Jungkook, senyum tipis tercetak di bibirnya.

"Menurutku?" Taehyung mengulang, bingung. "Hei, aku bahkan bukan seorang ahli Sains atau ilmu geografi. Aku cuma mengulang pelajaran yang dulu saja. Dasar aneh."

"Tidak juga."

"Apanya?"

"Kamu memang bukan ahli Sains apalagi ahli ilmu geografi."

"Lalu?"

"Kamu itu awan."

Heh?

"Ya, kamu itu awan." Senyum Jungkook terpatri dengan jelas. Taehyung merinding seketika, sambil mengingat-ingat apa yang dia masukkan dalam masakannya sampai-sampai kekasihnya itu bertingkah aneh. "Dan aku adalah air. Aku menguap, kamu terbentuk. Aku memang akan jatuh, tapi diatas langit sana kamu masih senantiasa setia menungguku menguap lagi."

"Jadi?" raut wajah Taehyung makin kebingungan.

"Ah, kamu benar-benar tidak tahu perumpamaan." Jungkook mendengus.

Taehyung mendelik, "Aku bukan orang yang sok puitis yang segala pakai perumpamaan metafora macam dirimu, tuan Jeon."

"Aku tidak puitis, aku hanyaㅡ"

"Aish, jinjjayo! Sebenarnya kau itu saintis atau ahli bahasa sih? Langsung saja ke intinya!"

Taehyung bisa dengar kekehan Jungkook setelah dia membentak.

"Ya itu intinya." jawab Jungkook singkat, "Sudahlah, kamu tidak akan paham."

Alis Taehyung berkedut kesal. Kalau dihadapannya ini bukan kekasihnya sendiri, maka habislah Jungkook jadi bahan masakannya di dapur.

Jungkook beranjak dari duduknya. "Lupakan saja."

"Bagaimana aku bisa lupakan? Kau itu kebiaㅡmph!"

Jungkook itu pencuri ciuman terhandal, karena dia tahu Taehyung itu cuma bisa diam kalau dicium.

"Bawel." ejek Jungkook setelah ia melepaskan ciumannya.

"Aku tidak bawel! Kau saja yang tidak jelas!"

"Ya, ya," Jungkook menanggapi, dengan malas. Tapi setelahnya ia mencuri kecupan lagi di bibir Taehyung.

"Aku cinta kamu, awanku."

Shit. Mungkin setelah ini Taehyung harus sedia palu untuk menggetok kepala Jungkook kalau tiba-tiba dia jadi aneh.

ㅡendㅡ

a/n: halo, sudah lama gak ngetik kookv (terakhir ngetik diakun yg satu lagi, udh tahun kemaren publishnya wkwkwk). aku tahu tulisanku mainstream, dari dulu gitu-gitu aja. tapi percayalah, aku memang buntu ide (?). ya sudahlah, semoga kalian suka. terima kasih buat yg sudah review di ff sebelumnya (terutama Tiara, atau sebut saja tiwailicious lol, terima kasih sudah ngajarin aku. aku cinta kamu xD).

'kay, don't forget to review. sekian terima gaji. -monstacookie.