Prolog

Tidak pernah dalam milyaran tahun aku berpikir aku akan menghabiskan hidup dengan orang yang ku benci. Well, paling tidak yang tadinya ku benci.

Tapi disinilah aku berjalan menuju ke ujung dimana dia berdiri menungguku. Dan saat tatapan kami bertemu, aku bisa memahaminya. Mungkin awal pertemuan kami bukanlah sesuatu yang manis, romantis dan sebagainya, tapi akhir kisah kami akan seperti itu.

Namun saat pendeta akan mengesahkan pernikahan kami ada sesuatu yang terjadi. Maksudku, yang benar saja? Tidak bisakah dalam satu hari saja dihidupku aku mendapatkan apa yang selalu aku dambakan?