Disclaimer: Tadatoshi Fujimaki

You

Note: Diceritakan dengan sudut pandang kedua, tokoh "kamu" dalam cerita ini adalah readers. Selamat membaca

-X-

Mata birunya begitu indah.

Kamu mengenalnya sejak kelas satu SMA, diawal musim semi penuh bunga sakura. Ia tidak terlalu diperhatikan karena hawanya yang tipis. Tapi, entah kenapa kamu begitu mudah menemukannya. Mungkin, itu karena kamu selalu terfokus padanya, terutama matanya yang sejuk itu.

Ternyata, kamu berada disatu kelas yang sama dengannya. Dan saat itu kamu mengetahui kalau namanya adalah Kuroko Tetsuya. Ia duduk persis disamping jendela, dan kamu disebelahnya. Seorang lelaki berambut merah didepannya lebih menarik perhatian, tapi kamu tetap lebih memperhatikan Kuroko.

Jantung kamu terasa berdesir, kamu ingin menyapanya. Bagi kamu, Kuroko adalah seseorang yang menarik sekalipun dia tidak berbuat apa-apa. Karena itu, kamu menoleh dan tersenyum. "Hei. Ohayou."

Kuroko balas menoleh, menatap kamu dengan mata birunya yang indah. "Ohayou gozaimasu."

"Su-sudah kerja PR?" tanyamu, berusaha mencari topik pembicaraan.

"Sudah." jawab Kuroko, "Kau juga, kan. Kau cukup rajin disekolah."

Kamu mengangguk, merasa senang diperhatikan. "PRnya tidak terlalu sulit. Siapapun dapat mengerjakannya, kok."

"Tapi kupikir Kagami-kun tidak." kata Kuroko dengan ekspresi datar.

Kagami? Kamu sempat lupa siapa yang bernama Kagami, hingga melihat seorang laki-laki berambut merah yang duduk didepan Kuroko beranjak duduk disana. Dia menoleh kearah Kuroko dengan tatapan mengantuk, meminjam PR.

Melihat Kuroko yang meminjamkannya tanpa mengelak sama sekali, kamu merasa kalau Kuroko benar-benar murah hati. Kamu tersenyum, yakin kalau hatimu benar-benar sudah jatuh cinta pada seseorang bernama Kuroko Tetsuya.

-X-

Kamu sedang menunggu bus di halte, ketika Kagami berdiri disampingmu. Dia tersenyum kepadamu dan bertanya langsung, "Kau menyukai Kuroko, ya?"

Kamu terkesiap, begitu kaget dengan pertanyaan tiba-tiba itu. Wajahmu memanas, tidak tahu harus berkata apa pada seseorang yang dekat dengan Kuroko itu.

"Kuroko itu suka memperhatikan orang, tapi baru kali ini kulihat dia memperhatikan seseorang sampai tidak sadar dengan lingkungan sekitarnya." kata Kagami. "Aku curiga dia menyukaimu."

Deg.

"Sepertinya kau juga menyukainya, kan?" kata Kagami dengan nada menggoda. "Ah, bagaimana kalau kau kencan dengan Kuroko?"

"Tidak!" serumu langsung. Bagimu hampir tidak mungkin untuk berkencan dengan Kuroko. Kalian mengobrol saja jarang, dan itu harus disertai rasa kegugupanmu saat berada didekat Kuroko.

"Ayo." bujuk Kagami. "Kuroko harus merasakan refreshing setelah pertandingan sebelumnya. Nanti aku bilang kepada anak-anak tim untuk meninggalkanmu berdua dengan Kuroko, bagaimana?"

"APA?!" kamu berseru keras, kaget dengan penuturan Kagami. "Jadi maksudmu aku ikut kegiatan basket Seirin?"

"Ya sudah kalau tidak mau." kata Kagami. "Aku kan hanya menyarankan saja. Banyak ditim yang suka memerhatikanmu karena kamu suka datang ke klub."

"Etto... aku hanya melihat-lihat saja." kamu menyahut. Kamu memang suka datang ke tim basket Seirin untuk melihat Kuroko. Selain itu, kamu juga memiliki kertertarikan pada olahraga basket.

"Jadi?" Kagami terlihat ingin meninggalkanmu untuk pulang.

"Eng. Aku... aku mau." jawabmu pelan. Ide gila Kagami memang terdengar absurd, tetapi kamu berpikir kalau tidak ada salahnya untuk mencoba.

Kagami tersenyum puas. "Yosh! Jaa!"

Kemudian kamu teringat sesuatu, yang membuatmu merutuk karena Kagami sudah jauh pergi meninggalkanmu. "Baka, Kagami! Dia tak memberitahuku acaranya kapan!"

-X-

"Ohayou. Kudengar kau mau ikut acara klub?" tanya Kuroko. "Kagami-kun bilang kemarin."

"He-eh. Iya." kamu menjawab malu-malu, "Kuroko-kun ikut juga?"

Kuroko mengangguk. "Tentu saja. Yah, sepertinya taman bermain bagus juga."

"Eng? Taman bermain?" kamu menatap Kuroko bingung.

"Iya. Hari ini, kan. Di taman bermain?"

"Kagami baka." dengusmu tanpa sadar. "Kagami tidak bilang sama sekali."

"Yo, kalau begitu kita jalan bareng sepulang sekolah nanti, ya." kata Kuroko sambil tersenyum. Dan senyumannya begitu manis, seindah mata birunya.

Kamu mengangguk. "Ha'i."

-X-

Karena bukan waktu liburan sekolah, taman bermain tidak terlalu ramai. Kamu dan anggota klub basket Seirin yang masih menggunakan seragam mengunjungi taman bermain itu tanpa berkumpul dulu sepulang sekolah.

"Yosh, gimana kalau kita naik roller coaster?" usul Hyuuga penuh semangat.

Lalu, Riko langsung antutias mengikuti usul Hyuuga, begitu juga anggota lainnya. Tapi kamu dan Kuroko tampak tidak senang, tidak menyetujui ide itu.

"Etto... aku tidak berani naik wahana ekstrem begitu," katamu.

Kuroko menganggukan kepalanya. "Aku juga."

"Hah? Kau juga, Kuroko?" desis Hyuuga dengan tatapan shock.

"Dulu waktu di SMP aku pernah naik juga, dan berakhir dengan muntah-muntah." jelas Kuroko. Ekspresinya benar-benar datar, membuat kamu bingung harus prihatin atau tertawa.

Sedangkan beberapa anggota lainnya mulai menahan tawanya, Kagami mengedipkan sebelah matanya dan menepuk punggung Kuroko keras-keras.

"Kalau begitu kalian berdua tunggulah disini!" seru Kagami.

"Eh?"

Tahu-tahu kamu sudah ditinggal berdua dengan Kuroko, dan kamu sempat bingung harus berbuat apa. Tapi kemudian, Kuroko mengajakmu untuk menaiki kuda-kudaan untuk menunggu yang lainnya.

Kuroko menaiki kuda berwarna putih, dan kamu ikut menaiki disebelahnya. Kemudian, wahana tersebut mulai berputar.

"Suka basket?" tanya Kuroko, menoleh kepadamu.

"Eh, iya. Tapi karena enggak pernah mendapat hasil bagus di SMP, aku tidak berlatih lagi. Hanya mengamati saja." jawabmu sambil tersenyum."Padahal basket adalah olahraga yang menyenangkan, tetapi pada kenyataannya aku tidak bisa berbuat apa-apa kalau bermain."

"Hm, benar. Mungkin kamu masih kurang berusaha keras." kata Kuroko.

"Mungkin juga." Kamu menganggukkan kepala, "Tapi kurasa itu bukan hal yang penting lagi. Aku menikmati basket dengan hanya mengamati. Bagiku, tidak perlu sampai harus bermain didalamnya."

"Kau mengingatkanku pada Momoi." kata Kuroko. Kamu tentu saja kenal dengan Momoi, kamu sudah berberapa kali melihatnya datang ke tim basket. "Ja. Kiyoshi-senpai bilang kalau tahun ini~setelah masa winter cup~ pasti akan banyak murid baru dan kami bisa kerepotan. Karena itu, kami butuh manager tim. Kau bisa melakukannya."

"Eh? Aku?" kamu mengerjapkan mata, kaget dengan tawaran barusan.

"Kupikir kau tertarik dengan basket dan memahami basket. Itu sudah cukup." kata Kuroko lagi. "Tahun ini akan menjadi tahun yang lebih berat."

"E... etto... baiklah." kamu akhirnya menyetujuinya. Ini adalah salah satu cara untuk lebih dekat dengan Kuroko dan tim basket yang sudah kamu perhatikan sejak lama. "Tapi, siapa yang menyarankan agar aku yang menjadi manager?"

"Soal itu..." Kuroko tersenyum. "Aku yang mengusulkannya."

Kemudian, kamu teringat kata-kata Kagami. "Aku curiga dia menyukaimu."

Kamu menghela napas, merasa kalau kata-kata Kagami hanya khayalnya saja. Menurutmu, Kuroko memerhatikanmu karena berencana mengusulkanmu menjadi manager tim. Tapi, bagi kamu itu adalah hal yang luar biasa, perlahan-lahan kamu tersipu.

"Arigatou. Aku sangat senang." katamu, memberikan senyuman terbaik untuk Kuroko.

"Sama-sama. Lagi pula tidak ada cara lain bagiku untuk..." tiba-tiba Kuroko terdiam.

"Nani?"

"Bukan apa-apa." sambungnya datar.

"Ayolah! Katakan saja!" desakmu.

Wahana permainan yang kamu dan Kuroko naiki mulai melambat, sepertinya akan berhenti. Sedangkan kamu masih penasaran dengan ucapan Kuroko yang tertunda.

"Tak ada cara lain untuk lebih dekat denganmu." Kuroko mengucapkannya dengan serius, mata birunya menatap lekat-lekat kamu.

Kamu terdiam. Tidak tahu harus bilang apa.

"Kupikir... aku menyukaimu."

"Jadi kau memikirkannya?" tanyamu, jantungmu terasa berdetak cepat. Tak bisa dikendalikan.

Kini, wahana benar-benar berhenti berputar. Kuda yang kamu dan Kuroko naiki tidak bergerak naik turun lagi.

"Ha'i. Kamu selalu ada untukku. Menonton pertandinganku, meminjami catatanmu bila aku harus bertanding atau tertidur di kelas, membelikanku makan siang." kata Kuroko, tersenyum manis. Kamu tidak menyangka bahwa hal-hal kecil yang kamu lakukan untuknya diingat olehnya. Selama ini, hanya itu yang kamu lakukan, memberikan perhatian pelan-pelan tanpa menunjukkan rasamu secara langsung.

"Karena itu, marilah kita menjadi lebih dekat." kata Kuroko, masih dengan senyumannya.

Kamu tersenyum, rasanya ingin menangis, tapi kamu tidak mengeluarkan air mata. Itu memang bukan suatu ajakan kencan, atau ajakan berpacaran, tetapi itu menyenangkan hatimu. Itu berarti sebuah kesempatan yang terbuka lebar.

"Ha'i, Kuroko-kun!"

-X-

Musim semi, tahun ketiga.

Ah, sakura.

Melihat bunga sakura yang berguguran adalah hal yang menarik bagi setiap orang. Kamu menengadahkan tanganmu, berusaha menangkap kelopak bunga yang terjatuh, merasakan kelopaknya yang selembut beledu.

"Ohayou goazaimasu."

Kamu menoleh, Kuroko sedang berjalan kearahmu. Senyuman yang kamu sukai menghiasi wajahnya. "Ohayou."

Sudah satu tahun kamu menjadi manager tim basket Seirin. Dengan dimulainya tahun ajaran baru, berarti ini memasuki tahun kedua periodemu menjadi manager tim. Ini juga menjadi tahun terakhirmu di sekolah bersama Kuroko.

Walau Kuroko mengatakan menyukaimu, sampai saat ini Kuroko belum memintamu menjadi pacarnya. Bagimu, berada didekatnya sampai kelulusan nanti adalah hal yang cukup.

Kamu sendiri tidak ingin menyatakan perasaanmu langsung karena merasa malu.

"Tahun ini kita sekelas lagi tidak, ya?" tanya Kuroko, memulai pembicaraan.

Kamu sendiri juga tidak tahu, karenanya kamu menggeleng. Kamu dan Kuroko memasuki gerbang sekolah, segera berjalan menuju papan pengumuman yang sudah dipenuhi banyak siswa.

"Biar aku saja yang melihatnya." kata Kuroko.

Kamu tersenyum. Enak juga memiliki teman yang hawa keberadaannya tipis. Mudah sekali bagi Kuroko untuk melihat. Beberapa saat kemudian, Kuroko telah kembali berdiri dihadapanmu.

"Ya, kita sekelas."

"Benarkah?" matamu berbinar karena terlalu senang, dan kamu telah berjinjit sedikit untuk memeluk Kuroko, tetapi gerakanmu itu tertahan otomatis mengingat Kuroko hanya temanmu saat ini. Teman dekat.

Kuroko tersenyum, kali ini merentangkan tangannya dan memelukmu. Membuaut perasaan hatimu menjadi tidak menentu, apa lagi ketika ia berbisik lembut ditelingamu, "Mari mulai tahun ini dengan menjadi kekasihku, hime."

Kamu membalas pelukannya, terlalu gembira. Semua emosi gembira, haru, dan kenyamanan bercampur menjadi satu. "Aku menyukaimu, Kuroko-kun. Salah. Yang benar, aku mencintaimu, Kuroko-kun."

"Watashi mo. Aku cinta kamu."

-Owari-

*Menatap datar didepan layar laptop*

Astaga, akhirnya selesai juga! Setelah tiga hari berkutat dengan cerita ini, akhirnya selesai juga! *shocked*

Jujur, membuat fanfict dengan karakter Kuroko yang datar itu benar-benar membuatku bingung harus menulis seperti bagaimana. Aku lamaa... sekali memikirkan ide dan cara untuk menulis fanfict ini, padahal aku sendiri juga sering berekspresi datar seperti Kuroko ._. *halah*

Tapi kenapa aku tetap memaksa menulis dengan karakter Kuroko?

Itu karena fanfict ini kupersembahkan sebagai hadiah ulang tahun kedua teman dekatku, yang kebetulan sama-sama pencinta Kuroko dan ulang tahun ditanggal yang deketan, *plak* Happy birthday to Yamada Haru(1 Juni) dan Nie-chan(3 Juni) ^o^ semoga harapan-harapan kalian berdua dapat tercapai ditahun ini yaa.. :D

Yosh, sepertinya author notesnya sudah panjang :3 Terima kasih telah membaca fanfict ini dan sampai bertemu di fanfict lainnya! (:

-Himawari Natalia-