WHUUSH...
Semilir angin yang tidak terlalu kencang menerpa wajah seorang pria yang sedang berjalan dengan tenang. Angin yang menerpa wajahnya membuat rambut kuning yang rancung itu bergerak mengikuti arah angin. Matanya yang dulu sebiru langit cerah, kini mulai sedikit redup. Dalam matanya hanya ada ambisi.
Dia berjalan tanpa arah. Tidak ada tempat yang harus dia tuju. Tidak ada tempat yang disebutnya sebagai rumah. Rumahnya telah lama hilang seiring dengan dirinya yang semakin jauh jatuh kedalam jurang kegelapan.
Disebelah kiri dan kanannya hanya ada pohon hijau yang tinggi. Dia terus berjalan. Uzumaki Naruto, nama pria itu terus berjalan tanpa arah. Beban yang ada dipundaknya, dia pikul sendiri dan kini tidak ada yang menyemangatinya . Tidak ada yang menemaninya, dan tidak ada yang membantu dirinya saat ini bahkan temannya.
Tidak peduli.
Dia sekarang tidak peduli dengan apapun bahkan dengan angin yang menerbangkan jubah yang dia pakai untuk menutupi tubuhnya. Jubah hitamnya berkobar-kobar karena terkena terpaan angin dihutan dekat desa Kumogakure tersebut. Manik shapirenya meredup kehilangan cahayanya.
Hatinya yang dulu seputih salju, kini sudah berhasil dimasuki oleh kegelapan dan berubah menjadi segelap kopi hitam.
TEP
Pria itu menghentikan langkahnya saat dia merasakan ada chakra seseorang yang berada dibelakangnya. Chakra lemah tersebut menuju kearah dirinya. Namun, Naruto tidak memperdulikannya. Dia terus melanjutkan perjalanannya.
SRAT!
Dua buah shuriken melesat dengan kencang menuju ke arah Naruto. Namun, shuriken tersebut tidak berarti apa-apa untuk Naruto. Dengan mudah, Naruto menghindari dua buah shuriken tersebut. Dua orang jounin yang melempar shuriken tersebut telah berdiri dihadapannya . Dua orang jounin tersebut menatapnya dengan intens.
Dia hanya menatap dua orang jounin yang berasal dari Kumogakure dengan wajah datar. Dia hanya memasang wajah malas walaupun dua jounin Kumogakure itu berjalan sambil menyeringai ke arahnya
"Uzumaki Naruto..." Naruto menaikkan alisnya saat namanya disebut dengan nada mengejek. "...kami tidak menyangka akan bertemu dirimu secepat ini." Ujar orang yang mempunyai rambut hitam dengan bentuk bergelombang itu.
Pria yang berada disebelahnya, juga menatapnya dengan tajam. Dua jounin kumogakure tersebut mengeluarkan kunainya masing-masing dari kantung senjata dibelakangnya. "Ikut bersama kami atau kami akan membawamu secara paksa!" Pria berambut coklat dengan bentuk jabrik panjang mengancam Naruto.
Naruto hanya menghela nafasnya. Dua orang didepannya benar-benar meremehkan dirinya. Ingatkah mereka bahwa dirinya yang telah. menyelamatkan mereka dengan susah payah. "Aku tidak akan ikut bersama kalian," Ujar Naruto datar. Naruto berjalan mendekati mereka.
Dua orang jounin tersebut menggeram. Dengan cepat, dua jounin menyerang Naruto bersama-sama dengan kunai yang berada ditangan mereka masing-masing.
TRANG! TRANG! TRANG!
Kedua jounin itu menampakkan wajah kaget. Mereka menjauh dari Naruto dan menjaga jarak darinya agar tidak terkena tebasan pedang panjang hitam milik Naruto. Kedua jounin tersebut tidak menurunkan kewaspadaan mereka . Mereka semakin mengencangkan pegangan mereka pada kunai masing-masing
"Kenapa , he?" Tanya Naruto dengan seringaian diwajahnya. "Kalian takut? apakah kalian jounin dari kumogakure takut menghadapi aku yang hanya sendiri?" Naruto sengaja memancing amarah kedua jounin tersebut.
Mereka menggeram dan bersiap untuk melesat kencang menuju ke arah Naruto. Namun, salah satu dari mereka menahan rekan-rekannya. "Jangan gegabah!" Perintah Aoi, salah satu dari mereka rambutnya yang berwarna biru muda dan melawan gravitasi. "Dia adalah Uzumaki Naruto. Kita harus menyerangnya secara matang." kemudian rekannya terdiam. Memang mereka tidak akan menang kalau gegabah melawan pahlawan shinobi.
Naruto yang memegang pedang panjang dan menancapkannya ketanah. "Katakan, siapa yang mengirim kalian kesini?" Tanya Naruto.
Daite mengacungkan kunainya. Kemudian, menatap Naruto dengan tatapan tajam. "Ini memang sudah tugas kami. Anda berada dalam wilayah dari kumogakure dan anda juga seorang nuke-nin yang berbahaya," Ujar Daite menjawab pertanyaan dari Naruto.
Aoi mengangguk disebelah Daite. "Ya, tapi kami akan membawa anda hidup-hidup untuk dibawa ke Konoha," Kata Aoi.
"Bantuan akan segera tiba disini dan maaf jika nanti anda tidak akan selamat,"Ujar Daite
Naruto menatap Daite. "Begitu." Jawab Naruto dengan tenang. "Jangan khawatir aku akan kembali ke Konoha jika waktunya sudah tiba dan akan merebut kembali hakku." Ujar Naruto. Dia mengambil pedangnya kembali yang menancap ditanah. "Kita mulai pertarungan kita."
Naruto masih belum bergerak dari tempat dirinya berpijak. Dia masih menatap remeh dua jounin kumogakure yang ada didepannya, menunggu sesuatu yang menarik dari lawannya. Naruto menaikkan alisnya saat melihat sebuah gerakan ditangan shinobi didepannya dan akhirnya tersenyum tipis. Pertarungan akan dimulai
Daite membentuk sebuah segel dan munculah gelombang besar dari belakang mereka dan dengan cepat menerjang Naruto yang berdiri diseberang mereka. Daite melirik Aoi.
Aoi mengangguk tanda mengerti. Aoi membentuk sebuah segel dan siap mengeluarkan jutsunya. Aoi mengeluarkan jutsu Raitonnya dan dengan cepat merambat diair karena memang air yang bersifat dapat dialiri listrik.
DUAR!
Ledakan terjadi akibat dua buah elemen yang berbeda bersatu dan menghancurkan yang berada disekitar mereka. Mereka tersenyum dengan kerja sama mereka.
"Kerja sama yang bagus,"
Daite dan Aoi segera membalikkan badannya. Mata mereka melebar saat yang melihat Naruto yang berdiri dibelakang mereka. Mata Naruto berubah yang semula biru sekarang menjadi seperti mata katak. "Mode sannin," Gumam Aoi.
Mereka melebarkan matanya saat Naruto sudah berada diatas mereka. Dengan bola chakra berwarna biru seukuran telapak tangan melekat dan berputar dengan kencang ditangan Naruto.
DUAR!
"AAARGGH...!"
"Aoi!" Teriak Daite begitu melihat Aoi yang terkena rasengan Naruto. Dia sempat menghindar. Tapi Aoi tidak dan akhirnya tewas dengan luka bundar yang berada didadanya tepat didaerah jantung.
Debu tanah yang beterbangan akibat rasengan Naruto menutupi pandangan Daite. Naruto berdiri dengan perlahan didalam debu tanah tersebut. Dia tersenyum tipis melihat kelakuannya membunuh ninja dari Kumogakure.
"Masih satu lagi yang harus kutangkap," Ujar Naruto dan berlari menuju Daite.
Daite bergetar melihat Naruto berlari kearahnya. Walaupun Naruto berlari tidak dengan kecepatan aslinya, tapi dia tetap akan kalah. "Aku harus berani!" Kata Daite kemudian berlari ke arah Naruto. Dia tahu walaupun artinya bunuh diri tapi kabur pun hasilnya sama saja.
TRANG!
Kunai besi tajam tersebut patah terkena pukulan Naruto. Daite melebarkan matanya menatap besi tajam yang menjadi senjatanya dipatahkan dengan mudahnya oleh Naruto. Daite merasakan nyeri didadanya akibat terkena pukulan Naruto yang sedang dalam mode sannin dan Daite pun terpental menabrak pohon yang berada dibelakangnya.
Daite merasakan sakit di bagian dadanya akibat pukulan Naruto yang sangat keras tepat mendarat dan menghancurkan tulang rusuknya. Suara detakan jantungnya semakin keras memompa darah. "Uhuk!" Daite terbatuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya.
Naruto mendekati Daite dengan pedang panjang hitam yang berada ditangan kanannya. Dia tahu bahwa Daite masih hidup akan tetapi dia yakin bahwa jantungnya tidak akan bertahan lama akibat pukulannya yang mungkin menghancurkan tulang rusuk Daite. Dia berjalan pelan mendekati Daite yang terluka parah.
"Ada pesan terakhir?"
"A-anda b-b-benar brengsek!" Ujar Daite dengan terbata-bata. "M-meninggalkan d-desa h-hanya k-karena d-dendam!" Ujar Daite dengan nafas yang tersengal-sengal dan meludahi pedang Naruto yang dihunuskan kepadanya.
JLEB!
Naruto menusuk jantung Daite dan membuat Daite terkapar dengan darah yang mengucur didada dan mulutnya. "Kau tidak tahu tentang diriku. Semua orang tidak akan mengerti diriku." Ujar Naruto dengan nada dingin. Tanpa membersihkan pedangnya, Naruto menaruh pedang hitamnya kepunggungnya dan berjalan meninggalkan tempat yang kini sudah rusak tersebut.
Mereka tidak tahu apa-apa tentang dirinya. Mereka hanya mengetahui sekilas kehidupannya. Kini Naruto kembali berjalan . Dia akan mengambil kembali haknya yang direbut oleh orang terdekatnya.
TAP!TAP!TAP
Ninja Kumogakure yang telah tiba ditempat tersebut menatap tanah disekitarnya .Mereka mengedarkan pandangannya kesetiap sudut .
Team bantuan yang berjumlah 10 orang tersebut telah tiba ditempat yang telah diinformasikan oleh Daite tapi mereka terlambat
Mereka mengedarkan pandangannya melihat hutan ini sudah sedikit rusak oleh pertarungan sengit . Tanahnya basah terkena jutsu suiton tingkat tinggi dan pohon yang tumbang
"Cepat cari Daite dan Aoi!"Kapten dari team bantuan memberi perintah
Secepat kilat anggota-anggota team bantuan segera berpencar mencari Daite dan Aoi
"Kapten!"panggil salah satu anggota"Kami telah menemukan Daite!"
Salah satu dari mereka menemukan jasad dari Daite . Dia pun segera mendekati jasad rekannya tersebut , Daite salah satu jounin yang berbakat telah tewas dengan tragis ditangan pahlawan Shinobi
"Kapten!"panggil salah satu anggota"Kami telah menemukan Daite!"
"Kapten! kami telah menemukan Aoi!"
"Segera evakuasi dan kembali kedesa!"perintah Kapten tersebut
Mereka pun segera mengangkat jasad Daite dan Aoi untuk segera dibawa kembali ke Kumogakure dan dimakamkan dengan layak
.
.
.
.
.
.
Realita Kehidupan
By Uchiha Leo
Beta reader by Murasaki Nabilah
Naruto By Masashi Kishimoto
Rated T
[ Naruto.U dan Hinata.H ]
Adventure / Drama
OCC , typo(s) , AR , etc
Chapter 1
-Hokage Mansion-
Seorang pria dengan serius membaca dan memeriksa berkas-berkas yang bertumpuk dihadapannya dengan liarnya. Sudah satu tahun dia menjalani tugas seperti ini sendirian sebagai Hokage dari desa Konohagakure no sato.
Tok...Tok...Tok
Suara ketukan pintu ruangannya membuat Uchiha Sasuke sebagai Rokudaime Hokage yang dipilih menggantikan Senju Tsunade sebagai Godaime Hokage. Dengan mengatakan kalimat 'masuk', seorang pria masuk ke ruangannya dan membawa sebuah berkas menuju dirinya.
Nara Shikamaru, asisten Uchiha Sasuke sebagai hokage yang dipilih oleh Senju Tsunade berhenti dihadapannya dan memberikan berkas yang tadi dibawanya dan diterima oleh Sasuke. Dibacanya dokumen tersebut dengan seksama.
Setelah membaca dokumen tersebut dia menghela nafas. "Gagal lagi," Ujarnya.
"Ya. Itu surat dari Kumogakure. Menurut dari beberapa ninja Kumogakure, telah terjadi pertempuran dihutan sebelah barat Kumogakure, ada kemungkinan, orang yang bertempur itu,"
"Naruto?" Ujar Sasuke memotong perkataan Shikamaru. "Lalu bagaimana keadaan ninja kumogakure itu? adakah yang selamat?" Tanya Sasuke.
Shikamaru menggelengkan kepalanya. "Tidak , dua jounin yang bertarung dengan Naruto dibunuh semua. Jadi, kita tidak bisa mendapatkan informasi," Ujar Shikamaru menundukkan kepalanya.
Sasuke menghela nafas kesal dengan kejadian yang baru dia dengar dari Shikamaru dan yang dia baca dari surat yang dikirim oleh desa Kumogakure ini. Tangannya dia gerakkan untuk memegang keningnya. Entah sudah berapa ninja yang sudah Naruto bunuh jika bertemu dengannya.
Dengan itu juga, Sasuke membayar mahal bagi siapa saja yang berhasil menangkap Naruto hidup-hidup. Tapi, semuanya nihil. Tidak ada yang berhasil menangkap Naruto. Malah semuanya berakhir dengan kabar duka.
"Baiklah Shikamaru. Kau boleh pergi." Ujar Sasuke. Shikamaru mengangguk. Dia berjalan menuju pintu memutar dan membukanya lalu menutupnya kembali.
Sasuke membalikkan kursi kerjanya dan menatap kearah jendela besar yang berada dibelakangnya. Melihat pemandangan desa Konoha pada waktu sore hari saat langit sudah berwarna keoranyean. Desa Konoha memang sudah aman dan tentram. Namun, hati Hokagenya sama sekali bertolak belakang.
Awalnya, setelah kemenangan shinobi dari perang dunia shinobi keempat melawan Uchiha Madara dan semua antek-anteknya. Naruto awalnya tidak seperti sekarang ini. Dia masih mengabdi kepada desa, masih ingin menjadi Hokage yang melampaui hokage sebelum-sebelumnya dan juga masih menunjukkan cengiran lebarnya kepada semua teman-teman termasuk juga dirinya.
Tapi, semua berubah saat Senju Tsunade memanggil dirinya untuk menghadap dirinya dan para tetua desa Konoha. Dia menatapnya dan dia bilang bahwa dirinya akan menjadi Rokudaime hokage menggantikan Senju Tsunade dan mengumukannya kepada semua warga konoha.
Naruto tentu terlihat sedih mendengarnya. Namun, dia mencoba untuk tegar dan mencoba menerima kenyataan bahwa bukan dirinya yang dipilih untuk menggantikan Sannin legendari tersebut. Tapi, sahabatnya atau rivalnya, Uchiha Sasuke yang telah kembali ke konoha dan mengabdikan dirinya kembali sebagai shinobi.
Kenapa?
Itulah pertanyaan yang belum dapat dia jawab walaupun dia itu jenius. Seharusnya, dia sekarang dipenjara , disiksa atau bahkan dihukum mati karena dirinya ber status sebagai nuke-nin pada waktu itu. Bukannya duduk manis dan meminum teh hangat dengan tenang.
Meski sudah satu tahun lebih enam bulan dia menjabat sebagai rokudaime Hokage, namun masih ada perasaan yang mengganjal didalam hatinya. Perasaan bersalah kepada sahabatnya karena dirinya telah mengambil cita-cita Naruto secara tidak langsung. Dan peristiwa itu terjadi saat Naruto pergi meninggalkan desa dan membunuh Shinobi yang bertugas malam itu dan tanpa alasan yang jelas dia pergi begitu saja.
Naruto pahlawan dalam Perang dunia shinobi, dicap sebagai nuke-nin dengan harga kepala paling mahal dalam sejarah dunia ninja. Harganya tertera dalam bingo book. Uzumaki Naruto, 17 tahun dengan harga kepalanya 678.550.000 ryo
Sasuke kaget mendengarnya. Dia segera bertindak cepat dan bernegosiasi dengan para pemimpin desa mengenai hal itu. Namun hasilnya nihil. Alasan mereka, karena Naruto sudah membunuh beberapa shinobi terbaik atau yang bertemu dengannya. Tentu saja, desa shinobi mereka yang dibunuh oleh Naruto tidak terima.
Maka dari situ, Sasuke terus mencari cara. Dia pun mengajukan usul untuk siapa saja yang berhasil menangkap Naruto hidup-hidup akan diberikan hadiah sesuai dibingo book atau bahkan lebih
Dalam waktu singkat, Naruto sudah jauh berkembang. Dari beberapa kabar yang didengarnya, Naruto sudah berhasil menguasai kenjutsu tingkat tinggi. Meskipun dirinya adalah seorang hokage, Sasuke tahu bahwa dirinya sedikit tertinggal oleh Naruto. Sasuke tidak boleh gegabah dalam masalah ini, dia harus tenang dan berpikir secara matang cara untuk membawa Naruto pulang.
Namun sebuah pemikiran menyakitkan muncul diotaknya . Naruto pergi dari desa tanpa alasan yang kuat , menguasai kenjutusu padahal dulu Naruto tidak bisa kenjutsu dan tidak pernah belajar kenjutsu . Sasuke bisa menguasai kenjutsu itu juga dibimbing oleh seorang guru -Orochimaru- dan bagaimana Naruto menguasai kenjutsu?
Pikiran terus berdatangan kekepala Sasuke , apakah Naruto begitu dendam kepada dirinya hingga dia berusaha keras menguasai kenjutsu . Dia mendapatkan pemikiran gila , Naruto yang dia kenal pasti punya alasan yang membuat dirinya begitu.
Apakah Naruto berencana membunuh dirinya yang notabenenya adalah sahabatnya sendiri?
Dia sekarang kembali ke konoha juga berkat bujukan dan sikap pantang menyerah Naruto untuk membawanya kembali ke konoha. Sekarang Naruto ingin membunuhnya.
Sasuke kembali menghela nafasnya setelah membayangkan pikiran gila yang muncul dikepalanya. Matanya bergerak menatap sekeliling ruang kerjanya yang rapih dan bersih. Entah jika Naruto yang duduk disini, mungkin ruangan ini akan kacau seperti apartemennya dulu.
"Naruto, jika kau memang ingin bertarung denganku," Sasuke memejamkan matanya. "Aku akan bertarung denganmu dan akan membawamu pulang ke konoha," Ujar Sasuke lalu membuka matanya. Mata onxy kelamnya berubah menjadi Mangekyou sharingan yang sempurna.
Matanya menunjukkan ambisi. Tapi bukan untuk membunuh siapa pun seperti dulu. Melainkan, ambisi yang baik untuk membawa pulang sahabatnya.
::TO BE CONTINUED::
A/N:Setelah membaca sediakanlah waktu beberapa detik untuk mengetik review...Sebagai tanda bahwa karyaku ada yang mengapreasi
Chapter 2 sedang dalam pengerjaan dan akan diupdate jika review sudah mencapai 40 pada chapter 1 ini
Fic ini terinspirasi dari Fic eternity karyanya Stilewolfie
