Touken Ranbu © Nitro+

Tsurumaru Kuninaga, Mikazuki Munechika

Aku tidak mengambil keuntungan apapun kecuali kesenangan jiwa semata (?)

0o0o0o0o0

.

Menyedihkan, sungguh tidak bisa ia bayangkan bagaimana jika dirinya sendiri yang berada dalam posisi itu. Mungkin tidak akan seperti sang sahabat yang bisa bertahan hanya dengan setetes air mata, baginya kehilangan seseorang yang dicintai mungkin kunci menuju ketidakwarasan.

Pelan, ia tidak ingin sampai satu langkah darinya menjadi pemicu hancurnya pertahan hati sang sahabat. Pelan, ia ingin memastikan jika tetes-tetes air mata selanjutnya yang tumpah tidak akan di ketahui orang lain selain dirinya. Pelan, ia hanya berusaha untuk tidak menggoyahkan ketetapan hati sang sahabat.

"Sah, menangislah. Aku ada di sini untukmu."

Butuh beberapa saat sampai akhirnya pelukan ringan yang ia jadikan tameng bagi sang sahabat mendapat balasan erat. Lehernya hampir tercekik karena bagian belakang baju yang di remas kuat menarik, tapi aneh, bukan leher yang sakit justru dadanya yang terasa perih. Mungkin seguk tangis sang sahabat adalah penyebatnya, mungkin empati dalam dirinya lah yang membuat ia begitu lemah, atau mungkin sama seperti sang sahabat ia juga merasa kehilangan.

Dirinya sendiri tidak bisa menjelaskan.

Rasanya sangat perih, semakin keras tangisan sang sahabat semakin sakit dadanya dibuat. Kalau saja ini semacam hukuman karena sudah membiarkan sang sahabat menangis sekuat ini, maka ia akan menerima hukuman ini dengan senang hati, kalaupun bukan, maka ia ingin tahu apa penyebab hatinya hacur seperti ini.

"Tsuru.." tidak ada kata lain yang bisa ia ucapkan, tidak ada, hanya terus mengulang nama sang sahabat, berharap sahabatnya tahu bahwa dirinya masih ada di sana untuk menemani, untuk berbagi rasa sakit. "..Tsuru."

Tatapan dari tamu yang lain sama sekali tidak mengganggu mereka, bisik-bisik yang membicarakan mereka, membicarakan kekasih sahabatnya masih tertangkap telinga tapi ia abaikan. Terserah dunia ingin mengatakan apa tentang mereka, hari ini—hanya untuk hari ini saja, ia ingin menjadi orang paling bodoh yang membiarkan sahabatnya menangisi kekasih hati mereka.

Ia yakin penonton mereka tidak akan mengerti, tidak ada satupun yang paham, jadi tidak masalah jika mereka menggunjing sepuas hati. Hari ini, di hari kekasih hatinya meninggalkan dunia, di hari kekasih dari sabahatnya meninggalkan dunia, ia akan menetapkan diri sebagai kekasih baru bagi sahabatnya. Ia akan menetapkan nama sang sahabat sebagai kekasih hati baru baginya.

0o0o0o0o0

.

14/01/2019 13:42

Sebenernya kalian bebas berhayal siapa yang lagi nenangin Tsurumaru.

Aku maunya Mikazuki, tapi kalau kalian mau yang lain silahkan.

Segitu aja dulu dariku.

Terima kasih untuk yang ninggalin jejak.

Bye~