Chapter 1

Author POV

"Wookie ah apa kau mengenal namja itu?" tanya kyuhyun pada Ryeowook sambil menunjuk seorang namja yang sangat imut sedang menyanyikan sebuah lagu di hadapan anak-anak yatim piatu. Tampak sekali dari wajahnya kalau ia sangat mencintai anak-anak.

"Oh, namanya Lee Sungmin jurusan seni musik, seangkatan dengan kita tapi usianya lebih tua setahun dari kita. Dia adalah sahabat Yesung hyung, jadi aku mengenalnya dengan baik. Dia mempunyai kepribadian yang mempesona. Kau menanyakannya padaku apa karena kau menyukainya?"

"Entahlah, aku hanya merasa dadaku sedikit bergetar ketika melihatnya". Kyuhyun berucap sambil tangannya diletakkan di dadanya.

"Apa kau mau aku mengenalkanmu dengannya? Dia tahu hubunganku dengan Yesung hyung, dan dia juga tidak membencinya." Tawar Wookie sambil mengerlingkan mata kanannya kepada Kyuhyun.

"Jinja? Kau sungguh-sungguh ingin membantuku?" Kyuhyun menatap tidak percaya pada Wookie.

"Ne, tentu saja Cho Kyuhyun! Kapan aku berbohong padamu?" Wookie mendengus kesal merasa tidak dipercaya oleh sahabatnya sendiri.

"Lalu kapan kau mengenalkanku dengannya?" Kyuhyun bertanya lagi tidak sabaran.

"Yaa, kau ini tidak sabaran sekali. Kita ini sedang bakti sosial, seharusnya kau kerjakan tanggung jawabmu dulu! Nanti jika sudah tidak sibuk, aku akan mencuri sedikit waktu untuk mempertemukan kalian. Aku akan menghubungimu lagi. Daah.." Wookie berlalu meninggalkan kyuhyun untuk melanjutkan tugasnya dalam bakti sosial itu.

Cho Kyuhyun dan Lee Sungmin, keduanya adalah mahasiswa semester delapan atau lebih tepatnya tingkat akhir di sebuah universitas terkenal di Seoul. Kyunghee University. Cho Kyuhyun, mahasiswa tampan jurusan Animation Technology ini selalu mendapatkan IPK 4.00 di setiap semester yang dilaluinya. Namja yang maniak game ini sudah dikenal banyak dosen karena kejeniusannya. Tak heran jika banyak yeoja yang mengagumi dan ingin mendapatkan cintanya. Tapi siapa sangka, di balik kejeniusan dan ketampannya dia adalah seorang gay. Tentu saja semua orang belum tahu, karena ia hanya menceritakannya pada sahabat dekatnya saja yaitu Ryeowook yang lebih sering dipanggil Wookie. Alasan ia berani menceritakannya adalah karena Wookie juga seorang gay.

Berbeda dengan Lee Sungmin, ia tidak secerdas kyuhyun di kampusnya. Namun mahasiswa jurusan seni musik ini banyak dikagumi oleh teman-temannya karena memiliki kepribadian yang sangat mempesona. Tak jarang ia berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan sosial di dalam dan di luar kampusnya. Bisa dikatakan, di mana ada kegiatan sosial maka di situ ada Lee Sungmin. Keramahan dan keindahan hatinya membuatnya terkenal seantero Kyunghee University.

Di sela-sela kegiatan bakti sosial, Wookie menyempatkan dirinya untuk mengajak Sungmin menikmati pemandangan desa tempat bakti sosial berlangsung. Sambil berjalan, diam-diam Wookie memberikan sms kepada Kyuhyun.

To: Gaemkyu

Kyu~kyu cepat ke sungai di pinggir desa ini. Aku sedang bersama Sungmin hyung. Nanti kau pura-pura lewat saja dan aku akan memanggilmu. Cepat atau kau akan kehilangan kesempatan ini.

- message send

Selang beberapa menit, Kyuhyun pun melintas di pinggir sungai itu.

"Kyuhyun-ah, sedang apa kau di sini? Apa kau mencari seseorang?" wookie pura-pura bertanya dan berjalan menghampiri Kyuhyun diikuti Sungmin dari belakang.

"i..iya, aku mencarimu Wookie ah!" terlihat Kyuhyun sangat gugup dalam kata-katanya karena ia bingung harus mengatakan apa.

"mencariku? Untuk apa?" Wookie kembali bertanya pada Kyuhyun dan membuatnya semakin salah tingkah.

"a..anu, i..itu Yesung hyung menanyakanmu. Katanya kau selalu menghilang dan tidak mengerjakan tanggung jawabmu dalam bakti sosial ini!"

"oh, Yesung hyung rupanya. Oke lah sebentar lagi aku kesana." Wookie pun berkata sambil mengerucutkan bibirnya, sangat terlihat bahwa namja ini pintar sekali berakting.

"mungkin ia merindukanmu Wookie ah. Cepat temui dia sana!" tiba-tiba Sungmin mengeluarkan suaranya pada Wookie.

"Ne hyung, sebentar lagi. Oh iya, kenalkan ini temanku. Dia satu jurusan denganku, Animation Technology."Wookie pun mengambil kesempatan yang dijanjikannya pada Kyuhyun.

"Annyeong, Lee Sungmin imnida.."

"Ne, Cho Kyuhyun imnida. Bangapseumnida.."

"Kalau begitu aku pergi dulu ya, Yesung hyung sudah menungguku. Kalian mengobrol saja sejenak." Wookie melangkahkan kakinya meninggalkan dua orang itu sambil tersenyum-senyum sendiri.

Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk duduk-duduk di hamparan batu karang besar di pinggir sungai itu. Terlihat suasana canggung di antara keduanya. Beberapa menit dilaluinya tanpa ada sepatah kata pun. Hingga akhirnya Kyuhyun memutuskan untuk memulainya duluan.

"Hyung!"

"Ne.."

"Tadi hyung bilang pada Wookie kalau Yesung Hyung merindukannya. Apa hyung mengenal Yesung hyung?" Kyuhyun bertanya pada Sungmin dengan wajah pura-pura tidak tahu.

"Hmm, aku sangat mengenalnya. Dia sahabatku sejak SMA dan sekarang kita satu jurusan." Jawab sungmin sambil menganggukan kepalanya imut.

"Berarti hyung tahu hubungan mereka berdua?"

"hmm.." sekali lagi sungmin hanya menganggukan kepalanya.

"lalu, bagaimana menurut hyung?"

"menurutku itu hal yang biasa, karena sejatinya cinta itu tidak bisa dipaksakan. Ketika pilihan kita jatuh pada orang yang sama jenisnya dengan kita, maka kita tidak bisa membuang jauh-jauh perasaan itu. Cukup dijaga dan dijalani saja." Sungmin berbicara dengan mantap kepada Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum dan terbersit di hatinya harapan yang besar atas orang di hadapannya itu.

"Oh iya, tadi aku tidak sengaja melihat hyung sedang bermain gitar sambil bernyanyi di hadapan anak-anak yatim piatu itu. Hyung terlihat sangat menghayatinya, sepertinya hyung sangat mencintai anak-anak."

"Kau benar Cho Kyuhyun. Aku memang mencintai anak-anak. Bagiku mereka adalah malaikat kecil yang dikirim Tuhan untuk kita. Melihat kebahagiaan mereka, membuatku ikut merasa bahagia. Dan melihat kesedihan mereka, membuatku merasakan sedih juga. Terlebih anak-anak yatim piatu itu, aku ingin sekali membahagiakan mereka. Karena aku merasa, mereka sangat jauh dari rasa bahagia."

"Hatimu sungguh mulia hyung!" kyuhyun mengatakan itu tulus dari hatinya.

"Aku anggap itu pujian Kyu. Kau sendiri, aku dengar kau adalah mahasiswa jenius di kampusmu. Kau sangat beruntung Cho Kyuhyun."

"hahaha, itu hanya kebetulan hyung. Aku hanya mencintai bidangku sehingga aku sangat menikmatinya." Ujar Kyuhyun sambil tertawa ringan.

"Yesung pernah berkata padaku kalau sahabat dari kekasihnya itu adalah maniak game. Apakah itu dirimu?" Sungmin pun memulai pertanyaan pada kyuhyun.

"Mwo? Hahaha, mungkin bisa dibilang seperti itu, bagiku game sama seperti anak-anak kecil itu bagimu. Game-game ku adalah karunia Tuhan untukku. Mungkin tanpa game aku tidak bisa hidup." Kyuhyun menjawab pertanyaan Sungmin sambil bercanda. Sudah tidak ada lagi kecanggungan di antara mereka. Hanya ada tawa di sela-sela obrolan mereka.

PLETAK!

"Yaa, kenapa kau bicara seperti itu. Game hanya akan menyita waktumu tahu!" Kali ini sungmin malah menjitak kepala Kyuhyun. Namun Kyuhyun sepertinya menikmati jitakan itu di kepalanya, baginya itu adalah sentuhan pertama Sungmin pada dirinya.

"Hyung, kau sendiri sepertinya adalah maniak pink. Lihat saja warna pakaianmu yang dominan pink itu. Kaos pink, celana putih dengan aksen pink, gelang tanganmu pink, dan apa ini? Bahkan anting di telinga kananmu juga pink." Kyuhyun berucap sambil memegang telinga Sungmin.

"Yaa, jangan sentuh telingaku! Itu sensitif tahu!" teriak sungmin tidak terima telinganya dipegang-pegang.

"ahaha, akhirnya aku tahu daerah sensitifmu! Kekeke... ah, satu lagi bahkan gitarmu juga warna pink bukan? aku melihatnya saat kau bernyanyi tadi. Huh, dasar pinky boy! Kau terlihat seperti yeoja saja hyung!"

"apaa.. maksudmu aku ini cantik?" sungmin bertanya penasaran sambil mendekatkan wajahnya.

"eh? Ehm, i..iya hyung kau sangat cantik bagiku!" Kyuhyun sangat gugup menjawab pertanyaan Sungmin.

"Kau membuatku malu Kyu.. Ah, sepertinya kita harus segera pergi. Bakti sosial kita kan belum selesai."

"Ne.. hyung, sebelum berpisah bolehkah aku meminta nomor ponselmu?" Kyuhyun terkesan malu-malu mengatakan itu.

"aah, mana ponselmu?" Kyuhyun mengeluarkan ponselnya dan memberikannya pada Sungmin. Terlihat Sungmin memencet-mencet keypadnya lalu memberikannya lagi pada Kyuhyun.

"ini nomorku. Nanti hubungi aku ya. Senang berteman denganmu Kyu!" Sungmin berlalu meninggalkan Kyuhyun, sedangkan yang ditinggalkan terlihat raut wajahnya sangat gembira.

Acara bakti sosial yang diadakan oleh Kyunghee University berjalan dengan lancar. Semua mahasiswa yang terlibat dalam kepanitiaan itu kembali ke rumah masing-masing setelah sebelumnya dilakukan evaluasi terlebih dahulu.

Pagi yang cerah pun menghapiri Universitas Kyunghee. Terlihat mahasiswa dan mahasiswi yang berlalu lalang menuju ke kampusnya masing-masing. Tidak terkecuali dengan namja tampan bernama Cho Kyuhyun. Terlihat tas gendong yang hanya disampirkan di bahu kirinya dan dua buah kabel earphone berwarna putih menjuntai dari telinga hingga ke kantong celananya. Sambil tersenyum bibirnya tampak komat-kamit mengucapkan sesuatu. Mungkin ia sedang menyenandungkan lagu-lagu yang ia dengar dari MP3 kesayangannya. Tampak sekali bahwa kali ini sedang sangat bahagia.

Sampai di depan ruang kuliahnya, ia pun memasuki sebuah pintu kayu dan segera duduk di samping sahabatnya itu yang sudah duduk di bangkunya sejak dari tadi.

"Annyeong my Wookie!" Kyuhyun menyapa Wookie dengan senyumannya yang sangat lebar.

Wookie pun tersenyum dan menyapa kembali pada Kyuhyun.

"Annyeong Kyu.. Tampaknya kau senang sekali pagi ini. Apakah ada hal yang menggembirakan bagimu?" Wookie bertanya seperti itu, karena menurutnya jika Kyuhyun sudah memanggilnya dengan 'my Wookie'berarti ia sedang bahagia.

"Ne, tentu saja aku bahagia. Gomawoyo, ini berkat dirimu.." kyuhyun berterima kasih sampil bibirnya tak melepaskan senyum sedikitpun.

"Aah, aku tahu. Kau dan Sungmin hyung sudah berkencan?" tanya Wookie lagi.

PLETAK!

Sebuah jitakan halus mengenai kepala Wookie

"Ya.. kenapa kau tidak bisa pelankan suaramu! Kalau yang lain dengar bagaimana?" Kyuhyun yang merasa kelas sudah agak penuh menjadi sungkan untuk membicarakannya.

"Mianhae aku hanya penasaran saja.." Wookie meminta maaf sebagai tanda rasa bersalahnya.

"Aniyo, aku belum sampai tahap itu. Tapi ini awal yang baik bagiku. Hehe.." Kyuhyun kembali menjelaskankannya pada Wookie.

Flashback

Kyuhyun POV

Akhirnya aku bisa mendapatkan nomor ponselnya langsung tanpa perantara. Lee Sungmin, kenapa kau seperti Cinderella di mataku. Ah, sebaiknya aku menghubunginya saja.

To: My Princess

Hyung, apakah kau sudah tidur? Ini baru jam 8 malam. Oiya ini aku Cho Kyuhyun. Kau masih ingat kan?

Beberapa detik kemudian

From: My Princenss

Tentu aku ingat Kyu. Aku belum tidur. Yah karena ini baru jam 8 malam, aku masih harus mempersiapkan mata kuliah untuk besok.

Ya Tuhan, dia membalas smsku. Bagaimana ini, jantungku seperti mau copot rasanya. Untuk suaranya ini tidak akan terdengar sampai ke telinga Sungmin hyung, kalau sampai dia tahu mau taruh di mana wajahku.

To: My Princess

Jika sudah jam sembilan tidurlah waktu yang baik untuk tidur karena di jam-jam itu sel-sel darah merahmu akan banyak diproduksi dan pertumbuhan tulangmu juga akan maksimum. Keke~

Ah, aku rasa sms itu bagus. Hehe, aku hanya ingin mencairkan suasana.

From: My Princess

Apa maksudmu Kyu? Apa kau menghinaku pendek hah? Kau ini menyebalkan sekali kenapa malam-malam malah menceramahiku?

Lho, kenapa dia malah marah. Apa aku salah? Bagaimana ini? Sebaiknya aku minta maaf saja.

To: My Princess

Mianhae hyung, bukan maksudku seperti itu. Aku hanya ingin kau cepat tidur saja.. Aku mohon maafkan aku. Please!

Huh, apakah dia akan semakin marah padaku?

From: My Princess

Tidak akan aku maafkan! Aku tidak mau mengenalmu lagi Cho Kyuhyun! Yah, kecuali kau mau memenuhi permintaanku..

Apa? Dia memberiku persyaratan? Ah, baiklah.. asal kau memaafkanku hyung.

Tidak lama Sungmin hyung mengirim sms lagi padaku..

From: My Princess

Kau harus menjemputku besok pagi untuk ke kampus. Kau mau kan? Rumahku sangat jauh dari kampus Kyu, butuh dua jam perjalanan. Aku tidak mungkin naik bus karena bus pertama berangkat jam 7 pagi, dan aku harus mengurus ibuku dulu yang sedang sakit. Sedangkan kuliahku dimulai jam 8. Biasanya aku pergi bersama ahjussi tetanggaku yang juga bekerja dekat kampus kita, tapi besok dia tidak bekerja karena istrinya melahirkan. Kumohon Kyu, bantulah aku. Besok aku ada ujian..

Menjemputnya? Ah, ini adalah kesempatan bagiku. Tidak mungkin aku menolaknya. Kyuhyun ah hwaiting! Eh, tadi dia bilang apa? Ibunya sakit? Ya Tuhan, apakah sakitnya parah? Kasian sekali dia.

To: My Princess

Asal kau memaafkanku hyung, apapun akan kulakukan. Beri aku alamat rumahmu. Besok pagi-pagi aku akan menjemputmu..

Sungmin POV

From: Cho Kyuhyun

Mianhae hyung, bukan maksudku seperti itu. Aku hanya ingin kau cepat tidur saja.. Aku mohon maafkan aku. Please!

Kenapa dia menganggapku serius? Padahal aku hanya bercanda padanya. Aku tahu maksudnya baik, hanya menyuruhku cepat tidur. Hahaha, lucu sekali Cho Kyuhyun itu.. aah, aku manfaatkan saja kesempatan ini. Besok kan ahjussi tidak bisa mengantarku kuliah. Kekeke~

To: Cho Kyuhyun

Tidak akan aku maafkan! Aku tidak mau mengenalmu lagi Cho Kyuhyun! Yah, kecuali kau mau memenuhi permintaanku..

Kekeke~ semoga dia mau memenuhi permintaanku.

Author POV

Pagi sekali Kyuhyun sudah keluar dari rumahnya. Dengan mengendarai mobil sport birunya menuju kediaman rumah Sungmin.

"Ah, aku masih mengantuk sekali. Kalo ini bukan untukmu hyung, aku tidak akan memenuhinya." Kyuhyun terus mengoceh selama perjalan. Tapi bibirnya tetap mengembangkan senyum karena menurutnya ini adalah awal yang baik.

Kyuhyun tiba di rumah Sungmin tepat jam 6 pagi. Ia keluar dari mobilnya dan memperhatikan rumah yang ada di hadapannya.

"Apa ini rumahnya? Kenapa kecil sekali? Tapi alamatnya sama dengan smsnya semalam." Kyuhyun menatap rumah Sungmin dengan pandangan iba. Rumah itu hanya berdindingkan kayu dan mungkin luasnya hanya seperempat dari rumahnya.

Kyuhyun mengetok pintu rumah Sungmin beberapa kali. Tidak lama kemudian Sungmin muncul dibalik pintu.

"Kyu, kau sudah datang.. Aku sudah siap, ayo berangkat!" Sungmin tersenyum pada Kyuhyun dan menggandeng tangannya untuk segera pergi.

"Tunggu hyung, aku belum pamit pada ibumu." Kyuhyun menahan langkahnya dan berbalik ke rumah Sungmin.

"Tidak usah Kyu, ibuku tidak tahu aku pergi denganmu. Yang ia tahu aku pergi dengan ahjussi tetanggaku." Sungmin buru-buru mengajak Kyuhyun pergi dari rumahnya. Entah kenapa sepertinya ia tidak suka Kyuhyun bertemu dengan ibunya.

Kyuhyun pun kembali mgengarah ke mobilnya dan mempersilakan Sungmin untuk masuk. Tapi ia menyadari kalau Sungmin sedang menyembunyikan sesuatu. Sangat terlihat dari wajahnya.

Flashback End

Still Author POV

"Begitulah ceritanya.." Wookie mengangguk-angguk mengerti mendengar cerita dari Kyuhyun.

"Chukae Kyuhyun-ah! Aku senang mendengarnya. Semoga kau sukses mendapatkan hatinya." Diusapnya tangannya ke kepala Kyuhyun sambil tertawa renyah. Ia ikut merasakan kebahagiaan Kyuhyun.

"Tapi sepertinya ia tidak suka aku bertemu ibunya. Apa mungkin ia ingin menyembunyikan aku dari ibunya? Karena jika ibunya tau, ia akan melarang hubungan kami.." Ucap Kyuhyun lagi dengan rasa percaya diri.

"Yah, Cho Kyuhyun! Apa maksud pernyataanmu tadi? Kau ini percaya diri sekali! Memangnya Sungmin hyung sudah pasti mencintaimu!" Wookie menganggap Kyuhyun benar-benar aneh. Karena baru pertama berjumpa sudah ge-er seperti itu. Bagaimana kalau ia sering berinteraksi dengan Sungmin hyung? Tapi tanpa disadari oleh Kyuhyun, diam-diam Wookie ikut berpikir juga tentang sikap Sungmin yang diceritakan Kyuhyun tadi. Masa iya Sungmin langsung jatuh cinta pada Kyuhyun begitu saja. Dan ia takut ibunya tau kalau anaknya jatuh cinta pada seorang namja...

.

.

.

TBC