EVERYTHING THE SECRET

Moshi-moshi minna san .. :D

Ini adalah fict kedua Shizu..

Disini Naruto punya kakak yang tidak lain dan tidak bukan, adalah Kyuubi.. hehe

Selamat membaca ya..

Enjoying~~

...

...

Rate T or M

OOC, Miss Typo, EYD ancur, Gore

Malam ini hujan turun dengan derasnya.. gemuruh petir seperti menggambarkan bahwa akan ada hal yang buruk menimpa seseorang.. dingin yang menusuk terasa sampai ke tulang, angin yang berhembus kencang terus meniup tanah beriringan dengan tetesan air hujan yang berjatuhan seakan beramai ramai untuk lebih dulu menapaki batas bumi.. pepohonan dengan susah payah menahan besarnya angin yang mendorong mereka seperti ingin menumbangkannya satu persatu.. jalanan pun sulit untuk ditampakkan, juga cahaya yang menerangipun belum cukup untuk menyorot..

Sesosok laki-laki berambut panjang yang di kuncir berwarna kuning dan poni yang menutupi sebelah matanya berlari menuju pintu gerbang asrama memakai jas hujan.. dengan menahan rasa takutnya dan hujan yang terus mengguyur tubuhnya ia berusaha membuka pintu gerbang tersebut.. dari awal dia sudah curiga.. seperti ada yang mengikutinya dari belakang, itu yang membuat rasa ketakutannya bertambah..

"siapa itu ?", ia menengok.. nihil tak ada satupun orang menyahut dan menampakkan dirinya..

Tangannya begitu gemetar.. pada saat pengait pintu terbuka, ia merasakan ada yang menyentuh pundaknya.. ia pun menoleh lagi..

"k-kau siapa ?", tubuhnya bergetar menahan takut dan mengumpulkan keberaniannya untuk bertanya..

Deidara melihat sesosok laki-laki berjubah yang menutupi kepalanya menyentuh pundaknya sembari merunduk tidak ingin memperlihatkan wajahnya.. tangan kanannya tertutupi lengan jubahnya yang panjang seperti menyembunyikan sesuatu.. lelaki itu tidak menjawab pertanyaan Deidara, sampai pada akhirnya Deidara bertanya lagi..

"kau siapa ?"

Mereka saling berhadapan..

"...", lelaki itu tetap tak menjawab..

Deidara semakin penasaran dan ia mulai berani menyentuh pundak lelaki tersebut..

"tolong jawab aku..",

Lelaki itupun mendongak menatap Deidara tanpa ekspresi.. Deidara menyunggingkan senyuman..

"ah ternyata kau Neji, kau mengagetkanku saja.. haha.."

Neji adalah sahabat terdekat Deidara setelah Kyuubi, jadi jelas saja mereka begitu akrab.. tanpa mereka sadari hujanpun semakin deras..

"ayo kita masuk.. hujan semakin deras.."

Deidara membalikan tubuhnya hendak mendorong pagar, tetapi aktivitasnya terhenti karena Neji menarik tubuh Deidara secara kasar..

"hei ! ada ap- ? !" Deidara terkejut dan tiba-tiba Neji mendorongnya hingga jatuh terduduk..

"aduuhh ! ! Neji, apa yang kau lakukan ? !", tangan kanannya menyangga tubuhnya sedangkan tangan kirinya menutupi keningnya karena cahaya lampu menyilaukan matanya yang sedang menatap ke arah Neji..

Neji merunduk melihat sahabatnya terjatuh.. dia mengangkat tangan kanannya yang menutupi, kemudian terlihatlah sebilah pisau tajam yang sedang di genggamnya erat-erat dan diangkatnya tinggi-tinggi..

"kau mau apa Neji ? ! !", Deidara terkejut dan membelalakan matanya melihat pisau yang digenggam Neji..

Dengan sigap, Neji melayangkan pisaunya itu ke arah Deidara..

"N-neji tunggu du-... AAARRRGGGHHHH ! ! !"

CROTT !

Darah segar mengalir dan terciprat pada wajah Neji.. Neji telah berhasil menghunuskan pisaunya tepat ke arah jantung Deidara sehingga Deidara meninggal seketika lalu pisau yang masih menancap pada tubuh Deidara diputar-putarnya menimbulkan luka semakin melebar dan jantung yang sudah tak berdetak itupun terlihat terbelah.. melonggarkan pisau dan menariknya ke bawah menjadi garis vertikal yang sedikit miring tanpa melepasnya, dan berhenti sampai pusar.. kemudian dia mencabut pisau takut-takut ada yang memperhatikan perlakuannya itu.. tubuh Deidara kini telah kaku terlentang didepan Neji dengan mata yang terbuka dan bibir yang menganga lebar.. hujan membasahi wajah tampan Deidara.. Neji memindahkan tubuh Deidara dan menguburnya di suatu tempat yang tidak akan ada seorangpun yang mengetahuinya.. dia membiarkan bercak darah di tanah itu, karena akan menghilang sendirinya tersapu oleh air hujan dan menghapusnya..

Neji berbicara lirih.. "maafkan aku kawan.."

Setelah itu, Neji menghilang dan lewat kabar burung bahwa dirinya telah meninggal.. dan jasad Neji telah diketemukan oleh seseorang dan menjadi gempar..

...oOo...

Pagi hari yang cerah dan matahari mulai melakukan aktivitasnya untuk menerangi pagi yang segar dan indah.. burung-burung mulai bercengkrama diantara pepohonan.. PERGURUAN KONOHA.. adalah tempat asrama khusus untuk murid laki-laki.. para murid telah sibuk dengan aktifitas mereka pagi ini..

Sudah lama terjadi pembunuhan berantai di asrama tersebut, dan semua murid telah mengetahui masalah itu.. tetapi tidak ada satu pun yang mengetahui siapa pelaku di balik semua itu.. masih tanda tanya besar.. sudah dilacak dan dicari pelakunya tetapi belum terungkap juga sampai sekarang.. semua penghuni asrama pun masih merasa takut berada di sana, takut – takut mereka yang diincar oleh pembunuh keji tersebut..

Pelajaran di kelas telah berakhir, semua murid bergegas keluar kelas dan pergi menuju kamar mereka masing – masing.. Naruto dan Deidara berjalan bersama.. sambil bercakap-cakap sedikit melepas penat setelah menulis dan mendengarkan pelajaran dikelas.. Naruto hari ini baru kembali setelah dia dirawat di rumah sakit karena kecelakaan..

"pagi ini cerah ya..", ujar Naruto dengan memasang senyuman menatap langit..

"tapi, katanya hari ini akan terjadi topan..", Deidara memberi tahu..

Naruto mengalihkan pembicaraan, "Deidara, bagaimana keadaan di asrama ?"

Deidara tertegun atas pertanyaan Naruto padanya dan sedikit membelalakan mata..

"semua ketakutan, pelakunya belum tertangkap.."

Mereka berdua terdiam sejenak, kemudian Deidara melanjutkan pembicaraannya..

"lebih baik kamu jangan kembali dulu ke asrama hari ini.. setidaknya, sampai pelakunya tertangkap..", Deidara memberi saran..

"terima kasih Deidara, tapi aku tak boleh lari.. demi diriku sendiri dan demi orang yang mempercayaiku, aku tak mau lari.."

Tiba – tiba mereka bertemu dengan Shizune yang sedang membawakan tumpukan buku di tangannya..

Shizune terkejut dengan kedatangan Naruto dan Deidara..

"oh.. Naruto.. sudah tak apa – apa ?", tanya Shizune sedikit cemas..

Naruto merunduk sambil meminta maaf, "ya.. maaf telah mencemaskan anda.."

Shizune pun berlalu, Naruto berjalan di depan Deidara yang sedang berdiri terdiam di belakangnya.. lalu Naruto menghentikan langkahnya kemudian menoleh..

"Deidara, terima kasih atas bantuanmu hari ini ya..", Naruto melambaikan tangannya..

"ah.. iya.. sama – sama.."

Saat dia berjalan, ada 2 orang laki-laki melihatnya kemudian saling berbisik membicarakan tentang Naruto dan melihat Naruto dengan tatapan sinis.. tanpa memperdulikan mereka berdua, Naruto berbelok melewati jalan lain untuk menghindari mereka yang sedang membicarakan dirinya itu..

Naruto berjalan menuju kamar Chouji hendak menanyakan sesuatu.. sesampainya di depan pintu kamar Chouji nomor 206 dia berdiri dan mengetuk pintu..

TOK TOK..

Chouji yang penakut mendengar ketukan pintu dan menyahut dari dalam kamar tanpa membuka pintu..

"s-siapa ?"

"Naruto..", jawab Naruto..

Chouji pun akhirnya membuka pintu dengan tangan yang gemetar.. lagsung saja Naruto bicara dengan mimik wajah khawatir..

"maaf, tiba – tiba datang.. tapi, ada yang harus aku bicarakan, makanya aku keluar dari rumah sakit.."

Chouji langsung menjawab dengan rasa takut yang amat sangat, "tak ada yang perlu dibicarakan !"

"tolonglah, Chouji.. sebelum pindah, beri tahu aku penyebab kematian kakak.."

"tidak ! aku tak tahu apa – apa ! itu bohong ! !", Chouji berteriak ketakutan.. "tinggalkan aku !"

Chouji mendorong Naruto keluar dan langsung menutup pintu keras dengan debaman yang menggema seluruh ruangan..

BLAM !

"Chouji.. Chouji tolong bukakan pintu.. Chouji..", Naruto berusaha membuka pintu, tetapi hasinya nihil.. Chouji tidak mau membukakan pintunya..

Dan tidak ada jawaban apapun dari dalam kamarnya..

SIIING

Naruto membalikan tubuhnya, "aku akan kembali, tolong dipikirkan ya.."

Naruto pun pergi meninggalkan kamar Chouji.. tak disadari, Sasori mengintip di balik pintu kamarnya karena suara teriakan Chouji yang terdengar sampai kamar miliknya..

Di rumah sakit, Sasuke ingin menjenguk Naruto dan bertanya pada suster dimana Naruto tetapi Naruto telah keluar dari rumah sakit..

Sasuke terkejut, "apa ? ! keluar ? !"

"lebih tepat KABUR.. habis tanpa izin sih..", ujar suster ketus..

"dasar Naruto..", asap mengepul dari kepalanya karena kesal terhadap ulah Naruto yang diperbuatnya..

Suster melanjutkan pembicaraan, "sarafnya tak apa-apa, jadi mau keluar kapanpun juga sudah boleh... padahal ada yang ingin diberitahukan sebelum keluar rumah sakit.."

"eh ?"

"ini diketahui saat tes keseluruhan.. obat tidur itu tidak baik.."

Sasuke terheran atas ucapan suster itu, "obat tidur ? Naruto minum obat tidur ?"

"ya.. jika tak bisa tidur, periksa saja kesini..", suster menadahkan tangan disampingnya menggambarkan untuk datang ke rumah sakit tersebut..

"eh.. iya.."

Sasuke langsung pergi berlari meninggalkan suster dan keluar dari rumah sakit dengan kecemasan pada dirinya..

Obat tidur ! mengapa tak sadar ? itu sebabnya mengapa pada saat peristiwa itu terjadi, ingatan Naruto hilang.. Naruto dibuat tidur dengan obat oleh pelakunya !

Di tempat lain.. tepatnya di kamar Naruto..

Naruto dengan cemas duduk di kursi depan meja belajarnya.. ia menggigit jari jempolnya sambil memikirkan Chouji..

Inner Naruto

Chouji besok akan keluar dari sini.. sebelumnya ia harus menceritakannya padaku.. tapi bagaimana ?

TREK !

Naruto bangun berdiri dari tempat duduknya.. dan menoleh ke arah pintu.. dilihatnya di bawah sela pintu ada sepucuk surat tertata disana.. Naruto menghampiri pintu..

Memo ? kapan.. jangan-jangan hanya usil..

SREK

Naruto mengambil surat tersebut lalu membukanya.. setelah membacanya, Naruto sedikit terkejut.. surat itu berisikan kalau Chouji bisa menemuinya kalau hanya 10 menit saja, yang tertanda Chouji..

Naruto langsung beranjak pergi menuju kamar Chouji..

Sesampainya di depan kamar..

TOK TOK..

"Chouji !"

Tak ada jawaban..

"ini Naruto, Chouji.."

TOK TOK..

Tetap tak ada jawaban..

Naruto mencoba membuka pintu, dan ternyata pintunya tidak terkunci..

KLIK

"Chouji ?"

Terbuka..

"Chouji, anu... aku sudah baca memonya.."

Ternyata Chouji tidak ada didalam kamar..

Tak ada ?

Naruto terus mencari, "Chouji ?"

Dicari-cari di seluruh kamar tetap batang hidungnya tak terlihat juga.. Naruto semakin khawatir saja..

Tak mungkin ! kan Chouji yang menulis surat..

Naruto mengingat kembali isi memo yang di terimanya beberapa menit yang lalu..

Tak ditulis waktunya.. kalau jam segini, mungkin ia di kantin.. 30 menit lagi, aku kembali ke sini..

Naruto melewati kasur Chouji, Naruto tak sadar kalau ada darah yang mengalir dari bawah kasur milik Chouji.. Naruto berjalan menuju pintu dan membukanya..

KLIK

ZREG !

Tiba – tiba tangannya di tarik oleh seseorang yang membuatnya berteriak ketakutan..

"GYAAAA ! !"

BLAM !

Pintu tertutup dengan debaman keras oleh orang yang menarik tangan Naruto yang menariknya keluar kamar Chouji dan membawanya ke dalam kamar Naruto.. ternyata yang menarik tangan Naruto adalah Sasuke..

"Sasuke ! mengejutkan saja !"

"aku tahu sesuatu yang gawat ! obat tidur !", Sasuke memasang tampang serius..

"o-obat tidur ?"

"ya ! coba ingat baik – baik sebelum kasus itu terjadi.. apa ada yang memberimu minum atau makanan ?"

Naruto mengingat-ingat memorinya..

"tunggu dulu..", Naruto berfikir..

Tapi makan selalu dikantin..

Dia ingat, terakhir yang memberi Naruto makanan dan minuman adalah Deidara..

"Deidara..", kata-kata itu keluar dari mulut Naruto..

"apa ? !", Sasuke terkejut mendengarnya..

Inner Naruto

Deidara ? ! tapi, masa sih ! Deidara..

Naruto langsung mengelak, "tak .. tak mungkin ! aku tak percaya.. ada maksud apa sebenarnya ? !"

"aku tak tahu alasannya.. tapi, selain dia, tak ada orang yang terlintas dalam pikiranmu, kan ?"

"tapi.. Deidara tak mungkin berbuat begitu.."

Inner Naruto

Membunuh orang.. dan menimpakan kesalahannya padaku..

Naruto melanjutkan pembicaraannya, "tak mungkin.. kan.. ia sangat akrab dengan kakak.. ia juga sangat baik terhadap ku.."

Mereka terdiam sejenak..

Naruto tetap pada pendiriannya, "bukan ! bukan Deidara ! pada hari kakak meninggal, aku baru saja bertemu dengan Deidara di kelas.."

"kamu pasti ? !"

"ya ! aku pulang ke asrama dan minum teh.. tapi itu kakak yang membuatkannya.. jadi pasti bukan Deidara !"

Keringat dingin mulai keluar dari kening Sasuke.. dan Sasuke tak dapat berkata apa-apa.. dia berbalik menuju pintu dan mendudukan diri sambil menyender pada pintu..

BRAK

"aku jadi bingung.. apa ada yang salah ya ?", Sasuke menutup mulutnya dengan tangan kanan sambil tetap berbicara.. "kukira yang membunuh kakakmu sama dengan yang membunuh Neji dan Bu Tsunade.."

"aku juga begitu.. kupikir tak mungkin ada 2 orang pembunuh di sekolah ini.. tapi.."

Sasuke begitu serius menyimak percakapan Naruto dengan dirinya..

"Sasuke.. ada satu hal yang telah ku ketahui.. kecelakaan yang membuatku masuk ke rumah sakit penyebabnya adalah didorong oleh Kiba.."

Sasuke sangat terkejut dan sedikit berteriak, "di dorong oleh Kiba ? ! !"

"sstt.. sstt..", Naruto menaruh jari telunjuknya menghimbau Sasuke agar tidak berisik..

"mengapa diam saja !"

"ngomong juga percuma.. tak akan ada yang percaya.."

"tapi kau bisa tewas ! kalau betul.."

"lupakan saja hal itu.. aku tak apa-apa kok.."

"Naruto..", Sasuke sudah sangat cemas..

"dengar, Sasuke.. kejadian itu memberi petunjuk yang lebih penting.. Kiba dan kawan-kawan percaya bahwa aku yang membunuh Neji dan yang lainnya.. mungkin, untuk membalas dendam terhadap kakak.."

Sasuke membelalakan matanya, "itu sih.. seperti mengaku saja bahwa merekalah pelakunya.."

Naruto terdiam menatap Sasuke dengan hati yang bimbang..

Sasuke teringat sesuatu, "tunggu dulu ! bukankah bagi Deidara, posisimu juga seperti itu ? !"

"a-apa.. mana mungkin.. Deidara membalaskan dendam kakak ?", tubuh Naruto bergetar hebat..

"ya ! kau bilang, ia teman yang terdekat, kan ?"

"tapi.. mengapa ia menimpakan kesalahannya padaku ? lagipula kasus Bu Tsunade juga.. aku tak mengira Bu Tsunade bersangkutan dengan kematian kakak..", Naruto mengalihkan pandangannya..

Inner Sasuke

Oh ya ? itu terjadi semata-mata hanya untuk menjebloskan Naruto.. tak mungkin ! tak ada alasan untuk melakukan itu.. selain Kyuubi dan kepala sekolah, Naruto baru kali ini bertemu dengan yang lainnya..

Naruto terdiam sejenak sambil berfikir..

"Sasuke.. aku harus pergi.."

"kemana ? !"

"kamar Chouji. Ia menemuiku kalau 10 menit saja.."

"tunggu, jangan-jangan ini jebakan.."

"Chouji takkan berbuat begitu.. walaupun kecurigaannya padaku belum hilang, mungkin ia akan menceritakan tentang penyebab kematian kakak.. Sasuke, kembalilah sebelum hujan turun.. sepertinya mau datang topan.."

Di luar awan sudah menghitam, datang beserta gemuruhnya bersiap akan menghujani kembali dan membasahi bumi.. tak lupa dengan angin yang telah lebih dulu berhembus kencang.. pemandangan pun menjadi gelap gulita..

Naruto mengantar Sasuke sampai ke depan pintu keluar.. Sasuke membuka pintu, Naruto berdiri di belakangnya menunggu..

Sasuke menoleh, "hati-hati, Naruto.. khususnya pada Deidara.. jangan terlalu percaya.."

"sa-sasuke.."

"aku tahu, kamu ingin percaya padanya.. tapi ia yang paling mencurigakan.. selain kejadian kakakmu, yang bisa memberi obat ke kamu hanya dia.."

Naruto merunduk, "ya.."

"Naruto.."

Naruto tersadar dari lamunannya dan mendengar kata-kata Sasuke..

"kamu datang kesini demi kakakmu.. tapi kali ini, berjanjilah padaku untuk berhati-hati.."

Raut wajah Naruto menjadi sedih.. tangan kanan Naruto mencoba meraih punggung Sasuke.. dan menempelkan wajahnya pada punggung Sasuke yang hangat.. Sasuke menoleh ke arah Naruto dengan wajah yang memerah karena malu..

"baik aku berjanji.."

Sasuke mengelus rambut Naruto mesra..

Janji dengan kakak tak dapat kupenuhi.. setidaknya.. janji dengan Sasuke harus bisa kupenuhi..

...

...

To Be Continued

Wuuaahhh...

Shizu tak tahu ini fict termasuk kategori gore atau tidak.. hehehe *nyengir kuda*

Shizu TBC yahh.. tunggu next chap nya okay.. :D

Shizu tak akan bosan untuk bilang..

REVIEW... REVIEW...