Another World
Genre: Action, Fantasy, Magic, Romance, Supranatural
Pair: Naruto
Crossover HighSchool DxD x Naruto
Disclaimer: Bukan punya saya, cuma meminjam tokohnya
Summary: Naruto yang merupakan murid sekolah Konoha harus ditarik ke dunia lain yang sebenarnya dirinya anak bungsu Klan Gremory, dan harus hidup di dunia yang hampir 180 derajat berbeda dengan dunia sebelumnya
Chapter 1
Konoha High School
Ruang OSIS
"Baiklah terima kasih Hinata untuk laporannya." ucap ketua OSIS bernama Haruno Sakura
"Sa..sama-sama Sakura-chan." ucap bagian Keuangan bernama Hyuuga Hinata
"Nah Sasuke-kun bagai-"
"Yo Kaichou, apa kau punya handuk." ucap laki-laki brenama Uzumaki Naruto yang seenak jidatnya memotong ucapan ketua OSIS dan masuk ke ruang OSIS yang dirinya bukan anggota OSIS
"Kali ini apa yang kau lakukan Naruto." ucap Sakura yang selalu emosi jika bertemu dengan si rambut merah tersebut
"HHmm.. begini."
Flashback
Kolam renang sekolah
"Hhh... jika begini kita tidak bisa mengisi kolam renang." ucap siswa A
"Lalu bagaimana?" tanya Siswi B
"Mau gimana lagi kita harus menggunakan cara manual." ucap siswi C
"Haa... Naruto-san. bisa kau bantu kami." ucap siswa E
Naruto yang melihat para siswi dan siswa yang kesusahan langusng mendekat dan menolong mereka dengan memutar kepala kran air hingga terlepas membuat air yang keluar dari selang keluar dengan derasnya dan membuat sulit utuk dikendalikan meyebabkan semua yang disitu basah termasuk Naruto
flashback end
"Nah begitu lah kejadian." balas Naruto santai
"Hei Naruto-san bisa kau kurangi sifat cuek mu itu." ucap bagian kedisiplinan bernama Hyuuga Neji
"Kalau itu tergantung." balas Naruto membuat Neji kesal dengan sosok di depannya ini. "Nah Kaichou bisa ku pinjam handuk." tambahnya , Sakura pun lengsung menyerahkan handuk miliknya
"Silahkan." balas Sakura yang emosinya bisa meledak jika makhluk berambut merahnya membuat kesal dirinya sedikit lagi
"Seperti biasa wangi cherry handuk milikmu, Sakura-Kaichou." bisik Naruto yang lalu meninggalkan ruang OSIS, dan setelah Naruto meninggalkan ruang OSIS, Sakura langsung mengumpat bahkan mengutuk makhluk berambut merah yang sikapya seenak jidatnya
Sakura POV
Perkenalkan Namaku Haruno Sakura, aku adalah Ketua OSIS, Katua Karate dan juga Ketua klub renang di sekolah kalanagan atas Konoha High School. Sekolah yang tenang dan bahkan para murid yang selalu bersemangat membuat sekolah ini selalu bisa memenangkan setiap perlombaan, walau begitu ada satu siswa yang selalu membuat ku emosi. Seorang siswa berambut merah dengan sikap seenak jidatnya bahkan bisa dipastikan dirinya sekarang sedang membolos dan tiduran di atap sekolah." ucapku sambil membuka pintu atap sekolah dengan kasar dan mendekati sosok berambut merah
"NNgghh..." ucapnya
"Kau membolos lagi ya Na-Ru-To." ucapku penuh dengan emosi
Namikaze Naruto sosok yang selalu membuat ku emosi, sosok yang suka seenak jidatnya, sosok yang terlalu cuek bahkan dirinya merasa hidupnya membosankan, walau itu juga tidak salah. Aku bertemu dengan ocah ini sejak umurku 6 tahun, dan juga dirinya orang pertama yang mengalahkan ku dibidang Karate, bukan cuma itu sejak bersama dirinya aku selalu menjadi peringkat dua bahkan aku yang awalnya disebut wanita teranggun akan menjadi wanita yang seperti hewan bhuas jika berhadapan dengan sosok yang sedang tidur ini.
"Kali ini merah muda ya, Sakura-kaichou." ucap dirinya melihat celana dalamku seenaknya
"KKKyyaa... dasar mesum." teriak ku smabil mundur beberapa langkah
"Bukannya Sakura-Kaichou yang berdiri diatas kepala ku." ucapnya cuek
"Ta..tapi kau tidak perlu melihatnya juga kan." balasku yang emosi
"Jadi ada apa menemuiku." balas dirinya yang bangun dari tidurnya walau sekarang posisi dia duduk
"Sudah jelas menyuruhmu ke kelas." balasku
"Hhh... aku menolak." ucapnya yang kembali tidur bahkan sekarang merubah posisinya menjadi miring ke kanan dan kembali membuat ku emosi
'Akan ku hajar bocah ini.' Ucapku dalam hati dan diriku langsung berlari kearahnya untuk menghajar wajahnya.
BBRRUUUKKK...
'Tinjuanku pasti membuat wajah sombongnya luka parah.' ucapku tersenyum dalam hati, tapi sayang hal itu gagl karena dirinya bisa menahan tinjuku bahkan hanya memakal lengan satu dan sukses membuatku semakin emosi
"Apa kau tidak ada kegiatan yang lain Sakura-Kaichou dan bukannya kau juga sekarang sedang membolos jika bersama ku." ucapnya membuat wajahku mendidih karena emosi.
Sakura POV End
'UUuggghhhh...dasar mesum, bodoh, rendahan, idiot uughhh...' batin Sakura emosi
Flashback
"HHooo... kau baru datang Naruto, Fukujima-sensei baru saja keluar." ucap siswa A
"Ya tadi aku bertemu dan berkonseling soal ketidak masukanku ke kelasnya." ucap Naruto
"Apa nya yang kau konseling, kau cuma meminta maaf dan akan membantunya mengoreksi hasil pekerjaan siswa." ucap Sakura yang melewati Naruto
"Baik..baik Kaichou-ni." ucap Naruto
"Jangan menyebutku begitu dasar SIALAAN..." teriak Sakura
Flashback end
"Sakura-chan bagaimana jika kita pulang bersama hari ini." ucap Sasuke
"A...ano aku-"
"Hari ini Sakura pulang denganku." ucap Naruto memotong ucapan Sakura
"Haa... sej. e...ehh...tung..tunggu." ucap Sakura yang langsung ditarik pulang oleh Naruto
"Hei..hei.. apa maksudmu?" ucap Sakura
"Hhh... dasar tadi paman menelpon ku untuk mengantar mu pulang." ucap Naruto
"Papa? kenapa dia tidak menelpon ku malah menelpon mu." ucap Sakura
"Ponsel mu mati, makanya jangan terlalu sibuk ni-san." ucap Naruto sambil menyalakan motor miliknya
"AAkkkhhh... jangan menyebut ku begitu SIALAAN..." teriak Sakura
Naruto mengantar Sakura pulang kerumahnya selama perjalanan pulang kedua sosok tersebut tidak ada yang memulai pembicaraan, Sakura yang memang awalnya suka berisik, memulai pembicaraan mereka
"A..ano Naruto." ucap Sakura
"Hm." balas Naruto
"Kenapa kau berubah?" tanya Sakura
"Apa maksudmu." jawab Naruto
"Dengan dirimu yang sekarang kau bisa menjadi ketua OSIS, masuk disekolah internasional bahkan bisa masuk seluruh ekstrakulikuler." ucap Sakura
'Mana bisa ku kasih tahu jika alasanku seperti supaya bisa dekat dengan mu bodoh.' batin Naruto
"Hei jawab." ucap Sakura
"Tidak ada alasan kok." balas Naruto
"Bodoh." gumam Sakura
Sesampainya dirumah Sakura, sang ayah langsung memeluk sang putri dikarenakan memang ang ayah baru saja pulang sehabis berlibur bersama ayah dari Naruto, ya walau sebetulnya ayah Naruto melakukan pekerjaan dengan rakan bisnisnya di Hawaii.
"Nah baiklah aku pulang." ucap Naruto yang langsung melajukan motornya
Sesampainya dirumah Naruto langsung disambut oleh sang ayah dengan cara dipeluknya dan Naruto merasa jijik dengan hal tersebut bukannya apa sifat sang ayah yang terlalu mengandalkan dirinya membuatnya kesal, seperti sekarang sang ayah meengek kepada dirinya supaya besok ikut dalam rapat dengan delegasinya yang datang dari Itali
"Ayolah Naruto, ayah mohon." ucap sang ayah kepada putra
"Sudahlah, kau benar-benar mempermalukan keluarga kita dengan sikapmu dan disini ada Kurama juga Naruko kenapa harus aku." ucap balik Naruto
"Kurama orangnya kasar, kalau Naruko dia harus ikut les piano. Karena itu ayah-"
"Tidak dan cukup merengek seperti bayi." balas Naruto yang memotong ucapan Minato dan pergi dari rumahnya.
"NARUTOOO..." teriak Minato
"Hhhh... seperti biasa oyaji terlalu mengandalkannya." ucap Kurama yang berdiri disebelah Minato
"Ck, aku tidak mau mendengar dari anak pembangkang seperti mu." balas Minato sambil mengerucutkan bibirnya.
"Baik-baik, emmm jadi bagaiman selanjutnya." ucap Kurama
"Hhh... semua tergantung kepada orang itu." ucap Minato
"Kau mendidik dan membesarkannya, bahkan memanjakannya, kenapa kau tidak mengasih tahu yang sebenarnya." ucap Naruko
"Kalian berdua sama saja, aku sudah menganggap Naruto seperti anakku sendiri." ucap Minato yang matanya penuh dengan air matanya
"Hhhh... jika ibu melihat hal ini dari sana, dia akan menyesal menikah dengan mu, oyaji." ucap Kurama
"Huuu.. kau benar-benar kejam Kurama Hiks...hiks..." ucap Minato
'Hhhh... dasar menyebalkan.' ucap Batin Kurama dan Naruko bersama
Taman Konoha.
"Dasar selalu saja begitu, lagipula sampai sekarang aku masih belum mengerti kenapa cuma aku yang mewarisi rambut dari kaa-san, ya walau aku menyukainya tapi setiap aku bertanya semua selalu mengalihkan pembicaraan. Hhhh... dasar menyebalkan." ucap Naruto sambil menendang kaleng minum dan masuk ke tempat sampah. 'Hhh... bahkan ke akuratan tendanganku lebih baik dari sih alis tebal yang selalu manjadi Ace di klub sepak bola.' tambah batinnya
Naruto yang memutuskan untuk duduk dikursi taman langsung memandangi bintang di langit. "Hah?" ucapnya saat melihat bayangan hitam terbang dilangit, tapi Naruto hanya memikir logis, dengan mengira itu burung atau kelelawar. "Lebih ku pulang." ucap Naruto yang kembali ke rumah dan berharap sang ayah sudah tertidur jika tidak bisa dijamin malam ini dia harus merelakan bajunya basah dnegan air mata sang ayah.
"Ne jadi dia yang dimaksud." ucap sosok diatas dahan.
"KIta cukup melakukan pengawasan jadi bisa kau simpan senjatamu." ucap sosok disebelahnya
"Ugh.. padahal aku ingin mengetesnya." balas sosok yang mengeluarkanm\ tombak bercahaya
"Katakan itu setelah kita diberi izin untuk membunuh dan lebih baik kita kembali dan melaporkan kepadanya." ucap sosok disebelahnya
Naruto yang sampai rumahnya masuk dengan perlahan-lahan sambil tetap waspada melihat keadaan sekitar. "Jika kau melakukan hal itu, kau sudah seperti pencuri baka-otouto." ucap Kurama melihat tajam kepada Naruto
"He he he, begitu ya habisnya jika tou-san, itu akan merepotkan bukan." ucap Naruto sambil menggaruk kepala belakangnya
"Terserah, lebih baik kau tidur dan oh iya baka-otouto tadi Sakura menelpon bahwa helm milikmu tertinggal saat kau langsung pulang sehabis mengantarnya." ucap Kurama
"Oh begitu baik lah lagipula beosk juga bertemu." ucap Naruto
"Dasar, kau harus lebih memahami perasaan perempuan." gumam Kurama
"Apa kau mengatakan sesuatu.?" tanya Naruto
"Tidak dan panggil aku dengan sopan dasar BAKA_OTOUTO." teriak Kurama
Kamar Naruto.
"Kuharap besok akan lebih menyenangkan dan apa yang digumamkan sih kitsune tadi ya, ah sudahlah labih baik ku tidur." ucap Naruto dan menutup matanya untuk esok
Ah maaf mungkin ceritanya jelek ya baru pertama buat si hehehehe...
Ok Yui Out, da dah
