Chapter 1

.

.

Flash Back On

Aku menatap kosong ribuan butir air yang terjatuh dari langit. Kini aku terduduk di halte bus sendirian. Aku di sini hanya untuk berteduh. Sudah satu jam aku menunggu sendirian di sini. Tak ada siapapun yang menemaniku. Andai saja baterai ponselku tidak habis, aku pasti bisa menghubungi Sasori-nee untuk menjemputku.

Manik emeraldku menatap sayu arloji di pergelangan tanganku. Jam menunjukan pukul 5 sore. Aku menghentakkan kakiku kesal. Aku benci hujan. Hujan hanya membuat orang repot saja. Selain itu, aku benci hujan karena hujan selalu mengingatkanku tragedi itu.

Aku menggelengkan kepalaku pelan. Membuat surai merah mudaku sedikit berantakan. Aku menunduk. Aku sudah lelah menunggu hujan ini reda. Poni merah mudaku menutupi sebagian mukaku. Mataku mulai memanas. Ingin rasanya aku menangis sejadi-jadinya. Kini aku mulai terisak. Hawa dingin yang sedari tadi menusuk kulitku kini membuat tubuhku sedikit bergetar.

Air mata terus saja membasahi mukaku. Hingga tiba-tiba sebuah tangan memegang bahu kananku. Aku tersentak dan segera mendongak. Manik hijau zamrudku menangkap sesosok laki-laki berrambut raven tengah menatapku datar. Rambutnya yang sedikit basah membuatnya terlihat sangat tampan. Mata onyxnya yang berkilat tajam terus saja memperhatikanku. Aku tahu siapa dia. Dia itu...

"Haruno Sakura, apa kau baik-baik saja?" tanyanya datar. Aku mengalihkan pandanganku ke mobil ferrari hitam yang terparkir di dekat halte. "Sensei, aku kesepian di sini," ucapku jujur. Yeah, Laki-laki ini adalah wali kelas baruku. Usianya masih 19 tahun. Sangat menakjubkan ia bisa menjadi guru apalagi di SMA terkenal di Jepang.

"Ayo, biar aku antar kau pulang," ajaknya masih menatapku datar. Pipiku sekejap merona. Baik sekali dia.

"Cih, jangan pikir ini kemauanku. Aku hanya melakukan ini karena ini tanggung jawabku sebagai wali kelasmu," ucap sensei dengan nada tajam membuat ada nada kekecewaan di raut mukaku. Aku pun mengangguk pasrah. Dan kamipun pulang bersama di tengah hujan deras.

Flash Back Off

Sejak hari itu, aku menyadari. Ada perasaan aneh yang timbul saat aku dekat dengan sensei.

TBC