Shi wa Sensou
-Death is War-
Disclaimer: Naruto © Masashi Kishimoto
Genre: AU, Supernatural/Mystery
.
.
.
CHAPTER 1. THE SINFUL GIRL
"Hentikan dia! Cepat! Tangkap!" teriak para penduduk desa dengan penggaruk sawah beserta obor sebagai penerangan di tangan mereka. Wajah mereka terlihat marah dan tatapan mereka terlihat tajam menusuk. Fokus terhadap sosok seorang gadis kecil yang berlari sekitar enam meter di depan mereka.
Gadis kecil itu berlari dan terus berlari dengan nafas tersengal-sengal. Yukata putih yang dipakainya terlihat kecoklatan, kotor akibat penuh pasir dan tanah. Air mata terlihat membanjiri kedua pipinya. Hatinya sesak. Dia tidak tahu harus berlari kemana lagi dengan para penduduk desa yang mengejarnya di belakangnya. Bersembunyi? Tidak, itu percuma saja. Karena dengan jumlah mereka yang terlampau banyak mereka akan mengetahui keberadaannya dengan cepat.
Kedua kaki kecilnya terasa sakit. Tapi dihiraukannya. Dia terus berlari di antara semak-semak belukar dan pepohonan lebat di sekitarnya. Tiba-tiba dia terjatuh. Terjegal sebuah sulur akar pohon besar yang merambat di bawahnya. Dia merintih pelan. Kesakitan. Dia menoleh ke belakang. Cahaya obor para penduduk desa terlihat semakin dekat. Dia tidak bisa berjalan. Kakinya terlalu sakit untuk digerakkan.
Tidak lama kemudian para penduduk desa berhasil mengejarnya. Mengelilinginya. Menghujaninya dengan tatapan kebencian yang sama.
'Bagaimana ini? Aku harus kemana? Apa yang harus kulakukan?' tanya gadis kecil itu dalam hati dengan kedua mata kecilnya menatap langit yang dihiasi bulan purnama. Tubuhnya bergetar ketakutan.
"Sekarang kau tidak bisa kemana-mana lagi," ucap seorang penduduk desa dari arah belakang.
"Gara-gara kau, kami semua menjadi menderita!" teriak seorang wanita tua dengan sebuah obor di tangan kanannya.
"Tidak... Aku tidak... Hiks... Bukan aku...hiks..," ucap gadis kecil itu membela diri sambil menangis. Dia tahu apapun yang dikatakannya, semua akan percuma saja. Di mata mereka dia bersalah dan harus disingkirkan.
"Kau harus mati!"
Kedua mata gadis kecil itu terbelalak mendengarnya. Dia tidak mau mati. Tidak.
Tapi tiba-tiba saja dia merasakan tubuhnya ditarik ke belakang oleh seseorang. Diseret dengan tak berperikemanusiaan. Sedangkan para penduduk desa lainnya melemparinya dengan batu kerikil. Tertawa sinis dengan tatapan penuh benci. Tubuh gadis kecil itu membentur batu-batu kecil dan sulur-sulur akar pohon. Tubuhnya penuh luka. Penuh dengan warna merah. Berdarah. Terasa sakit sampai terasa ke tulang-tulangnya. Dia meronta-ronta, tapi sayang cengkeraman orang itu terlalu kuat untuk dilawan anak kecil seperti dia.
Dia hanya menangis dan menangis. Merasakan sakit di sekujur tubuhnya.
BRUK!
Tubuhnya terhempas ke tanah. Dia melihat pemandangan di hadapannya. Sebuah jurang terjang berdiri di sana tengah tersenyum licik ke arahnya. Dia tahu inilah saatnya. Di bawah bulan purnama yang bersinar ke arahnya dia akan mati.
Mati.
Satu kata itu membuat cairan hangat kembali mengalir dari kedua pelupuk matanya.
'Kami-sama, tolong aku...,' pinta gadis kecil itu dalam hati.
"Dasar anak tidak berguna! Mati kau!" teriak seorang pria sambil menendang gadis kecil itu hingga membuatnya terlempar ke dalam jurang.
Kedua mata gadis itu melebar. Tubuhnya melayang jatuh menuju jurang dengan angin malam berhembus menerpanya. Sayup-sayup suara tawa penduduk desa terdengar di kedua telinganya. Seolah tengah merayakan kemenangan mereka. Tak ada teriakan yang keluar dari mulutnya. Hanya setetes air mata mengalir dari matanya. Dia tahu inilah saatnya. Perlahan dia menutup kedua matanya. Menunggu kematian datang menjemput hidupnya.
Menunggu kegelapan merengkuhnya.
'Sayonara... watashi no sekai...'
.
.
.
CHAPTER 1 END
Glossary:
Sayonara... watashi no sekai... = Selamat tinggal duniaku
.
.
.
AN: Karakter utama belum ditentukan.
