Pagi yang cerah. Ya, cerah sekali. Bahkan awan menggantung jarang-jarang di langit, sehingga tidak menghalangi sinar mentari untuk menyebar ke bumi.
Sekolah mulai ramai, kantor-kantor mulai didatangi oleh para pekerjanya, dan setiap sudut kotanya mulai sibuk.
Dan kita akan menelusuri sebuah sekolah yang berisikan banyak sekali para pelajar yang ingin menjejali otaknya dengan ilmu. Atau sekedar pamer ketenaran. Atau juga hanya untuk mendapatkan uang jajan dari orang tua. Di sebuah sekolah menengah atas yang tidak disebutkan namanya, dan kita menelusur lebih jauh ke anak-anak tingkat akhir. Anak-anak kelas 12 yang sebentar lagi akan meninggalkan sekolah tercinta. Dan yang akan kuceritakan disini adalah anak-anak dari kelas 12-4.
Si guru cantik yang jago berbahasa inggris nampak sudah mengeluarkan suaranya sedari tadi.
"Okay, class! Untuk tugas bulanan kali ini, miss akan memberikan kalian sebuah tugas kelompok. Tapi kali ini, bukan tugas kelompok yang mainstream. Kalian akan bermain peran menggunakan bahasa inggris."
Seruan kaget dan tidak suka langsung menyambut pengumuman Miss Hwang.
"Tolong tutup mulut kalian dahulu. Sekarang, miss akan membagi kelas menjadi empat kelompok."
"Ne.."
.
.
.
Be The Cinderella
Krisho
(And other cast that you'll be find here)
Rated T fiction
Genderswitch
.
.
.
.
happy reading :)
.
.
"Mwo?! Cinderella?!"
"Iyaa! Kau cocok!"
"Tidak mau!"
Gadis itu bersembunyi di balik meja. Dan delapan gadis lainnya mengerubungi meja itu.
"Jun! Jangan konyol! Cepat keluar dari situ!"
"Tidak! Sebelum peran ku diganti!"
Si gadis bermata besar mencoba menarik-narik gadis yang tadi dipanggil 'Jun' di bawah meja itu.
"Ya! Ya! Kyung, sakit!"
"Makanya keluar!"
Takut badannya menjadi biru lebam karena terlalu banyak terantuk meja, akhirnya ia memilih mengalah dan keluar dari tempat persembunyiannya.
"Baekhyuun~"
Dia menatap gadis ber eyeliner dengan mata blink-blinknya. Yang ditatap seperti itu hanya terbelak dan langsung mengalihkan pandangannya.
"Tidak, dan tidak!"
Junmyeon menghentakkan kakinya,"Sebenarnya tidak masalah aku menjadi Cinderella. Tapi masalahnya adalah…"
Dia menghentikan ucapannya lalu celingukan –entah untuk apa. Setelah selesai celingukan, dia kembali menatap teman-temannya.
"Kenapa pangerannya harus Yifan? Kenapa hah?! Siapa yang mengatur seperti itu?!" amuk Junmyeon.
Semuanya diam. Dan saling sikut menyikut.
"Ide Sehun." Celetuk Baekhyun. Sehun memelototi Baekhyun.
"Oh Sehun.." ujar Junmyeon geram.
Sehun hanya nyengir lalu membentuk tanda 'v' dengan tangannya. Junmyeon merengut.
"Huuh! Aku tidak mau, huhuu~"
Junmyeon merengek seperti anak kecil lalu mendudukan dirinya di salah satu kursi dengan lemas.
"Tidak bisa diganggu gugat! Fix, ini sudah tepat!" seru Minseok meralat keributan yang ada.
"Yeaah!"
Semuanya bertepuk tangan girang. Kecuali Junmyeon tentunya.
"Baiklah! Mulai besok, kita akan berlatih sambil menghafalkan naskahnya!"
"Ne.."
.
.
.
.
.
Dia Kim Junmyeon. Anak berumur 16 tahun yang kini duduk di tingkat paling akhir sekolahmenengah atas dan menyandang status sebagai sesepuh sekolah. Rata-rata anak kelas 12 kan udah para sesepuh.
Pendek, penyuka makanan manis, penyuka kucing, penyayang, kadang manja, pintar juga kok. Dia punya mantan. Iya, mantan.
Bekas.
Namanya itu, Wu Yifan. Yang sialnya satu kelompok dengannya di tugas drama bahasa inggris dan menjadi sang pangeran. Dan sialnya lagi, ia yang harus menjadi si Cinderella. Itulah sebabnya dia menolak keras peran itu.
Sekedar info, hubungan mereka kandas sekitar 3 bulan yang lalu. Dan Junmyeon baru bisa move on 2 bulan yang lalu. Jeda satu bulan. Dan sekarang, apa Miss Hwang bermaksud membuat Junmyeon jadi CLBK-an sama Yifan gitu? Ogah.
Apalagi, nanti ada adegan dansa, trus adegan lamar-lamaran!
"Hiiiih!"
Junmyeon bergidik lalu menendang-nendang guling kesayangannya.
"Kenapa takdir begitu kejam.." ratapnya.
Ia mengambil ponselnya dan membuka pesan dari teman-teman sekelompoknya –membahas latihan dan property.
.
Kyungsoo : hey, besok latihan kan?
Byunbek : Yap
Kyungsoo : trus ini kapan pementasannya?
Mandoo : kalo gak salah sih, 3 minggu lagi
Byunbek : amsyong, bentar amat. Mana sanggup ngapelin naskah segitu banyaknya
Sehun : Ngehapalin bek, bukan ngapelin.
Byunbek : nah itu maksudnya.
Junmyeon : heh albino! Apa maksudmu menjadikanku Cinderella dan Yifan pangerannya?
Byunbek : Masih dendam aja nih anak.
Sehun : Ohohoho~
Jun-kim : Yaa!
Sehun : Kkkkkk~mianhaeeeee
Mandoo : /nyemilin popcorn/ pertunjukan seru nih
Kyungsoo : /nimbrung/
Byunbek : /nimbrung/ (2)
Icing : /nimbrung/ (3)
Mandoo : nimbrung ae lu pada, ntar popcorn gue abis!
Sehun : heh, diem dulu napa. Jadi gini, uhuk uhuk,
.
Junmyeon mengeratkan rahangnya. Antara geregetan, kesal, mau marah dan mau ketawa.
.
Jun-kim: Lumutan
Sehun : Sabar napa. Gue sengaja. Biar situ berdua bisa celebek lagi hohoho~
Icing : celebek? Apaan itu?
Mandoo : CLBK
Icing : CLBK? Apaan itu?
Byunbek : Cinta lama bersemi kembali. Banyak Tanya ih xing -_-
Icing : ye maap, kan ga tau.-.
Jun-kim : yang punya masalah siapa yang ribut siapa
Byunbek : PMS ya Jun? galak :3
Jun-kim : diam. Dan Sehun, apa maksudmu? Kau tahu kan, dua bulan yang lalu aku baru bisa move on. Itu sangat sulit kalau kau mau tahu.
Sehun : kalian kenapa sih? kalian itu pas! Kenapa pake putus-putus segala.
Icing : betul tuh
Jun-kim : kalian tidak tahu apa masalah yang terjadi diantara kami. Sulit dijelaskan lah
Mandoo : kau susah move on. Itu berarti masih ada rasa.
Byunbek : rasa apaan coba :v
Mandoo : you know lah, baek /ketawa setan/
Byunbek : ohohoho~
Jun-kim : /ngambek/
Byunbek : Ngambek aja sono. Gak peduli
Jun-kim : huuuu jahat ih!
.
Junmyeon menghela nafasnya kesal,"Gini amat sih punya temen,"
Ia memutuskan keluar dari aplikasi perpesanan itu. Dapat pencerahan enggak, makan hati iya.
"Duh capeek!"
Sambil meletakkan handphonenya di sembarang tempat, ia berguling-guling tak karuan di atas kasur. Sampai pusing sendiri. Dia mencoba untuk tidur. Tapi tidak bisa. Karena handphonenya berbunyi terus-terusan.
"Apaan coba yang mereka obrolin? Ribut banget!"
Ia mengambil handphonenya, ingin mengomeli teman-temannya yang ribut sendiri di grup.
"Jangan-jangan lagi ngegosip nih, apalagi ada si ratu gossip Byun itu."
Matanya menyipit,"Nah kan."
.
Chat room
Gue pengen deh liat Junmyeon sama Yifan lagi
.
Buru-buru Junmyeon membuka chatroom grupnya itu.
.
Jun-kim : Ih, asyik banget ya ngegosip. Ikut dong
Icing : Icing gak ngegosip kok. Cuman liat-liat trus nimpalin doang
Byunbek : eh, iya gak ngegosip. Cuma lagi diskusi.
Jun-kim : diskusi,diskusi dengkulmu! Aku keluar nih.
Jun-kim left the chat
Kyungsoo : Ya, ya, ya! Junmyeon ngambek kan! Heh, Bek! Tanggung jawab!
Byunbek : bak bek bak bek, gue bukan bebek!
Kyungsoo : cepetan invite Junmyeon kesini!
Byunbek : iya, iya!
Byunbek invited Jun-kim
Jun-kim joined the chat
Byunbek : Junn~
Byunbek : Maafin..
Byunbek : Kalau kamu maafin aku, aku mau kok tukar peran sama kamu
Jun-kim : Seriusan? Iya aku maafin!
Byunbek : canda :p
Jun-kim : BYUN BAEKHYUN
Byunbek : lalalala~
Mandoo : Haish, sudah, sudah. Gak ada habisnya kalo kayak gini.
Kyungsoo : jadi, propertinya bagaimana?
Icing : kita perlu mahkota, beberapa gaun, baju untuk pengawal, baju untuk pangeran, emm, ada lagi?
Jun-kim : Perasaan, perempuan di kelompok kita ada 7. Kok yang nongol Cuma 6 biji? Sisanya pada kemana?
Sehun : Sungjong gak ada.
Kyungsoo : naratornya dia, 'kan?
Mandoo : Iya
Jun-kim : Mau tidur ya. Capek berat. Kalian jangan berisik.
Byunbek : yes, mam!
Jun-kim : apaan sih baek
.
.
.
.
.
.
.
Sepuluh manusia itu nampak berjalan kesana kemari dengan lembaran naskah di tangan mereka. Mulut mereka berkomat-kamit sambil melakukan beberapa adegan. Darisitu, kita dapat menebak, kalau mereka tengah melatih kemampuan berakting mereka sekaligus menghafalkan naskah tersebut.
"Hei, tunggu sebentar!"
Seruan itu membuat semuanya terdiam dan mencurahkan perhatian mereka ke satu orang.
"Aku belum mencatat peran kalian kemarin. Jadi, aku ingin bertanya. Siapa yang jadi Cinderella?"
Junmyeon mengangkat tangannya malas,"Aku."
"Lalu pangeran?"
"Aku." –Yifan.
"Anastasia?"
"Aku." –Sehun.
"Drizella?"
"Aku." –Baekhyun.
"Lady Tremaine?"
"Aku." –Minseok.
"Lady Tremaine itu siapa?" Tanya Yixing.
"Ibu tiri." Sahut Sungjong lalu mencatat nama Minseok di bukunya.
"Kemudian, Ibu peri?"
"Aku~!" –Yixing.
"Ratu?"
"Aku." –Kyungsoo.
"Raja?"
"Aku." –Chanyeol.
"Pengawal?"
"Aku." –Jongin.
"Dan narator, aku!" seru Sungjong ceria.
Setelah selesai mengabsen seluruh pemeran, Sungjong menaruh buku catatannya dipinggir aula. Mereka meminjam aula untuk berlatih. Tanpa ada aba-aba verbal dari Sungjong, mereka kembali berlatih. Memang Sungjong yang ditunjuk untuk mengatur kelompok mereka.
"Cinderella, Cinderella!"
Junmyeon menghampiri Baekhyun sambil memegang naskah,"Yes, Drizella?"
Baekhyun mengacungkan jarinya, menunjuk ke lantai dan berkata,"Look! The floor was very dirty. Clean it!"
"No, no, no! I'm hungry! You must cook something for me firstly." Sela Sehun sebagai Anastasia.
Junmyeon memasang wajah kebingungan, sesuai dengan naskah.
"Cinderella, the floor is dirty. I don't like something dirty." –Baekhyun.
"But I'm hungry, Cinderella. I really need to eat!" –Sehun.
"I don't care! Cinderella, you must clean it now." –Baekhyun.
"Oh, my sister. I really confused now. Which one must I do now?"
"Clean the floor!/Cook me something!" teriak Sehun dan Baekhyun bersamaan.
"Wah, kalian berdua sangat cocok menjadi saudara tiri yang jahat."
Tiba-tiba Kyungsoo datang sambil tertawa-tawa, menunjuk kearah Sehun dan Baekhyun.
Baekhyun dan Sehun mendengus pelan. Sementara Junmyeon hanya tertawa.
"Itu artinya kami jahat?"
"Wajah kalian itu loh, wajah-wajah antagonis!"
Kyungsoo tambah ngakak ketawanya. Seperti ada kepuasan tersendiri melihat mereka menderita. Khususnya kepada Baekhyun.
Junmyeon menyapukan pandangannya ke seluruh aula. Seluruh anggota kelompoknya sibuk. Dan matanya terpaku pada satu objek. Yang kini tengah duduk di salah satu tribun sambil membaca naskahnya dengan alis tebal yang menukik tajam.
.
Duh, yang masih inget mantan…
.
Junmyeon berjengit pelan ketika Yifan mengangkat wajahnya yang sedari tadi tertunduk –membaca naskah –dan bertemu pandang dengannya. Dengan cepat, Junmyeon mengalihkan pandangannya ke arah Baekhyun dan Kyungsoo yang kini malah jambak-jambakan.
"Mereka kenapa?" Tanya Junmyeon pada Sehun.
"Tau."
"Aduh aduh, sipit, lepasin dong!"
"Gak!"
"Rasain nih!"
"Aduh, jangan kenceng-kenceng, belo!"
Gedubrak!
"Aduh, encok mah encok ini.."
"Wahahaha!"
"Sukurin."
.
.
.
.
.
"Oh, I'm sorry! I must go home now."
"Can you stay with me all night long?"
"No, Prince. I can't. Good bye, prince."
"Lady! Don't leave me! Lady!"
Junmyeon duduk di kursi meja belajarnya sambil menghafal dialognya.
Ding dong!
Nada notifikasi dari Line di handphonenya berbunyi nyaring mengisi keheningan. Junmyeon pun mengambil handphonenya. Dan detik selanjutnya ia hampir jantungan.
.
Wu_fan
Hey, kita belum berlatih scene untuk kita berdua, bukan?
.
Pengirimnya itu loh, yang bikin jantungan.
.
.
Ia berdebar. Kata 'kita berdua' seperti sebuah kata berpolisemi untuknya.
.
Jun-kim
Uhm, ya.
.
Tidak sampai 5 menit, balasan dari pesannya datang.
.
Wu_fan
Besok latihan lagi, 'kan? Bagaimana sekalian saja? Tadi kan tidak sempat.
.
.
Jun-kim
Hm, baiklah kalau begitu.
.
.
.
Wu_fan
Oke. Selamat malam.
.
"WHAT THE HELL!"
"Junmyeon! Bicaramu dijaga!"
Oke. Ibunya memang memiliki pendengaran yang tajam. Selain itu, dia tadi berteriak, sih.. ya gak heran kalau ibunya di bawah sana mendengar.
"Calm down, Kim. Dia hanya mengucapkan selamat malam, tidak lebih! Sesama teman wajar saja jika mengucapkan selamat malam. Lagipula, dia tidak menambahkan embel-embel apapun dibelakang itu."
Tapi begitulah manusia. Lain di bibir, lain di hati. Bibirnya bisa saja berucap begitu. Tapi hatinya malah menyukai itu. Hal itu dibuktikan dengan jantungnya yang bekerja tidak normal.
Kesimpulannya, apa Junmyeon sudah benar-benar move on, kawan?
.
.
.
.
.
Seperti isi Line Yifan dan Junmyeon kemarin, hari ini mereka latihan kembali seperti kemarin di tempat yang sama. Mereka berlatih sampai di scene ketika pihak kerajaan menggelar pesta dansa di istana untuk sang pangeran mencari tambatan hatinya. Lalu mereka beristirahat sejenak dengan duduk-duduk di pinggir aula.
"Sehunnie~aaa~"
Di salah sudut, ada Jongin dan Sehun yang mojok lagi suap-suapan bekal yang dibawa Sehun. Jongin udah mangap-mangap minta disuapin, tapi ya namanya juga Sehun, yang jahil, suka ngisengin orang tanpa kecuali –termasuk pacarnya sendiri. Dia awalnya mengarahkan sumpitnya ke mulut Jongin yang terbuka lebar. Tapi kemudian, dia membelokkan arah sumpitnya ke mulutnya sendiri.
Sehun tertawa lebar melihat ekspresi Jongin.
"Sehun mah php."
Sehun melet-melet, ngejek Jongin.
Lalu di sudut lainnya, ada Junmyeon yang masih melatih aktingnya. Dia ingin menampilkan yang terbaik nantinya. Dia tengah berlatih dengan Yixing.
Junmyeon mencoba untuk menangis dan menghayati perannya.
"Hiks..Oh God, I really want to come at the party. But I haven't complete the task. And they've ruined my dress. Hiks, what should I do?" ia benar-benar meneteskan air mata dengan deras. Hebat.
Sungjong menarasikan kelanjutan ceritanya, "Suddenly, a blinding light coming to Cinderella. Cinderella look surprised and frightened. The light changed and fairy came from there."
"Who are you?" Tanya Junmyeon dengan wajah yang masih berlinangan air mata.
"Don't be afraid! I'm fairy. What makes you sad, beautiful lady? Tell me." Jawab Yixing lembut dengan air muka yang tenang lalu mengusap air mata Junmyeon.
"My mom forbid me to come at the party. Actually, I really want to come. But they was ruined my dress. And this is my only one dress I have."
"Oh don't worry my dear. I will help you. Now, close your eyes."
Junmyeon menutup matanya. Lalu Yixing mengayunkan penanya –pengganti tongkat sihir.
"One, two, three..and voila! Now you can open your eyes."
Sebelum Junmyeon sempat melanjutkan dialognya, Minseok berdiri dan menyuruh mereka semua melanjutkan latihannya.
.
.
.
.
.
Waktu sudah menunjukkan pukul 4. Dan mereka sudah selesai berlatih.
"Kerja bagus!"
"Hafalkan bagian kalian masing-masing ya! Kalau tidak, tanggung akibatnya nanti."
"Iya."
Satu persatu dari mereka mulai keluar dari aula. Kebetulan, Junmyeon dan Yifan yang terakhir keluar dari aula.
"Ehm, bagaimana kalau pulang bareng? Kita kan cuma beda blok." Tawar Yifan sambil mengunci pintu aula.
'Cuma pulang bareng kok. Gapapa.' Batin Junmyeon.
"Baiklah."
Setelah memastikan pintu aula sudah terkunci rapat, mereka pun meninggalkan aula. Tanpa ada satupun percakapan, mereka berjalan beriringan. Hanya suara langkah mereka yang mengisi keheningan.
"Kuharap, kita bisa melakukannya dengan baik." Ucap Junmyeon tiba-tiba.
"Hng?"
Yifan memberi tatapan bingung, belum mengerti maksud perkataan Junmyeon.
"Ah, m-maksudku, kita bisa berlakon dengan baik nanti –iya, begitu…"
Yifan memalingkan wajahnya ke depan dan tersenyum tipis,"Oh, semoga begitu."
Junmyeon hanya menunduk dengan tangannya yang menyandang ranselnya.
.
Diam-diam Yifan melirik gadis mungil yang berjalan disampingnya itu. Sang mantan kekasih. Lalu menghela nafasnya dan kembali memandang lurus ke depan.
.
.
.
.
TBC
Well, well, well… bandel emang. Lagi try out juga, malah nulis-nulis ff :'v jangan dicontoh ya teman teman u,u
Ini otak lagi lancer-lancernya ngalir ide buat ff yang bagus, kalo aku nunda nulis, ntar idenya hilang. Kan sayang :v
Ff ini terinspirasi dari tugas drama bahasa inggrisku. Tapi bukan kelompok aku, kelompok temen. Yang satu cewek satunya cowok. Mereka udah berstatus saling mantan/? Tapi yang kebagian peran jadi yang dilamar itu si cewek dan yang lamar cowok. Ngerti kan? '-' intinya, mereka mantanan/? Tapi kebagian peran jadi ngelamar gitu lah. Au ah gelap.
Okeee~chap duanya udah ada. Jadi tinggal liat respon kalian ajjahh/? Ih najong. Kok gue ngalay sih-,-
See you in the next chapter!
P.s:mungkin apdetannya bakalan ada besok. Ini masih mungkin ya!
.
23 February 2016
-21:11 Wita-
