Too late?
ch1
Kyumin /GS /rate M/genre hurt
Lee Sungmin 22 tahun
Cho Kyuhyun 20 tahun
Lee Hyukjae 22 tahun
Kim Ryeowook 22 tahun
Kim Yesung 24 tahun
Lee Kangin 54 tahun
Lee Jarin 20 tahun
nanana present
Pohon rindang itu tampak memayungi seorang gadis yang duduk menunduk di kursi taman di kawasan universitas nya. gadis itu tampak menunduk dengan fokus mata nya pada tangan kecil nya yang membolak-balik kan ponsel nya.
"appa, nilai semua mata kuliah ku sudah keluar"
"min, bisakah kau urus dirimu dan urusan kuliah mu sendiri?, Jarin sedang demam, Appa sekarang berada dirumah sakit."
Pippp
Sungmin, gadis berambut hitam panjang itu tampak menghembus kan nafas panjang. Ia ingin appa nya mengetahui nilai-nilai nya yang hampir semprna dalam 2 semester akhir nya ini, namun sang appa malah mengacuh kan nya karena Lee Jarin, Yeodongsaeng nya sedang demam.
Hhhhhhh
Sungmin sudah sering diacuh kan sang appa. Kadang ia merasa bahwa ia adalah anak tiri atau anak pungut, namun ternyata bukan, ia tetap anak Lee Kangin dan Leeteuk. Sejak omma nya meninggal 12 tahun silam sang ayah sangat protektif dengan Jarin yang saat itu masih berusia 8 tahun dan Sungmin berusia 10 tahun. Jarin memang memiliki fisik yang lemah. Sejak saaat kematian leeteuk Jarin mendapat perlakuan istimewa dari sang Appa. Sedang kan Sungmin, Kangin menganggap Sungmin sudah dapat mengurus dirinya sendiri.
"Minnie, kau disini? Astaga aku menacri mu kemana-mana, kau tahu!" sergah gadis berambut kemerahan itu setelah duduk disebelah Sungmin.
"Sungmin, kau menangis? " Tanya eunhyuk, atau Lee hyukjae.
"a-anni… aku hanya kemasukan debu Hyukie." Elak Sungmin
"sudah berapa lama aku jadi sahabat mu min?" Tanya eunhyuk serius. "appa mu tak memperdulikan mu lagi?" sambung nya. Sungmin pun tak berani mengiyakan, ia hanya menunduk sedih.
"yaaa! Jika appa mu tak mengghiraukan malaikat sepertimu biar kan aku saja yang menggantikan appa mu. Aisshhh, jinjaaa…" umpat eunhyuk kesal. Pasal nya ia sudah sangat sering mendengar Sungmin menangis pilu menceritakan kelakuan appa nya yang menurut eunhyuk sangat tidak adil dalam mengasuh anak-anak nya. eunhyuk telah bersahabat dengan Lee Sungmin selama 6 tahun , dan selama waktu itu berjalan eunhyuk selalu menjadi sandaran Sungmin dalam bercerita tentang semua masalah nya.
"Hyukie, tak seharus nya aku merasa iri seperti ini kepada Jarinie." Ujar Sungmin mengusap air mata nya.
"iri itu manusiawi min, kau tahu jika aku menjadi dirimu maka aku akan membakar kantor appa mu agar dia mau menoleh padamu. Yeahh, walaupun yang didapat pastilah amukan Tuan Lee" ujar eunhyuk yang disambung dengan derai tawa Sungmin dan eunhyuk.
Sungmin tersenyum kecil ketika melihat pigura foto nya bersama sahabat nya yang baru saja ia cetak. Disana, Sungmin tampak tersenyum simpul dengan Eunhyuk dan Ryeowook, sahabat nya yang mengapit nya dan disusul disebelah Ryeowook ada Kim Yesung, namjachingu Reowook yang tak lain adalah sahabat sekaligus sepupu nya.
"aku menyayangi kalian, sangattt.." ujar nya sembari membelai lembut pigura .
"sungmin" suara tegas Lee Kangin menyadar kan Sungmin dari bayangan nostalgia nya. dengan lembut Sungmin meletakkan pigura itu di nakas nya dan segera turun ke lantai bawah, menemui sang appa.
"waeyo appa?" Tanya Sungmin pada Kangin yang terlihat sedang menyantap makan malam nya.
"tolong jaga adik mu, dia demam dan sekarang berada dirumah sakit. Appa ada meeting besok." Ujar Kangin menatap penuh mohon kepada Sungmin, dan Sungmin pun membalas nya dengan anggukan samar dan senyum tipis.
Setelah memakai sweeter hangat berwarna pink muda, Sungmin segera masuk ke mobil. Di dalam mobil pandangan Sungmin tampak menerawang kosong. Ia iri dengan Lee Jarin, gadis manis itu selalu berada di nomor satu untuk appa nya. Jarin hidup dengan penuh kasih sayang dari Kangin. Wajah nya selalu ceria dan tampak bahagia dengan banyak teman yang mau berteman dengan Jarin. Sedang kan Sungmin, ia selama hidup nya hanya mempunyai 3 teman, Ryeowook, Eunhyuk dan Yesung. Sungmin memang gadis yang introvert dan pendiam, ia takut melihat mata orang. ia akan mengingat sesuatu yang buruk jika melihat mata seseorang yang tidak ia kenal, ia akan langsung mengingat bagaimana sang Appa membentak dan menampar nya dengan pandangan seram ketika ia berumur 14 tahun karena tak sengaja menumpahkan ice cream di tangga yang menyebabkan Jarin jatuh dari tangga dan masuk rumah sakit selama 6 hari, sejak saat itu Sungmin yang memang telah tumbuh menjadi gadis pendiam berubah menjadi lebih pendiam dan penakut. Tanpa bisa dibendung mata bening nya mengeluarkan bulir airmata
"nona Sungmin, sudah sampai." Kata Shin Ahjussi_supir Sungmin_ Sungmin yang sadar akan panggilan Shin Ahjussi segera menghapus air mata nya yang sempat jatuh tadi. "nona ingin saya jemput kapan?" Tanya shin Ahjussi.
"saya akan menginap disini Ahjussi, sekarang Ahjussi boleh pulang. Dan besok saya akan berangkat ke kampus bersama Hyukie saja." Jawab Sungmin sopan, ia memang selalu menganggap semua maid , tukang kebun dan supir nya adalah saudara nya sendiri. Tak ayal semua maid, supir dan tukang klebun di Mansion Lee sangat mencintai nona nya_Lee Sungmin. Berbeda dengan Jarin yang manja dan terlihat acuh pada semua pegawai rumah tangga di mension Lee.
Kaki kecil nya yang dibalut flat shoes berwarna peach itu melangkah pelan menuju ruang VVIP adik nya_Lee Jarin. Lorong-lorong rumah sakit memang sedikit lengang karena waktu sudah menunjukan pukul setengah sembilan malam, banyak pasien yang sudah tidur dikamar masing-masing. Sungmin bersenandung kecil dijalan, sekedar untuk mengusir sepi, karena masih ada beberapa lorong yang harus ia susuri untuk sampai pada kamar Jarin.
Brukk
suara tubrukan dua badan tidak terelakan. Sungmin yang tak konsentrasi pada lorong terkahir akhir nya menabrak seseorang. Seorang namja bertubuh tegap yang sekarang tengah memegangi pinggang nya agar tak jatuh.
Mata bening Sungmin menatap lama pada obsidian namja itu. Ini mungkin menjadi sejarah hidup Sungmin karena baru sekarang ia bisa menatap lama pada mata seseorang, terutama namja. Namja dengan rambut cokelat nya hanya menatap datar Sungmin.
Dengan perlahan namja itu melepas kan tangan nya dari pinggang Sungmin , dan berlalu meninggalkan Sungmin yang terpaku dengan debaran jantung yang saling bersautan.
"cih, gadis itu" ucap sang namja itu melirik Sungmin yang masih berdiri diam dengan seringaian nya.
Krieettt….
Setelah beberapa saat menetral kan detak jantung nya Sungmin langsung bergegas ke ruang Jarin. Disana terlihat Jarin sedang memainkan smartphone nya dengan salah satu tangan nya yang terpasang infuse.
"Jarin, kau sudah membaik?" Tanya Sungmin lembut sembari mendekat ke ranjang jarin. Langkah Sungmin sempat berhenti saat melihat sebucket bunga mawar merah di nakas jarin.
"sudah oenie.." jawab Jarin sembari tersenyum manja. Melihat tatapan mata sang oenie yang tak lepas dari bunga membuat Jarin angkat bicara "bunga itu dari teman ku oenie. Kakak tingkat ku di kampus." Jelas Jarin dan dijawab dengan anggukan kecil Sungmin.
"kau ingin sesuatu?" Tanya Sungmin lembut seraya membelai pucuk kepala Jarin.
"anni…. Aku tadi sudah makan, sudah di periksa dokter juga. Dan sekarang aku mau tidur." Jawaab jarin. Sungmin pun langsung membantu sang adik untuk membenar kan letak sandaran tidur rumah sakit yang tadi sedikit dinaikan.
Setelah memastikan bahwa Jarin terlelap Sungmin segera membuka laptop nya. yeahh Lee Sungmin tidak akan mengabaikan tugas kuliah meski ia sedang ditugas kan sang appa untuk menjaga Jarin seperti ini. Dia sudah beberapa kali menjaga sang adik dirumah sakit karena keprotektifan appa nya yang berlebihan. Jadi Sungmin akan menyiapkan semua nya untuk mengusir bosan nya dirumah sakit.
Sungmin tersenyum kecil mengingat kejadian beberapa waktu lalu. Sungguh baru kali ini dia merasa seperti terjerat manic malaikat dari seorang namja yang bahkan ia tidak mengenal nya.
Drrrttt drttttt
Sungmin segera melihat id siapa yang mengirim sms pada nya tengah malam seperti ini. Seulas senyum terpatri dibibir M nya.
From : Ryeowookie
Hai, Minnie kau sedang apa? Kudengar Jarin sedang sakit. Jangan bilang kau menjadi penjaga gadis manja itu dirumah sakit?
Dengan cekatan tangan kecil nya mengetik pesan balasan untuk sahabat nya wookie.
Send: Minnie
Aku sedang menjaga Jarinie, wokkie. Pasti Hyukie yang memberitahu mu soal Jarinie.!
Tak lama smartphone nya pun bergetar kembali.
From: eunhyukie
YAAA…. Aku sedang berada disebelah Wookiie dan kau mengatai ku yang menceritakan tentang Jarin?
Sungmin pun terkikik geli mebaca sms dari eunhyuk, ia bisa menebak bahwa si Monyet betina itu sedang begadang bersama karena eunhyuk menginap dirumah Ryeowook.
Hhhhhh Sungmin menghela nafas panjang. Andai ia bisa bergabung bersama sahabat nya itu pasti ia akan senang. Yeahh namun ia lebih memilih menjaga Jarin dan mematuhi Appa nya.
Send: Minnie
^^ aku hanya bercanda Hyukie
From: Reowookie
Hehehe, sebenar nya aku tahu kalau jarin sakit dari yesung Oppa.. ^^. Tidur lah Minnie, besok kami akan menjemput mu. Jaljayo nae bunny ^^.
Sungmin tersenyum lembut. Ia harus segera menyelesaikan makalah nya agar dapat tidur lebih cepat.
Pagi yang indah dengan embun yang bertebaran di setiap helaian dahan di taman rumah sakit itu. Sungmin terlihat menengok kesana kemari sembari tersenyum simpul, ia sedang menunggu sahabat nya menjemput.
Puk,
Seseorang menepuk kecil bahu sungin, dan sungin pun mendongak kan kepalanya.
"Siwon Oppa…." Ucap Sungmin lirih dengan wajah tak percaya nya. yang dibalas dengan senyum berdimple milik namja tampan bertubuh atletis_Choi Siwon.
Flashback
3 tahun lalu.
'Tuhan, mengapa sakit sekali. Bisa kah appa melihat ku walau sebentar saja. ' Sungmin menangis pilu di bawah pohon akasia besar. Sungguh ia hanya ingin appa nya perhatian pada nya walau 1 hari saja. Tapi seperti nya yang ada di pikiran appa nya hanya Jarin Jarin dan Jarin.
"nona. Kenapa menangis di bawah pohon seperti ini" suara berat seseorang membuat Sungmin menengok kesebelah dan mendapati seorang namja berlesung pipi sedang duduk di sebelah nya dengan sapu tangan berwarna putih yang ia ulur kan untuk Sungmin. Sungmin terperangah melihat ketampanan sang namja.
"ma.. maaf, saya harus pergi." Ucap Sungmin . ketika ia beranjak pergi, dengan cekatan namja itu menahan tangan nya.
"Lee Sungmin…. Kau tidak mau sapu tangan mu kembali." Ujar nya yang sontak membuat Sungmin menengok lagi kearah namja itu.
"kau anggota PMR SM high kan, aku pernah terjatuh saat bermain basket dan kau yang menolongku pertama kali bersama ke 2 teman mu dan kau memperban siku ku dengan sapu tangan putih mu" ujar nya yang sukses membuat mata Sungmin melebar. Ya, dia memang pernah menolong seorang siswa di SM High_sekolah nya yang sedang terluka. Sungmin pun kembali mendudukan diri nya di bangku taman , tepat disamping Siwon seperti beberapa saat lalu.
"Choi Siwon Imnida" ucap Siwon mengulurkan tangan.
"Lee Sungmin " ucap Sungmin sedikit kikuk dengan senyum kikuk nya juga.
Flashback end
Dan disinilah Sungmin tersenyum lembut pada Siwon yang juga tersenyum lembut pada nya.
"ini…" Siwon membuka sedikit lengan tangan kemeja putih nya dan memperlihat kan Sungmin akan sebuah sapu tangan putih yang melingkari tangan nya.
"kau masih menyimpan nya?" ujar Sungmin tak percaya. Pasal nya dulu setelah kejadian menangis di bawah pohon itu, Sungmin memakai sapu tangan itu untuk menangis dan meminta Siwon untuk membuang nya.
"tentu saja… dan kau tau aku bahkan tak mencuci nya sejak sapu tangan ini menampung bulir air mata mu." Jelas Siwon. Mereka pun terkikik bersama. "oiya apa kau sedang sakit?" Tanya Siwon khawatir.
"anni.. aku disini menemani adik ku, Lee Jarin" jelas Sungmin.
Ketika Sungmin menjadi mahasiswa baru, saat itu lah ia dan Siwon mulai akrab, mereka sama-sama masuk di jurusan yang hampir mirip, Siwon memilih jurusan kedokteran dan Sungmin memilih jurusan Gizi. namun Siwon harus melanjutkan study kedokteran nya di London yang membuat mereka lost contack. Kedua sahabat Sungmin tidak mengetahui kedekatan Sungmin dengan Siwon sang pangeran kampus saat itu. Sungmin hanya sekedar akrab saat sedang menghabiskan waktu sendiri di bawah pohon di kampus bersama Siwon .
Tak jauh dari tempat sungmin duduk terlihat dua yeoja cantik iyang tampak bertatapan dengan wajah menerka nerka. Dengan langkah kecil kedua yeoja yang tidak lain adalah Kim Reowook dan Lee eunhyuk segera mendekati objek yang mereka tatap tadi.
"ehemmm,…." Suara deheman dari si gummy smile mengalihkan pandangan Siwon dan Sungmin .
"kalian sudah datang" ujar Sungmin lembut. Yang di balas dengan tatapan menuntut milik kedua sahabat nya.
"eh, I ini choi Siwon." Jelas Sungmin gugup.
"Choi Siwon imnida" ucap Siwon mengulurkan tangan pada kedua gadis didepan nya.
Tatapan penuh selidik ditujukan kedua yeoja itu. Sungmin yang menjadi objek tatapan hanya menghela nafas berat. Kini ketiga sahabat itu berada di sebuah caffe di dekat kampus mereka.
"hhhh… Siwon dan aku berteman sekitar tiga tahun yang lalu" tegas Sungmin
"yaa…. Kenapa kau tak bilang. Ishhh Minnie sayang, kau ternyata ada kemajuan" ujar hyukkie berbinar.
"apa maksud kalian" ujar Sungmin lirih.
" ku kira kau lesbian Minnie sayang, kau tak pernah punya namjachingu. Padahal kau tahu hyukkie saja sudah ganti namjachingu berkali-kali sebanyak dia berganti pakaian dalam…" jelas Reowook yang sukses mendapat death glare dari eunhyuk di sebelah nya.
"kami hanya berteman dekat , dia namja yang kita tolong sewaktu di SM High, dia kapten tim basket yang siku nya terluka. Setelah kita lulus aku bertemu lagi dengan nya . aku sempat tak mengenalinya, namun dia menceritakan ku tentang kejadian ketika siku nya terluka dan aku pun mulai dekat dengan nya, hanya sekedar teman saat aku jenuh dengan kelakuan appa." Sungmin menghela nafas panjang."dia salah satu namja yang membuat ku tidak takut untuk berdekatan dan melihat mata nya. selain yesung oppa, dan namja tadi malam…. " ucap Sungmin yang tanpa sadar membuat kedua sahabat nya tersenyum misterius.
"kecuali yesung oppa, dan namja tadi malam? Waahhh kau harus bercerita Minnie.!" Ujar wookie yang membuat Sungmin salah tingkah 'astaga aku salah bicara' batin Sungmin frustasi.
"seorang namja yang tak sengaja ku tabrak kemarin ketika aku berjalan sendirian di lorong rumah sakit." Jelas sungin malu-malu.
"aishhh Minnie, sayang, kami menyayangi mu. Semoga kau cepat mendapat namjachingu ne! " ketiga sahabat itu pun berpelukan hangat dnegan Sungmin yang berada di tengah mereka.
Lelah, itu yang Sungmin rasakan saat senja tiba ia yang tadi sangat sibuk mengerjakan tugas di perpuskaan kampus harus kembali menjaga Jarin, karena Kangin sedang sibuk di luar kota. Dengan langkah pelan dan sedikit gerakan tangan nya yang memijit mijit tengkuk Sungmin melangkah pelan menuju ruang perawatan Jarin.
"nona kelinci, apa kau lelah?" suara berat seseorang memecah keheningan lorong yang Sungmin lewati. Sungmin menengok ke samping kanan nya dan mendapati Siwon disana dengan tangan nya yang terulur berisi lollipop ke arah Sungmin.
"Siwon oppa… aku kaget sekali" ujar Sungmin pelan.
"untuk mu nona kelinci." Siwon menggenggam tangan Sungmin dan menaruh lollipop warna-warni disana.
"gomawo Uisa"
"hahaha, tahun ini kau masuk semester akhir kan?" Tanya Siwon setelah meminta Sungmin untuk menemani nya makan malam di caffe rumah sakit.
"ne"
"kau tidak berubah Minnie "
"ye…. Tetap Lee Sungmin " Sungmin terkekeh kecil.
"tetap cantik seperti malaikat" ujar Siwon lirih dan Sungmin tidak begitu mendengar nya. "ohh iya, kau tau lollipop tadi dari siapa?" Sungmin menggeleng cepat "dari putra ku" lanjut Siwon yang sukses membuat Sungmin menganga tak pecaya.
"Siwon oppa sudah menikah?" ujar Sungmin tak percaya.
"belumm, kau tahu? Disini ada banyak anak kecil yang sakit, dan mereka semua anak ku. Dan tadi pagi, Jung Kiwon , namja kecil yang merupakan pasien ku melihat mu dan aku yang duduk berdua di taman dengan nya ,dia bilang dia sangat menyukai mu. Dia menitip kan satu permen nya untuk mu." Ujar Siwon.
"benarkah? Boleh kah aku melihat nya? aaa maksud ku, aku ingin berteman dekat dengan anak Siwon oppa, sekaligus berterima kasih atas lollipop ini." Ujar Sungmin mengacung kan sebatang lollipop berbentuk kelinci didepan Siwon.
"besok kau tidak kuliah kan?" Sungmin mengangguk mengiyakan "datang lah di kamar VVIP no 111, baik lah sungminie, aku harus mengececk dokumen ku yang menumpuk di ruangan ku. Selamat menunggu adik mu, semoga lekas sembuh" tambah Siwon.
Disinilah Sungmin didepan kamar Jarin. Waktu sudah menunjukan pukul 7 malam. Sungmin tadi sempat makan malam dulu dengan Siwon dan sedikit teelat datang menjenguk Jarin. Tangan Sungmin terhenti saat ia akan membuka pintu ruangan jarin yang memang tak tertutup rapat, samar-sama Sungmin mendengar suara percakapan dua orang di dalam kamar jarin.
"Kyuhyun oppa, kenapa datang lagi?" Tanya Jarin dengan nada manja.
"aku merindukan mu chagi. Oiya, kenapa oenie mu berubah baik, bukan nya dia terlalu sibuk sampai tak mau menjenguk mu." Tanya Kyuhyun menyelidik.
"oppa bertemu oenie kemarin?"
"ya, dia menabrak ku di lorong sana"
"molla…. Mungkin appa yang menyuruh"
"ku harap oenie mu tidak melakukan hal buruk pada mu. Aku pamit ne. jalja." Ujar Kyuhyun setelah mengecup lama kening jarin
Sungmin yang mendengar derap langkah mendekati pintu segera berlalari men jauhi kamar jarin. Setelah dirasa Kyuhyun pergi Sungmin segera sdar kalau air mata nya telah jatuh bercucuran di pipi nya.
'ya Tuhan, meski aku iri terhadap jarin tak akan aku lakukan hal buruk pada jarin sedikit pun. Kenapa jarin seperti menjelekan ku didepan namja itu. Apa salah ku sehingga adik ku sendiri membenci ku.' Ujar Sungmin dalam hati.
Setelah menghapus airmata nya dan merapikan penampilan nya, Sungmin bergegas memasuki kamaar Jarin. Disana gadis berambut pirang itu sedang bermain dengan tablet nya.
"jarin, sudah malam. Tidur lah, besok kita berkemas dan pulang. " Ucap Sungmin sembari membelai rambut Jarin sayang.
"benar kah oenie? Yeayyyy… oiya kenapa 2 hari ini appa jarang kesini?"
"appa ada meeting penting ." jawab Sungmin dengan senyum lembut sembari membelai rambut kecoklatan Jarin. "tidur lah" lanjut Sungmin lembut.
Keesokan hari nya Sungmin dengan senyum mengebang berjalan santai menuju ruang VVIP 111 . ia sudah berjanji akan mendatangi anak kecil yang memberinya permen kemarin.
Tok tok tok…. Sungmin mengetuk pintu beberapa saat sebelum membuka hendel pintu tersebut. mata nya di suguh kan pemandangan yang mengiris hati. Seorang anak laki-laki kecil sedang tertidur dengan wajah pucat nya ditemani seorang pemuda berkemeja biru donker yang memeriksa suhu badan nya dengan menempelkan tangan kanan nya di leher sang namja kecil. ,mendengar pintu yang terbuka Siwon pun menoleh kearah pintu dan mengembangkan senyum dimple nya melihat gadis cantik bermantel biru laut itu.
"kemari lah!" ujar Siwon, Sungmin pun dengan langkah pelan berjalan mendekat kesisi Siwon.
"siapa nama nya oppa?" Tanya Sungmin sembari mengusap pelan wajah tampan namja cilik itu. dan seperti nya sang namja cilik itu sangan menyukai usapan Sungmin, bukti nya sang namja kecil itu sedikit tersenyum dalam tidur nya.
"Jung kiwon" jawab Siwon
"seperti nama oppa… kiwon dan Siwon" ujar Sungmin sembari tersenyum hangat. "oiya, oppa sedang bertugas pagi? " lanjut Sungmin.
"anni… aku mendapat jam siang sampai malam Sungmin-ah , jika pagi aku akan menemani Kiwon berjalan-jalan dan mengajak nya bertemu pasien anak yang lain."
"dimana orang tua Kiwonie oppa?"
"kiwon yatim piatu, dia salah satu anak yatim piatu di yayasan orang tua ku di dekat gereja SantaMaria. Dia mengalami lemah jantung, dan aku ingin merawat nya."
"kau appa yang baik, siwonnieee oppa" Sungmin tersenyum sumringah memamerkan gigi kelinci nya yang rapih. Siwon yang gemas mengulur kan tangan untuk mengusap rambut hitam Sungmin. Yeahh sikap Sungmin akan berubah jika bertemu Siwon, Siwon yang dewasa akan mengubah secara otomatis Sungmin, dari si pendiam menjadi si periang yang manja, seperti saat Sungmin bersama sahabat-sahabat nya.
Hari demi hari berlalu, Lee Sungmin menjalani hari nya seperti biasa, kuliah, diacuhkan Kangin, digoda oleh sahabat sahabat nya. hmmm gadis bergigi kelinci itu selalu tersenyum kecil kala sedang di goda oleh sahabat nya, pipi nya akan merah jika kedua sahabat nya yang paling cerewet menggodai nya tentang Siwon. Siwon memang lelaki yang baik, tampan dan penyayang. Siwon seperti nya menyimpan perasaan terhadap Sungmin, namun Sungmin enggan untuk mengartikan demikian, entah mengapa ia belum mau menyukai seseorang selain… kyuhyunnnn namjachingu adik nya sendiri, Sungmin ingin mengubur perasaan sepihak nya itu, namun sangat sulit. Ia terlalu dalam terjerat akan pesona pemuda cho itu, bahkan dengan hanya satu kali bertatap muka.
"appa, beberapa hari lagi peringatan kematian umma, boleh kan aku membeli bunga mawar putih untuk hiasan nya, tahun lalu Jarin memberi mawar merah sebagai hiasan. Umma suka lili putih appa" ucap Sungmin saat makan malam bersama Kangin. Yeah hanya kangin, karena Lee Jarin , dongsaeng nya sedang makan malam dengan Kyuhyun.
"bahkan kita dari 10 tahun lebih peringatan kematian ummamu, hanya tahun kemarin jarin menghias tempat sembahyang nya. kau harus memberi kesempatan adik mu untuk menghias tempat sembahyang itu. " ujar kangin dengan suara tegas.
"baik lah appa." Jawab Sungmin lirih.
Memang dari semua peringatan kematian Leeteuk, hanya tahun kemarin Jarin yang menghias kamar sembahyang. Bukan nya Sungmin ingin apa. Tapi memang umma nya sangat menyukai mawar putih.
Gadis berambut kecokelatan itu nampak tersenyum ditengah ciuman panas nya dengan sang namja chingu, Jarin nampak sangat senang kala ekor mata nya menangkap ekspresi waja sang kakak yang melihat adegan panas nya dengan Kyuhyun di balik kaca kamar Sungmin.
"eunghhh ooppaahhh…" lenguh nya saat tangan Kyuhyun meremas buah dada nya.
Entah beberapa menit mereka berciuman, namun sekarang yang terlihat adalah Jarin yang merapikan penampilan nya dan tersenyum hangat pada Kyuhyun yang melambaikan tangan dari dalam mobil Kyuhyun. Dirasa mobil kyuhyun telah hilang ditelan tikungan. Jarin bergegas memasuki mension Lee
'aku tahu oenie menyukai Kyuhyun. hahaha dan itu lah alasan ku mau menerima nya menjadi namja chingu ku, karena aku mau memiliki semua yang ingin kau miliki. '
Tuhan kuat kan aku, batin Sungmin dengan air mata yang mengalir deras Sungmin menutup tirai jendela kamar nya dan meringkuk memeluk lutut di bawah jendela besar itu.
'aku harus menghapus perasaan ku ini. Dia adalah namjachingu Jarin, Lee Sungmin, adik mu sendiri.' Hardik sungmion pada dirinya sendiri. Dengan sisa tenaga Sungmin merangkak naik ke atas tempat tidur dan terlelap dengan mimpi-mimpi indah nya.
Sungmin menuruni anak tangga rumah nya dengan lesu, sakit di kepala nya tak kunjung hilang. Mungkin akibat menangis semalaman, jika baju yang ia pakai adalah mantel berwarna pink pastel yang cerah dan lembut sangat kontras dengan keadaan diri nya yang kusut dan dengan tatapan lesu plus lingkaran hitam dimata nya.
"oenie, kau baik-baik saja? Kau tampak tak sehat" Tanya jarin setelah Sungmin bergabung untuk sarapan bersama diruang makan.
"pergilah ke dokter Sungmin-ah" ujar kangin khawatir. Sungmin tersenyum kecil dan mengangguk.
"ne, appa. Nanti aku akan ke rumah sakit. Dan mungkin sedikit pulang telat karena eunhyuk mengadakan acara kecil-kecilan di studio dance nya. " ijin Sungmin.
"appa, apa kah aku semakin kurus" Tanya jarin sembari memutar tubuh nya beberapa kali.
"anni, jarinnie. Kau hanya baru saja sembuh, itu wajar bukan."
"tapi kyunie oppa bilang bahwa wajah ku semakin tirus." Bohong jarin.
Uhukk… Sungmin yang sedikit kaget dengan ucapan jarin pun tersedak.
"minumlah oenie." Ujar jarin memberikan Sungmin segelas air . tanpa siapapun sadari seringaian muncul dibibir sexy jarin.
Sungmin tidak langsung ke rumah sakit untuk mmeriksakan keadaan nya, dengan diantar Shin Ahjussi , Sungmin pergi ke toko bunga langganan nya dan bergegas menuju makam umma nya untuk berdoa.
Gundukan yang nampak terawatt itu sangat dirindukan Sungmin. Dengan langkah yang lemas, Sungmin berjalan menyusuri deretan gundukan akam yang lain untuk sampai ke makam umma nya.
"annyeong umma. " sapa nya sembari membersih kan rumput disekitar gundukan. Setelah dirasa bersih, Sungmin meletak kan bunga lili putih favorit Leeteuk di depan nisan nya.
"umma, boghosippoyo…" ucap Sungmin lirih. Ia sangat rindu belaian kasih Leeteuk, terlebih saat kangin mengacuh kan nya. "aku akan menepati janji untuk menjaga appa dan Jarin umma. Saranghae…" ucap nya sebelum meninggal kan komplek makam itu.
anyeong, masih punya hutang dengan "jaejoong yearns for the love" tapi sudah nambah hutang lagi. tapi jujur ff ini sudah lebih dulu kubuat . heheheh. jangan jadi silent readers ya. review kalian penyemangat saya. ff kyumin sekarang kan hampir punah #plakk, jadi saya mau mempertahan kan populasi nya.
