Adit - Sopo Jarwo (c) MD Entertainment, Indonesia. Penulis tidak mengambil keuntungan material apapun atas pembuatan karya.

post-tragedy. r13. Bahasa Indonesia. Alternate Universe.


"Redamannya, menjadi selepas hancur."

"HIBUK DALAM HANCURAN"

oleh INDONESIAN KARA.


-Indonesia; 10 Juni 2018-

...~*o0o*~...

"Sudah redam. Tidak ada lagi kepanikan seperti tadi siang."

"Yang benar, Mit? Aku takut jika ada ..."

"Shh! Jangan mengatakan yang tidak-tidak, Del! Bisa-bisa betulan kejadian!"

"Ups... ."

Hibukan mulai teredam sejak dua jam yang lalu.

Orang-orang tidak lagi berkerumun, kepanikan telah reda. Sepuluh-belasan orang yang melalui jalan tersebut berhenti, meletakkan bunga-bunga; menunggal dan berkarangan, sebagai wujud belasungkawa.

Ada beberapa sosok yang berdiri sekitar sepuluh meter dari garis polisi yang terbentang, berkemeja rapi seraya mengenakan jas legam, saling melempar pendapat.

Sayangnya, salah satu opsir penyidik yang memarkir mobilnya sekitar dua puluh meter dari garis polisi ini tidak mampu mendengar pembicaraan mereka yang serius.

Aditya melongok melalui jendela mobil sedan yang terbuka, mengedar pandangan, menangkap satu-dua objek penting yang tidak karuan lagi wujudnya.

Terbakar.

Kepulan asap tipis ternetra.

Aditya tidak berani dan tidak ingin berkomentar (helaan napas lelah terdengar darinya yang kembali bersandar) karena "tragedi" yang satu ini, juga kata-katanya sudah habis ia telan kembali seusai menyimak informasi dari atasan beberapa jam yang lalu.

"Tidak ada yang bisa diselidiki, Aditya. Tugasmu hanya melihat sekitar dan mencari seseorang-ah, atau lebih, dengan gerak-gerik mencurigakan di sekitar lokasi.

"Itu saja, tidak lebih."

Dan perkataan beliau terbukti benar, kala Aditya menghentikan laju mobilnya di depan gerbang bangunan putih dengan jarak lebih dari lima meter.

Hah ... .

Tidak ada lagi yang bisa diselidiki, seluruh barang bukti telah lenyap tanpa sisa, sesidik jari pun juga tidak. Saksi mata kurang bisa diandalkan-tidak ada yang bersedia untuk menjadi saksi mata demi membantu penyelidikan dan penuntasan kasus.

Aditya menyerah. Tidak ada gunanya mengandalkan barang-barang yang telah ludes dilalap sang agni.

Jika kembali ditelusuri, akan percuma ...

... atau bahkan berbahaya.

Mesin mobil berderu, kembali memanas. Lima detik hitungan setelahnya, melesat kembali menuju tujuan selanjutnya.

Meninggalkan bangunan gereja yang hancur sebab menjadi korban bom bunuh diri, tertimpa oleh rintik-rintik hujan ... seakan cakrawala berturut diri untuk berduka cita.


[ seribu luka menggoresi raga ... ]

[ menyisakan linangan air mata ... ]

*END*