Lost in The Darkness
Prologue
Di dalam sebuah gedung tua yang cukup mencekam suasananya terdapat tujuh orang siswa laki-laki berseragam sekolah menengah atas. Mereka adalah siswa Big Hit High School yang rupanya tengah melakukan sesuatu yang cukup di luar nalar. Tanpa curiga dan hati-hati dengan apa yang telah mereka perbuat. Ke tujuh pemuda itu tidak lain hanya melakukan sesuatu yang dianggapnya keisengan semata; pula tidak tahu makna sesungguhnya.
"H-hyung, kalian yakin ini akan berjalan lancar seperti apa yang diceritakan di buku tua itu? Kurasa sebaiknya kita sudahi saja permainannya. Aku merasa tak yakin" Jeon Jungkook adalah pemuda manis yang termasuk melakukan ritual dengan ke enam hyungnya. Entah, dirinya hanya berfikir ini salah, dan ia merasakan firasat yang tidak baik. Seperti ada sesuatu yang mengganjal dihatinya. Hal itupun tidak jauh dari pandangan Kim Taehyung yang tidak lain kekasihnya sendiri. Bergerak gusar karena jengah dengan pemikiran kekasih manisnya yang ia rasa terlalu paranoid. Padahal Jungkook sendiri yang pada awalnya antusias ingin segera pergi ke gedung ini. Taehyung kadang bingung dengan sikap Jungkook yang plin-plan dalam menentukan sesuatu. Seharusnya yang memprotes itu dia dan ke lima temannya, bukannya Jungkook sendiri yang mengajaknya bermain. Bahkan Jungkook pun yang memulainya.
Benar.
Jeon Jungkook yang memulai permainan konyol ini. Dengan berbekal rasa penasaran yang tinggi dan keberanian-katanya; Jeon Jungkook sebegitu semangatnya merobek perlahan selembar kertas buku tua dari perpustakaan yang dibacanya. Selembar kertas berisi gambar seorang gadis yang figurnya hanya menampakan punggung dan rambut saja dengan sedikit kepala menoleh ke belakang seperti tengah mengucapkan sesuatu. Bagi Jungkok gambar tersebut kurang menarik jika tidak dipastikan secara langsung. Maka, ia bertekad mengajak para hyungnya melakukan permainan yang dianggapnya menarik. Jungkook tidak akan melakukan ini kalau saja di dalam buku itu tidak dikisahkan sebuah pengalaman dan cerita yang cukup memacu adrenalin.
Pantas disebut itu adalah cerita misterius. Mengisahkan tentang seorang wanita yang mengiginkan mimpinya terwujud jika ia berikrar; tentunya saling bertukar sesuatu dengan si penolongnya. Wanita itu menginginkan kehidupan abadi jika ada darah yang tumpah dalam ikrarnya. Dan itu bukanlah darahnya sendiri melainkan darah orang lain. Sepeprti itu kiranya isi dari cerita yang dibaca Jungkook. Juga ia ceritakan kepada kekasih dan para hyungnya.
"Hey bocah, kau kan yang mengajak kami tadi kesini juga permainan konyol ini. Kenapa kau juga yang jadi parno seperti itu!" Taehyung berujar gemas pada kekasih manisnya. Taehyung fikir kekasihnya lucu juga ketika alisnya saling bertaut dengan kening mengerut-pertanda kalau Ia takut juga bingung. Karena bagi Taehyung sih permainan konyol ini bukanlah apa-apa kalau bukan untuk menuruti keinginan kekasih tercinta. Tiba-tiba yoongi menginterupsi,
"kurasa aku cukup tertarik dengan permainan ini Jungkook. Sudahlah kalau kau tidak mau melanjutkannya ya pulang saja. Lagi pula kami masih mau di sini."
"Yoongi hyung benar Jungkook, kau pulang saja duluan dengan Taehyung. Mengantuk kan?" Namjoon menimpali perkataaan yoongi barusan. Seperti di komando, Taehyung beranjak ke arah kekasihnya. Merangkul dengan mesra bahu Jungkook. Berusaha mengajaknya pulang ataupun tenang karena permainan belum diselesaikan.
Atensi mereka terlaihkan kembali-dari memperhatikan pasangan Taekook menjadi fokus pada kegiatan mereka semula.
Jimin yang tadinya diam saja akhirnya bersuara, hendak menyampaikan sesuatu kepada adik manisnya. Jimin menatap Jungkook heran,
"Kook, kenapa kau tidak bilang dari tadi kalau mantra ini hanya boleh diucapkan oleh orang yang pertama melihat gambar ini?" dan ucapan Jimin barusan mengundang decakan ke lima orang lainnya. Bahkan Hoseok berujar heboh karena frustasi dengan permainan yang kalau tidak salah sudah lima belas menit-sejak mantra dibacakan Seokjin juga bergantian dengan Jimin; tidak berhasil. Sesuai yang tertera di buku, ketika mantra selesai diucap-maka akan ada cahaya kehijauan muncul di depan mata. Dan ternyata mereka salah duga. Mantra itu hanya bisa dan berhasil jika di ucapkan langsung oleh orang yang pertama kali melihat gambar itu diantara mereka. Jadi Jungkook yang harus bertindak.
Dengan gerakan malas dan setengah hati, Jungkook pun bergeser ke tengah, tepat di hadapan gambar wanita di kertas itu. Memejamkan mata sebentar, lalu pandanganya mulai fokus ke arah tulisan berisikan mantra. Jungkook terpaku di tempatnya karena ia merasa jiwanya seperti tertarik tulisan itu sendiri. Dan...
Wusssh...
Seketika ruangan berubah mencekam, pintu dan jendela ruangan terbuka dan tertutup keras. Angin kencang mendera mereka bertujuh. Dan cahaya itu muncul, mereka semua menganga tidak percaya dengan yang ada di depan mata mereka sendiri. Wajah Jungkook berubah pucat pasi dan berakhir kegelapan menjemputnya.
Tbc or end?
