Love Of Onlineshop

Chapter 1


Author : Naumi Megumi

Pairing : SasuSaku, NaruSaku and other

Rate : T

Genre: Romance, Humor

Disclaimmer:

Naruto © Masashi Kishimoto

Warning:

OOc banget, AU, Gaje, Alur berantakan, Typo, miss typo, abal, ide pasaran, minimnya diskrip, UPDATE Tak Tentu! Pokoknya amburadul! dan silahkan FLAME jika memang fic-ku ini benar-benar memuakkan! ^_^


Summary:

Sakura jadi korban penipuan sebuah toko online yang bernama 'Chicken Butt Shop'. Yang akhirnya Sakura harus menemui si penipu tersebut yang tinggalnya tidak dekat dengan kotanya sekarang. Dan lebih parahnya, sang penipu tidak mengakui perbuatannya. Ini membuat Sakura jengkel. Lalu, apa yang akan Sakura lakukan?


Baca saja yang ini!

Mari bersama sama kita teriak 'Uye!'

Uye! \(o.o)/

Kalau nggak suka, nggak usah baca, ya! Ntar mual lho!

Jangan Lupa RnR-nya, ya!

So, Enjoy It!

Sebuah ruangan bernuansa pink muda, sunyi tapi berantakan, seorang gadis berambut merah muda yang sedang serius berkutat dengan netbooknya. Sakura Haruno, nama gadis itu.

Sesekali Sakura mengerang frustasi, bahkan ia sempat mengacak rambut indahnya yang sepanjang pungung itu.

"Sial! Susah amat sih!" gerutu Sakura. Sudah 4 jam ia berkutat di depan netbooknya, tapi sama sekali ia belum menemukan hasil.

Sebenarnya apa yang sedang dilakukan Sakura? Tidak biasanya ia sefrustasi ini. Ohya, mungkin kejadian 4 hari yang lalu yang membuat Sakura menjadi frustasi setangah mati seperti sekarang.

Beberapa hari yang lalu, tepatnya 4 hari yang lalu, Sakura tergiur untuk berbelanja online. Akhir-akhir ini sedang ngetrend-ngetrendnya belanja online. Bahkan banyak teman-teman sekolah Sakura di Suna High School juga berbelanja online.

"Belanja online itu mudah dan tidak ribet," begitu kata Ino, teman Sakura di sekolah.

Dan untuk pertama kalinya. Malam harinya Sakura mencoba mencoba berbelanja online. Ia mencari beberapa toko online. Kemudian ia menemukan sebuah toko online yang bernama 'Chicken Butt Shop'. Entahlah, nama onlineshop tersebut terlalu aneh. Sakura juga berpikir begitu. Ia melihat postingan pada kronologi akun onlineshop tersebut. Ada sebuah iklan I-pad yang harganya lebih miring dari harga pasaran. Kebetulan Sakura sejak lama ingin sekali mempunyai I-pad. Uang tabungannya juga sudah mengumpul. Ya walaupun tidak banyak, tapi cukup untuk membeli I-pad murah berwarna biru dongker yang terpampang di iklan tersebut.

Awalnya Sakura sempat ragu karena warnanya yang tidak sesuai keinginannya, tapi ia tidak ambil pusing soal itu. Ia berencana akan mengganti warna I-pad-nya dengan warna merah muda setelah barangnya sampai ke tangannya.

Setelah Sakura berunding dengan Seller di 'Chicken Butt Shop' tersebut, akhirnya mereka deal. Sakura tersenyum sendiri saat membayangkan I-pad miliknya yang belum ada wujudnya tersebut.

"Nah, netbook tua, sebentar lagi kamu akan pensiun. Jadi tenang saja…" gumam Sakura sendiri sambil menepuk-nepuk pelan netbook pink-nya.

Dan karena persyaratan dari online shop tersebut mengatakan bahwa uang harus ditransfer malam ini, akhirnya Sakura bergegas untuk ke ATM dan segera mentransfer uangnya, walaupun ini sudah larut malam.

Nah, setelah itu. Tepat hari inilah 4 hari. Paketnya tidak kunjung datang. Menurut teman-temannya, biasanya paket mereka tiba setelah 1-2 hari setelah transfer uang. Lha ini, sampai 4 hari paket Sakura belum juga tiba. Padahal jarak antara Konoha dengan Suna tidak jauh-jauh amat. Sakura benar-benar pusing. Bahkan saat belajar di sekolah, ia tidak bisa konsentrasi. Pelajaran yang diajarkan oleh gurunya sama sekali tidak masuk dalam otaknya.

Sakura kembali mengetikkan kata 'Chicken Butt Shop" di kotak pencarian, tapi sama sekali tidak ada hasil. "Ah iya!" pekiknya begitu Sakura mengingat sesuatu yang penting. Sakura baru ingat sekarang. Sebelumnya ia sempat inbox-inbox-an dengan si penipu online tersebut. Lalu ia memeriksa kotak pesannya.

Setelah Sakura melihat-lihat dan mengubek-ngubek pesannya, tidak ada pesan dari akun yang bernama 'Chicken Butt Shop', tapi ia menemukan nama yang asing. Bahkan Sakura merasa tidak pernah merasa mengirim pesan pada aku yang bernama 'Pangeran Hn'tersebut.

Karena penasaran, Sakura lalu membuka pesan dari 'Pangeran Hn'. "Ini dia!" pekiknya begitu melihat semua isi pesan dari Pangeran Hn sama dengan percakapannya bersama Chicken Butt Shop beberapa hari yang lalu melalui pesan. Tapi kenapa nama akun-nya berubah? "Kau mencoba lari rupannya penipu!" geram Sakura. "Tapi sayang, aku tidak sepenuhnya kau bodohi. Kau pikir aku akan menghapus semua pesan darimu, begitu?" tebaknya dengan geram. Sebenarnya dalam hati Sakura mengakui bahwa dirinya memang sudah dibodohi selama ini.

Sakura kemudian melihat profil si Pangeran Hn tersebut. Dia melihat segala info yang tercantum di sana. Dimana ia tinggal, dimana ia dilahirkan, dan apa-apaan ini? Sakura menemukan suatu fakta yang sulit dipercaya. "Umurnya sama denganku, tapi dia sudah berani menipu orang? Benar-benar tidak bisa dibiarkan!" seru Sakura menggebu-nggebu.

"Tinggal di Konoha City. Sekolah di Konoha High School…" baca Sakura sambil menyeringai. "Kena kau pantat ayam jelek!" gumamnya dengan seringai.

Saat melihat profil dari Pangeran Hn tersebut kemudian ada tanda bahwa si pemilik akun tersebut sedang online. "Ini saatnya pembalasan!" gumam Sakura geram. Sakura lalu menggerakkan jari-jarinya di atas keyboard netbook-nya.

Haruno Cherry: Hey, pantat ayam jelek! Berani-beraninya kau menipuku!

Setelah mengetik pesan tersebut, Sakura segera menekan tombol ENTER yang akan mengantarkan pesan singkatnya ke tujuan.

Tak lama kemudian Sakura mendapat pesan balasan dari Pangeran Hn.

Pangeran Hn: Hn? Siapa kau? Apa maksudmu? Apa kau baru keluar dari Rumah Sakit Jiwa? Berobatlah lagi!

Kepala Sakura langsung mendidih saat membaca balasan tersebut. "Kurang ajar ni anak! Sudah bosan hidup apa dia!?" maki Sakura, ia benar-benar marah.

Haruno Cherry: Kurang ajar kau ayam jelek! Lihat saja! Aku akan mencarimu sampai ketemu!

Dengan kesal, Sakura mengetik sebuah balasan untuk Pangeran Hn. Sakura segera me-screenshot isi pesan-pesannya dengan si Pangeran Hn tersebut lalu menyimpannya. Ia segera mencatat alamat dan juga mengambil beberapa foto di akun Pangeran Hn, walaupun hanya satu foto yang ada. Bahkan fotonya sangat tidak pantas untuk dipajang. Satu-satunya foto Pangeran Hn adalah foto profilnya yang hanya menampakkan belakang kepalanya dengan rambut bergaya seperti pantat ayam. "Benar-benar pantat ayam!" komentarnya saat menyimpan foto Pangeran Hn.

Setelah beberapa menit tidak ada balasan dari Pangeran Hn. "Dasar pengecut!" maki Sakura yang ditujukannya pada Pangeran Hn yang sudah offline. "Aku tahu alamatmu dan sekolahmu. Ya walaupun Konoha itu luas, aku pasti akan menemukanmu. Kau pasti mati dasar pantat ayam penipu!" geramnya sambil menunjuk-nunjuk netbooknya.

Sakura segera mematikan netbooknya lalu segera memberesi semua barang-barang yang penting. Seperti netbook, handphone, tas dan dompet. "Ah iya, aku harus membawa beberapa pakaian," gumamnya.

Setelah selesai memberesi semua barang-barangnya, Sakura memandangi tas-tas besar yang sekarang ada di depannya. Ada banyak tas besar di sana. Satu buah koper, satu ransel untuk netbooknya, dan satu tas kecil untuk peralatan yang lain. Sakura memandang bingung tas-tas tersebut. "Sebenarnya aku ini mau kemana, sih? Kenapa seperti mau liburan?" gumamnya bingung sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Ah, apa-apaan ini!?" kesal Sakura sambil menendang kopernya sampai ambruk. Sakura bingung sendiri. Dirinya kan mau pergi untuk meminta pertanggung jawaban dari si penipu pantat ayam, kenapa ia harus bawa banyak barang. Sakura mencoba berpikir keras. "Hem… setelah menemukan orangnya, aku akan tonjok tu wajahnya. Lalu, aku ambil kartu kreditnya atau ATM. Ohya, atau barang-barang yang berharga. Lalu aku jual jadi uang sampai lebih dari uangku yang sudah dia ambil. Ah, tapi cukup uangku saja yang kembali. Nggak perlu pake bunga. Nah, dari uang itu aku bisa pulang." Sakura mulai merancang sebuah rencana dengan segala kemungkinan yang ada.

"Nanti kalau aku bawa uang banyak-banyak, kalau dicopet di jalan, kan malah repot," pikir Sakura dengan kemungkinan terburuk. "Aku bawa uang secukupnya saja." Akhirnya Sakura mengambil tas ranselnya dan dompetnya. Kartu ATM ia tinggal.

"OK. Semua sudah siap! Kita berangkat menumpas kejahatan di dunia maya yang sudah meraja lela, merugikan banyak orang! Terutama aku!" seru Sakura dengan semangat dan emosi yang berkobar.

_LOO_

Keringat mulai membasahi kening dan seluruh tubuh Sakura. Beberapa kali Sakura juga mengibaskan tangannya untuk mengipasi wajahnya. Kereta begitu penuh, bahkan Sakura tidak dapat tempat duduk. Dia harus berdiri dengan hanya berpegang pada pegangan yang bergelantungan, untung saja tingginya sudah tidak diragukan lagi.

Tiba-tiba Sakura merasakan ada gerakan yang mencurigakan di belakangnya, terutama pada rok pendeknya. Sakura merasakan rok-nya seperti tersingkap ke atas dengan pelan-pelan. Sakura memutar bola matanya jengah. "Hah~ yang seperti ini ni yang bikin jengkel," gumam Sakura geram.

Sakura sedikit melirik orang yang ada di belakangnya. Seorang pria dewasa berjas, sepertinya orang kantoran. Sakura kemudian memundurkan langkahnya dengan tiba-tiba.

Kress!

Kaki Sakura berhasil menginjak kaki pria dewasa di belakangnya. Sudah dipastikan kaki pria dewasa tersebut akan lebam, atau bengkak, atau bahkan bisa sampai lecet.

"Aw!" pekik pria mesum tersebut yang seketika menghentikan aksi mesumnya pada Sakura.

Sakura lalu menoleh ke pria tersebut. "Ah, maaf Tuan. Saya tidak sengaja… Maafkan saya. Apa kaki Anda tidak apa-apa?" tanya Sakura dengan tampang polosnya.

Pria mesum itu menggelengkan kepalanya walaupun terlihat sekali dari wajahnya bahwa ia sangat amat kesakitan. "Tidak apa-apa. Tenang saja," jawabnya.

Sakura tersenyum tanpa dosa. "Syukurlah kaki Tuan tidak apa-apa. Soalnya saya pernah tidak sengaja menginjak kaki teman saya sampai beberapa hari tidak bisa berjalan karena bengkak. Saya benar-benar minta maaf," ucap Sakura lalu membungkukkan badanya sedikit dan ia menyeringai.

"Tidak apa-apa," jawab pria mesum tersebut. Kereta pun berhenti si sebuah stasiun. Pria tersebut segera turun dari kereta. Sakura memandang kepergian pria tersebut dengan seringai. "Dasar mesum!" gumamnya jengkel. Kereta pun kembali berjalan.

_LOO_

Sakura melangkahkan kakinya keluar dari gerbong kereta. Ia merentangkan kedua tangannya untuk merenggangkan otot-ototnya. Rasanya tulang-tulang Sakura ingin lepas dari sendi-sendinya. Selama kurang lebih 6 jam ia menempuh perjalanan dari Suna ke Konoha. "Ooh~ akhirnya sampai juga," gumamnya puas.

Sakura merapatkan jaket kulitnya kemudian mulai berjalan keluar stasiun. Sakura harus mencari penginapan untuk tidur malam ini.

_LOO_

Kriiiiinggggg!

Terdengar jam weaker Sakura yang distel jam 3.45 pagi pun berdering dengan kencangnya. Seketika Sakura langsung tersentak begitu mendengar suara nyaring tersebut. Karena Sakura takut bangun terlambat, jadi ia meletakkan jam weaker tersebut tepat di samping telinganya.

"Waa…! Untung saja aku langsung terbangun," gumamnya yang langsung beranjak dari ranjang mewahnya. Sakura segera berlari ke kamar mandi untuk mandi. Tiga menit kemudian ia pun keluar. "Ahh~ walaupun mandi bebek, tapi tetep segerrrr."

Karena Sakura tidak membawa baju ganti, jadi ia masih memakai baju yang kemarin. Sebenarnya ia juga tidak tega dengan tubuhny yang harus berjumpa lagi dengan pakaian kemarin, tapi mau bagaimana lagi.

Rok merah muda pendek, kemeja panjang berwarna putih. Tak lupa ia memakai kaca mata hitamnya, sepatu hak tingginya yang berwarna merah muda lembut, serta rambut merah mudanya yang ia biarkan tergerai begitu saja.

Sakura memberesi barang-barangnya lalu menenteng ranselnya kemudian keluar dari kamar.

_LOO_

"What!?" pekik Sakura saat mendengar tagihan kamarnya berjumlah besar. "Ini hotel atau apa, sih!?" tanyanya dengan suara keras.

"Kemarin kan kami sudah membicarakan semuanya. Bahwa hotel kami dihitung tiap jam. Dan Anda juga menyetujuinya," elak sang resepsionis perempuan.

Dengan kesal Sakura mengeluarkan semua uanganya yang ada di dompet. "Ini!" Sakura menaruh uangnya di atas meja dengan kasar. "Aku janji untuk seumur hidup, tidak akan pernah menginap di hotel rampok ini lagi!" seru Sakura kemudian berjalan keluar hotel.

"Uchiha's hotel?" Sakura membaca tulisan nama hotel tersebut yang terpampang di atas pintu masuk. Sakura juga berusaha keras untuk mengingat nama hotel tersebut agar ia tak masuk lagi ke hotel tersebut. "Hotel sialan! Uchiha sialan! Huuu!"

Bruk!

Sakura dengan kesal menendang pot tanaman hias yang ada di samping pintu masuk hotel.

"Hey!" seru seorang satpam yang melihat Sakura saat menendang pot yang sekarang sedang berjalan mendekatinya.

"Huaaa! Lariii!" Sakura segera kabur dari TKP sebelum tertangkap sang satpam.

_LOO_

Setelah akhirnya keliling kota Konoha selama 7 jam, Sakura bisa menemukan Konoha High School. Andai Sakura punya uang untuk naik taksi. Kalau naik taksi, Sakura bisa minta antar langsung ke Konoha High School. Tapi masalahnya ia tidak punya uang sehingga ia tidak bisa naik taksi, dan ia juga harus mencari sekolah itu sendiri dengan susah payah jalan kaki. Singkatnya, Sakura tidak tahu letak Konoha High School.

Dengan penuh percaya diri, Sakura melangkahkan kakinya menuju ke gerbang sekolah Konoha High School. Kaca mata hitamnya ia turunkan untuk menutupi mata emeraldnya. Rok dan rambut merah mudanya berkibar mengikuti arah angin. Pandangannya hanya lurus ke depan. Bagaimana caranya Sakura bisa masuk ke sekolah itu tanpa ada masalah.

"Eits!" seorang satpam bercadar berdiri di depan Sakura saat tinggal sedikit lagi Sakura bisa melewati gerbang sekolah. Sakura membuka kaca mata hitamnya dengan slow motion hingga terlihatlah sepasang mata emerald yang indah. "Anda siapa?" tanya pak satpam tersebut tak terpengaruh dengan mata indah Sakura.

Sakura sedikit jengkel karena satpam ini tidak terpesona dengan kecantikannya. Maka ia mencoba kembali menggoda satpam itu dengan mengibaskan rambut panjangnya dengan tangannya yang putih. "Aku ini kakak dari salah satu orang yang bersekolah di sini," jawab Sakura dengan gaya bicara yang dibuat-buat sexy.

Satpam tersebut mengernyitkan dahinya lalu mengamati Sakura mulai dari bawah hingga atas. "Nama Anda siapa? Siapa yang Anda jemput?" tanyanya mencoba memastikan. Karena sebelumnya pak satpam tidak pernah melihat Sakura.

"Saya Sakura. Saya kakak sepupunya err…" Sakura mencoba mencari nama yang cocok untuk menjadi adik sepupu pura-puranya. "Uchiha!" pekiknya ketika yang ia ingat hanya nama Uchiha, nama hotel yang ia kutuk. Bahkan Sakura sekarang mengutuki dirinya sendiri kenapa menyebut nama itu. Ya kalau ada orang yang bernama Uchiha sekolah di sini, kalau tidak ada? Matilah kau Sakura!

"Oh, Uchiha-san?" tanya satpam.

"I-iya… hehehe…" jawab Sakura mengangguk sedikit lega. Akhirnya nama Uchiha bisa juga membuatnya selamat. Ia sedikit berterima kasih pada Uchiha, tapi hanya satu terima kasih. Ia juga masih dendam dengan sang keluarga uchiha itu yang sudah merampok uangnya.

"Tapi ini belum jam pulang sekolah, Nona," ucap sang satpam.

Sakura menaikkan sebelah alisnya. 'Maka dari itu, pak satpam. Kalau aku mencarinya setelah pulang sekolah, pasti nggak bakal ketemu. Semua sudah pada menyebar,' batin Sakura kesal. "Iya maka dari itu. Adik saya itu belum makan dari tadi pagi, jadi saya membawakan bekal untuknya," ucap Sakura mencari alasan agar ia bisa masuk ke dalam.

"Uchiha-san kan bukan orang miskin dan bukan orang sembarangan. Jadi tenang saja. Dia pasti sudah makan kok. Teman-temannya juga orang kaya. Pasti mereka mau mentraktirnya makan siang," balas satpam yang tak kalah cerdik.

Berbagai cara sudah Sakura gunakan, tapi satpam ini benar-benar menyebalkan. Terpaksa Sakura harus mengeluarkan pesona terakhirnya untuk memikat sang satpam. Dengan perlahan Sakura menarik rok pendeknya ke atas, sehingga roknya semakin pendek dan mengekspos paha putih nan mulus miliknya.

Walaupun sang satpam sempat melihat paha mulus Sakura, tapi satpam tersebut sama sekali tidak terpengaruh. 'Sial!' umpat Sakura dalam hati. Pesona kecantikannya bahkan tidak mempan. Sebagai wanita, tentu saja harga diri Sakura terinjak-injak.

Sakura benar-benar berfikir keras tentang ini. Ada 3 macam yang dapat menggoyahkan laki-laki di dunia ini. Pertama, kedudukan. Sakura mencoret itu. Karena Sakura tidak begitu mengerti masalah itu. Langsung saja Sakura melanjutkan yang kedua, yaitu wanita. Sakura sudah mencobanya. Tapi gagal, entah apa penyebabnya. Apa ia kurang cantik atau satpam ini yang kelainan? Sakura malah ngeri sendiri melihat sang satpam jika saja ini satpam benar-benar Gay. Oh, Sakura mengenyahkan pikiran itu demi menjaga kejernihan pikirannya.

Nah yang ketiga. Sakura memang tidak mempunyai yang ketiga ini. Tapi Sakura bisa mengakalinya. Dengan seringai ia mulai menjalankan aksinya.

"Lho? Itu uangnya siapa, pak?" pekik Sakura sambil menunjuk bawah.

"Mana!?" sahut sang satpam yang langsung mengalihkan pandangannya ke bawah, tepat yang ditunjuk Sakura tadi.

Dengan cepat Sakura segera berlari masuk gerbang. Sempat terdnegar suara sang satpam yang seperti memanggilnya, tapi Sakura tidak mau melihat ke belakang. Dengan cepat pula ia melepas sepatu hak tingginya dan menjinjingnya kemudian ia kembali berlari dengan cepat.

_LOO_

Sakura berhasil masuk ke dalam lingkungan sekolah. Konoha High School begitu besar dan mewah. Pasti yang sekolah di sini orang-orang yang kaya dan terpandang. Nafas Sakura masih ngos-ngosan karena efek berlari. Dan sekarang perutnya mulai mengeluh. "Ah~ perutku lapar," keluh Sakura sambil mengelus perutnya. Sakura memperhatikan banyak anak yang berlalu lalang dengan seragam mewah Konoha High School. Saat ini dengan jam istirahat, wajar saja jika banyak anak yang berseragam sedang berkeliaran.

Sakura kembali menyeringai saat ia melihat seorang pemuda jabrik yang berjalan berlawan arah dengannya. Sakura akan menjalankan sebuah rencana. Sakura berjalan mendekati sang pemuda tersebut. Dekat dan semakin dekat.

Bruk!

"Ah~" seru Sakura yang dibuat-buatnya agar terdengar rapuh. Tidak hanya itu, Sakura juga pura-pura jatuh. Padahal nabraknya juga tidak begitu keras.

"Ah, maaf. Apa kau tidak apa-apa?" tanya pemuda jabrik tersebut.

Sakura menatap pemuda itu dengan mata penggodanya. "Aa… kakiku sedikit sakit," jawab Sakura sambil memijat-mijat pergelangan kakinya. Sebenarnya ini sedikit tidak masuk akal.

"Apa tadi kakimu tersandung kakiku?" tanya si pemuda dengan cemas.

"Ah, bukan. Tapi karena kita bertabrakan, kakiku tersandung kakiku sendiri," koreksi Sakura.

Pemuda itu pun mengulurkan tangannya untuk membantu Sakura berdiri. Dengan perlahan Sakura mencoba berdiri tapi tiba-tiba ia jatuh. "Kau tidak apa-apa?" tanya pemuda itu dengan cemas.

"Sepertinya aku tidak bisa berjalan sendiri," kata Sakura dengan tampang memelas.

"Kalau begitu biar aku bantu. Kau mau kemana?" tanya pemuda tersebut dengan lembut dan membantu Sakura berdiri lagi. Pemuda itu memapah Sakura.

"Aku sebenarnya ke sini mau menjemput adik sepupuku, tapi sepertinya aku lapar. Jadi, bisa bantu aku berjalan ke kantin?" tanya Sakura penuh harap.

Pemuda itu tersenyum lalu mengangguk. Dalam hati Sakura benar-benar tertawa penuh kemenangan. Pesonanya memang tidak diraguka lagi. Lalu mereka pun pergi ke kantin sekolah dengan Sakura dipapah pemuda jabrik.

_LOO_

"Jadi, namamu Naruto?" tanya Sakura pada pemuda jabrik tadi sambil memakan ramennya.

Pemuda jabrik yang bernama Naruto tersebut mengangguk. "Ya. Lalu namamu siapa?" tanya Naruto balik.

Sakura mengedarkan pandangannya menjelajah isi kantin. Jika ia berbohong lagi dan mengaku sebagai kakak sepupu dari Uchiha, apa Naruto akan percaya? Tiba-tiba Sakura menangkap sebuah sosok kepala ayam dari sudut belakang yang ada di pojok kantin.

Sakura buru-buru mengambil ponselnya yang ada di dalam tasnya. Ia segera mencocokan foto yang dulu ia ambil dari akun sang penipu Onlineshop dengan orang ada di pojokan kantin. "Ah! Itu memang dia!" pekik Sakura.

Naruto bingung dengan sikap Sakura yang aneh. Ia lalu mengikuti arah mata Sakura yang melihat ke pojok kantin. Naruto melihat ada seorang pemuda yang duduk di sana. Walau hanya rambut pantat ayamnya yang terlihat, tapi ia sangat mengenali orang tersebut. Keringat dingin keluar dari dahinya. 'Gawat! Jangan-jangan dia pacar si Teme!' pekik Naruto dalam hati.

"Naruto, kau tunggu di sini dulu, ya! Aku mau ke sana!" kata Sakura yang menunjuk ke arah pemuda pantat ayam yang ada di pojok kantin. Tanpa sadar Sakura masih dalam misi berbohong, ia langsung saja berdiri dan menghampiri pemuda yang ada di pojok kantin.

Sakura langsung duduk di depan pemuda ayam tersebut dengan tidak sopannya. 'Wow!' tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sejenak Sakura sempat terpesona dengan ketampanan pemuda pantat ayam tersebut. Sakura mencoba menyadarkan dirinya agar tidak terjerumus lebih dalam lagi. 'Ouwh~ matanya itu… membuatku ingin berjelajah masuk~' Sakura mulai terlena semakin dalam. Sakura tidak pernah berfikir bahwa orang yang mempunyai rambut gaya pantat ayam ternyata mempunyai wajah yang mulus dan putih, mendekati sempurna. Sampai-sampai Sakura sedikit melongo melihat wajah pemuda pantat ayam tersebut.

Sedangkan sang pemuda hanya mengernyitkan keningnya. "Apa maumu? Kau mau memintaku jadi pacarmu?" katanya dengan penuh percaya diri.

Seketika lamunan Sakura pun buyar begitu mendengar kata-kata narsis pemuda itu. Sakura menyeringai. "Jangan sok kegantengan ya!" serunya.

"Memang aku tampan," jawab pemuda tersebut dengan seringai.

"Cks! Aku kesini karena ada perlu denganmu," kata Sakura to the point. Walau pemuda ini tampan, tapi Sakura tidak tahan lama-lama di sini dengannya.

"…"

Tidak ada respon sama sekali dari sang pemuda itu. Hanya wajah datar yang ia pasang. "Kau!" geram Sakura sambil menunjuk pemuda pantat itu. "Kembalikan uangku!" perintah Sakura sambil mengulurkan tangannya ke depan pemuda tersebut.

"Maksudmu apa? Aku tidak mengenalmu. Dan jangan ganggu aku!" kata pemuda dengan datar lalu kembali menyeruput kopi tanpa gulanya.

Sret!

Dengan cepat Sakura menarik dasi biru pemuda itu, hingga mengaharuskan pemuda itu mengikuti arah gerakan tangan Sakura. Sakura menarik dasi pemuda itu ke arahnya. Sehingga mata mereka bertemu secara langsung dan begitu dekat.

-TBC-


Celoteh Author:

Hey hey hey…. Maaf saya datang dengan fic yang tidak berguna lagi, walaupun masih banyak fic yang belum kelar. Hehehe… maaf.

Soalnya pengen sekali update yang baru fresh gitu. Nanti keburu ilang idenya. Di fanfic ini Sakura akan aku buat jagoan, maco tapi tetep cantik. Semoga saja berhasil.

Ok, untuk semua pembaca, mohon review-nya ya. Gk login juga gpp sih, yang penting ada jejaknya.

Akhir kata, terima kasih.


Klaten, 25 Mei 2013