TOGETHER

CHAPTER 1 (1)

Luhan pov
Hari ini adalah hari pertama bagiku dan juga teman teman yang seangkatanku. Hari ini adalah hari dimana aku akan duduk di bangku sekolah SMA. Aku sekarang semakin dewasa. Aku harus semakin belajar agar bisa menggapai cita-citaku, menjadi seorang desainner.

Aku masuk sekolah favorite di Seoul. Kota yang cukup terkenal. Aku dengar sekolah tersebut sangat terkenal di Seoul. Sekolah itu sangat megah. SMA JEGUK nama sekolahnya. Aku sangat senang bisa bersekolah disana.
Aku akan benar benar belajar dan tidak akan memalukan sekolahku.

Seragam yang kemaren kubeli sudah terpakai oleh tubuh indahku ini. Tubuhku terlihat cantik memakai seragam sekolah ini. Aku sangat bangga. Aku segera menyisir rambut dan merapikan isi tasku.

Appa dan eomma sudah memanggilku. Aku pun segera berlari menuju ruang makan. Sudah ada eonni ku yang juga akan bersekolah. Eonni ku juga bersekolah di SMA JEGUK. Menurut eonniku, sekolah itu sangatlah megah, kantin sekolahnya sangat indah, bahkan lebih indah dari restoran restoran ternama. Tidak hanya itu, sekolah itu juga sangat berkelas, luas sekolah yang besar memungkinkan banyaknya ruang ruang bahkan sampai ada lapangan golf. Sangat mewah bukan?

Aku pun melanjutkan memakan masakan eommaku. Walaupun ada pembantu, setiap pagi eomma selalu menyiapkan sarapan yang enak. "Gimana Luhan? Kau siap bersekolah?" tanya appa kepadaku. "Siap appa. Aku sangat menantikan sekolah ini. "Benarkah? Baguslah. Semoga kau senang bersekolah disana" ucap appa kepadaku.

Aku, eonni dan appa sudah selesai dan akan segera berangkat. Eomma mengantar kami kedepan. Aku akan pergi kesekolah baruku diantar appaku. "Hati-hati Luhan, Baekhyun, dan kau suamiku!" ucap eommaku. Aku ingin ketaea saat eommaku mengatakan 'dan kau suamiku' mereka tetap romantis hingga sekarang. Semoga saja mereka terus seperti ini hingga maut yang memisahkan.

Aku dan eonniku pun langsung berjalan ke luar gerbang rumah. Appaku sedang mengeluaran mobil. "Eomma! Kami pergi" ucap eonniku. "Annyeong eomma!" ucapku. "Yeoboo! Aku pergi" ucap appa ku tak kalah romantis. "Ne, anak anak dan suamiku. Hati hati dijalan!" ucao eomma menyemangatkan kami.

Mobil pun berjalan, mobilku menelusuri toko toko yang terbangun di kota ini, Seoul. Aku melirik kakakku, sepertinya dia sedang berchat dengan pacarnya, Chanyeol. Eonniku sudah 6 bulan berpacaran dengan Chanyeol. Kata eonniku Chanyeol itu mantan ketua osis di SMA JEGUK itu. Chanyeol menjabat menjadi ketua osis saat dia masih duduk di kelas 2. Sekarang dia duduk dikelas 3, hanya tinggal menghitung minggu ketua osis baru akan dipilih.

Eonniku merupakan yeoja yang sangat beruntung. Tidak jarang eonniku selalu di labrak dengan kakak kelas, kawan sekelas, dan bahkan ada adik kelas yang berani melabraknya. Mereka cemburu, mengapa eonniku yanh bisa mengambil hati Chanyeol, mengapa yang lainnya tidak bisa. Mereka sangat iri.

Eonniku bisa dibilang yeoja yang popoler disekolahnya. Eonniku sangat cantik dan terkenal satu sekolah. Baekhyun. Siapa yang tidak mengenalnya, seluruh murid di SMA itu juga pasti mengenalnya. Guru-guru juga pasti mengenal nama Baekhyun, bahkan sampai penjaga sekolah pun mengenalnya.

Eonniku pernah ditaksir dengan seorang namja yang tidak kalah keren dengan Chanyeol, Kai. Seorang dancer andalan sekolah yang namanya sudah sangat terkenal didunia hiburan. Kai juga sosok namja yang mempunyai segudang fans di SMA ini. Banyak murid yang melihat Baekhyun dengan pandangan sombong. Menurut mereka, Baekhyun sangat sombong, eonniku sangat jual mahal menurut mereka. Jika eonni ku tidak menyukai Kai, apa dia harus menerimanya juga? Tidak. Eonniku juga punya.

Selama ini hubungan eonniku dan pacarnya baik-baik saja. Aku juga akrab dengan pacarnya. Pacarnya juga peduli dan sayang padaku. Eiittss! Rasa sayang sebagai seorang adik tentunya.

Sekolah semakin dekat. Kini tibalah aku didepan pintu masuk sekolah ini. Benar- benar sekolah yang luar biasa. Semua murid diantar dengan mobil pribadinya masing masing. Aku pun pamit kepada appaku "appa, Luhan akan sekolah" kataku seraya keluar dari mobil. "Siapa nanti yang akan menjemput kami appa?" tanya eonniku. "Ahh, telpon saja appa. Appa akan menyuruh supir untuk menjemput kalian. Arra?" kata appa. "Ne, arra" ucap kami bersamaan. "Kalian jangan bertengkar" ucap appa. Kami hanya melempar senyum manis kepada appa.

Seperti kebanyakan dongsaeng dan eonninya, kami juga sering berantam, marah-maraham, saling diam, dan masih banyak lagi. Kami hanya kakak adik biasa yang sering marahan. Tidak hanya sekali duakali. Kami sudah hampir sangat sering saling marah. Banyak penyebabnya. Tidak hanya hal hal yang luar biasa, hal hal spele pun dapat menyebabkan perperangan diantara kami.

Aku berjalan, berjalan memasuki gedung sekolah. Sekolah ini sudah seperti gedung perusahaan ternama. Besar, indah, bersih dan tentunya fasilitasnya sangat mahal dan sangat baik. "Bagi murid baru, silahkan mengambil peta sekolah..." ucap seseoranh dari ruang pengumuman. "Peta sekolah?" ucapku pelan. "Kalian pasti belun tau letak sekolah ini. Kamar mandinya pun kalian akan susah menemukannya jika kalian tidak mengetahui sekolah ini. Bahkan kami yang seniorpun belum terlalu hafak semia tempat yang ada disini!" ucap eonniku. Aku pun menganggukkan kepalaku. Aku mengerti sekarang.

"Sekali lagi, bagi kalian yang murid baru, silahkan mengambil peta sekolah ini agar kalian menemukan letak kelas kalian. Silahkan keruangan osis" ucap seseorang. Sepertinya orang yang sama dengan yang tadi. Tiba tiba ada seseorang yang menegur eonniku. "Baekhyun?" ucapnya. Ternyata itu Chanyeol, pacarnya. "Annyeong chagi~" ucap eonniku. "Luhan? Kau bersekolah disini?" tanya Chanyeol kepadaku. "Tentu! Aku dengar ini sekolah yang terbaik dikota Seoul, haha" ucapku seraya bercanda. "Haha, Aku selaku ketua osis di SMA ini mengucapkan SELAMAT DATANG di sekolah ini. Semoga kau senang dan nyaman disekolah ini." ucapnya. Sungguh namja impian bagi setiap yeoja. Tunggu! Mataku tertuju pada sekumpulan yeoja yang melihat kearah aku, eonni, dan Chanyeol. Siapa mereka? Apa mereka termasuk orang orang yang iri dengan eonniku? "Haha, kau ketua osis ya? Terima kasih atas sambutan mu ketua osis" ucap ku sambil membungkukan badanku sebagai tanda penghormatan.

Aku menyenggol siku eonniku. "Aduhhh..." ucap eonniku kesakitan. "Eonni?" ucapku sambil mendekatkan mulutku pada telinganya. Tinggi kami tidaklah terlalu jauh, jadi aku dengan mudah mendekatkan mukaku kepada telinganya. "Wae?" jawabnya ketus. Mungkin dia masih marah gara-gara aku menyenggolnya tadi. "Kau mengenal mereka?" tanyaku sambil melirik sekumpulan yeoja yang tadi melirikku. "Mereka?" tanya eonniku lagi. "Hmm" jawabku. "Mereka oranh orang yang membenci hubunganku dengan Chanyeol-ku." ucap eonniku. "Ahh, sudah ku tebak" ucapku pelan. "Wae?" kata Chanyeol kepada kami. "Mereka" ucap eonniku seraya melirik yeoja yeoja tadi. "Kau risih dengan mereka?" tanya Chanyeol. Aku sangat ingin menguping. Tapi sebaiknya tidak. Aku akan pergi. "Tidak aku tidak risih" ucap eonniku. "Ahh, Chanyeol oppa, eonni. Aku akan pergi mengambil peta itu. Aku akan menelponku jika aku sudah menemukan kelasku nantinya. Annyeong" kataku kepada mereka. Aku segera berlari menuju ruang osis. "Ne, annyeong!" ucap mereka kompak

Aku mulai berjalan ke ruang osis. Aku pun mendaftar, "siapa namamu?" tanya seorang pengurus osis. "Aku Xi Luhan." jawabku sopan. "Xi Luhan? Ini.." ucapnya sambil menyodorkan sebuah kertas, sepertinya itu denah yanh dimaksud. "Ini.. Kelasmu disini..." ucapnya. Aku melirik. "Kelas 10A?" tanyaku pelan. "Ne, ini kelasmu." katanya lagi sambil menunjuk sebuah gambar kelas di denah itu. "Ahh.. Ne.. Kamsahamnida" ucapku seraya membungkukan badanku.

Aku pun mulai berjalan. Aku berjalan sesuai denah "kelas A? Ini? Dimana?" ucapku bingung! "Aigoo.. Sepertinya aku harus memulai dari pintu masuk. "Ini pintu masuk" gumamku pelan. "Setelah itu, itu tangga untuk kelas 11." gumamku. "Kelas 12, 11, 10? Nah! Itu tangganya." aku pun berjalan menaiki tangga. "10A? Ini kelas 10G, berarti kelas ku diujung sana. Ahh leganya aku. Aku harus menyimpan denah ini." ucapku sambil terus berjalan.