Lee ikan present
"Aku rapopo"
Broken!HaeHyuk
HaeWook
Warn: typo(s). BL, ,
Drable,angst gagal
based of true story
happy reading~~~
Hyukjae memasuki ruang kelasnya dengan senyum yang terus mengembang dibibir tebalnya. Mengedarkan pandangannya ke penjuru kelas guna mencari sungmin -sahabatnya. Namun bukan Sungmin yang ia dapati. Tapi...
Disana, di pojok kelas Hyukjae melihat dua orang namja yang sangat ia kenal Donghae -mantan kekasihnya- dan Ryeowook sahabatnya -mungkin- tengah bersenda gurau dengan jemari saling bertaut di atas meja dan samar-samar Hyukjae mendengar panggilan sayang untuk satu sama lain.
Senyum Hyukjae memudar namun hanya sekilas. Karena detik berikutnya senyum Hyukjae kembali terkembang. tak ingin berlama-lama menyaksikan pemandangan menyakitkan itu Hyukjae segera melangkahkan kaki kurusnya ke bangkunya.
Sesampainya dibangkunya Hyukjae segera mengeluarkan komik one piece kesukaannya dan mendengarkan musik dari ipod birunya. Hyukjae berusaha mengalihkan pikirannya dari pasangan kekasih di pojok sana.
Hatinya sakit, Ryeowook sahabatnya tega sekali menusuknya dari belakang. Dan Donghae, apa tidak ada namja lain? Kenapa Ryeowook? Kenapa sahabatnya?. Hyukjae ingin menangis, ingin menampar mereka, meneriaki mereka. Tapi Hyukjae cukup tau diri. Dia bukan siapa-siapa. Dia tak punya hak apa-apa untuk melakukan itu. Tapi tidak kah mereka memikirkan perasaan Hyukjae? Baru kemarin lusa ia putus dengan Donghae. Dan sekarang Hyukjae harus melihat orang yang dicintainya bermesraan dengan sahabatnya sendiri.
Hyukjae sadar ini semua karena ia bukan Ryeowook. Bukan Ryeowook yang lucu, mandiri, pengertian, dan perhatian. Tidak seperti dirinya yang kekanakan, egois, dan tidak peka ini. Hyukjae tau, sangat tau.
Dadanya sesak, Hyukjae meremas pelan komik yang ia pegang. Wajahnya menunduk.
Sungmin yang entah sejak kapan sudah duduk disamping Hyukjae pun merasa khawatir. Dielusnya punggung Hyukjae pelan, berusaha menenangkan sang sahabat yang ia tau sedang tidak baik-baik saja.
"Hyuk.." panggilnya pelan sarat akan kekhawatiran.
"Gwenchana hyung, nan gwenchana.." Hyukjae tersenyum manis, tapi matanya memancarkan luka. Sungmin hanya bisa menghela nafas.
"Arraseo.. tapi jika kau ingin menangis, menangislah"
"Aniyo hyung, aku tidak boleh menangis. Aku kuat.. mereka.. mereka tidak pantas ku tangisi" jawab Hyukjae dengan suara rendah menahan amarah.
Dibawah sana, tangan Sungmin terkepal. Ingin rasanya ia menghajar mereka berdua yang telah menyakiti Hyukjae. Karena ia tau seberapa baiknya Hyukjae kepada mereka. Terlebih Ryeowook, sahabat yang sudah Hyukjae anggap saudaranya sendiri. Banyak yang sudah Hyukjae korbankan demi membantu Ryeowook disaat ia kesusahan.
Hyukjae merebahkan kepalanya diatas meja menghadap ke jendela . Ia menangis, menangis tanpa air mata. Memejamkan matanya saat kembali ia rasakan jemari lentik Sungmin mengelus punggungnya. Perlahan ia menggumam..
"Aku rapopo."
END
Baby Ryeonggu~~ maapin makmu yang menistakan dirimu nak~ #kecupinpotoryeong
