Title : Move On!
Genre : Romance, Hurt, Friendship
Rating : T+
Chap : 1 of ?
Cast : All SuJu member – GS for uke –
Bulan tak lagi malu – malu menampakkan diri di gelapnya langit malam itu . Walaupun tak banyak pernak – pernik bintang yang bertabur disana , malam itu tetap terlihat indah bagi seorang gadis yang kini sedang menikmati wajah tampan yang ada dihadapannya saat ini . Benar – benar sempurna bak jelmaan malaikat . Dan matanya terpejam seketika merasakan hangatnya nafas yang menerpa leher putihnya .
"Hae~~ euuuhhh~~ Aku geli~~" ia sedikit menggelinjang ketika laki – laki bernama Lee Donghae itu mendaratkan wajahnya di leher putih gadisnya . Ia mulai mengecupnya perlahan , dengan sangat lembut .
Laki – laki itu terus menjelajahi leher putih gadis itu , dengan perlahan ia mengecupnya lalu menghisapnya , bahkan sesekali menggigitnya . Dan gadis itu? Ia hanya menikmati apa yang dilakukan laki – laki yang selama 2,5 tahun ini menjadi kekasihnya . Toh mereka juga sudah 'biasa' melakukannya . Di apartement gadis bernama Lee Hyukjae yang bisa terbilang sepi itu , tak lantas membuat Donghae sanggup menahan nafsu yang bergejolak di dadanya . Tapi tak sampai melakukan 'itu' , karena mereka sadar kalau mereka masih duduk di bangku sekolah SMA tingkat terakhir .
Kita lihat pasangan yang tengah memadu kasih dan menumpahkan kerinduan ini . Ah bukan , menumpahkan nafsu tentunya . Mereka begitu menikmati apa yang mereka lakukan , walaupun sudah sering . "Lihatlah , begini saja kau sudah panas , eoh?" Donghae tersenyum melihat wajah Hyukjae yang memang sudah merona hebat .
"Hae , jangan menggodaku~" Hyukjae merajuk , ia mempoutkan bibirnya gemas dan membuat Donghae serasa ingin menerkamnya saat itu juga .
Tak tahan melihat gadis yang menggemaskan itu , Donghae segera meraih bibir Hyukjae yang bisa dibilang sekseh itu dan melumatnya . Melumat dan melumat , itu yang ia lakukan 'awal'nya . Ketika Donghae merasakan bibir Hyukjae terbuka , segera saja ia memasukkan lidahnya yang memang ingin terlepas dari mulutnya . Lidahnya mulai 'bertarung' dengan lidah di dalam sana . Dan tak lupa pula ia mengeksplorasi (?) seisi mulut Hyukjae sambil sesekali mengabsen satu - persatu gigi putihnya .
Tak hanya bibirnya yang beraksi , kini telapak tangannya mulai membuka satu – persatu kemeja seragam Hyukjae . Dan setelah itu berpindah lagi ke punggungnya mencari – cari besi kecil pengait kain yang melindungi 'benda' yang ia inginkan .
Dengan tautan bibirnya yang masuk belum terlepas , kini tangannya mulai mengusap lembut dua bukit kembar di dada Hyukjae . "Emmhh" Hyukjae mendesah ketika telapak tangan Donghae mulai meremas daging empuk yang ada di dadanya itu . Serasa melayang , kini Hyukjae memejamkan matanya semakin dalam (?) seirama dengan remasan tangan Donghae yang semakin kuat dan cepat .
"Hae~~ Kenapa kau berhenti?" Hey , bahkan gadis itu sudah ketagihan sekarang . Ia sedikit kecewa ketika Donghae melepaskan tautan bibirnya dan menghentikan gerakan tangannya itu . "Bagaimana jika ini?" Donghae mendaratkan bibirnya tepat di salah satu bukit kembarnya . Ia memasukkan nipple Hyukjae ke dalam mulutnya , lalu dihisapnya pelan . "Hae~~ Hentikan~ Jangan menggodaku lagi~ euuhhh" Donghae sedikit kecewa mendnegar pemikiran Hyukjae yang berubah . Tapi persetan dengan itu , Donghae tetap melanjutkan aktivitasnya . 1 menit pun terasa begitu nikmat bagi pasangan itu .
Ia melumat nipple itu semakin ganas dan membuat Hyukjae semakin memejamkan matanya . Bagaimana tidak? Gadis itu tengah dimanjakan Donghae sekarang . Ingin rasanya ia merasakan sentuhan Donghae lebih dari ini . Tapi begitu ia ingat statusnya yang masih pelajar sekarang , ia harus mengurungkan keinginannya itu . Begitu pula dengan Donghae yang semakin menjadi – jadi ketika bertemu dengan Hyukjae , apa lagi jika bertemu di apartement Hyukjae yang sepi ini . Belum lagi pakaian Hyukjae yang memang 'sedikit' memperlihatkan lekuk indah tubuhnya , membuat Donghae jadi 'lapar' setiap menatapnya . Jangankan pakaian santai , memakai seragam pun Hyukjae tetap terlihat sekseh di mata Donghae . Bagaimana tidak? Rok seragam Hyukjae hanya sebatas paha dengan panjang tak sampai 2 jengkal . Siapa yang tak menelan ludah melihat paha putih terekspos bebas begitu saja .
'drrrt'
'drrrt'
Donghae menghentikan aktivitasnya seketika merasakan getaran hebat dari saku celananya . "Yeoboseyo Eomma?" Donghae mengangkat panggilan masuk yang ternyata dari Eommanya . Dan kesempatan itu digunakan Hyukjae untuk menutup kembali kemeja seragamnya dan melarikan diri .
"..."
"Ne , aku akan pulang sekarang" Donghae memasukkan ponselnya kembali ke sakunya . "Hyukkie chagi , kau dimana?" Donghae langsung berteriak memanggil Donghae ketika Hyukjae tak ada lagi di bawah tubuhnya .
"Aku minum Hae!" teriak Hyukjae dari ruang sebelah .
"Aisshh! Dasar Eomma , mengganggu saja!" ia mengomel . Lalu mengambil tas dan jaketnya lalu keluar dari kamar Hyukjae .
"Minumlah , kau berkeringat seperti itu" Hyukjae memberikan segelas air dingin pada Donghae yang terlihat seperti 'kepanasan' .
"Gomawo chagi~" Donghae mengecup pipi mulus Hyukjae . "Pulanglah , Eommamu sudah merindukanmu" Hyukjae langsung mendorong Donghae ke pintu apartementnya .
"Mimpikan aku , ne?" Donghae memeluk Hyukjae sebelum ia pergi meninggalkan Hyukjae , seperti biasanya .
"Hahh ... Donghae ..." ia menghela nafasnya perlahan lalu kembali masuk ke apartementnya .
OoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoO
Di waktu yang sama , seorang gadis dengan hati yang berbunga – bunga tengah menghiasi kue tart sebesar 45 x 45 cm . Mulai dari cream warna putih hingga warna hijau menghiasi kue yang semula hanya dilapisi coklat kini telah terlapisi berwarna – warni cream . Dan kini senyumnya merekah ketika ia sampai pada tahap akhir . Dengan hati – hati ia mengukir nama di bidang kosong di permukaan atas kue tart itu .
'Choi Siwon
19th'
"Hahh ..." ia menghela nafas panjang , ia mendudukkan tubuhnya di kursi ruang makan yang tampak sepi itu . "Akhirnya selesai ... Kau akan menyukainya" ia membasuh peluh yang mengalir di dahinya .
"Baru selesai , eoh? Kenapa tidak meminta bantuan pada Hyukjae dan Sungmin saja?"
"Eomma!" ia kaget melihat wanita cantik paruh baya itu tengah berdiri di belakangnya dengan penuh senyuman . "Kalau aku mengajak Hyujae , pasti ia akan menghabiskan semuanya" gadis bernama Kim Kibum itu mempoutkan bibirnya . "Aigoo~~ Anak Eomma ini benar – benar jatuh cinta pada namja itu , eoh?" Jung Soo -Eomma Kibum-mencubit pipi Kibum gemas .
"Tapi ingat , kalian masih sekolah , jangan terlalu serius menanggapi semuanya . Eomma hanya tak ingin kau jatuh terlalu dalam , chagi" Jung Soo mengusap rambut Kibum dengan lembut .
"Arasseo Eomma" Kibum hanya mengangguk , ia tak ingin membantah . Karena perasaannya sendiri sudah lebih berkembang pada laki – laki bermarga Choi itu .
"Cepat mandi! Lihatlah , tubuhmu penuh cream seperti itu" Jung Soo mendorong putrinya menuju kamar mandi .
"Aaaaa ... Eomma ... Jangan menyentuh kue ku , ne? Hihihihihi" gadis itu terkikik pelan , lalu pergi meninggalkan Eommanya di ruang makan .
OoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoO
"Seharusnya kau tak perlu mengantarku sampai rumah , kau jadi putar balik arah . Apa kau tak lelah Kyu?" kekhawatiran mulai nampak di wajah manis gadis itu . Laki – laki bermarga Cho yang kini duduk di sepeda hanya tersenyum mendengar kata – kata 'calon' gadisnya .
"Noona , kalau hanya 2 km saja tak masalah untukku ..."
"Heh?" alisnya terangkat sebelah mendengar penuturan lembut seorang Cho Kyuhyun . Ia menatap Kyu dengan tatapan apa-kau-yakin-Kyu?
"Aku tak apa , aku sudah biasa mengayuh sepeda seperti ini" lanjut Kyu .
'ciiitt'
Gadis bernama Sungmin itu spontan menoleh menuju sumber suara . Seulas senyuman terukir di bibirnya ketika mobil porsche berwarna putih itu berhenti di sampingnya .
"Eonni!" gadis manis berambut coklat panjang turun dari mobil itu dan memeluk Sungmin yang masih tersenyum . "Wah ... Ada teman Sungmin ya? Apa aku mengganggu?" tanya gadis itu ketika ia menyadari kehadiran laki – laki berambut ikal itu .
"Hyukkie , kau tak pernah menggangguku" jawab Sungmin .
"Ehem"
"Ehem" merasa di acuhkan , laki – laki itu berdehem lumayan keras agar gadis bernama Sungmin itu tak terlalu banyak bicara pada temannya itu .
"Wah , Kyu ..." Sungmin tersenyum grogi melihat Kyu yang menatapnya dengan tatapan masih-ada-aku-disini . "Gomawo Kyu , kau sudah mengantarku" Sungmin menepuk bahu Kyu perlahan , dan disambut tatapan hangat oleh sang empunya .
"Ne Noona . Besok aku akan menjemputmu pagi – pagi"
"Tak perlu , besok Sungmin akan berangkat bersamaku" Hyukjae memotong pembicaraan mereka , dan itu malah disambut deathglare oleh Sungmin yang memang berharap bisa bertemu Kyu lagi . "Ups" Hyukjae menutup mulutnya dengan jarinya karena malu .
"Hati – hati Kyu"
"Ne , Noona" Sungmin melambaikan tangannya pada Kyu yang sudah mengayuh sepedanya . Ia teurs menatap punggung Kyu dari kejauhan dan semakin tak nampak .
"Aigo – aigo , anak ini ... Malu – malu tapi mau juga" Hyukjae mencibir sahabatnya yang masih setia melihat ke arah laki – laki itu pergi .
"Ya! Eonni!" Hyukjae berteriak . "Eh , Hyukkie ... Mian . Ayo masuk" Sungmin yang tersadar langsung saja menyeret (?) Hyukjae masuk ke dalam rumahnya yang sederhana itu .
Sungmin meletakkan tasnya di kamar , ia mengambil gelas dan menuangkan air di dalamnya , lalu ia berikan pada Hyukjae yang kini sudah terduduk di kursi belajarnya . "Kau malam – malam begini kenapa keluar rumah , eoh?" tanya Sungmin .
"Aku bosan di rumah . Niat awalku , aku ingin menginap disini sampai besok . Tapi rupanya aku mengganggumu" Hyukjae mempoutkan bibirnya .
"Haha , kau tau kan aku bagaimana? Bukankah besok kita ikut Kibummie merayakan ulang tahun Choi Siwon?"
"Aissh , aku lupa . Hah , kalau besok mungkin Hae tak masuk sekolah" lagi – lagi Hyukjae mempoutkan bibirnya kesal mengingat besok adalah hari rabu , dan kebanyakan Hae tak masuk kalau hari rabu .
"Aku juga akan mengajak Kyu"
"Jeongmalyo?" Hyukjae menatap Sungmin tak percaya . Dan kini ia benar – benar percaya kalau sahabatnya itu memang sedang jatuh cinta . "Eonni , menginaplah di apartementku , aku kesepian" Hyukjae berdiri lalu memeluk Sungmin dari belakang .
"Hyukkie , kau tahu kan orangtuaku tak mengizinkanku menginap? Pulang teralu larut saja aku sudah kena marah"
"Hah , itu benar" Hyukkie melepaskan pelukannya .
"Tapi kalau kau pergi keluar malam dengan namja itu diperbolehkan? Wah , jadi orangtuamu menyukai namja itu? Sepertinya akan ada yang menjadi sepasang kekasih" Sungmin tersipu malu mendengar kata – kata Hyukjae . "Ya! Hyukkie!" Sungmin melempar buku ke arah Hyukjae .
"Eonni!" Hyukjae membalas melempar bantal ke muka Sungmin . Dan sekarang , mereka malah asyik perang bantal buku di kamar Sungmin .
OoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoO
Laki – laki bersurai hitam memacu langkahnya menuju lorong sepi di rumah sewa yang bisa dibilang sangat sederhana dan tak cukup besar itu . Kedua matanya seolah tenggelam bersamaan dengan senyumannya yang merekah . Langkahnya terhenti di salah satu pintu berwarna kuning kecoklatan itu .
Tangannya terangkat hendak mengetuk pintu , "Euhh Oppa ... Sudah , hentikan!" . Tangannya terhenti mendengar suara dari dalam pintu itu . "Sudah ... Hentikan ... Aku geli ..."
Tak ingin mati penasaran , laki – laki bernama Yesung itu membuka pintu yang tak terkunci itu .
'Cklek'
"Omo! Oppa! Apa yang kau lakukan disini , eoh?" gadis itu kaget melihat Yesung berdiri mematung di ambang pintu . "Mian ... Sepertinya aku mengganggumu" Yesung menutup kembali pintu itu , namun gadis itu menahannya .
"Jangan marah , dia itu ... dia ... dia Oppaku" gadis itu memeluk pinggang Yesung manja .
"Mwo? Yoona ..." laki – laki yang sedari tadi bersama Yoona di dalam itu kaget mendengar kata – kata Yoona .
"Geun Suk Oppa , bisakah kau pulang sekarang? Nanti Eomma bisa mencarimu" tangan Yoona dengan tangannya yang melingkar di lengan Yesung .
"Aisshh! Baiklah ..." Geun Suk berjalan menuju pintu keluar . "Aku akan datang lagi , chagi" bisik Geun Suk pada Yoona . Muka Yoona bersemu merah , Yesung malah membuang mukanya , tak ingin melihat dua orang itu .
"Kajja Oppa" Yoona menarik Yesung , mendudukkannya di sofa .
"Oppa ... Kau tadi sudah lama di luar?" tanya Yoona mulai gugup . "Ne , wae?" tanya Yesung singkat .
"Oppa ... Boleh aku bertanya sesuatu padamu?"
"Katakan saja" kata Yesung dingin + mulai muak , Yoona mempoutkan bibirnya kesal .
"Oppa , sampai kapan kau seperti ini? Kapan kau akan menyatakan perasaanmu padaku? Sudah lama kita dekat , tapi kenapa kau tak juga memintaku menjadi kekasihmu , huh?" tanya Yoona bertubi – tubi dengan nada bicara yang err ... manja! Membuat Yesung yang sedari tadi muak , jadi lebih muak .
"Menyatakan perasaanku? Untuk apa? Untuk orang sepertimu? Cih . Bermimpi saja Im Yoona ..." Yesung menghempaskan tangan Yoona kasar , lalu ia menyandarkan tubuhnya di sofa yang tak begitu empuk itu .
"Apa maksudmu? Bukankah kau mendekatiku? Bukahkah kau menyukaiku?" tanya Yoona sekali lagi .
"Mwo? Tapi setelah aku tahu kau serendah itu , aku jadi muak melihatmu . Jangan menemuiku lagi . Aku tahu apa yang kau butuhkan dariku . Ini , ambil semua!" Yesung mengambil beberapa lembar uang dari dompetnya , lalu ia melempar uang itu tepat di wajah Yoona .
"Oppa!" Yoona berteriak kesal melihat Yesung yang pergi keluar kamarnya . Benar saja , Yesung sangat kesal melihat gadis itu bersama gadis lain dengan pakaian terbuka seperti itu . Belum lagi ada bercak – bercak tertinggal di leher dan bahu putihnya . Jadi apa benar laki – laki itu Oppanya? Aneh .
Yesung masuk mobilnya , ia memejamkan matanya sejenak . Mencoba bersyukur pada Tuhan , karena ia belum mengambil langkah lebih jauh lagi terhadap gadis bernama Yoona itu . Untung saja perasaannya masih 'sebatas' suka .
Ia mulai melajukan mobilnya perlahan , karena ia tak ingin berakhir di rumah sakit jika melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata – rata . Namun tak berapa lama , mobil itu berhenti . Entah apa yang membuatnya berhenti . Ia turun dari mobilnya , dan melihat gadis mungil tengah menenggelamkan kepalanya di antara kedua lututnya .
"Hey , apa yang kau lakukan malam – malam begini?" tanya Yesung sambil sedikit menggoyangkan bahunya .
"Ahjussi ... Jangan sentuh Wookie!" gadis itu menghempaskan tangan Yesung dari bahunya . "Hiks ... Hiks ..." Yesung kaget mendengar isak tangis itu masuk gendang telinganya . Merasa kasihan , Yesung meraih kedua bahu gadis bernama Wookie itu lalu memberdirikannya (?) .
"Ahjussi ..."
"Hey , aku bukan Ahjussi ... Panggil aku Yesung" Yesung mencoba menemukan manik mata gadis itu . 'Manis' batin Yesung . "Kenapa kau menangis?" tanya Yesung .
"Tadi ... Tadi ada Ahjussi – Ahjussi yang mengejar Wookie sampai kemari , dan Wookie tak tahu jalan pulang" Yesung tersenyum mendengar penuturan gadis yang kelewat polos ini . Ia menghapus air mata gadis itu . "Siapa namamu?" tanya Yesung dengan senyumannya yang err ... bikin pingsan!
"Kim ... hiks .. Kim Ryeowook" jawab Wookie dengan sedikit terisak .
"Baiklah Kim Ryeowook , aku antar kau pulang"
"Be ... Benarkah?" tanya Wookie dengan matanya yang sedikit berbinar , tak lagi sembap .
"Ne , kajja" Yesung menggandeng telapak tangan Wookie dan megajaknya masuk ke mobilnya .
OoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoO
Sekolah itu terlihat begitu mewah . Sekolah yang terletak sedikit ke pinggiran kota , namun bertaraf Internasional . Lihat saja , hampir semua muridnya mengendarai mobil untuk pulang pergi ke sekolah . Tak terkecuali anak laki – laki berambut merah yang sangat terkenal dengan style nya yang paling fashionable di sekolah itu . Dengan kacamata hitam yang bertengger di hidungnya yang kelewat mancung , ia terlihat lebih tampan .
"Wah ... Zhoumi Oppa!"
"Kya kya kya!"
"Kau keren Oppaaa!"
"Oppa! Wo Ai Ni!"
Gadis – gadis yang sedari tadi menggosip langsung menghentikan 'acara'nya begitu melihat mobil Bugatti Veyron *bener gak tulisannya* itu melintas di depan mata mereka . Dan tak lantas hal itu membuat mereka heboh berteriak – teriak tak jelas melihat laki – laki bertubuh tinggi 185 cm itu memarkirkan mobilnya .
'Tiiinnn Tiiiiinnn'
Zhoumi melepas kacamatanya begitu mendengar suara klakson yang terkesan 'marah' dari belakang mobilnya .
'Tok Tok Tok'
Zhoumi membuka kaca mobilnya begitu melihat gadis mungil berpipi tembam mengetuk – ketuk kaca mobilnya . "Wae?" tanya Zhoumi singkat sambil memakai kembali kaca mobilnya .
"Aissh , jinjja! Kau tak salah parkir Tuan Fashionista?" tanya gadis itu sambil menyilangkan kedua tangan di dadanya .
"Tempat parkirku di tempati orang , jadi aku parkir disini karena tempat ini kosong" jawab Zhoumi sambil bercermin pada spion mobilnya .
"Aisshh! Pindahkah mobilmu cepat!" gadis itu dengan kasarnya menarik kacamata Zhoumi agar terlepas dari hidunganya . Tapi "Omo!" gadis itu terlalu kasar menariknya hingga kacamata itu patah .
"Ya! Apa yang kau lakukan?" Zhoumi membentak gadis tak sabaran itu . "Ya! Nona Galak! Kacamata itu sangat mahal walaupun aku sudah bernegoisasi!" Zhoumi merebut kacamata itu kembali . "Ganti kacamataku!"
"Mwo? Ganti? Kau saja tak mau memindahkan mobilmu" lanjut gadis itu . "Cepat minggirr!" kata gadis itu , ia masuk ke dalam mobilnya .
"Tidak , aku tak mau!" Zhoumi tetap tak mau mengalah .
'Tiinnn Tiiinnn'
"Minggiiir! atau ku tabrak mobilmu jika kau tak mau pindaaah!" tanya gadis itu dengan nada 'sedikit' mengancam .
Zhoumi menoleh ke belakang mobilnya . "Aisshh! Aku akan pindah!" Zhoumi kembali berteriak . Namun kali ini ia memilih untuk mengalah . Yang benar saja , mobil itu baru 1 bulan yang lalu dibelinya . Dan tak mungkin jika mobil itu harus berakhir dengan tidak elitnya .
"Kekekekeke~~ Kau hebat Henry Lau" kata gadis itu percaya diri sambil terkikik melihat Zhoumi memindahkan mobilnya ke tempat lain .
OoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoO
'krriiinnggg'
"KYAA!" suara teriakan itu terdengar setelah bel tanda pulang sekolah itu berbunyi . Benar saja , murid – murid itu memang sudah menunggu bel itu berdering . Mereka berhamburan keluar kelas bak ikan yang bebas dari jala yang gagal menjerat mereka .
"Oppa! Kau jadi ikut kan?" tnya gadis berambut hitam panjang pada anak laki – laki berwajah Asia itu .
"Ne Kibummie , aku jadi ikut" kata laki – laki itu smabil tersenyum .
"Kalau begitu , Hankyung Oppa bisa kan membeli beberapa cake untuk dimakan bersama teman – teman?" tanya gadis itu dengan tatapan ayolah-Oppa .
"Ne , baiklah . Kau dan yang lain juga harus cepat sampai tempat tujuan nanti . Aku tak mau jadi orang hilang" Hankyung mengacak rambut Kibum , lalu ia pergi ke parkiran dan berangkat membeli cake untuk teman – temannya .
'Ciitt'
Laju mobil Mercedez itu berhenti tepat di depan toko cake yang terkenal enak di kawasan itu . Ia turun dari mobilnya dan memasuki toko itu .
"Selamat datang" seorang gadis berkulit putih menyapanya . Hankyung tertegun , senyuman terukir di bibirnya melihat gadis cantik yang baru ia temui itu .
"Silahkan Anda memilih cake nya , pelayan kami akan menemani Anda" kata pemilik toko itu ramah sambil menunjuk salah satu pelayan untuk menemaninya memilih – milih cake yang begitu banyak macamnya .
"Ck" Hankyung berdecak kesal melihat pelayan yang dipilih untuk menemaninya . "Ahjumma , bolehkah orang itu saja yang menemaniku memilih kue?" tanya Hankyung pada pemilik toko . Aha! Rupanya laki – laki itu ingin agar gadis yang menyapanya di pintu masuk yang menemaninya .
"Aku?" tanya gadis itu sambil menunjuk dirinya sendiri . "Ani , aku tak bisa" kata gadis itu singkat .
"Kim Heechuuull ..." Ahjumma pemilik toko itu memanggil namanya dengan nada sedikit panjang .
"Ne Eonni" gadis itu melangkah lemas menghampiri laki – laki itu .
"Ya! Ahjussi! Cepat pilih cakemu . Aku tak mau lama – lama menemanimu!" kata Kim Heechul dengan ketusnya .
"Omo! Kenapa kau tak ramah seperti tadi?" Hankyung kaget mendengar kata - kata gadis yang menurutnya paling cantik seantero jagad raya itu ternyata juga galak seantero jagad raya #plak
"Kau ini cerewet sekali . Cepat pilih cakemu , aku tak punya banyak waktu!" lagi – lagi Hankyung terkena marah gadis itu .
"aku mau cake itu" Hankyung menunjuk salah satu cake berlapis keju . "Yang ini aku juga mau" lalu menunjuk cake di sampingnya . "Yang ini lagi , yang berlapis durian juga" . Kim Heechul sedikit kewalahan mengambil cake – cake itu dan meletakkan di nampan . "Ah , jangan , ganti yang durian tadi dengan strowberi itu saja"
"Ck" Heechul berdecak kesal menuruti kemauan Hankyung .
"Ganti kue yang berlapis keju itu dengan yang berlapis coklat kental itu"
"Ya! Kau jangan membuatku bingung!" Heechul yang kesal karena Hankyung yang plin – plan , langsung saja membentak Hankyung untuk kesekian kalinya .
"Baiklah – baiklah , aku sudah selesai" Hankyung menyudahi pilihannya , karena tak mau terkena 'semprot' gadis ketus itu .
Gadis itu memimpin langkah Hankyung menuju meja kasir . Ia menyerahkan nampan berisi cake itu pada pegawai kasir yang tersenyum ramah pada Hankyung .
"Semua 40000 won" kata pegawai kasir itu .
"Ini" Hankyung menyerahkan uang itu sambil sesekali melirik Kim Heechul yang masih kesal . "Kamshahamnida" Hankyung membungkukkan badan sopan pada pegawai kasir dan mengambil caku yang sudah di bungkus rapi itu .
'CUP'
Hankyung segera mempercepat jalannya keluar toko setelah mendaratkan kecupan di pipi mulus Heechul .
"Ahjussi ..." gumam Heechul lirih sambil memegang pipinya yang mulai 'merah' .
OoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoOoO
-TBC-
Annyeong Haseyo ^^
Continue or not ?
Review plis ^^
Gomawo ^^ *bow*
