.

Majisuka Gakuen bukan milik saya. Saya hanya meminjam tokoh, karakter, dan tempat.

Tapi, cerita dan alur murni buatan alkadmist.

Unwritten Stories [Majisuka Gakuen's Drabble Collection]

Based on Majisuka Gakuen 4-5

.

.

#1 - I Will Come

[Katsuzetsu & Ageman]

.

.

"Baiklah kalau itu maumu." Katsuzetsu memutuskan sambungan teleponnya. Kemudian ia menoleh pada seseorang yang sedari tadi memperhatikannya. Ia menyeringai kecil. Tanpa berbicara pun, Katsuzetsu tahu apa yang dimaksud Ageman-san –orang yang memperhatikan ia berteleponan.

"Seseorang dari Majisuka Gakuen meminta bantuanku." Lanjutnya.

"Majijo? Siapa yang memintamu?" Ageman, Nee-san terkuat yang pernah Shekarashika miliki mengernyit heran. Siapa yang meminta pada temannya yang satu ini? Pasalnya, hanya Sakuralah yang Katsuzetsu tahu. Jadi mana mungkin ia berkata 'seseorang'.

"Seseorang yang bernama Matsui Jurina." Jawab Katsuzetsu tanpa menghilangkan seringaiannya.

"Matsui Ju— Center?!" Ia sedikit kaget dibuatnya. Bagaimana tidak, setahunya, setelah si Center itu lulus dari Majijo ia melanjutkan studinya untuk menjadi perawat. Bahkan kini ia sudah menjadi perawat sungguhan, dan bekerja di salah satu rumah sakit ternama. Mengapa ia kembali lagi ke Majijo?

"Lalu dia meminta apa padamu?" Tanya Ageman lagi.

"Dia memintaku untuk mengajari anak buah Sakura." Kali ini ia menyeringai lebar. Bagaimanapun, bertahun-tahun ia mengenal Sakura, ia tidak pernah menyangka bahwa Sakura akan memiliki anak buah. Benar-benar diluar dugaan, dan ini semua kerna ia memutuskan untuk pindah ke Majijo.

"Are? Dia punya anak buah?" Keheranan Ageman bertambah. Majisuka Gakuen memang menarik. Majijo bisa membuat Sakura memiliki anak buah! Benar-benar menarik. Tidak menyesal ia dulu pernah bersekolah disana. Sebagai Wota tentunya.

Katsuzetsu mengangguk. "Dan dia memintaku untuk menjadi ketua Rappappa." Kali ini bukan hanya seringaian. Dia tersenyum lebar!

Ageman menghela nafas. Apa yang si Center itu pikirkan?

Tunggu, ia melewatkan sesuatu. Bukankah, Majijo sedang terlibat dengan para Yakuza?

"Sakura sedang berada dalam masalah. Tidak mungkin aku berdiam diri disini, Ageman-san." Seolah tahu apa yang Ageman pikirkan, Katsuzetsu berkata seperti itu.

"Kau bisa mati." Tegas Ageman.

"Begitu juga Sakura." Katsuzetsu tersenyum. Benar bukan?

"Kalau begitu aku titip teman-temanku padamu Ageman-san. Aku akan memberi bantuan pada Majisuka Gakuen." Lanjut Katsuzetsu. Kemudian berjalan meninggalkan ruangan Tim Dontaku.

"Kembalilah dengan selamat!" Ageman berteriak, membuat Katsuzetsu menghentikan langkahnya. Sebelumnya ia tidak pernah mendengar Ageman-san berteriak seperti ini. Ia tertawa kecil.

"Maaf, sepertinya aku tidak bisa berjanji." Ucap Katsuzetsu sambil menatap Ageman. Ia kembali menyeringai.

"Kau harus tahu, Shekarashika selalu bangga memiliki kalian." Ageman tersenyum lirih. Entah mengapa ia merasa seperti tidak bisa melihat kedua temannya yang hebat itu lagi.

"Akan aku sampaikan pada Sakura," Katsuzetsu tersenyum. "Selamat tinggal."

Untuk beberapa saat, Ageman hanya menatap jalan yang sudah dilewati Katsuzetsu. "Hati-hati bocah sialan."