Author's greeting :
Tsuki : Assalamuailaikum minna… (maaf bagi yang non-muslim)
sebelumnya aku mau bilang, Marhaban Yaa Ramadhan, Minal Aidzin Wal'faidzin. Dan selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan.
Okey, karena sekarang sudah masuk bulan Ramadhan, maka aku membuat fanfic crossover KnB dan SnK. Di sini diceritakan kalau Kiseki no Sedai (termasuk Momoi, Kagami, dan Takao –mereka berdua diceritakan satu sekolah sama GoM di SMA Teiko– jadi Kiseki no Sedai ada sembilan orang) masuk ke pesantren Al-Sekoting oleh Nijimura. Penasaran? Check this out!
.
.
.
.
.
Disclaimer :
Kuroko no Basket Tadatoshi Fujimaki
Shingeki no Kyojin Hajime Isyama
Pesantren Al-Sekoting (SnK's parody) Pesantren Al-Sekoting RP
but this fanfiction is mine
Rated : K
Genre : Humor & Friendship
Warning :
doakan gak ada typos, relakan mereka OOC, misalnya ini fic gaje, pastikan kau tetap RnR, soal nge-flame itu mah cuek, lama-lama jadi nge-fave, siapa yang tau pasti, silahkan dibaca dulu… -nyanyi ala Budi Doremi-
Happy reading minna…
.
.
.
.
.
Pada suatu pagi yang cerah di lapangan basket indoor Teiko…
"Huweeeeeee… Aominecchi hidoii ssu yo~~" rengek seorang pemuda cantik berambut pirang kepada seorang pemuda dim yang dipanggil Aominecchi tadi.
"Urusai, Kise!" kata si cowok dim itu dengan sok cool-nya.
"Kurokocchi… Aominecchi jahat ssu~~" sekarang giliran si cowok imut bersurai baby blue yang menjadi target rengekkan si cowok pirang.
"Hentikan Kise-kun! Suaramu itu bisa membuat semua orang budek seketika dalam radius 500 meter tau!" kata si cowok imut itu dengan wajah datarnya.
"Huweeeeee… Kurokocchi juga jahat ssu~~" dan cowok yang bernama Kise Ryouta pun menangis bak air mancur.
"Minggir kau Kazunari! Shintarou itu milikku!"
"Enak aja! Shin-chan ini punyaku tau!"
Sementara itu dua orang pemuda, yang satu berambut merah dan satunya lagi berambut raven, sedang asyik berantem dan memperebutkan sesuatu. Sedangkan sang objek rebutan, si cowok megane berambut klorofil, hanya menghela nafas pasrah karena kedua lengannya ditarik oleh kedua Point Guard itu. Jadi berasa kayak nonton perlombaan tarik tambang, dimana lengan cowok maniak ramalan itu yang jadi tali tambangnya.
"Pokoknya Shintarou milikku!" kata si cowok merah sambil menarik lengan kiri sang Shooting Guard.
"Tidak! Shin-chan itu milikku!" kata si cowok raven sambil menarik lengan kanan si cowok berambut ramah lingkungan itu.
"Milikku!"
Si cowok hijau oleng ke kiri.
"Milikku!"
Si cowok hijau oleng ke kanan.
Dan begitu seterusnya. Hingga akhirnya Momoi Satsuki, satu-satunya cewek disitu, memutar lagu Yovie and Nuno di hape S*msung G*l*xy Y*ung-nya. Entah sepertinya si gadis sakura itu mau ngompor-ngomporin pertarungan tersebut, atau mau memperkeruh suasana. Dan tunggu! Bukannya itu sama saja ya?
"Dia untukku, bukan untukmu" nyanyi si cowok raven.
"Dia milikku, bukan milikmu" si cowok merah bales menyanyi.
"Pergilah kamu, jangan kau ganggu, biarkan aku mendekatinya" sahut si raven.
"Kamu tak akan mungkin mendapatkannya karena dia" sahut si merah lagi.
"Berikan aku sekarang juga janganlah kamu banyak bermimpi ohh…" sahut si raven lagi.
"Dia untukku" nyanyi si merah lalu menarik si hijau ke kiri.
"Dia untukku" bales si raven ikut-ikutan menarik si hijau ke kanan.
"Dia milikku" si merah ngebales lagi sambil menarik si hijau ke kiri.
"Dia milikku…" si raven tetep ngotot sambil menarik si hijau ke kanan. Owalah… kasihan amat ya si cowok klorofil itu.
"STOOOOOOOOPPPPP!" teriak si cowok hijau yang akhir gak tahan juga. Otomatis kedua cowok itu melepaskan tangan cowok klorofil itu dan berhenti berantem gak jelas.
"Akashi! Takao! Bisa gak sih gak usah narik-narik tanganku?! Kayak mau tarik tambang tujuh belasan aja! Dan kamu Momoi! Ngapain juga nyetel lagu kayak begituan?! Bikin suasana makin runyam aja, nanodayo!" omel Midorima Shintarou, si cowok klorofil itu, yang udah gondok to the max.
"Hehehe… abis seru sih ngelihatin Aka-kun sama Kazu-chan rebutan Midorin. Ah! Kenapa kalian gak sekalian threesome aja?" kata Momoi dengan tampang polosnya.
Dan Midorima pun menarik kesimpulan bahwa Momoi adalah seorang fujoshi.
"Oy Kuroko!" panggil seorang cowok macan beralis cabang kepada cowok imut berambut baby blue. Cowok macan itu bernama Kagami Taiga. Sedangkan si imut yang kadang-kadang gak kelihatan itu, bernama Kuroko Tetsuya.
"Nan desu ka, Kagami-kun?" tanya Kuroko menoleh ke arah Kagami.
"Ikut aku jalan-jalan yuk! Bosen nih ngelihatin orang-orang absurd kayak mereka" kata Kagami lalu menunjuk Kise yang sedang nangis kayak air mancur, lalu Midorima, Akashi, dan Takao yang terlibat cinta segitiga, sampai si cowok paling bongsor berambut ungu bernama Murasakibara yang asyik makan pop-corn di bangku pinggir lapangan sambil melihat drama cinta segitiga AkaMidoTaka. Dan oh! Jangan lupakan Aomine, si cowok dim yang sedang asyik ngupil sambil ngelihatin Mai-chan di majalah dan juga Momoi yang sibuk ber-fansgirling-ria.
"Ayo" kata Kuroko.
Setelah itu, Kagami dan Kuroko mulai beranjak keluar sebelum tangan dim itu mencegah mereka.
"Oy mau kemana kalian? Tetsu ada janji buat nemenin aku tau!" cegah Aomine sambil menggenggam tangan Kuroko. Iuy… itu tangan kan abis buat ngupil!
"Lepaskan tangan nistamu dari Kuroko, Ahomine!" kata Kagami sambil menepis tangan Aomine. Tapi kemudian Kagami langsung mengelap tangannya pake kaos Aomine begitu sadar kalau tangan Aomine itu tidak suci.
"Hiyyyy… najis lu!" kata Kagami jijay. Sementara Kuroko memandang jijik tangannya yang abis dipegang Aomine. Mungkin setelah ini Kuroko akan mencuci tangannya sebanyak tujuh kali dengan tanah. Di kira upil Aomine itu semacam air liur anjing?
"Apa-apaan sih, Bakagami?!" tanya Aomine mulai lapar. Eh? Emang apa hubungannya?
"Kuroko ikut jalan-jalan sama aku. So, you don't forbid us" kata Kagami dengan logat Amerikanya.
"Eh! Gak boleh! Gak boleh! Enak aja! Tetsu itu bayanganku dan aku adalah cahayanya!" protes Aomine.
"Dulu" ralat Kagami. "Lagian mana ada cahaya remang kayak kulitmu itu"
"Teme! Jangan nyinggung kulitku seenak alismu dong! Pokoknya Tetsu harus sama aku!"
"You don't say"
"Aku bukan bonsai, dodol!"
Oh please deh… yang dodol itu sebenarnya siapa sih…?
"Pokoknya Kuroko harus ikut sama aku" kata Kagami mendeathglare Aomine.
"Pokoknya gak boleh" kata Aomine masih ngotot melarang KagaKuro buat jalan-jalan. Halah bilang aja cemburu, Aomine…
Dan lagu Yovie and Nuno pun kembali terdengar dari hape S*msung G*l*xy Y*ung milik Momoi.
"Bukankah… belum pasti kamu juga kan jadi… dengan dirinya… oh…" nyanyi Aomine dengan tampang sok kerennya.
"Dia yang menentukan, apa yang kan terjadi" balas Kagami sambil menunjuk Kuroko.
"TAK USAH MENGATURKU!" dan kali ini Aomine dan Kagami nyanyi bareng sambil menempelkan jidat mereka. Kalau digambar di manga atau animenya, pasti muka mereka ada perempatan uratnya dan juga ada petir kecil di antara mata mereka.
"Haa… Yovie and Nuno season dua" guman Midorima, si korban Yovie and Nuno season satu, memasang wajah capek deh.
"Waa… Mido-chin dan Kuro-chin hebat. Sampai jadi bahan rebutan gitu" komen Murasakibara. "Nanti kapan-kapan aku dan Mido-chin rebutan Aka-chin ah!"
"Diam kau Murasakibara! Lagian apa maksudmu kalau kamu dan aku rebutan Akashi?" semprot Midorima dengan wajah blushing karena efek tsundere-nya.
"Arara~ sepertinya aku nih yang bakal dipilih. Iya kan, Shintarou?" kata Akashi yang dengan genitnya bertanya pada Midorima.
"What?! No way! Shin-chan itu pasti lebih suka aku daripada kamu, dasar mata belang!" kata Takao langsung melabrak Akashi.
"Cari mati?! Dasar kau pendek!" kata Akashi lalu mengeluarkan guntingnya.
"Jiah! Kayak dirinya sendiri gak lebih pendek apa!" ledek Takao merasa menang. Secara, Takao itu tiga senti lebih tinggi daripada Akashi.
"Diam kau Bakao!"
"Apa kau bilang Bakashi?!"
Dan mereka berdua pun saling melempar deathglare.
Sementara itu, nampak Nijimura Shuzo, cowok tertua dan paling normal di ruangan itu, menghela nafas berat sambil memijat-mijat keningnya. Oh ayolah! Siapa sih gak stress melihat berbagai tingkah laku ajaib para kouhai-nya?
'Haa… sabar… sabar… orang sabar disayang pacar' batinnya sambil ngelus dada. Merasa ngenes jadi senpai dari makhluk-makhluk ajaib itu. Kalau sudah begini caranya, Nijimura harus melakukan sesuatu agar otak abnormal mereka jadi bener. Ya, dia harus melakukan sesuatu.
Diambilnya hape merek Bl*ckb*rry-nya, lalu membuka kontak yang ada di hape tersebut. Setelah menelusuri beberapa nama dalam kontak tersebut, akhirnya dia berhenti di nama "Ustad Rifai". Lalu, dia menekan tombol gagang telepon berwarna hijau dan mendekatkan hapenya ke telinga. Menunggu sampai ada sambungan.
"Assalamualaikum. Dengan Pak Ustad Rifai ya?"
.
_-_o0o_-_
.
Sementara itu di Pesantren Al-Sekoting…
"Oh… jadi temen-temen anda mau mendaftar di pesantren Al-Sekoting ya?"
Terlihat seorang pria berambut raven dengan poni belah tengah. Kalau dilirik sekilas, orang itu mirip sama Takao. Hanya saja dia kelihatan lebih uhuk-tua dan juga err… cebol. Bahkan sangking pendeknya, dibandingin sama Kuroko yang notabene paling pendek aja malah lebih tinggi delapan senti dari orang yang bernama Rivaille itu, atau biasanya dipanggil Ustad Rifai kalau di Al-Sekoting. –diignite pass lalu ditendang–
"Okey… nanti akan saya urus semuanya… ya, waalaikumsalam" kata Ustad Rifai mengakhiri sambungan telepon yang ternyata dari Nijimura.
"Akashi Seijuurou, Aomine Daiki, Kagami Taiga, Kise Ryouta, Kuroko Tetsuya, Midorima Shintarou, Momoi Satsuki, Murasakibara Atsushi, Takao Kazunari. Mudah-mudahan mereka bisa menjadi santri dan santriwati yang baik. Ya, setidaknya lebih normal dari santri-santri di sini" kata Ustad Rifai berharap setelah membaca daftar nama yang akan menjadi santri dan santriwati pesantren Al-Sekoting.
Lalu Ustad ceboltapiganteng itu berjalan keluar dari ruang perpustakaan. Niatnya sih mau ketemu Pak Erwin, selaku ketua yayasan Pesantren Al-Sekoting, untuk membicarakan santri baru yang akan masuk di pesantren Al-Sekoting. Tapi kemudian berhenti di depan pintu perpus saat melihat para santrinya berkumpul di halaman mushola. Ceritanya mereka lagi istirahat untuk sholat Dhuhur berjamaah di mushola. Ada Eren dan Joko (Jean) yang lagi gelutan, ada Shasa dan Connie yang menikmati masa kecil kurang bahagia mereka dengan main kejar-kejaran, ada Mikasa yang selalu setia menjadi bodyguard-nya si Eren, lalu ada Budi dan Rustam (Bertholdt dan Reiner) yang lagi asyik main jan ken pon, ada juga mpok Ymirah (Ymir) yang modusin si Christa (Astaghfirullah… tobat mpok tobat! #dilempar), ada lagi Armin yang selalu ada untuk menjinakkan Mikasa kalau saja cewek perkasa itu ngamuk. Ya, kalau Mikasa ngamuk itu lebih menyeramkan daripada titan kolosal yang hobi ngancurin dinding di animenya #DibunuhMikasa. Dan yang paling normal itu Annie, yang dengan tenangnya membaca buku tentang ilmu fikih. Sungguh alim dirimu nak Annie…
"Eren!" panggil Pak Ustad pada salah satu santrinya.
"Roger" seru si cowok brunette bermata emerald sambil meletakkan kepalan tangan kanannya di dada dan kepalan tangan kirinya di belakang punggung.
"Eren, kita ini lagi ada di pesantren Al-Sekoting, bukan mau membasmi titan" komen Ustad Rifai.
"Hai! Sumimasen! Sumimasen!" seru Eren yang malah jadi ketularan Sakurai Ryou, pake bungkuk-bungkuk kayak kakek-kakek encok segala. Otomatis Pak Ustad sweatdrop.
"O iya, Eren! Beri tahu kepada temanmu.."
"Tapi Pak Ustad, saya kan gak punya tahu, adanya oncom" potong Eren lalu dijitak oleh Ustad tercinta.
"Bukan tahu yang itu, dudul! Makanya dengerin dulu dong orang mau ngomong!" omel Pak Ustad setelah memberi jitakan 'sayang' kepada Eren.
"Ya maap Pak Ustad" kata Eren sambil meringis mengelus kepala benjolnya.
"Nah, kembali ke topik! Besok pesantren kita bakalan kedatangan santri baru dari Teiko. Maka dari itu, beri tahu kepada temenmu dan besok kita akan menyambut kedatangan mereka" jelas ustad yang lebih pendek daripada Eren. #dirajam.
"Roger"
"Ya sudah itu dulu. Aku mau ke ruangan Pak Erwin dulu buat mengurus para santri baru. Assalamualaikum" pamit Pak Ustad lalu melanjutkan perjalanan menuju kantor Pak Erwin.
"Waalaikumsalam, Pak Ustad!" sahut Eren sambil dadah-dadah ke arah Pak Ustad.
.
_-_o0o_-_
.
Kembali lagi ke Teiko…
Terlihat sembilan makhluk dengan berbagai macam warna rambut, yang salah satu di antaranya adalah cewek, sedang berdiri jejer-jejer di lapangan indoor. Di depan mereka ada seorang pemuda kalem yang setahun lebih tua dari mereka. Yups! Sudah diputuskan bahwa cowok kalem bermarga Nijimura ini akan memasukkan kesembilan kouhai-nya ke dalam pesantren agar otak mereka rada bener. Dan sekarang, Nijimura akan mendeklarasikan keputusan sepihaknya.
"Baiklah. Kiseki no Sedai, mulai besok aku akan mengirim kalian ke pesantren Al-Sekoting untuk belajar agama di sana" kata Nijimura kemudian melanjutkan dalam hatinya, 'Dan juga ngebenerin otak kalian yang agak error'
"UAPAAAA!" koor mereka bersembilan dengan kadar OOC yang cukup tinggi.
"Nijimura-senpai mau masukin aku ke pesantren? No way ssu! Ntar apa kata dunia kalau seorang Kise Ryouta, model yang paling tampan dan mempesona ini masuk pesantren? Gak keren ssu~~" protes Kise bernarsis-ria. Aomine dan Kuroko yang berdiri di samping Kise pun jadi mual mendadak.
"Maka dari itu, Kise. Kamu itu laki-laki bukan perempuan! Tapi kenapa gayamu selalu melambai-lambai kayak banci?"
"Hidoii ssu yo~~" kata Kise kemudian pundung.
"Tapi Nijimura-senpai, kenapa aku juga ikut-ikutan dimasuki ke pesantren? Kan aku ini lebih macho daripada Kise yang lemah gemulai" protes Aomine yang merasa dirinya paling laki.
"Kau juga, Aomine! Biar pun kamu gak melambai macam si kuning itu, tapi hobimu itu suka baca majalah hentai dan juga ecchi. Makanya kamu juga harus dimasukin ke pesantren biar otak mesummu itu dibersihin"
Dan Aomine pun ikut pundung bersama Kise.
"Senpai, lha terus aku salah apa? Aku gak kan gak kayak Ki-chan dan juga Dai-chan. Aku ini cewek jadi wajar kan kalau bersifat melambai dan aku juga tidak mengoleksi majalah hentai" kali ini Momoi, satu-satunya cewek di situ, yang ikut bersuara.
"Salah kamu itu karena kamu adalah fujoshi. Iya sih, kamu gak ngoleksi majalah hentai macam si daki itu. Tapi kamu pasti malah ngoleksi douijin-douijin dan juga CD hard yaoi kan?"
Dan sekarang jadi tiga orang deh yang pundung.
"Trus juga kamu" kata Nijimura sambil menunjuk Akashi.
"Dan kamu" nunjuk Takao.
"Kamu juga" nunjuk Midorima. Dan yang ditunjuk pun hanya ber-eh-ria.
"Kalian ini malah asyik-asyikan main cinta segitiga. Apalagi kalian, Akashi sama Midorima, kalian ini kan yang bakal jadi contoh bagi temen-temen kalian. Emang kalian mau jadi homo ya?" omel Nijimura persis kayak bapak-bapak kena PMS. Dan sejak kapan bapak-bapak kena PMS?
"Hee…? Kenapa aku jadi dibawa-bawa, nanodayo?!" bantah Midorima tak terima dikatain homo. Ya kan Midorima di sini cuma korban dari Akashi dan juga Takao.
"Mou~~ kau jahat sekali sih senpai~~" kata Akashi sambil mengembungkan pipinya. Ngambek ceritanya.
'I-i-imutnya…' batin Nijimura ber-fanboying saat melihat Akashi masang muka cemberut kayak gitu. Gimana gak imut coba? Lihat aja mata merah delimanya yang bulat dan lebar dengan pipi yang dichubby-chubbykan, ditambah lagi dengan rona-rona tipis di pipinya. Ah… siapapun tolong bantu aku nyulik Akashi dong…
'Gak! Gak! Gak! Gak! Nijimura… kau itu masih lurus… gak belok kayak ini orang…' lanjut Nijimura membatin lalu menggeleng-geleng. Rupanya dia tersadar dari pikiran nistanya.
"Tch! Dasar sok caper!" sindir Takao.
"Biarin! Weee…" balas Akashi sambil menjulurkan lidah ke arah Takao.
"Dan pokoknya, keputusanku udah bulat dan gak boleh diganggu gugat! Besok kalian mau tidak mau harus masuk pesantren, titik" tegas Nijimura dengan penekanan kata 'harus'. Setelah itu diliriknya Kuroko, Kagami, dan Murasakibara, yang dari tadi belum kebagian peran. "Ada yang mau protes lagi?"
"Kalau aku sih tidak masalah. Selama itu baik untukku, aku tak akan menolak" kata Kuroko dengan kalem. Cari aman katanya.
"Kalau aku sih… asalkan aku masih boleh makan snack yang banyak, aku mau-mau aja" kata Murasakibara pasrah.
"Err… aku ikut Kuroko aja deh!" kata Kagami.
"Okey! Sudah diputuskan! Sekarang, kalian semua pulang dan persiapkan segala sesuatunya untuk besok, paham?" seru Nijimura jadi semangat.
"Paham!"
Dan mereka semua pun bubar menuju rumah masing-masing, tak terkecuali AoMomoKi yang udah sembuh dari pundungnya.
'Hehehe… dengan begini aku juga bisa bebas dari makhluk abal tersebut. Sorry ye Pak Ustad karena ntar Pak Ustad bakal pusing dengan tingkah mereka' batin Nijimura dengan nistanya.
Oh… ternyata…
.
.
.
-_-つづく-_-
Author's diary :
Tsuki : Gimana? Jelek ya? Pendek ya? Gomen deh…
Di chapter ini, baru diceritakan alasan kenapa Kisedai mau dimasukin ke pesantren. O iya, Akashi di sini itu gak serem-serem amat kok, ya semacam saudaranya maji tenshi gitulah. Trus yang masalah Akashi sama Takao rebutan Midorima itu gara-gara aku baca fanfic punyanya ckckckck29 yang tentang Takao sama Himuro jadi penyanyi duet. Lucu banget, apalagi Akashi dan Takao kan sama-sama point guard, trus udah gitu sama-sama paling deket sama Midorima pas satu sekolah.
Dan aku mau minta maaf nih sama ShizukiArista, yang pastinya udah nunggu sekuel dari "Gara-gara Oha-asa". Sebenarnya sih fanficnya udah jadi chapter satu pas sebelum puasa. Tapi berhubung ini bulan puasa, jadi itu sekuel aku pending dulu sampe lebaran.
Ya udah segitu dulu. Insya Allah besok atau lusa bakalan update chapter dua fic ini. So…
Mind to review…?
