POOR DADDY AND SWEET MOMMY
CH. 1
KyuMin Fanfiction
Boys Love – Mpreg (Always)
: Warning :
Gaje – Aneh – Diksi amburadul – Sulit dicerna – No edit
Rated : T (ak akan tetap)
Cast :
KyuMin , HaeHyuk , YeWook , etc
Supports :
Jessica , Luna , etc
Barangkali tidak ada yang lebih menyebalkan daripada harus terus dipaksa pindah rumah. Pindah rumah dalam jangka waktu yang benar-benar singkat, bahkan rasanya Namja berperawakan mirip Yeoja itu belum sempat bernafas lega. Entah, mungkin ini sudah keempat kalinya ini ia pindah rumah kontrakkan, bersama anak semata wayangnya yang kini baru akan duduk dibangku taman kanak-kanak.
Mungkin ada yang bingung dengan status Namja bermarga Lee ini? Yap! Dia seorang singleparent beranak 1. Kalau saja tak ada perbedaan prinsip diantara ia dan mantan suaminya, mungkin hidupnya tak akan setragis ini, hidup di sebuah mansion mewah, dikelilingi para maid yang siap melayaninya 24jam. Atau ia tak usah repot-repot bekerja paruh waktu untuk menyewa sebuah rumah kontrakkan kecil.
Nah, Kembali lagi ke masalah rumah. Sungmin dan Seunghyun-anaknya baru saja berkemas. Ia memang tak memiliki banyak barang-barang berharga, hanya sedikit pakaian, dan alat-alat sekolah SeungHyun. Ini adalah kontrakkan ketiganya dalam jangka setahun ini. Sekaligus kontrakkan yang mungkin paling seram yang pernah Sungmin tinggali. Bagaimana tidak...
Kontrakkan pertama-
Sungmin melangkahkan kakinya cepat menuju kamar mandi, Matanya masih begitu sayu karena menangis seharian ini. Baru sebulan lalu perceraiannya usai, tapi masalah sudah datang lagi, Seunghyun demam tinggi. Demam yang membuat balita berusia 3tahun itu tak kunjung menghentikkan tangisannya sejak siang tadi. Alahasil Sungmin tak bekerja. Ditambah tentangga pemilik rumah kontrakkannya begitu ketus- ia terus saja memarahi Sungmin, berkata bahwa namja berparas manis itu tak mampu mengurus anaknya.
Tak ada yang lebih menyedihkan ketika melihat orang yang kau cintai sakit. Sungmin harus setiap hari bolak-balik Seoul-Daegu untuk memeriksakan Seunghyun, setiap hari-hari ia terus menggendong anaknya dengan menumpang bus menuju Rumah Sakit Seoul. Dimana mantan suaminya?
Lelaki yang sungmin nikahi 4tahun lalu ini, pindah ke Jepang setelah perceraiannya. Karena perpisahan mereka yang-sedikit- kurang baik, Lelaki itu bahkan tak mengirimi uang sedikitpun untuk Sungmin dan Seunghyun.
Namun Sungmin tak pernah menyesali itu, setidaknya ia benar-benar bisa merasakan hidup setelah berpisah dengan suaminya. Tapi sekarang yang ia sesali adalah, Mengapa harus tinggal di Daegu sementara ia bekerja di Seoul? Ia tak mampu jika harus meninggalkan Seunghyun dirumah. Apalagi Ibu pemilik kontrakkan yang terus saja memarahinya, bahkan menjewer telinga Seunghyun- dengan alasan yang begitu sepele- Seunghyun merusak mainan cucunya. Sigh, Bahkan rasanya Namja manis itu ingin segera menjambak rambut ibu-ibu ganas itu. Tapi ia urungkan niatnya- Ia tak ingin membuat masalah dengan orang lain.
Akhirnya- setelah 4bulan bersabar dengan keadaan super menyebalkan itu, Sungmin memutuskan kembali ke Seoul bersama Seunghyun.
Kontrakkan kedua-
Sungmin kembali mengurut dahinya pelan, Barusaja ia pulang dari minimarket tempatnya bekerja, dan mengambil Seunghyun dari ia harus naik darah lagi, Baru saja ia ke kamar mandi, dan merasakkan ada sesuatu yang aneh. Sesuatu yang membuat urat-urat wajahnya ingin keluar seketika, Dengan berapi-api, Namja manis itu melemparkan seember air kearah pelajar-pelajar SMA yang ternyata sejak tadi menguntitnya. Untung Sungmin baru membuka kemejanya-itupun sudah membuat para pelajar mesum itu mimisan dengan tak elit.
Akhirnya, dengan amarah yang sudah reda, Namja berusia 28tahun ini kembali berkemas. Ia merasa sudah kehilangan keprawannya untuk yang kedua kali, Ini memalukan. Malam itu, ia segera menelpon Jessica, teman kerjanya untuk mencarikan kontrakkan baru.
Kontrakkan ketiga-
"Ini yang terakhir, Seunghyunie... Mommy janji tak akan ada lagi pindah rumah. Kita akan nyaman disini chagi" Gumam Sungmin yang kini tengah mendekap anaknya.
Jessica tersenyum melihat sahabatnya. Walau sedari tadi pikirannya mengganjal karena sejak ia dan Sungmin datang kesini, hampir seluruh penghuni di gang ini menatap tak suka. Wanita berambut blonde itu sedikit pesimis, tapi mau bagaimana lagi? Ini adalah kontrakkan termurah yang jaraknya paling dekat dengan mini market. Lagipula tak mungkin juga kan membiarkan Sungmin dan anaknya dijalanan malam ini? Menginap di kamar kosnya juga tak mungkin.
"Harusnya kau menurut saja pada Jungmo-sshi, Minnie-ah. Meskipun kau harus berbagi tapi setidaknya hidupmu tak akan sesulit ini, aku sedih melihatmu terus berpindah-pindah rumah. Lihat Seunghyunie, ia masih terlalu kecil untuk memahami kondisimu" Jessica mengulurkan tangannya mengusap puncak kepala Seunghyun
Namja manis itu sontak menggeleng pelan, "Jess... aku sudah bilang bukan, Jika aku mau berbagi Jungmo, aku tak akan sanggup. Dia sudah menyakitiku terlalu dalam, Bahkan memikirkannya saja sudah membuatku muak. Hidupku hanya untuk Seunghyun sekarang." Sungmin menyunggingkan senyum miris,"Doakan saja ini adalah rumah terakhir... aku akan melupakan semuanya dan memulai kehidupan bersama anakku" lanjutnya
"Arra... Arra... Aku mengerti Minnie-ah. Cha- tanpa kau mintapun setiap hari aku akan terus berdoa untuk kebahagiaanmu" Jessica bangkit, melangkah keluar lalu kembali dengan dua paperbag berwarna pink, "Nah, ini untukmu dan Seunghyun, Pacarku kemarin mengajakku ke Lotte untuk belanja, Tiba-tiba aku mengingatmu dan baby. Sudah larut... aku duluan ya Min" Setelah mencubit pipi Seunghyun, Jessica pamit pulang.
Hari-hari dijalani Sungmin seperti biasanya, Ia akan menitipkan Seunghyun pada Jessica setiap ia ada shift bekerja. Terkadang harus pulang larut karena mendapat shift malam sudah biasa baginya, namun yang berbeda adalah...
Sungmin membenci ini. Suami-suami di gang tempatnya mengontrak ini begitu genit. Tak jarang mereka menggoda Namja manis itu ketika pulang larut-notabenenya istri-istri mereka sudah tidur-. Bukan tanpa alasan, Sungmin itu seorang single parent, dan mendengar kata itu saja- orang-orang sudah memincingkan mata, berstigma negatif.
Dan yang paling lebih parah adalah, esoknya Namja manis itu labrak habis-habisan oleh ibu-ibu penghuni gang. Mereka berkata yang tak pantas. Padahal suami merekalah yang memang genit.
"Dasar ibu-ibu kurang piknik! Harusnya kau menelponku dari tadi Min! Biar kujambak rambut mereka!" Sungut Jessica berapi-api
Sungmin yang tengah membuat susu untuk Seunghyun berbalik, Sebenarnya ia begitu teriris mendengar hinaan dan tuduhan para wanita kurang piknik itu. Namun mau bagaimana lagi, ia tak ingin membuat Seunghyun dan Jessica ikut sedih.
"Kau pindah lagi, bagaimana?" usul yeoja berambut blonde tersebut
Namja manis itu menggeleng sembari tersenyum, "Tak usah Jess, Lagipula aku sudah tak sanggup lagi menyewa rumah. Kau tau bukan... Seunghyun sudah hampir 4tahun, ini sudah waktunya ia masuk playgroup, Aku akan mencoba tenang menjalani semuanya"
"Kau fikir aku tega melihatmu dilempari telur hah? Itu keterlaluan Min. Sebentar... aku akan telpon kakakku dulu, dia pasti bisa membantumu,"
FLASHBACK END
Semuanya telah siap, dengan menggunakan mobil milik namjachingu Jessica, Namja manis itu pindah kesebuah distrik yang masih dekat dengan kota Seoul, Hanya berjarak 10km dari minimarket tempatnya bekerja.
"Mom... Seungie ingin cepat macuk cekolah, Kata Jess noona... Seungie harus jadi anak yang pintal" Seunghyun memainkan kemeja Sungmin dengan imut- Dibalas dengan anggukkan dari sang Mommy.
Setidaknya Sungmin bersyukur, Seunghyun sama sekali tak mirip Jungmo, Sifat maupun Fisiknya adalah 100% dirinya. "Ne, tapi kau harus ingat Seunghyunie, Jangan nakal ketika kau sekolah nanti... Mommy akan sedih jika nanti kau nakal" Tangan namja manis itu terulur memeluk Seunghyun, mengecup puncak kepala balita berusia 4tahun itu
"Pacti Mom... Oia, Mommy kenapa kita pindah lagi cih? Padahal Hyunnie cudah punya teman dicana" Tanya Seunghyun seraya mengerjapkan matanya kearah Sang Ibu
"Disana banyak penjahat Seungie, Seungie tahu penjahat kan? Jadi Mommymu harus pindah" Jessica tiba-tiba menyambar.
Seunghyun hanya mengangguk kecil, tangannya kembali pada mainan mobil disebelahnya.
Sungmin menghela nafas lega. Untung saja Jessica bisa menyelamatkannya.
OoOoOoO
"Cha... Kita sudah sampai Seunghyunie" Seru Jessica seraya menggendong Seunghyun
Sungmin dan Namjachingu Jessica mengambil barang-barang dari bagasi.
"Sudah Min, sudah ada David yang membawanya, cukup buka pintu rumah saja- maaf ya kalo agak sedikit kotor... Eunhyuk oppa sedang hamil, jadi ia tak sempat untuk bersih-bersih disini," Ujar Jessica
Sungmin mengangguk, Ia melihat sekelilingnya, Rumahnya terkesan jarang ditinggali. Namun ini adalah rumah paling layak yang pernah Sungmin sewa, Tiba-tiba menelan ludahnya- Namja manis itu lupa, Bukankah ia belum menanyakan berapa biaya sewanya?
Pemilik rumah ini adalah Eunhyuk-kakak Jessica menikah dengan seorang pemuda dari Mokpo. Lingkungan komplek rumah ini terletak dibelakang pertokoan, Hanya ada jalan sempit yang hanya muat untuk mobil pribadi. Tepat diujung jalan ada sebuah Yayasan sekolah, Dari Playgroup sampai Junior High School.
"Tunggu apalagi, buka pintunya Sungminniee"
"Iyaa,"
-Skip time-
Setelah menata barang-barangnya, Namja manis itu melangkah kedapur, Menyiapkan air minum untuk Jessica dan Namjachingunya. Seunghyun? Namja kecil itu tengah tidur dikamar Sungmin setelah meminum susunya.
"Silahkan minum... Maaf aku tak bisa memasakkan sesuatu untuk kalian. Aku belum belanja... hehe" Ujar Sungmin seraya ikut duduk diatas permadani.
"Tak apa Sungmin-ah, setelah ini kami berdua juga akan dinner berdua, Maaf ya tidak mengajakmu" David tersenyum lebar- seraya merengkuh kekasihnya
"Gwenchanayo... lagian seharian ini kalian sudah sangat membantuku. Terima kasih ya... aku tak tau lagi jika aku tak mempunyai kalian berdua"
"Kau ini, sahabat memang harus saling membantu! Ehm... karena kamar sewaku jauh dari sini, jadi kalau ada apa-apa kau tinggal ke rumah Eunhyuk oppa, Ne" Jessica mengacak surai Sungmin gemas
Sungmin mengacungkan kedua ibu jarinya.
OoOoOoOoOoOoO
Hari ini Namja manis itu memilih membersihkan rumah barunya. Memasak makan siang untuk sang anak, lalu kembali mencuci. Ia memang sedang tidak ada shift hari ini, jadi seperti biasanya ia akan seharian dirumah. Pergi jalan-jalan adalah hal yang Sungmin hindari selama ini, karena sudah dipastikan Seunghyun akan meminta macam-macam nanti.
Setelah menjemur pakaian didepan rumah, Namja beranak 1 itu bergegas masuk namun dicegah oleh kehadiran sesosok Namja berperut buncit yang membawa senampan kecil roti. Wajah namja itu tampak cantik dengan balutan baju hamilnya.
"Annyeong... Bukankah kau teman Jessica?" Tanya namja hamil itu ekspresif
Sungmin mengangguk, "Salam kenal, Aku Lee Sungmin... Ini Eunhyuk-sshi bukan? Maaf ya sudah merepotkanmu-" Sungmin membungkuk beberapa kali
"Hey.. sudah tak usah berlebihan. Oia, mana Seunghyunie? Kudengar sebentar lagi ia akan masuk tk bukan?" Eunhyuk tersenyum menampilkan deretan gigiputihnya
"Dariman-"
"Jessica banyak cerita... Ish, ngomong-ngomong terima kasih ya Sungmin, Adikku yang satu itu memang selalu semaunya... Bahkan ia tak mau tinggal di rumah lagi, Mau jadi apa lagi? Tamat kuliah saja tidak... kalau saja aku sedang tidak hamil Min, mungkin sudah kukirim dia ke neraka"
Sungmin menyipitkan matanya... Baru kenal saja, Eunhyuk-sshi sudah seberisik ini?
"Min?"
"Ah nee... Maafkan aku Eunhyuk-sshi, mari silahkan masuk, Seunghyunie sedang menonton tv sepertinya"
Mereka berdua berjalan beriringan masuk ke rumah flat sederhana itu. Seunghyun tampak tertidur dengan remote tv ditangannya.
"Silahkan duduk Eunhyuk-sshi... maaf ya sedikit berantakkan, aku belum sempat membenahinya" ujar Sungmin seraya merengkuh Seunghyun dalam gendongannya- mengangkat tubuh namja kecil itu sembari menyibak surai halusnya
"Tak apa Sungmin-ah... jangan panggil aku dengan embel-embel sshi, kita seumuran tau! Sayang sekali Seunghyunie sedang tidur... padahal aku sangat ingin bermain dengannya" Pemilik gummy smile itu tersenyum kecewa,"Tapi tak apa... aku akan main denganmu saja ya Min?"
"Eh? Tentu saja Eunhyuk-ah.."
Tak lama, sungmin kembali dengan segelas minuman dinampannya. Namja manis itu lega karena Seunghyun tampak begitu nyaman di flat barunya ini. Setidaknya jika suasana kondusif seperti ini selalu menyelimuti flat ini, ia tak perlu mencari kontrakkan baru bukan?
"Silahkan minum"
"Terima kasih Min ah, Oia... simpan kue beras ini untuk kau dan Seunghyun, aku baru saja membuatnya subuh tadi. Hah... setelah hamil aku begitu malas melakukan hal-hal diluar rumah. Bosan sekali..."
Sungmin menanggapi dengan menyunggingkan senyum kelincinya,"Aku juga begitu saat mengandung Seunghyun. Tapi menjelang bulan-bulan akhir kehamilan, aku malah sering jalan-jalan ke taman, sudah berapa bulan memangnya?"
"Tujuh bulan kalau tidak salah... suamiku menghitungnya dengan baik. Kau tau, ia masih sempat meminta jatah padaku beberapa saat ini. Hah... karena aku kasihan jadi aku berikan saja... Aku takut suamiku malah bertingkah aneh diluar" Eunhyuk bercerita dengan mimik serius
Ada rasa tertohok ketika mendengar cerita Eunhyuk, Ya... sepertinya ia akan teringat dengan sang mantan yang saat ia hamil dulu pernah bertingkah aneh diluar. Satu hal yang ia tau,
"Kekecewaan memang tidak pernah hilang, ia hanya tersimpan dalam kotak 'terlupakan' yang bisa bangkit keluar kapan saja."
"Min?" Eunhyuk mengibaskan telapak tangannya kearah tetangga barunya
"Eh... oia, Eunhyuk-ah tau bagaimana cara mendaftar di playgroup didepan gang ini? Sepertinya Seunghyun harus segera mendaftar.. aku tak ingin ia terlambat untuk mendaftar di tahun ajaran baru ini" Sungmin mengusap lehernya
"Oh itu... bagaimana ya? Aku juga belum tau sih. Coba nanti kau tanyakan pada tetangga kita saja Min, Kyuhyun sepertinya salah satu pengurus yayasan... Dia itu sama sepertimu loh, duda tampan. Tapi belum memiliki anak, Ah... akan menyenangkan sekali jika nantinya kalian berdua berjodoh" Gummy smile itu terlihat lagi-,"Eh min... sudah dulu ya, aku harus memasak untuk suami tampanku... salamkan untuk Seunghyunie yaa... Anyyeong" Eunhyuk bangkit lalu diikuti Sungmin yang mengantarnya sampai pintu depan.
"Hah... Eunhyuk-ah ada-ada saja..."
0-0-0-0
Malam ini, Sungmin sedikit lega. Ia barusaja dikabari Jessica bahwa ia boleh pindah kerja ke cabang minimarket dipertokoan diujung jalan raya sana... sangat dekat dengan playgroup yang akan Seunghyun daftari nanti. Bukan apa apa, Ini akan memudahkannya menjaga Seunghyun sembari bekerja nantinya. Besok ia harus segera mendaftarkan Seunghyun- karena mulai besok Sungmin harus segera memenuhi shift seperti biasanya.
Sungmin menatap kembali Seunghyun yang tengah tidur didekapannya, Manis dan Tampan secara bersamaan. Banyak hal yang kini ia tumpuhkan kepada anak semata wayangnya ini, Tentang kelanjutan hidupnya nanti. Bagaimana lagi? Kedua orangtua Sungmin sudah membuangnya mentah-mentah karena orientasi sexualnya yang menyimpang. Dan perceraiannya 1tahun juga sudah merubah semuanya, Sekarang ini hanyalah Seunghyun yang menjadi prioritas hidupnya.
0-0-0-0
Dengan memakai kemeja putih ukuran anak-anak, Seunghyun mematut dirinya didepan cermin. Tak lama sang ibu datang menghampirinya- membawa dasi hitam yang langsung dikaitkan pada lehernya.
"Aku tampan sekali ya Mom..." gumamnya lirih, senyumnya tak berhenti terulas. Berulangkali ia mencoba berbagai pose narsisnya.
Sungmin yang melihat tingkah anaknya hanya terkikik geli. Bagaimana mungkin bocah sekecil Seunghyun sudah lihai berpose seperti itu.
"Ah... sole nanti aku halus menonton Siwon hyung lagi, Mungkin saja semakin tampan"
Sang ibu hanya sweatdrop. Seunghyun memang begitu jarang bermain diluar. Ia lebih memilih menghabiskan waktunya di rumah untuk sekedar menonton penyanyi favoritnya-Choi Siwon.
"Sudahlah hyunnie, tanpa bergaya seperti itupun kau sudah sangat tampan bagi Mommy. Ayo... nanti kalau kesiangan malah Mommy tak bisa bekerja," Sungmin sedikit menyeret Seunghyun dari cerminnya menuju keluar rumah.
Yayasan pendidikan itu hanya berjarak sekitar 100meter dari rumah yang Sungmin kontrak. Seunghyun menggandeng tangan Mommynya sembari menggerakkannya kedepan dan kebelakang. Sampai disekolah Seunghyun buru-buru ditarik Sungmin ke ruang pendaftaran- yang ternyata telah dipenuhi puluhan orang yang akan mendaftar.
Seunghyun mengusap peluh keringat dengan dasinya- ketampanannya akan luntur jika harus mengantri seperti ini, matanya melirik kearah ruangan yang sedikit terbuka- sebuah ruangan yang dipintunya terletak papan bertuliskan "Grand Master". Kedua bola mata foxy itu menaruh perhatian pada ruangan yang bersebelahan dengan bagian tata usaha.
Dengan langkah kecilnya, Seunghyun memasuki ruangan ber-ac tersebut. Ia tak melihat siapapun di ruangan yang nuansanya penuh dengan aksen korea. "Segal sekali disini... maaf ya Mom, Hyunnie mau ngadem dulu... hehe" gumam bocah kecil itu seraya mengambil posisi berbaring disofa, mengambil remot serta menyalakan tv. "Siwon hyung jam segini sudah ada belum yaah..."
"YA! KAUUUU! SIAPA KAU? BERANI SEKALI MASUK RUANGAN TANPA SEIZIN KU, EOH?!" Suara berat itu menginterupsi Seunghyun- mata foxynya sontak membelalak lebar tatkala sesosok pria berjas hitam menatap murka kearahnya.
"M-Mianhae ahjusshi..." Bocah kecil itu bangkit dari posisi berbaringnya- menunduk lesu dihadapan pria berusia 30an itu
"Dimana ibumu? Cepat panggil kesini!" Titah pria itu angkuh
Seunghyun tak menjawab- tak ada jalan lain, ia memang harus memanggil sang Mommy sekarang juga. Ahjusshi tua itu terlihat begitu ingin meledak saat memergokinya. Dengan tergesa ia menghampiri Sungmin yang tengah mengantri. Tanpa babibu lagi- tangan mungilnya menarik tangan sang Mommy, menariknya menuju ruangan tempat Ahjusshi tadi.
"Ya... Seunghyunie.. kita mau kemana chagi? Mommy akan segera dipanggil nak-"
Sungmin mematung seketika- tatkala melihat sesosok Namja nampan dengan jas hitam legamnya.
"Selamat siang... Maafkan aku dan anakku seongsaengnim... k-kami tak bermaksud menganggu anda. Seunghyun hanya kepanasan tadi diluar... Jadi-"
Kyuhyun menatap kedatangan sang bocah kecil dengan ibunya- ehm- ia sedikit membenarkan letak dasinya- menyiapkan berbagai omelan kecil untuk menghukum ibu yang berani membiarkan anaknya merusak moodnya kali ini. Tak akan ia biarkan...
Wajah tampan itu sontak berubah awkward. Bagaimana bocah kecil itu memiliki ibu yang semanis dan seimut ini? Kulitnya bersih tak bercela- rambutnya yang sedikit panjang mencapai bagian bawah telinga.. belum lagi mata foxynya- bibir bershape M yang seakan memanggilnya untuk dijamah. SH*T. Ini memang tak bisa dibiarkan... untuk dilewatkan. Menyadari tingkah saltingnya dihadapan sepasang ibu dan anak yang kini tengah membungkukan tubuhnya berkali-kali. Kyuhyun mencoba tersenyum ramah.
"Gwenchanayo.. Itu wajar, Cuaca seoul memang sedang begitu panas bukan?"
Sungmin mengangguk, "Maafkan aku sekali lagi seongsaengnim... Aku janji jika Seunghyun tak akan lancang lagi masuk kesini"
Kyuhyun mempersilahkan Sungmin dan Seunghyun untuk duduk.
"Kalian akan mendaftar kesini? Kau membawa datanya? Biar sekalian daftar disini saja... aku akan segera memprosesnya-" Pria bername tag- Cho Kyuhyun itu bangkit dari posisi duduknya
"Ne. Tak usah repot-repot seongsaengnim... Aku sudah mendapat antrian di TU,"
"Antrianmu sudah lebih dari sepuluh orang sekarang, jadi jika kembali... kau dan Seunghyun harus mengantri dari awal. Oia, Sebelumnya... siapa namamu?" Tanya Kyuhyun tenang
Sungmin menghela nafas pasrah, akhirnya ia menyerahkan berkas pendaftaran Seunghyun "Lee Sungmin-imnida... Aku orang yang mengontrak didekat sini juga, seongsaengnim. Kemarin Eunhyuk bercerita tentangmu-"
"Oh.. Eunhyuk ya. Kalau begitu kita akan jadi tetangga dekat ya..." Kyuhyun tersenyum kikuk-tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop-memasukkan data Seunghyun. "Nah.. sudah selesai, Sungmin. Kau tinggal mendaftar ulang saja di TU saja- bawa kwitansi ini ya, dan ini surat untuk daftar ulangnya" Kyuhyun melirik Seunghyun sekilas- sedikit menyeringai, "Dan kau Seunghyunnie... kau harus belajar dengan baik ya bersama ku" Lanjutnya dengan kembali menatap Sungmin.
Dalam diamnya- Seunghyun bingung. Seingatnya bukankah Kyuhyun seongsaengnim sangat marah padanya? Tapi kenapa begitu melihat Mommynya malah jadi aneh begitu?
0-0-0-0
Namja berperawakan tinggi itu masih saja tak menyudahi senyuman anehnya- Sekarang- Pukul 09.00 malam waktu Seoul- Ia masih saja terduduk di ruang kerjanya. Mengingat kejadian indah yang baru terjadi siang tadi- masih jelas diingatannya- Ternyata ia memiliki wali murid yang begitu manis saat ini. Hah... rasanya Kyuhyun benar-benar masih ingin berlama-lama memandang wajah cantik namja bernama Sungmin itu.
"Eh.. dia kan sudah punya suami, Anak kecil itu saja memanggilnya Mommy... Hah~ Pupuslah sudah harapanmu Cho!" Gumam Kyuhyun seraya mengacak rambutnya kasar.
Maklum saja, Sudah 2 tahun ini ia menyendiri. Pernikahan singkatnya dengan seorang yeoja kenalan ibunya tak berlangsung lama karena ternyata yeoja yang mengaku lulusan universitas Seoul itu hanya menginginkan hartanya. Ia memutuskan menenggelamkan dirinya dengan mengurus yayasan pendidikan milik keluarganya ini. Setidaknya ia akan melupakan status duda'nya yang terus menjadi ejekan tetangga-tetangga ekspresifnya.
Ya, setelah memutuskan mengurus penuh yayasannya- Kyuhyun harus rela tinggal jauh dari rumah besarnya di pusat kota Seoul. Mau tak mau- Namja kelahiran februari itu tinggal di rumah yang hanya berjarak beberapa meter dari Yayasannya. Sebenarnya Kyuhyun tak begitu sering menyatu dengan para tetangganya yang rata-rata sudah menikah dan memiliki anak.
Tentu tidak lupa bukan? Ada Yesung- seorang pengusaha tahu dan istrinya yang melahirkan begitu banyak anak. Bagaimana tidak- diusia pernikahan mereka yang baru 4 tahun, mereka sudah memiliki 6orang anak. Tapi mereka masih saja tak ingin mengikuti program penahan kehamilan(?) dari pemerintah. Ada lagi kisah tentang pasangan suami istri yang barusaja pindah ke rumah yang tepat berhadapan dengan rumahnya 1 tahun lalu- Mereka adalah pasangan termesum yang pernah Kyuhyun ketahui. Bayangkan saja.. mereka tak segan ber-french kiss ria dihalaman rumahnya dengan pintu gerbang yang terbuka lebar- Kyuhyun sampai harus mendengus iri karena perbuatan pasangan mesum itu. Ada juga Si-China Zhoumi, sepertinya pria tiang listrik itu benar-benar tak memiliki perkerjaan lain selain menguntit Henry. Seorang siswa SMA yang bersekolah di Yayasan milik Kyuhyun. Memikirkan Namja China itu sungguh membuat Kyuhyun gerah, hampir setiap hari ia harus melerai Zhoumi agar tak mengganggu Henry yang hanya tinggal sendirian di rumahnya.
0-0-0-0
Sungmin telah bersiap dimeja kasirnya. Walaupun ini bukan kali pertamanya bekerja di minimarket, tapi tetap saja- Ia harus kembali beradaptasi dengan lingkungan kerja barunya. Tak ada bedanya sih, ia masih bekerja dengan bos yang sama, namun teman kerja yang berbeda. Sudah pukul 10.00 malam- ia masih setia dengan laporan kerjanya hari ini. Sesekali membantu Luna- rekannya untuk menata berbagai produk sabun.
Kyuhyun melangkahkan kakinya menuju minimarket dipertokoan jalan raya. Ia masih belum melepaskan jasnya- karena ia memang belum pulang ke rumah untuk sekedar berganti pakaian. Kantung matanya menebal beberapa hari ini, ia memang sering kesulitan tidur karena sudah terlalu lama sendiri*nyanyi* ralat karena kebiasaan lamanya yang suka menghabiskan semalam suntuk untuk bermain game. Dia memasukan telapak tangannya pada saku celananya- berusaha menghindari udara dingin yang menusuk.
"Selamat datang... Selamat berbelanja" Sambut Luna seraya tersenyum. Diam-diam gadis berusia belasan itu mendecih pelan- lagi-lagi Kyuhyun seongsaengnim. Sebagai pegawai minimarket yang sering dapat shift malam- gadis berkacamata itu paham betul betapa seringnya Kepala sekolah tempatnya dulu belajar ini hanya membeli obat pelelap tidur atau sekedar membeli kopi seduh.
Tak biasanya pria berusia 30tahun itu mengitari rak-rak barang, melewati beberapa jejeran kulkas showcase yang penuh makanan. Seperti biasa lelaki itu akan membeli obat pelelap tidur, dengan kopi kaleng ditangannya. Kyuhyun melirik sekitarnya- minimarket tampak begitu sepi malam ini, Tak seperti biasanya... banyak para remaja yang singgah sekedar menikmati wifi gratis. Langkah kakinya terarah pada meja kasir..
"Selamat ma- Seongsaengnim?" Sungmin menaikkan sebelah alisnya terkejut.
"Kau bekerja disini juga?" tanya Kyuhyun sembari memainkan kaleng kopinya
"Seperti yang kau lihat..." Sungmin mengembangkan senyum tipisnya
Mereka berdua terduduk di kursi minimarket yang menghadap jalanan pertokoan. Mereka seakan kehilangan bahan topik pembicaraan- terhanyut dalam suasana dinginnya kota seoul.
"Jangan panggil aku dengan 'seongsaengnim' atau embel-embel sshi, Sungmin-ah... bukankah kita seumuran?" Kyuhyun memangku wajahnya menatap Sungmin
"Kan kau memang seorang seongsaengnim... jadi tidak salah bukan?"
"Aku tak suka terlalu formal, Min. Lagipula bukankah kita adalah tetangga?
Sungmin mengangguk setuju, "Kau biasa pulang selarut ini?"
"Iya. Lagipula aku merasa begitu tak nyaman jika harus pulang ke rumah... Ayah Seunghyun? Aku belum melihatn-"
"Aku sudah bercerai." Pertanyaan Kyuhyun dibalas Sungmin tanpa membalas tatapannya
"Maaf-"
"Iya tak apa... Oia, maafkan aku dan Seunghyun sekali lagi ya, Kyuhyun."
Mereka membicarakan berbagai hal tentang Seunghyun tanpa henti. Tentang kebiasaan Seunghyun- Hal hal yang Seunghyun sukai dan benci- tunggu... sepertinya setelah mendengar Sungmin sudah bercerai-gurat kelesuan diwajah Kyuhyun mulai terkikis. Namja pengampu mata pelajaran matematika dasar ini seakan ingin menghentikkan waktu-agar ia bisa lebih lama lagi berbincang dengan calon kekasihnya. Kalau saja disitu tidak ada Luna yang diam-diam mencuri pandang ke arah Kyuhyun dan Sungmin- pasti Kyuhyun akan lebih leluasa... tapi sayang sekali lagi- Sungmin harus kembali ke meja kasir!
"Sudah larut Kyuhyun-ah... kau harus ke kantormu kan besok?" Sungmin bangkit dari kursinya, "Aku harus jaga kasir lagi... Annyeong" Ia membungkuk hormat kearah Kyuhyun.
"Nde.. Annyeong" Kyuhyun tersenyum kikuk- 'Sungmin oh Sungmin... rasanya aku tak ingin malam ini cepat berakhir~'. Ia bangkit dari kursinya, menatap Sungmin yang kembali pada meja kasirnya. Hah... kalau saja nantinya Sungmin jadi miliknya- tak akan mungkin semalam suntuk ia biarkan Sungmin berkerja... Lebih baik menemaninya di rumah... Melayaninya... atau melakukan kegiatan manis lainnya. Sepanjang jalan pulang menuju rumahnya Kyuhyun seperti kembali pada masa sekolah menengah atasnya dulu... Ia benar-benar tak sabar menunggu hari esok- Pokoknya ia akan berusaha mendekati Seunghyun, Bocah kecil itu pasti sangat senang jika mengetahui bahwa Kyuhyun adalah calon ayahnya' pikir Kyuhyun sombong.
TBC
Gimana ceritanya aneh kah? Komentar ya... bagian mana yang miss yang mana nanti next chapter (insyaallah) jadi bahan acuan. Feel? Duh... kalian bisa mencerna cerita aneh ini aja udah syukur ya. Makasih ~
Always ship beloved KyuMin, Joyers!
Bbs- 14.22 / 180216
